Professional Documents
Culture Documents
Selatan
BAB DUA
ANALISIS SITUASI
Gambar 3.01
Peta Wilayah Puskesmas Hajimena Tahun 2016
PUS
KSM
AS
NAT
AR
LAM
PUN
G
SEL
ATA
N
2.1.2Demograf
Secara Administratif Puskesmas Hajimena memiliki luas wilayah
12,27 km2 dan memiliki 3 desa, 19 dusun. Dengan jumlah penduduk
22.205 jiwa dengan rata-rata angka kepadatan penduduknya yaitu
1810 jiwa / km2. Jumlah Kepala Keluarga 6.430 KK , sehingga ratarata jiwa/RT adalah 3,98 jiwa / RT. Dari 22.205 jiwa tersebut 49,1 %
(2.624) merupakan KK Miskin. Sedangkan jika dilihat dari komposisi
penduduk menurut jenis kelamin didapatkan bahwa Sex Ratio
penduduk laki-laki terhadap perempuan adalah 105,3. menunjukkan
bahwa laju pertumbuhan lakilaki lebih cepat dibandingkan dengan
penduduk perempuan. Ratio tertinggi ditemui pada kelompok umur
15-44 tahun dan kelompok umur 45-64 tahun.
Dari 3 (tiga) desa yang ada di Wilayah Puskesmas Hajimena
diketahui bahwa Desa Hajimena memiliki jumlah penduduk tertinggi
(9.429) dan Desa Sidosari (4.692) dengan jumlah penduduk terendah.
Jika dibandingkan dengan angka kepadatan penduduk perdesa
tampak bahwa desa Pemanggilan adalah desa yang memiliki angka
kepadatan penduduk tertinggi yaitu 4.491 jiwa / km 2 dan terendah
desa
Hajimena dengan kepadatan penduduk 1.257 jiwa / km 2.
Sedangkan Ratio ketergantungan antara usia produktif terhadap
kelompok tidak produktif sejumlah 28,49 %, dari data tersebut
menunjukkan bahwa 1 orang usia produktif mempunyai tanggungan
terhadap 28-29 orang usia tidak produktif.
B. Mortalitas
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan output program
Kesehatan pada masyarakat di suatu wilayah, maka indikator
penilaiannya berupa menurunnya Mortalitas atau angka kematian,
khususnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang
merupakan masalah utama kesehatan yang diharapkan setiap
tahunnya menurun. Tinggi rendahnya mortalitas pada ibu, bayi dan
Balita di suatu wilayah dapat menggambarkan bahwa pelayanan
kesehatan sudah atau belum berjalan secara optimal.
2
1
2013
2014
2015
C. Morbiditas
Kasus kesakitan atau Morbiditas mempunyai peranan yang
penting dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat. Berikut
ini gambaran morbiditas di wilayah Puskesmas Hajimena.Dalam kurun
waktu tahun 20132015 angka kesakitan berdasarkan
jumlah
kunjungan pasien yang datang ke Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Hajimena dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.03
Jumlah Kunjungan penduduk ke Puskesmas Hajimena
PERIODE TAHUN 2013-2015
2013
2014
2015
NAMA PENYAKIT
JUMLAH
O
1
PENDERIT
5334
42,1
Gastritis
2231
17,6
Hypertensi
1357
10,7
Rhemathoid arthritis
783
6,2
779
6,2
Gastro Enteritis
753
5,9
Nekrosis Pulpa
364
2,8
Arthritis Osteoarthritis
291
2,3
462
3,7
Demam Thypoid
168
1,3
147
12.669
1,2
100
10
Persistensi
TOTAL
b. Hipertensi
10
11
12
DESA
2013
2014
2015
JUMLAH
HAJIMENA
322
346
374
1042
SIDOSARI
164
162
204
530
PEMANGGILAN
123
122
175
420
PUSKESMAS
609
630
753
1992
Jika dilihat dari tabel diatas tampak bahwa tahun 2013 Insiden
Rate diare 28.2/oo (609 kasus), tahun 2014 IR diare 28.7/oo
(630 kasus), dan tahun 2015 IR diare 33.9/oo (753 kasus).CFR
atau kematian kasus yang disebabkan oleh kejadian diare tidak
ditemukan. Menurut kelompok umur, kasus diare ditemukan
tertinggi pada kelompok umur > 5 tahun 260 kasus (2013), 294
kasus (2014), dan 305 kasus (2015), . Terendah ditemukan pada
kelompok umur <1 th 106 kasus (2013), 104 kasus (2014), 109
kasus (2015). Dilihat dari tempat kejadian, kasus Diare tertinggi
ditemukan di desa Hajimena 52,8 % (2013), 54,9 % (2014),dan
49,73 % (2015) . Terendah ditemukan di desa Pemanggilan 20,2
% (2013), 19,4 % (2014), 23,2 % (2015).
