You are on page 1of 19

Analisa Feses

Waode Nurfina,B.Sc(PHARM).,M.Kes

Terdiri dari:
z Sisa makanan yang tidak tercerna
dan yang tidak terabsorbsi.
z Sekresi usus.
z Mineral seperti kalsium dan besi.
z Bakteri dan sisa metabolitnya
serta elemen se lainnya.
z 80 - 170 g/hari

Abnormal feses
z Mrngandung darah, pus, mukosa,
parasit, batu, dan kalkuli pankreas
z Darah menandakan adanya lesi
pada saluran cerna seperti ulkus
atau malignansi

Karakteristik
z Aroma: timbul karena Skatola dan
indola yang terbentuk pada proses
pemadatan feses di usus
z Konsistensi: lembek hingga padat
tergantung pada diet atau pola
makan
z Pigmentasi: Sterkobilin (pigment
pada kandung empedu) memberi
warna coklat.

z Lemak pada feses: Terjadi karena


adanya asam lemak yang tidak absorbsi
atau adanya sintesis lemak oleh flora
usus. Steatorrhea suatu kondisi dimana
kandungan lemak meningkat sehingga
menutup kandung empedu, kelenjar
pankreas atau keduanya

Gas
z
z
z
z

Nitrogen
Methane
Carbondioxide
Oxygen

Enzim-enzim
z
z
z
z
z
z
z
z

Pancreatic amylase
Trypsin
Rennin
Maltase
Sucrase
Lactase
Lipase
Nuclease

Analisa feses
z Sampel Feses/Stool ditampung di
wadah yang bersih dan diperiksa
dalam waktu 1 jam.
z Analisa laboratorium terdiri dari:
Uji mikroskopis, uji kimiawi, dan uji
mikrobiologi.

Feses akan diperiksa warna,


konsistensi, berat (volume), bentuk,
aroma dan ada tidaknya mukosa.
Dari analisa feses dapat diketahui ada
tidaknya darah samar, lemak, serat
daging, leukosit dan glukosa.
pH feses juga dapat diukur. Kultur
feses dilakukan untuk menilai bakteri
yang menyebabkan infeksi

Mengapa Analisa Feses?


z Membantu mengidentifikasi
penyakit-penyakit saluran cerna,
penyakit hati dan pankreas.
z Enzim tertentu(trypsin atau
elastase) dapat dievaluasi untuk
menentukan fungsi pankreas

Mengapa Analisa Feses?


z Mendeteksi penyebab gejala yang
dirasakan didaerah perut atau saluran
cerna, diare berkepanjangan, diare yang
disertai darah, peningkatan kadar gas,
rasa mual, muntah, kehilangan nafsu
makan, rasa sakit pada perut dan
demam.

Mengapa Analisa Feses?


z Skirining untuk kanker kolon dengan
mendeteksi darah samar pada feses.
z Mendeteksi parasit,seperti pinworms
atau Giardia lamblia.
z Mendteksi penyebab infeksi seperti
bakteri, jamur atau virus.
z Untuk mengecek absorpsi nutrisi yang
kurang baik di saluran cerna
(malabsorption syndrome)

Analisa Feses
Normal:

Feses berwarna coklat, lembek dan


konsistensinya baik.
Feses tidak mengandung darah, mukosa,
pus, bakteri berbahaya, virus, jamur dan
parasit.
Feses berbentuk seperti tabung.
pH feses 6.
Feses mengandung kurang dari 2
milligrams per gram (mg/g) glukosa yang
disebut dengan faktor reduksi.

Analisa Feses
Abnormal:

Feses berwarna hitam, merah, putih, kuning atau


hijau.
Feses berbentuk cair atau keras.
Jumlah feses terlalu banyak.
Feses mengandung darah, mukosa, pus, bakteri
berbahaya, virus, jamur atau parasit.
Feses mengandung sedikit enzim trypsin atau
elastase.
pH feses kurang dari 5.3 atau lebih tinggi dari 6.8.
Feses mengandung glukosa lebih dari 5mg/g; antara
2 dan 5 mg/g disebut borderline.
Feses mengandung lemak lebih dari 7g (jika asupan
lemak sekitar 100 g per hari).

Nilai Abnormal Feses


z Kadar lemak yang tinggi di feses
mengindikasikan penyakit seperti
pancreatitis, sprue (celiac disease),
cystic fibrosis,atau abormalitas lainnya
yang menyebabkan kelainan pada
absorbsi lemak.
z Adanya serat daging yang tidak dicerna
di fesesdisebabkan oleh pancreatitis.

Nilai Abnormal Feses


z pH lebih besar dari 6.8 disebabkan oleh
absorbsi karbohidrat atau lemak yang
kurang baik atau adanya masalah dengan
jumlah asam empedu di saluran cerna.
Feses dengan pH kurang dari 5.3
menandakan absorbsi glukosa yang
kurang baik.
z Darah pada feses disebabkan adanya
perdarahan di saluran cerna.

Nilai Abnormal Feses


z Leukosit di feses disebabkan adanya
inflamasi atau peradangan di usus,
seperti ulcerative colitis, atau adanya
infeksi bakteri.
z Rotavirus penyebab umum diare pada
anak-anak. Jika anak dengan keluhan
diare dapat menambahkan tes untuk
deteksi rotavirus di feses.

Nilai Abnormal Feses


z Kadar faktor reduksi yang tinggi
menandakan adanya masalah dalam
mencerna glukosa.
z Sebaliknya kadar faktor reduksi yang
rendah disebabkan oleh sprue (celiac
disease), cystic fibrosis, atau malnutrisi.
Obat-obatan seperti colchicine (untuk
gout) atau pil KB juga dapat penyebab
rendahnya kadar faktor reduksi

You might also like