You are on page 1of 26

BAB I

DATA
Tabel 1. Data Permintaan dalam lima bulan (dalam unit)
Bulan

Data Permintaan

Jumlah hari Kerja

Januari

1550

25

Februari

1700

25

Maret

2000

19

April

1650

19

Mei

1800

25

Tabel 2. Informasi Produksi


Jenis Informasi Produksi

Keterangan

Jumlah Pekerja Awal

Jumlah jam kerja per pekerja per 8


hari (jam/hari)
Biaya pekerja ($/jam. Pekerja)

Biaya undertime ($/jam)

Jumlah persediaan awal

350

Kapasitas lembur per jm pekerja 40


(Jam)
Biaya lembur per jam per pekerja 4
($jam. Pekerja)

Biaya

perekrutan

pekerja 200

pemberhentian

pekerja 250

($/pekerja)
Biaya

($/pekerja)
Kapasitas

gudang

maksimum 5000

persediaan (unit)
Persediaan pengaman (Safety stock) 150
dalam (unit)
Biaya penyimpanan ($/unit. Bulan)

0.01

Waktu perakitan per unit (jam)

0.5

BAB II
HASIL
1. Data Input
Tabel 3. Data Item Perencanaan Agregat

2. Level Strategy (Constant Average Production)


Tabel 4. Analisa Agregat

Tabel 5. Analisis Biaya

3. Chase Strategy (Up-to-Demand with Regular Time Employee)


Tabel 6. Analisis Agegat

Tabel 7. Analisis Biaya

BAB III
PEMBAHASAN
Perbedaan antara Level Strategy dan Chase Strategy adalah pada Level
Strategy, produksi disesuaikan dengan jumlah persediaan, penyesuaian
pemesanan kembali, serta disesuaikan juga pada jumlah tenaga kerja awal.
Penyesuaian jumlah persediaan dilakukan ketika jumlah produksi melebihi

jumlah permintaan, seingga dilakukan penyimpanan dari kelebihan produksi


tersebut yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan di
periode selanjutnya. Penyesuaian pemesanan kembali dlakukan pada saat
permintaan lebih besar daripada jumlah produksi, sehingga terdapat beberapa
permintaan yang tidak dapat dipenuhi. Ketika konsumen yang permintaannya
tidak terpenuhi maka dapat beralih ke produsen lain yang menyebabkan
perusahaan kehilangan konsumen atau konsumen tersebut bersedia menunggu
di periode selanjutnya. Hal ini dikarenakan penyesuaian terhadap permintaan
dilakukan dengan menyesuaikan jumlah produksi, maka terdapat persediaan
dan pemesanan kembali dalam metode Level Strategy atau terdapat biaya
untuk persediaan dan pemesanan kembali. Selain itu, penyesuaian jumlah
tenaga kerja hanya terjadi diawal periode saja.
Chase Strategy merupakan metode penyesuaian produksi dengan
menyesuaikan jumlah pekerja. Penyesuaian jumlah pekerja dapat dilakukan
dengan menyewa atau merekrut pekerja baru, memberhetikan pekerja, atau
kerja lembur dan subkontrak. Dikarenakan penyesuaian perencanaan
dilakukan dengan menyesuaikan jumlah tenaga kerja maka tidak ada
persediaan dalam metode ini, sehingga tidak ada biaya persediaan pada
metode ni. Metode Chase Strategy juga sering disebut dengan Matching
Demand, strategi ini memerlukan input dan kapasitas produksi tinggi untuk
memenuhi permintaan yang tertinggi selama periode perenanaan.
Berikut ini adalah perhitungan manual dari setiap metode untuk
membandingkan hasil antar perhitungan perencanaan agregat secara manual,
apakah hasilnya samadengan perhitungan dengan WinQsb atau tidak.
1. Constan Average Production
Hasil Perencanaan Agregat

Informasi-informasi setiap periode yang terdapat pada hasil perencanaan


agregat dengan metode Constant Average Production adalah sebgai berikut :
a) Bulan Januari
Regular Production