d. ISPA Non Pneumonia
Penemuan kasus ISPA Non Pneumonia di puskesmas Hajimena
2013-2015 menunjukkan kecenderungan meningkat. Pada
tahun 2013 ditemukan 6.788 kasus , Tahun 2014 ditemukan
7.575, dan tahun 2015 ditemukan 4.263. Seperti yang tampak
pada grafk dibawah ini :
Gambar 3.04
C a ku p a n p e n e m u a n i s p a n o n p n e u m o n i a
13
2013
2014
2015
14
2013
2014
2015
15
2013
2014
2015
16
10
2013
6
2014
5
2015
j. Kusta
Kasus Kusta tidak ditemukan diwilayah kerja Puskesmas
hajimena selama kurun waktu 2013-2015. Sebagai upaya
pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk mencegah
munculnya penyakit Kusta pada masyarakat luas adalah
dengan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat
mengenai penyakit kusta .
k. Keracunan Makanan
Selama kurun waktu 3 tahun, yaitu tahun 2013 2015, tidak
ditemukan kasus keracunan makanan.
17
l. Kematian Unggas
Dalam kurun waktu 2013-2015, di wilayah Puskesmas Hajimena
tidak ditemukan adanya kematian unggas .
18
5
2013
3
2014
1
2015
19
A. Perencanaan
Rencana Tingkat Puskesmas tahun 2016 ini digunakan sebagai
acuan untuk membuat Perencanaan Tahunan. meskipun telah dibuat
suatu perencanaan untuk menentukan rencana tahunan, masih sering
ditemui berbagai kendala
disaat akan mengimplementasikan
kedalam kegiatan, guna meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
pada masyarakat. Ketidaksempurnaan dalam menyampaikan data
yang ada di lapangan disebabkan Sistem Informatika belum tersedia
dengan baik yang digunakan
sehingga dapat mempengaruhi
penilaian terhadap Derajat Kesehatan Masyarakat ,sehingga masih
diperlukannya Perencanaan yang bersifat dari bawah ke atas (bottom
Up).
20
B. Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis merupakan komponen yang tidak dapat
dipisahkan
dari
kehidupan
masyarakat
sehingga
kualitas
pencapaiannya sangat berperan dalam proses gangguan kesehatan
yang secara tidak langsung terhadap kehidupan manusianya.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah berupa pemantauan kualitas air ,
snitai dasar, pengelolaan makanan dan sebagainya.
Pada tahun 2015 ini 73,3 % (2449 Kepala Keluarga) dari 3340
Kepala Keluarga yg diperiksa memiliki JAGA sehat. Sedangkan SPAL
sehat (3064 Kepala Keluarga) atau 91,7 % , SAB 3340 Kepala Keluarga
atau 100 %. Sedangkan untuk perindukan Vektor penyakit baik yang
bersifat
alamiah/buatan
manusia
menunjukkan
adanya
kecenderungan yang meningkat., SPAL sehat 3064 KK atau 91,7 %.
21
498; 9%
2129; 38%
Bekerja
tidak bekerja
2.3.3
22
bayi (85,6 %). Tahun 2014 sebesar 430 bayi (91,3 %), dan di tahun
2015 cakupan ASI Ekslusive 138 bayi (79,5 %).
B. Pola Pengobatan
Gambaran kemauan seseorang untuk mencari pengobatan
(Health Seeking Behavior) adalah termasuk dalam pencarian
pertolongan pada pelayanan swasta. Salah satu tempat pelayanan
kesehatan yang dekat dengan masyarakat adalah Puskesmas, Bidan
swasta, Pustu, Poskesdes, Posyandu. Dalam kurun waktu tiga tahun
(2013-2015)
pencarian pengobatan oleh masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan meningkat disetiap tahunnya. Hal ini
disebabkan telah meningkatnya kemampuan masyarakat dalam
mengidentifkasi dirinya dalam keadaan sehat/sakit, sehingga
pemanfaatan terhadap pelayanan kesehatan
juga semakin
meningkat.
