You are on page 1of 6

A.

Kasus
Tn.A 34 tahun datang ke UGD karena tidak sadar sejak 2 jan SMRS.
Riwayat demam lebih dari 1 minggu. Dari hasil kajian didapatkan TD
80/60 mmHg, nadi 115x/menit, suhu 38.8C, pernafasan kusmaull, TB 160
cm, BB 63 kg, jumlah urin 700cc/2jam. Pada tungkai bawah terlihat
gangren diabetik grade 3, hasil lab di dapatkan gula darah 660 mg/dl,
keton darah positif 3, leukosit 20.000, hasil AGD PH 7.02, PaO 2 112
mmHg, PCO226 mmHg. HCO3 12mmHg. Tn A mempunyai riwayat
kencing manis sejak 2 tahun yang lalu, selama ini mengkonsumsi
glucopage 3 x 500 mg.
B. Kata Kunci
1. Nafas kussmaul
Penafasan kussmaul merupakan pola pernafasan yang sangat dalam
dengan frekuensi yang normal atau semakin kecil dan merupakan
salah satu bentuk hiperventilasi.
2. Gangren diabetik
Gangren diabetik adalah jaringan nekrotik yang disebabkan oleh
adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh
sehingga suplai darah terhenti. Gangren kaki dibetik terbagi menjadi 6
tingkatan :

Grade 0
: tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan
kemungkinan kelainan bentuk kaki seperti claw callus.
Grade 1
: ulkus suferfisial terbatas pada kulit
Grade 2
: ulkus dalam menembus tendon dan tulang
Grade 3
: abses dalam dengan atau tanpa osteomilitis
Grade 4
: gangren jari kaki bagian distal kaki dengan atau
tanpa selulitis
Grade 5
: gangren seluruh kaki atau sebagian tulang

3. Gula darah
Gula darah adalah tingkat glukosa dalam darah. Kadar gula darah
akan berubah tergantung kapan mengukurnya, yang pertama nilai
normal gula darah saat puasa antara 70 sampai 100 mg/dl, kadar gula
darah yang diambil pada saat 2 jam setelah makan kurang dari 140
mg/dl, dan untuk nilai normal gula darah sesaat antara 70 sampai 200
mg/dl.

4. Keton
Keton adalah produk sampingan dari metabolisme lemak, ketika tubuh
tidak memiliki cukup glukosa, maka hati akan mengubah lemak
menjadi asam keton yang digunakan sebagai bahan bakar oleh otot.
5. AGD
Analisa gas darah adalah suatu pemeriksaan untuk menganalisis O2
darah (PO2), (PCO2), konsentrasi ion Hidrogen (pH) dan
keseimbangan asam basa.
6. Ph
Derajat keasaman untuk menentukan keasaman dan kebasaan cairan
ekstrasel tubuh dan merupakan yang sangat penting untuk menentukan
status asam basa pasien. Nilai normal Ph 7.35 sampai 7.45.
7. PaO2
Tekanan partial oksigen yang mana untuk mengetahui oksigenasi
darah, nilai normalnya tergantung pada umur pasien, untuk bayi baru
lahir 60 sampai 90 mmHg, dewasa 80 sampai 90 mmHg, dan usia>65
tahun 75 sampai 85 mmHg.
8. PCO2
Tekanan partial karbondioksida yang mana untuk menentukan
kelainan respirasi dan kelainan metabolik. Nilai normal 35 sampai 45
mmHg.
C. Analisa Kasus
1. Pengkajian Primer
a) Airway
: tidak adanya sputum atau benda asing yang
menghalangi jalan nafas.
b) Breathing
: PaO2 112 mmHg, PCO2 26 mmHg, nafas
kussmaul
c) Circulation
: nadI 115x/menit, tekanan darah 80/60mmHg,
jumlah urin 700 cc/2jam, Ph 7.02
d) Disability
: pasien datang dalam keadaan tidak sadar
e) Exposure
: gangren diabetikum grade 3

2. Pengkajian Sekunder
a) Tn.A mempunyai riwayat demam lebih dari 1 minggu
b) Pada tungkai bawah terlihat gangren diabetik grade 3
c) Tn.A mempunyai riwayat kencing manis sejak 2 tahun yang lalu
d) Selama ini mengkonsumsi glucopage 3 x 500 mg