= demand-(inventory awal-safety

stock)/n periode
= 4300-(350-150)/5
= 820
Demand bulan januari

= d1
= 750

Ending inventory

= (Reguler Production-Demand) +

jumlah inventori sebelumnya


= (820-750) + 350
= 420
Total production

= jumlah produksi bulan januari


= 820

Total Ending Inventory

= jumlah inventory bulan januari


= 420

b) Bulan Februari
Regular Production
stock)/n periode

= demand-(inventory awal-safety

= 4300-(350-150)/5
= 820
Demand bulan januari

= d2
= 1150

Ending inventory

= (Reguler Production-Demand) +

jumlah inventori sebelumnya


=(820-1150) + 420
= 90
Total production

= jumlah produksi bulan februari


= 820

Total Ending Inventory

= jumlah inventory bulan februari


= 90

c) Bulan Maret
Regular Production

= demand-(inventory awal-safety

stock)/n periode
= 4300-(350-150)/5
= 820
Demand bulan januari

= d3
= 900

Ending inventory

= (Reguler Production-Demand) +

jumlah inventori sebelumnya


= (820-900) + 90
= 10
Total production

= jumlah produksi bulan Maret


= 820

Total Ending Inventory

= jumlah inventory bulan Maret


= 10

d) Bulan April
Regular Production

= demand-(inventory awal-safety

stock)/n periode
= 4300-(250-50)/5
= 820

Demand bulan januari

= d4
= 700

Ending inventory

= (Reguler Production-Demand) +

jumlah inventori sebelumnya


= (820-700) + 10
= 130

Total production

= jumlah produksi bulan April

= 820

Total Ending Inventory = jumlah inventory bulan April


= 130

e) Bulan Mei

Regular Production

= demand-(inventory awal-safety

stock)/n periode
= 4300-(350-150)/5
= 820

Demand bulan januari

= d5
= 800

Ending inventory

= (Reguler Production-Demand) +

jumlah inventori sebelumnya


= (820-800) + 130
= 150

Total production

= jumlah produksi bulan Mei


= 820

Total Ending Inventory = jumlah inventory bulan Mei


= 150

Perhitungan Total Keseluruhan


Total Demand Seluruh Periode

= d1+d2+d3+d4+d5

= 4300
Total Production

= jumlah produksi seluruh

periode
= 4100
Total Ending Inventory

= jumlah inventory seluruh

periode
= 800
Analisis Biaya
Informasi-informasi yang terdapat pada Biaya Analisis dngan
menggunakan Metode Constant Average Production adalah sebgai
berikut.
a) Bulan Januari
Regular Time