23
: 94,3 %
f) SAB
: 100 %
g) JAGA
: 73,3 %
h) SPAL
: 91,7 %
i) TPS
: 83 %
2.3.4Analisis Kependudukan
A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Tahun 2015 jumlah total penduduk Hajimena sebayak 22.205
jiwa, terdiri dari 11.396 penduduk laki-laki dan 10.810 jiwa penduduk
perempuan. Dengan luas wilayah sebesar 12.27 km 2, maka tingkat
kpadatan penduduk Hajimena sebesar 1.810 jiwa/km2.
B. Penduduk Miskin
Jumlah keluarga Miskin yang ada di wilayah kerja UPT
Puskesmas Hajimena sebanyak 2.624 KK (8.399 jiwa). Jika dilihat dari
data total kunjungan penduduk ke Pelayanan Kesehatan atau Nakes
ke Puskesmas induk Hajimena, Pustu Sidosari, Poskesdes
Pemanggilan, Pusling yaitu sebesar 16.569 kunjungan. Sementara
untuk kunjungan masyarakat ke tenaga kesehatan baik alam gedung
maupun luar gedung adalah sebanyak 6.259 (28,2 %).
2.3.5
A. Analisis Input
(1)
Tenaga Medis
24
(2)
(3)
Keberhasilan
pelayanan
kesehatan
yang
diselenggarakan
Pemerintah perlu didukung dengan keberadaan dan ketersediaan
sarana kesehatan dengan kepemilikan masyarakat. Bentuk sarana
kesehatan yang dikelola/bersumber masyarakat di Puskesmas
Hajimena pada tahun 2015 berupa Pustu 1 unit, Poskesdes 1 unit,
Posyandu Balita 16 unit, Posyandu Usila yang berjumlah 6 unit. 16
Posbindu.
(4)
Partisipasi Swasta
(5)
25
PERALATAN
JUMLAH
KONDISI
BUTUH
BAIK
RUSAK
2 set
b. Pustu
1 set
c. Poskesdes
Gigi dan Mulut
1 set
a. Dental Unit
Laboratorium
1set
1set
1 set
1 set
b. BP set
Non Medis
a. Cold Chain
b. Sanitarian
c. Swing fog
1.
2.
3.
II.
MEDIS
Diagnostik Set
a. Puskesmas
1 set
26
(6)
Ketersediaan Obat
JENIS OBAT
JUMLAH
PEMAKAIAN
OBAT
53723
22,11
1.
Paracetamol 500 mg
2.
Amoxicillin 500 mg
36431
14,99
3.
Chlorpheniramine Maleat
34994
14,40
4.
Vitamin B Complek
32334
13,31
5.
Antasida Doen
18252
7,51
6.
Dexamethasone
Vitamin C/ Asam Ascorbat 50
mg
Asam Mefenamat
16130
6,64
15440
6,35
13760
5,66
Ibuprofen 400 mg
11460
4,72
Amoxicillin 250 mg
10453
4,30
7.
8.
9.
1
0
27
JUMLAH
242977
100
(7)
Anggaran Kesehatan
NO
SUMBER DANA
PEMBIAYAAN KESEHATAN (X
Rp.1000)
2013
1.
DANA
UMUM
2.
3.
ALOKASI
2014
2015
513.947,
00
JKN
415.332,
00
646.427,0
0
DEKONSTRASI
28
4.
BOK
52.240,0
0
109.000,0
0
5.
JAMPERSAL
327.860,
00
13.
800,00
6.
JASA RETRIBUSI
4.200,00
894.047,
00
429.132,
00
759.627,0
0
JUMLAH
B. Analisis Output
(1) Program Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana
a. Cakupan Kunjungan K1 Ibu Hamil
Indikator keberhasilan pelayanan ANC (Ante Natal Care) adalah
merupakan pelayanan terhadap ibu oleh tenaga yang memiliki
kompetensi dalam bidangnya seperti dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan atau perawat bidan. Pelayanan
yang diberikan pada ibu selama masa kehamilannya sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang meliputi 10T, yaitu
Timbang Berat Badan dan pengukuran Tinggi Badan, pengkuran
Tekanan Darah, Nilai status gizi ( ukur lingkar atas),
pengukuran Fundus Uteri, tentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin, Imunisasi Tetanus Toxoid, Pemberian tablet besi
(Fe), Test laboratorium (rutin dan khusus), Tatalaksana kasus,
temu wicara dan/konseling termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta Keluarga Berencana
Pasca persalinan).