3. Analisa Masalah berdasarkan Pengkajian Primer dan Sekunder


No Data
1. S :

Masalah
Etiologi (pathway)
Resiko
defisit Diuresis osmotik akibat
hiperglikemia
Pasien
mempunyai volume cairan
riwayat demam > 1
minggu
Mempunyai riwayat
kencing manis sejak 2
tahun yang lalu
Selama
ini
mengkonsumsi
glucopage 3 x 500 mg

O:
Airway : tidak adanya
sputum atau benda asing
yang menghalangi jalan
nafas.
Breathing : PaO2 112
mmHg, PCO2 26 mmHg,
nafas kussmaul
Circulation :
nadi
115x/menit, tekanan darah
80/60mmHg, jumlah urin
700 cc/2jam, Ph 7.02
Disability : pasien datang
dalam keadaan tidak sadar
Exposure :
gangren
diabetikum grade 3

2.

S:

Pola nafas tidak Asidosis metabolik


Pasien
mempunyai efektif
riwayat demam > 1
minggu
Mempunyai riwayat

kencing manis sejak 2


tahun yang lalu
Selama
ini
mengkonsumsi
glucopage 3 x 500 mg

O:
Airway : tidak adanya
sputum atau benda asing
yang menghalangi jalan
nafas.
Breathing : PaO2 112
mmHg, PCO2 26 mmHg,
nafas kussmaul
Circulation :
nadi
115x/menit, tekanan darah
80/60mmHg, jumlah urin
700 cc/2jam, Ph 7.02
Disability : pasien datang
dalam keadaan tidak sadar
Exposure :
gangren
diabetikum grade 3

3.

S:

Resiko
terjadi Penurunan pH akibat
hiperglikemia,
Pasien
mempunyai gangguan
glukogenesis, liposis
riwayat demam > 1 pertukaran gas
minggu
Mempunyai riwayat
kencing manis sejak 2
tahun yang lalu
Selama
ini
mengkonsumsi
glucopage 3 x 500 mg

O:
Airway : tidak adanya
sputum atau benda asing
yang menghalangi jalan
nafas.
Breathing : PaO2 112
mmHg, PCO2 26 mmHg,
nafas kussmaul
Circulation :
nadi

115x/menit, tekanan darah


80/60mmHg, jumlah urin
700 cc/2jam, Ph 7.02
Disability : pasien datang
dalam keadaan tidak sadar
Exposure :
gangren
diabetikum grade 3

4.

S:

Potensial
Pasien
mempunyai terjadinya
riwayat demam > 1 penyebaran
infeksi
minggu
Mempunyai riwayat
kencing manis sejak 2
tahun yang lalu
Selama
ini
mengkonsumsi
glucopage 3 x 500 mg

Meningkatnya
gula darah

O:
Airway : tidak adanya
sputum atau benda asing
yang menghalangi jalan
nafas.
Breathing : PaO2 112
mmHg, PCO2 26 mmHg,
nafas kussmaul
Circulation :
nadi
115x/menit, tekanan darah
80/60mmHg, jumlah urin
700 cc/2jam, Ph 7.02,
leukosit 20.000
Disability : pasien datang
dalam keadaan tidak sadar
Exposure :
gangren
diabetikum grade 3

4. Diagnosa yaang mungkin timbul


a) Resiko defisit volume cairan b.d diuresis osmotik
b) Pola nafas tidak efektif b.d asidosis metabolik

kadar

c) Resiko terjadinya gangguan pertukaran gas b.d Penurunan pH


akibat hiperglikemia, glukogenesis, liposis
d) Potensial terjadinya penyebaran infeksi (sepsis) b.d meningkatnya
kadar gula darah

5. Intervensi dari diagnosa prioritas


Intervensi
Mandiri
Monitor vital sign
Monitor
perubahan
kussmaul, bau aceton

Rasional
Hipovolemia dapat dimanifestasikan
oleh hipotensi dan takikardia
respirasi: Pelepasan asam karbonat lewat respirasi
menghasilkan alkalosis respiratorik

Monitor status hidrasi (kelembaban


membrane mukosa, nadi adekuat,
TD ortostatik )
Observasi output dan kualitas urin

Dorong masukan oral

Kolaborasi
Kolaborasi
intravena
Mandiri

Kolaborasi

pemberian

cairan

You might also like