= Regular production x waktu

perakitan/unit x biaya pekerja periode Januari


= 820x0.5x4
= $1640
Undertime

= (kapasitas maksimal pekerja x jumlah

pekerja) (regular Production x waktu perakitan) x biaya


undertime
= (200x4)-(820x0.5)x1
=$390

Inventory holding cost

= Ending Inventory x Biaya

Inventory
= 420x0.01 = $4.20
Total cost per period

= regular Time + Undertime +

Hiring/Dismissal + Inventory Holding Cost Periode Januari


= $2034.20
b) Bulan Februari
Regular Time

= Regular production x waktu

perakitan/unit x biaya pekerja periode Februari


= 820x0.5x4
= $1640
Undertime

= (kapasitas maksimal pekerja x jumlah

pekerja) (regular Production x waktu perakitan) x biaya


undertime
= (200x4)-(820x0.5)x1
=$390
Inventory holding cost

= Ending Inventory x Biaya

Inventory
= 90x0.01
= $0.90

Total cost per period

= regular Time + Undertime +

Hiring/Dismissal + Inventory Holding Cost Periode


Februari
= $2030.90
c) Bulan Maret
Regular Time

= Regular production x waktu

perakitan/unit x biaya pekerja periode Maret


= 820x0.5x4
= $1640
Undertime

= (kapasitas maksimal pekerja x jumlah

pekerja) (regular Production x waktu perakitan) x biaya


undertime
= (152x4)-(820x0.5)x1
=$390
Inventory holding cost

= Ending Inventory x Biaya

Inventory
= 10x0.01
= $0.10
Total cost per period

= regular Time + Undertime +

Hiring/Dismissal + Inventory Holding Cost Periode Maret


= $1838.10

d) Bulan April
Regular Time

= Regular production x waktu

perakitan/unit x biaya pekerja periode April


= 820x0.5x4
= $1640
Undertime

= (kapasitas maksimal pekerja x jumlah

pekerja) (regular Production x waktu perakitan) x biaya


undertime
= (152x4)-(820x0.5)x1
=$390
Inventory holding cost

= Ending Inventory x Biaya

Inventory
= 130x0.01
=$1.30
Total cost per period

= regular Time + Undertime +

Hiring/Dismissal + Inventory Holding Cost Periode April


=$1839.30
e) Bulan Mei
Regular Time

= Regular production x waktu

perakitan/unit x biaya pekerja periode Mei


= 820x0.5x4

= $1640
Undertime

= (kapasitas maksimal pekerja x jumlah

pekerja) (regular Production x waktu perakitan) x biaya


undertime
= (200x4)-(820x0.5)x1
=$390
Inventory holding cost

= Ending Inventory x Biaya

Inventory
= 150x0.01
= $1.50
Total cost per period

= regular Time + Undertime +

Hiring/Dismissal + Inventory Holding Cost Periode Mei


=$2031.50
Perhitungan total keseluruhan
Total undertime cost

= Jumlah keseluruhan Undertime

Cost setiap Periode


= $1566
Total Inventory Holding Cost = jumlah keseluruhan
Inventory Holding Cost setiap periode
= $8

Total Planning Cost

= Jumlah keseluruhan dari Total

Cost setiap Periode


= $9774
Total cost untuk keseluruhan periode dengan menggunakan Level Strategy
dengan metode Constant Average Production, yaitu $9774.
2. Up-to-Demand with Regular Time Employee
Berikut ini adalah informasi-informsi yang terdapat pada Planning
Results dalam WinQsb.
Hasil Peencanaan Agregat
a) Bulan Januari
Regular Production

= Demand (Inventory Awal-Safety

Stock)
= 750-(350-150) = 550
Total Production

= Regular Production = 550

Ending Inventory

= (Regular Production Demand) +

Jumlah inventory awal


= (550-750)+350 = 150
Number of Employees

= (Regular Production x waktu

perakitan/unit)/Jam kerja tiap bulan


= (550x0.5)/200
= 1.375= 2

Hiring (Perekrutan)

= Jumlah kebutuhan pekerja baru

Jumlah pekerja periode sebelumnya


=0
Dismissal(Pemecatan)

= Jumlah pekerja periode sebelumnya

jumlah kebutuhan pekerja baru


= 4-2 = 2
b) Bulan Februari
Regular Production

= Demand
= 1150

Total Production

= Regular Production = 1150

Ending Inventory

= (Regular Production Demand) +

Jumlah inventory awal


= (1150-1150) + 150 = 150
Number of Employees

= (Regular Production x waktu

perakitan/unit)/Jam kerja tiap bulan


=(1150x0.5)/200 = 2.875 = 3
Hiring (Perekrutan)

= Jumlah kebutuhan pekerja baru

Jumlah pekerja periode sebelumnya


= 3-2 = 1
Dismissal(Pemecatan)

= Jumlah pekerja periode sebelumnya

jumlah kebutuhan pekerja baru

=0
c) Bulan Maret
Regular Production

= Demand
= 900

Total Production

= Regular Production = 900

Ending Inventory

= (Regular Production Demand) +

Jumlah inventory awal


= (900-900) +150 = 150
Number of Employees

= (Regular Production x waktu

perakitan/unit)/Jam kerja tiap bulan


= (900x0.5)/152 = 2.960 = 3
Hiring (Perekrutan)