Hasilnya dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru
bumil (K-1) dan pelayanan bumil sesuai standar minimal 4 kali
(K-4). Cakupan K-1 di Puskesmas Hajimena Kecamatan Natar ,
dalam pelaksanaannya didukung dengan alat kesesehatab
berupa KIA Kit guna mendukung keberhasilan pelaksanaan
pelayanan Antenatal Care (ANC), seperti terlihat pada Gambar
dibawah ini.
Gambar 3.10
Cakupan Kunjungan k1 iBu hamil
29
2013
2014
2015
30
2013
2014
2015
c. Pertolongan Persalinan
Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2013 adalah
93,4% dengan kisaran 95,1 % (Sidosari) hingga 91 %
(Pemanggilan). Pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Tahun 2014 adalah 94,1 % dengan kisaran
96,2 %. (desa
Sidosari) Hingga 92,8 % (Pemanggilan), Tahun 2015 adalah 96,3
% dengan kisaran 96,8 % (Sidosari) hingga 95,7 % (Hajimena).
Gambaran cakupan pertolongan persalinan di Puskesmas
Hajimena Kecamatan Natar tahun 2013-2015, dapat dilihat
pada grafk dibawah ini.
Gambar 3.12
Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes
PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 2013-2015
31
2013
2014
2015
32
33
2013
2014
2015
34
100
80
60
40
2013
2014
2015
35
(2)
SUMBER DANA
2013
CAKUPAN
2014
2015
1.
4234
2350
2639
2.
4234
2350
2639
3.
1674
1749
1805
1298
1412
2124
5.
100%
100%
100 %
6.
D/S
39,5 %
74,4 %
68,4 %
7.
D/K
39,5 %
74,4 %
68,4 %
8.
N/S
30,5 %
60,0 %
80,4 %
9.
N/D
77,5 %
Sumber : Gizi, UPT Puskesmas Hajimena
80,7 %
80,5 %
4.
36
2013
2014
2015
37
2013
2014
2015
38
2013
2014
2015
2013
2014
2015
39
(3)
JENIS VAKSIN
Hb < 7 hari
BCG
DPTHB3
Polio4
Campak
40
JENIS
IMUNIS
ASI
Campak
I
DT
II
TT
III
TT
41
2013
2014
2015
(4)
42
2013
2014
2015
43
44
815
715
615
515
415
315
215
115
15
2013
2014
2015
45
2013
2014
2015
Dari temuan kasus TB paru BTA (+) masih sangat rendah, hal ini
dikarenakan pelayanan kesehatan terhadap penderita TB paru
bersifat Pasif, hanya berdasarkan pada pasien yang datang ke
Puskesmas dengan keluhan Batuk > 2 mg. Untuk itu diharapkan
di tahun mendatang ada peningkatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang optimal dengan membentuk kader
TB disetiap desa
guna membantu penemuan kasus ini,
sehingga diharapkan jumlah temuan kasus TB Paru akan
meningkat. Untuk meningkatkan temuan kasus TB khususnya
TB BTA (+) maka selain dilakukan survey kontak TB disekitar
penderita TB BT (+), juga berkerjasama dengan kader
kesehatan di desa, demikian juga dengan Bidan swasta yang
berada di wilayah kera Puskesmas Hajimena.
e. Program P2 ISPA Pneumonia dan Non Pneumonia
Program pemberantasan penyakit ISPA adalah menurunkan
angka kesakitan dan kematian khususnya pada balita.
Pelaksanaan P2 ISPA ini mencakup temuan dan pengobatan
(care seeking) karena penyakit masih merupaka keluhan
uatama di masyarakat. Dengan temuan secara dinidan dengan
penatalaksanaan yang sesuai akan menurunkan kasus kematian
akibat penyakit ISPA dengan menggunakan tekhnik yang telah
ditentukan yaitu MTBS. Temuan kasus baik Pneumonia maupun
46
13
2013
7
2014
11
2015
47
Gambar 3.24
Cakupan penemuan kasus ispa non pneumonia
PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 2013-2015
6788
2013
7575
2014
4263
2015
48
(5)
Promosi Kesehatan
a. Pola Pemberian ASI ekslusive
Kekebalan tubuh pada bayi dari penyakit, maka bayi sangat
membutuhkan asupan gizi dan pemenuhan zat-zat pembentuk
kekebalan antara lain yang hanya didapatkan dari ASI.
