Professional Documents
Culture Documents
Abstract: This research aims to implement the model learning cycle "5E"
accompanied by worksheets to increase activity, science process skills
and student learning outcomes. This model provides student involvement
and hands-on experience for students, develop a collaborative manner
with the group and share your knowledge with other students.
Conclusions of this study is the implementation model of learning cycle "5E"
with worksheets may enhance the activity, science process skills, and student
learning outcomes of X 8 in the second semester at senior high school 4th Metro
on academic year 2011/2012. The increase can be observed as follows: the
melakukan
dan
mencacat
pengamatan serta ide-ide melalui
kegiatan-kegiatan seperti praktikum
dan telaah literatur.
3. Fase explanation (menjelaskan) Fase
yang didalamnya berisi ajakan atau
mendorong siswa untuk menjelaskan
konsep dengan kalimat sendiri,
meminta bukti dan klarifikasi dari
penjelasan siswa, dan mengarahkan
kegiatan diskusi
4. Fase elaboration (mengembangkan)
fase didalamnya mengarahkan siswa
menerapkan konsep-konsep yang
telah dipahami dan keterampilan
yang telah dimiliki kedalam situasi
baru
5. Fase evaluation (menilai) fase ini
bertujuan
untuk
mengetahui
efektifitas tahap-tahap sebelumnya
dan pengetahuan serta pemahaman
konsep siswa
Menurut Gachy (2011) keunggulan
dan kelemahan dari model siklus belajar
ini yaitu:
Keunggulan:
1. Membantu mengembangkan sikap
ilmiah pebelajar.
2. Meningkatkan
motivasi
belajar
karena pebelajar dilibatkan secara
aktif dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran
menjadi
lebih
bermakna.
Kelemahan:
1. Efektifitas pembelajaran rendah jika
guru kurang menguasai materi dan
langkah-langkah pembelajaran.
2. Menuntut
kesungguhan
dan
kreativitas guru dalam merancang
dan
melaksanakan
proses
pembelajaran.
3. Memerlukan pengelolaan kelas yang
lebih terencana dan terorganisasi.
4. Memerlukan waktu dan tenaga yang
lebih banyak dalam menyusun
rencana
dan
melaksanakan
pembelajaran.
METODE
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
tindakan
kelas
yang
dilaksanakan pada semester genap tahun
pelajaran 2011/2012 pada siswa SMA
Negeri 4 Metro pada standar kompetensi
memahami manfaat keanekaragaman
hayati, dengan kompetensi dasar siswa
mampu mendeskripsikan ciri-ciri filum
dalam dunia hewan dan peranannya bagi
kehidupan. Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dalam 2 siklus yang
meliputi tahap-tahap dalam penelitian
yaitu : 1) perencanaan, 2) pelaksanaan
tindakan, 3) observasi dan evaluasi
tindakan, dan 4) refleksi dari perjalanan
setiap pertemuan yang dilaksanakan
selama pembelajaran. Pembelajaran
dilaksanakan selama 6 kali pertemuan
dengan alokasi waktu setiap pertemuan
(2 x 45 menit) sedangkan penelitian
dilaksanakan mulai tanggal 05 April
sampai dengan 30 April
2012.
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri
4 Metro pada semester genap tahun
pelajaran 2011/2012 dengan subjek
penelitian siswa X 8 dengan jumlah siswa
33 siswa dengan tingkat kemampuan
yang beragam. Sedangkan objek
penelitian
meningkatkan
aktivitas,
keterampilan proses sains dan hasil
belajar biologi siswa.
Dalam
penelitian,
peneliti
melakukan tahap penelitian dengan
mengkaji materi yang akan dilakukan
selama pembelajaran dalam penelitian,
setelah
itu,
menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP),
menyusun Lembar Kegiatan Siswa
(LKS),
mempersiapkan
lembar
observasi,
mempersiapkan
alat
pembelajaran (spidol, penghapus, buku
Aktivitas Belajar
1.
2.
3.
4.
5.
