You are on page 1of 2

Pada tahapan pengambilan udara dilakukan tahapan persiapan terlebih dahulu sebelum

dilakukan pengambilan sampel udara ambient yaitu tahap pembuatan larutan penyerap
(Absorber) NO2, SO2 dan NH3; Persiapan Filter; dan Pengkalibrasian Pompa Penghisap
Udara. Untuk tahap pembuatan larutan penyerap SO2 yang perlu disiapkan adalah larutan
penyerap tetrakloromerkurat (TCM) 0,04 M dilarutkan dalam 10,86 gram merkuri (II)
klorisda (HgCl2) dengan 800 ml air suling kedalam gelas piala 1000 ml. kemudian
ditambahkan berturut-turut 5,69 gram Kalium Klorida (KCL) dan 0,066 gram EDTA
(HOCOCH2)2N(CH2)2N(CH2COONa)2.2H2O dan kemudian diaduk dampai homogen.
Baru setelah itu dipindahkan dalam labu ukur dan diencerkan hingga batas tera. Untuk tahap
pembuatan larutan penyerap SO2, dimulai dari pembuatan larutan induk N-1-naftil-etilendiamin-dihidroklorida (NEDA, C12H16Cl2N2) 0,1% .Lalu dilarutkan 0,1 gram NEDA dalam
labu ukur 100 ml dengan air suling sampai batas tera dan disimpan dalam lemari pendingin.
Selain itu dilakukan pula pembuatan larutan penyerap Griess Saltzman, yaitu 2,5 gram asam
sulfanilat anhidrat (H2NC6H4SO3H) atau 2,76 gram asam sulfanilat monohidrat dalam labu
ukur 500 ml dengan 300 ml air suling dan 70 ml asam asetat glacial kemudian dikocok.
Untuk mempercepat pelarutan dapat dilakukan pemanasan baru setelah dingin dilakukan
penambahan 10 ml larutan N-1-naftil-etilen-diamin-dihidroklorida dan 5 ml aseton, lalu
ditera dengan air suling sampai tanda batas. Sedangkan untuk pembuatan larutan penyerap
NH3, dimulai dengan memasukan 3 ml H2SO4 97% kedalam labu ukur 1000 ml yang telah
berisi air suling 20 ml dan ditera sampai tanda batas. Dari masing-masing larutan penyerap
yang telah dibuat disiapkan 10 ml dalam botol sampel dan diberi kode.
Untuk tahap persiapan filter, dilakukan penyimpanan filter dalam desikator selama 24 jam
agar mendapatkan kondisi yang stabil, baru kemudian dilakukan penimbangan menggunakan
pinset pada masing-masing filter sebanyak tiga kali pengulangan dan bedakan filter blanko
dengan filter sampel dan diberikan kode agar tidak tertukar. Sedangkan untuk tahap
pengkalibrasian pompa penghisap udara dikalibrasi dengan laju kecepatan udara 1 L/menit
dengan menggunakan flow meter (Flow meter harus dikalibrasi oleh laboratorium
pengkalibrasi).
Setelah semua tahap tersebut selesai, dilakukan tahap pengambilan sampel udara ambient
yang dilakukan di depan Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB. Pengambilan sampel ini dimulai dengan menghubungkan midget
impinger dan LVAS ke pompa penghisap udara dengan menggunakan selang silicon atau
Teflon. Lalu pasang flowmeter pada selang dan pastikan tidak ada kebocoran pada setiap
sambungan selang baik yang berhubungan dengan LVAS dan midget impinger maupun ke
pompa penghisap udara. Kemudian LVAS diletakan pada titik pengukuran dengan
mengguakan tripod kira-kira setinggi zona pernafasan manusia. Bilas tabung midget impinger
dengan aquadest lalu masukan larutan absorber (NO2, SO2 dan NH3) masing-masing 10 ml
ke dalam tabung midget impinger sesuai dengan gas yang akan diuji. Sedangkan untuk filter
sampel dimasukan ke dalam LVAS holder dengan menggunakan pinset dan tutup bagian atas
holder. Kemudian pompa penghisap udara dihidupkan (Power On) dan dilakukan
pengambilan sampel dengan kecepatan laju aliran udara (Flowrate 1 L/menit) selama 1 jam.
Setelah itu, lakukan pengukuran parameter fisik udara berupa suhu, tekanan udara,
kelembaban udara dan intensitas cahaya, kecepatan angin selama 10 menit serta catat kondisi
tempat penyamplingan dan hal yang dapat mempengaruhi hasil seperti jumlah kendaraan
yang lewat, kegiatan/aktivitas saat pengambilan sampel dan sebagainya. Setelah 1 jam
selesai, pompa penghisap dimatikan (Power Off) dan lakukan pengukuran parameter fisik
seperti yang dilakukan diawal pengambilan sampel. Kemudian pindahkan masing-masing
absorber pada midget impinger ke dalam botol sampel sesuai dengan kode gas yang diuji.
Tutup rapat botol dan masing-masing diberi kode). Bilas kembali dengan aquadest pada
masing-masing tabung impinger. Untuk kertas filter yang ada pada LVAS dipindahkan ke

plastik PE, dan beri label pada wadah tersebut (kode sampel, titik sampling, lokasi sampling,
hari sampling, dan tenaga sampler). Setelah selesai pengambilan sampel, debu pada bagian
luar holder dibersihkan untuk menghindari kontaminasi. Kemasi peralatan dan selanjutnya
sampel gas dan debu dibawa ke laboratorium untuk dianalisa. Sedangakan kertas filter
dimasukan kedalam desikator dan disimpan selama 24 jam.

You might also like