Pemberian ASI secara Ekslusive diberikan pada bayi berusia 0-6
bulan . Dimana pemberian ASI Ekslusive akan sangat
membantu bagi bayi untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuhnya dari berbagai penyakit. Pemberian Air Susu pada bayi
ini mempunyai arti yang sangat penting terutama untuk
pemenuhan zat gizi dan zat lain pembentuk kekebalan tubuh
terhadap penyakit. Selama periode tahun 2013-2015 diketahui
bahwa cakupan bayi yang mendapatkan ASI Ekslusive yaitu :
tahun 2013 : 85,6 %, tahun 2014 : 91,3 % dan tahun 2015 :
79,5 % . seperti yang tampak pada grafk dibawah ini.
Dari data tersebut menunjukkan angka fluktuatif naik dan
turun, dengan berbagai alasan ibu bayi tidak dapat secara
optimal memberikan ASI Ekslusif, sehingga menjadi tugas dari
tenaga kesehatan di Puskesmas Hajimena untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusive pada
bayi.
Gambar 3.25
49
2013
2014
2015
8345
Umum
6259
2015
BPJS
1965
Hi
16569
Total Kunjungan
50
51
52
kader yang bertugas sama dengan atau lebih dari 5 orang, dan
cakupan program utama seperti Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Keluarga Berencana (KB), Gizi, Imunisasi > 50 % dan sudah ada
satu atau lebih program tambahan serta adanya cakupan dana
sehat < 50 %.
e. Penyuluhan Napza
Sebagian dari masyarakat memiliki kebiasan yang kurang baik
antara lain adalah perilaku merokok atau menggunakan Napza.
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Hajimena belum ada data
khusus mengenai perilaku merokok masyarakat dan perilaku
penggunaan Napza oleh masyarakat, sehingga tidak dapat
diketahui data masyarakat Hajimena yang memiliki perilaku
tersebut. Kegiatan Penyuluhan di UPT Puskesmas Hajimena
tetap dilakukan melalui Prgram Promosi Kesehatan/Promkes ke
sekolah sekolah, tertama ke SMP dan SMA. Di wilayah kerja UPT
Pukesmas Hajimena penyuluhan NAPZA tahun 2013-2015
dilakukan di 3 SMA dan 2 SMP.
f. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri. Desa Siaga Aktif adalah desa yang
mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya
yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi
pelayanan kesehatan Dasar, penanggulangan bencana dan
kegawat daruratan, surveilans berbasis masyarakat yang
meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit berbasis
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya mamopu
untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Cakupan desa siaga di Puskesmas Hajimena tahun 2015 adalah
dengan jumlah Poskesdes yang dimiliki yaitu sejumlah 1 Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) maka jumlah desa Siaga yang
adalah 2 desa.
(6)
53
54
(7)
55
2013
2014
2015
56
ini, dikarenakan
dan pembinaan
Hasil pendataan
Toga pada tahun
Tabel 03.10
Cakupan pelayanan batra, kosalkes dan toga
NO
DIBINA
Batra
166
17
149
17
2
3
Kosalkes
Toga
152
131
68
0
84
131
0
13
57
70
70
70
19.1
16.7
14.5
2013
2014
Target
2015
(8)
58
22205
16569
9035
8087
Ku
nj
.P
BI
/N
on
PB
I
PB
I
on
PB
I/N
er
ta
an
Ke
pe
s
To
ta
lK
un
ju
ng
an
Pd
dk
20
15
2015
36.42; 47%
40.69; 53%
59
(9)
a. Pelayanan Laboratorium
Kegiatan laboratorium di Puskesmas Hajimena mempunyai
peran yang penting terutama dalam upaya pencegahan
penyakit menular.Cakupan pelayanan laboratorium sederhana
di UPT Puskesmas Hajimena tahun 2015 belum aktif dijalankan
(tidak ada petugas laborat), namun tetap dilaksanakan
pemeriksaan laboratorium sederhana seperti pemeriksaan Hb
Bumil : 20 % (103 bumil), GDS :33 ks.Jumlah posyandu yang
ada di UPT Puskesmas hajimena berjumlah 16 posyandu.
Meskipun kategori Posyandu di UPT Puskesmas Hajimena telah
termasuk dalam Posyandu Purnama namun belum memiliki
dana sehat.
60