Mengajukan pendapat
Persentase
60% dari jumlah siswa telah melakukan aktivitas
membaca buku pedoman
70% dari jumlah siswa telah melakukan aktivitas
berpraktikum (menggambar objek)
70% dari jumlah siswa telah melakukan aktivitas
berdiskusi dalam kelompok
45% dari jumlah siswa telah melakukan aktivitas
mengajukan pertanyaan kepada guru maupun teman
25% dari jumlah siswa telah melakukan aktivitas
mengajukan pendapat
HASIL
Peningkatan
aktivitas,
keterampilan proses sains dan hasil
belajar siswa kelas X 8 semester genap
SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran
2011/2012 pada materi pokok dunia
hewan dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.
1.
2.
3.
4.
Persentase
70% siswa menguasai keterampilan
menggunakan alat
70% siswa menguasai keterampilan
mengklasifikasikan objek
70% siswa menguasai keterampilan kolaborasi
kerja sama dengan kelompok
70% siswa menguasai keterampilan
menyampaikan prolehannya.
Jenis Aktivitas
1
2
3
4
5
Prasurvei
Siklus I
Siklus II
45%
60%
60%
57%
79%
69%
68%
85%
83%
Peningkatan
PrasurveiSiklus II
23%
25%
23%
30%
36%
47%
17%
20%
23%
30%
10%
Jenis Keterampilan
1
2
3
4
Prasurvei
Siklus I
Siklus II
50%
40%
50%
50%
75%
65%
69%
72%
75%
70%
72%
73%
Prasurvei
Siklus I
Siklus II
19%
81 %
71%
29%
75%
25%
Peningkatan
PrasurveiSiklus II
+25%
+30%
+22%
+23%
Nilai
1
2
73
< 73
Kategori
Mencapai KKM
Belum Mencapai KKM
Peningkatan
PrasurveiSiklus II
56%
-
PEMBAHASAN
1. Aktivitas Belajar Siswa
Pada penelitian ini pembelajaran
biologi menggunakan model learning
cycle 5E disertai LKS. Aktivitas siswa
menjadi indikator dalam penelitian telah
mengalami perubahan dari persentase
hasil prasurvei ke siklus II 45% dari 33
siswa aktivitas membaca buku pedoman
meningkat menjadi
68, aktivitas
berpraktikum (menggambar objek) dari
60% meningkat menjadi 85%, aktivitas
berdiskusi dalam kelompok dari 60%
meningkat menjadi 83%, aktivitas
mengajukan pertanyaan kepada guru
maupun teman 30% meningkat menjadi
47%, dan aktivitas menajukan pendapat
dari 20% meningkat menjadi 30%.
Aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran ini yang lebih dominan
adalah membaca dan berpraktikum
(menggambar objek) yang termasuk
dalam
tahap
eksplorasi.
Siswa
melakukan percobaan dan pengamatan
yang disajikan dalam LKS. Aktivitas
siswa yang juga dominan adalah
berdiskusi dengan kelompok dalam
tahap penjelasan (explanation). Hal ini
menunjukkan bahwa siswa antusias
ingin mengetahui lebih jelas tentang
materi yang dipelajari yang sudah
didapat dari kegiatan LKS yang
dilakukan pada tahap eksplorasi dan
ekplanasi. Pernyataan tersebut didukung
oleh Suastika (2011) menyatakan
Aktivitas siswa dalam model learning
cycle 5E yang lebih dominan adalah
membaca dan mengerjakan LKS yang
termasuk dalam tahap eksplorasi. Siswa
melakukan percobaan, pengamatan yang
disajikan dalam LKS serta berdiskusi
dengan teman sebaya.
2. Keterampilan Proses Sains Siswa
Peningkatan keterampilan proses
sains dapat terukur melalui rubik
Sangat baik
(81-100)
Lincah, tepat,
tidak
memerlukan
bantuan
Baik
(61-80)
Kurang lincah,
tepat , tidak
memerlukan
bantuan
Dengan cepat
menentukan dan
membedakan
secara luas ciriciri objek secara
tepat, tidak
memerlukan
bantuan
Kurang cepat
menentukan dan
membedakan
beberapa ciriciri objek
namun tepat,
tidak
memerlukan
bantuan
Kurang aktif
kerjasama
dalam
kelompoknya,
memberi
pendapat dan
menanggapi
pendapat dalam
kelompoknya
dengan tepat
Aktif kerjasama
dalam
kelompoknya,
memberi
pendapat dan
menanggapi
pendapat dalam
kelompoknya
dengan tepat
Tampak
memahami
konsep
berdasarkan
perolehan dan
menyampaikan
dengan tepat
Kurang
memahami
konsep
berdasarkan
perolehan dan
menyampaikan
dengan tepat
Cukup
(41-60)
Kurang lincah,
kurang tepat,
sedikit
memerlukan
bantuan
Kurang cepat
menentukan dan
membedakan
beberapa ciri-ciri
objek namun
kurang tepat,
sedikit
memerlukan
bantuan
Kurang aktif
kerjasama dalam
kelompoknya,
memberi pendapat
dan tidak
menanggapi
pendapat dalam
kelompoknya
Kurang
(21-40)
Tidak lincah,
kurang tepat,
banyak
memerlukan
bantuan
Tidak cepat
menentukan dan
membedakan ciriciri objek namum
kurang tepat,
banyak
memerlukan
bantuan
Sangat kurang
(0-20)
Tidak memilih,
merangkai, dan
mengoprasikan
alat.