= Jumlah kebutuhan pekerja baru

Jumlah pekerja periode sebelumnya


=0
Dismissal(Pemecatan)

= Jumlah pekerja periode sebelumnya

jumlah kebutuhan pekerja baru


=0
d) Bulan April
Regular Production

= Demand
= 700

Total Production

= Regular Production = 700

Ending Inventory

= (Regular Production Demand) +

Jumlah inventory awal


= (700-700) + 150 = 150
Number of Employees

= (Regular Production x waktu

perakitan/unit)/Jam kerja tiap bulan


= (700X0.5)/152 = 2.302 = 3
Hiring (Perekrutan)

= Jumlah kebutuhan pekerja baru

Jumlah pekerja periode sebelumnya


=0
Dismissal(Pemecatan)

= Jumlah pekerja periode sebelumnya

jumlah kebutuhan pekerja baru


=0
e) Bulan Mei
Regular Production

= Demand
= 800

Total Production

= Regular Production = 800

Ending Inventory

= (Regular Production Demand) +

Jumlah inventory awal


= (800-800)+150 = 150

Number of Employees

= (Regular Production x waktu

perakitan/unit)/Jam kerja tiap bulan


= (800X0.5)/200 = 2
Hiring (Perekrutan)

= Jumlah kebutuhan pekerja baru

Jumlah pekerja periode sebelumnya = 0


Dismissal(Pemecatan)

= Jumlah pekerja periode sebelumnya

jumlah kebutuhan pekerja baru = 3-2 = 1


Perhitungan Total Keseluruhan
Total Demand

= Demand = 4300

Total Regular Production

= Regular Production = 4100

Total Production

= Total Regular Production = 4100

Ending Inventory

= Safety Stock = 750

Total Hiring (Perekrutan)

= Hiring = 1

Total Dismissal (Pemecatan)

= Dismissal = 3

Analysis Biaya
Berikut adalah informasi-informasi yang terdapat pada Cost Analysis.
a) Bulan Januari
Regular Time = Regular production x waktu perakitan/unit x biaya
pekerja periode Januari
= 550X0.5X4 = $1100

Undertime

= (jumlah kerja tiap bulan x jumlah pekerja)

(jumlah unit yang dihasilkan/jam x biaya undertime)


= $125
Inventory holding cost= Ending Inventory x Biaya Inventory
= 150 x 0.01 = $1.50
Hiring Cost

= Jumlah pekerja yang direkrut x Biaya


=0

Dismissal Cost

= Jumlah Pekerja yang diberhentikan x biaya

pemberhentian pekerja periode Januari


= 2x250 = $500
Total Cost

= regular Time + Undertime + Inventory

Holding cost + Hiring + Dismissal


= $ 1726.50
b) Bulan Februari
Regular Time

= Regular production x waktu perakitan/unit x

biaya pekerja periode Januari


= 1150x0.5x4= $2300
Undertime

= (jumlah kerja tiap bulan x jumlah pekerja)

(jumlah unit yang dihasilkan/jam x biaya undertime)


= $25
Inventory holding cost= Ending Inventory x Biaya Inventory

= 150x0.01 = $1.50
Hiring Cost

= Jumlah pekerja yang direkrut x Biaya


= 1 x 200 = $200

Dismissal Cost

= Jumlah Pekerja yang diberhentikan x biaya

pemberhentian pekerja periode Februari


=0
Total Cost

= regular Time + Undertime + Inventory

Holding cost + Hiring + Dismissal


= $2526.50
c) Bulan Maret
Regular Time

= Regular production x waktu perakitan/unit x

biaya pekerja periode Maret


= 900x0.5x4 = $1800
Undertime

= (jumlah kerja tiap bulan x jumlah pekerja)

(jumlah unit yang dihasilkan/jam x biaya undertime)


= $6
Inventory holding cost= Ending Inventory x Biaya Inventory
= 150 x 0.01 = $1.50
Hiring Cost