Kurang aktif
kerjasama dalam
kelompoknya,
tidak memberi
pendapat dan
tidak menanggapi
pendapat dalam
kelompoknya
Tidak
bekerjasama
dalam
kelompoknya,
tidak memberi
pendapat dan
tidak
menanggapi
pendapat dalam
kelompoknya
Kurang
memahami
konsep
berdasarkan
perolehan dan
menyampaikan
kurang tepat
Tidak memahami
konsep
berdasarkan
perolehan dan
menyampaikan
kurang tepat
Tidak
memahami
konsep
berdasarkan
perolehan dan
tidak
menyampaikan
perolehan
Tidak dapat
menentukan dan
membedakan
ciri-ciri objek
Keterangan:
KPS: 1 Keterampilan menggunakan alat
KPS: 2 Keterampilan mengklasifikasikan objek
KPS: 3 Keterampilan kerjasama dalam kelompok
KPS: 4 Ketrampilan menyampaikan perolehan
Kategori Kemampuan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
(Riduwan, 2005:18)
Pada fase engagement dilakukan
pembangkitan minat belajar siswa
dengan memunculkan pertanyaan yang
berkaitan dengan dunia hewan. Misalnya
tahukan anda struktur tubuh dari cacing
tanah dan peranan cacing tanah bagi
kehidupan manusia? mengacu potensi
3. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dapat
diketahui setelah diberikan tes yaitu
dengan memberikan tes ulangan harian
yang diberikan pada setiap akhir siklus.
Hal ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran sejauh mana siswa telah
menguasai kompetensi dasar seperti
yang telah dikembangkan dalam silabus.
Berdasarkan hasil tes diketahui
bahwa persentase siswa yang mencapai
KKM belajar dari prasurvei ke Siklus 1
mengalami peningkatan sebesar 52%.
Pada Siklus 1 persentase siswa yang
mencapai KKM belajar hanya mencapai
71%, persentase ini sudah mencapai
target keberhasilan penelitian yaitu
70%. agar siswa lebih memahami dan
mengerti materi dan bukan hanya dihafal
sebagai teori dam perolehan nilai hasil
belajar yang lebih optimal, maka perlu
dilakukan tindakan siklus 2. Pada Siklus
II persentase siswa yang mencapai KKM
belajar mencapai 75%. Persentase
tersebut mengalami peningkatan dari
Siklus I sebesar 71%. Persentase ini
telah melebihi target keberhasilan
penelitian yaitu 70%.
Peningkatan hasil belajar ini juga
ditunjukkan oleh peningkatan jumlah
siswa yang telah mencapai KKM
belajar.Peningkatan persentase tersebut
dikarenakan
pembelajaran
yang
dilakukan dengan model learning cycle
5E
Pada
setiap
pelaksanaan
tahapannya (engagement, exploration,
explanation,
elaboration,
dan
evaluation)
siswa
siswa
dapat
mengembangkan sikap ilmiah, pebelajar
dilibatkan secara aktif dalam proses
menggunakan
model
ini
karena
membutuhkan lebih banyak waktu dan
prasarana
dibanding
pembelajaran
konvensional.
DAFTAR RUJUKAN
Annonimus.
2011.
Metode
Pembelajaran
Terbimbing.
http://skripsigratis83.blogspot.com
. Di akses pada tanggal 21
November 2011.
Strategi
Biologi.