= Jumlah pekerja yang direkrut x Biaya


=0

Dismissal Cost

= Jumlah Pekerja yang diberhentikan x biaya

pemberhentian pekerja periode Maret


=0
Total Cost

= regular Time + Undertime + Inventory

Holding cost + Hiring + Dismissal


= $1807.50
d) Bulan April
Regular Time

= Regular production x waktu perakitan/unit x

biaya pekerja periode April


= 700x0.5x4= $1400
Undertime

= (jumlah kerja tiap bulan x jumlah pekerja)

(jumlah unit yang dihasilkan/jam x biaya undertime)


=$106
Inventory holding cost= Ending Inventory x Biaya Inventory
=150x0.01 = $1.50
Hiring Cost

= Jumlah pekerja yang direkrut x Biaya


0

Dismissal Cost

= Jumlah Pekerja yang diberhentikan x biaya

pemberhentian pekerja periode Januari


=0

Total Cost

= regular Time + Undertime + Inventory

Holding cost + Hiring + Dismissal


= $1507.50
e) Bulan Mei
Regular Time

= Regular production x waktu perakitan/unit x

biaya pekerja periode Mei


= 800x0.5x4 = $1600
Undertime

= (jumlah kerja tiap bulan x jumlah pekerja)

(jumlah unit yang dihasilkan/jam x biaya undertime)


= $0
Inventory holding cost= Ending Inventory x Biaya Inventory
= 150x0.01 = $1.50
Hiring Cost

= Jumlah pekerja yang direkrut x Biaya


=0

Dismissal Cost

= Jumlah Pekerja yang diberhentikan x biaya

pemberhentian pekerja periode Mei


= 1x250 = $250
Total Cost

= regular Time + Undertime + Inventory

Holding cost + Hiring + Dismissal


= $1851.50
Perhitungan Total Keseluruhan

Total Regular Time

= Regular Time periode Januari smpai Mei


= $8200

Total Undertime Cost

= Undertime cost periode Januari sampai

Mei
= $262
Total Inventory Cost

= Invetory holding cost periode Januari

sampai Mei
= $7.50
Total Total Cost

= Total Cost Periode Januari sampai Mei


= $9419.50

Total cost untuk keseluruhan periode dengan menggunakan metode Chase


Strategy dengan menggunakan metode Up-to-Demand with Regular Time
Employee, yaitu $9419.50.
Total Cost untuk keseluruhan periode dengan menggunakan metode Level
Strategy dengan metode Constant Average Production, yaitu $9774.
Sedangkan Chase Strategy dengan metode Up-to-Demand with Regular Time
Employee, yaitu $9419.50. Dengan demikian, metode yang paling optimal
adalah metode Up-to-Demand With Regular Employee karena Total Cost-nya
lebih kecil.
Strategi yang paling optimal adalah Chase Strategy dengan
menggunakan Up-to-Demand With Regular Employee karena Total Cost-nya
sebesar $9419.50. Hal ini dikarenakan Chase Strategy memiliki kelebihan
memberikan merupakan metode penyesuaian produksi dengan menyesuaikan

jumlah pekerja. Penyesuaian jumlah pekerja dapat dilakukan dengan


menyewa atau merekrut pekerja baru, memberhetikan pekerja, atau kerja
lembur dan subkontrak

BAB IV
KESIMPULAN
1. Perencanaan agregat dapat diselesaikan dengan menggunaka dua metode,
yaitu metode Level Strategy dan Chase Strategy. Apabila menggunakan Level
Strategy Constant Average Production, total cost-nya sebesar $9774.
Sedangkan untuk Chase Strategy, Up-to-Demand With Regular Employee,
total Cost-nya adalag sebesar $9419.50. Perencanaan agregat dilakukan
dengan menggunakan program WinQsb.
2. Perencanaan agregat dilakukan berdasarkan jenis strategi, yaitu Level Stratey
dan Chase Strategy. Setelah dibandingkan, pada Chase Strategy memiliki
total cost terkecil, yaitu $9419.50. Sehingga dapat dikatakan bahwa Chase
Strategy adalah strategi terbaik untuk kasus yang ada di dalam praktikum ini.

You might also like