Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan global yang sering berubah-ubah pada saat ini semakin menuntut para
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomis.
Sedangkan sudut pandang sebagai suatu proses, akuntansi merupakan proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, peringkasan, dan pengkomunikasian
informasi keuangan entitas ekonomis dengan cara tertentu.
B.
1)
Rumusan Masalah
Apakah pusat standar akuntansi di indonesia yang sekarang bisa berubah sepenuhnya ke
standar akuntansi yang berbasis syariah?
C.
1)
Tujuan
Mengetahui apakah pusat standar akuntansi konvesional di indonesia sekarang bisa berubah
menjadi akuntansi syariah.
2)
3)
BAB 2
ISI
B. Akuntansi Konvensional
Akuntansi Barat (Konvensional) adalah system informasi yang menyediakan laporan
keuangan berdasarkan sifat yang dibuat sendiri oleh kaum kapital dengan berpedoman pada
filsafat kapitalisme. Akuntansi konvensional mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642.
Akan tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di
Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa
dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda
yang menanamkan modalnya di Indonesia, Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang
diajarkan Lucas Pacilo. Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem
pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Sedangkan
pendidikan akuntansi di dalam negeri mulai dirintis pada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia
yang membuka jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonominya. Langkah ini diikuti oleh perguruan
tinggi lainnya. Pada tahun 1954 keluarlah UU No. 34 yang mengatur pemberian gelar Akuntan.
Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23
Desember 1957 dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi
Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan Pendidik tahun 1986. Badan yang bertanggung
jawab dalam mengembangkan standar akuntansi di Indonesia adalah Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI) yang diketuai oleh Djohan Pinnarwan. Saat ini,
DSAKIAI mengadopsi standar akuntansi keuangan internasional yang dikembangkan oleh
international Accounting Standard Board (IASB). Sehingga dapat dikatakan Indonesia
menggunakan akuntansi berbasis konvensional.
C. Akuntansi Syariah
4
tanggal 1 Mei 2002 Dewan Standar IAI (Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia) telah
mengeluarkan regulasi akuntansi perbankan syariah. Regulasi akuntansi perbankan syariah di
Indonesia banyak mengadopsi dari AAS-IFI ( Accounting and Auditing Standards for Islamic
Financial Institution) yang dihasilkan oleh AAO-IFI (Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institution) pada tahun 1998. Standar akuntansi ini telah diterapkan oleh
institusi keuangan Islam diberbagai negara seperti Araban, Iran, Sudan dan Malasyia. Badan
yang bertugas mengawasi transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non
syariah di Indonesia adalah SAS (Standar Akuntansi Syariah).
Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses
pendirian Bank Syariah. Pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan landasan awal
diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah. Pendirian ini dimulai dengan
serangkaian proses perjuangan sekelompok masyarakat dan para pemikir Islam dalam upaya
mengajak masyarakat Indonesia bermuamalah yang sesuai dengan ajaran agama. Kelompok ini
dipelopori oleh beberapa orang tokoh Islam, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI),
serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pada waktu itu, sekitar tahun 1990-1991.
Setelah didirikannya bank syariah, terdapat keganjilan ketika bank membuat laporan
keuangan. Dimana pada waktu itu proses akuntansi belumlah mengacu pada akuntansi yang
dilandasi syariah Islam. Maka selanjutnya munculah kebutuhan akan akuntansi syariah Islam.
Dan dalam proses kemunculannya tersebut juga mengalami proses panjang.
konsep-konsep praktik akuntansi Islam pada saat ini mulai berkembang dengan pesat di
Indonesia, konsep tersebut telah teruji pada saat krisis moneter yang melanda Indonesia pada
tahun 1998. Hal ini terbukti Bank yang mengunakan konsep akuntansi syariah ternyata lebih
bertahan menghadapi krisis ekonomi, dibandingkan dengan Bank umum lainnya. Tercatat pada
6
saat ini banyak terbentuk lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah, seperti: Bank
Syariah, perusahaan asuransi (takafful), dana reksa syariah dan leasing syariah.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan yang salah satu
wewenangnya adalah menetapkan Standar Akuntansi Syariah berusaha untuk memenuhi
kebutuhan SDM dengan mengembangkan Sertifikasi di bidang Akuntansi Keuangan Syariah
dengan menyelenggarakan USAS (Ujian Sertifikasi Akuntan Syariah) yang bertujuan untuk
mengembangkan strategi keilmuan dan keahlian akuntansi syariah dalam rangka penyesuaian
dengan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Ujian ini dilaksanakan pertama kali pada
tahun 2008 .
D. Kelemahan
7
syariah (bank, asuransi, dana pensiun, reksa dana dan indeks syariah).
masih terbatasnya jaringan kantor cabang jasa keuangan syariah.
masih belum lengkapnya peraturan dan ketentuan pendukung kegiatan usaha jasa
keuangan syariah seperti standar akuntansi, standar prinsip kehati-hatian, standar
fatwa produk investasi syariah serta peraturan dan ketentuan pendukung lainnya.
masih terbatasnya SDM yang memiliki keterampilan teknis jasa keuangan syariah.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan:
1. Dalam praktiknya akuntansi di negara-negara lain termasuk Indonesia umumnya
A.
kemanusiaan sehingga lebih kebal terhadap krisis ekonomi. Ini membuktikan jika
pusat standar akuntansi di Indonesia yang
DAFTAR PUSTAKA
Enno. 2013. Perbandingan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional,
http://ennovialk.blogspot.co.id/2013/04/perbandingan-akuntansi-syariah-dengan.html,
(diakses 4 Desember 2016)
Hafsah Arif, Zaenal. 2013. Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional,
http://hafsahzaenal.blogspot.co.id/2013/01/perbedaan-akuntansi-syariah-dengan.html,
9
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur, saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
pertolonganNya saya dapat membuat makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat memberikan
suatu dampak positif bagi kita semua. Makalah ini disusun guna memperdalam pengetahuan kita
tentang akuntansi berbasis syariah. Di sini saya akan membahas pemikirin-pemikiran ilmiah saya
mengenai akuntansi berbasis syariah. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lengkap dan
mendetail mengenai perkembangan dan kelemahan akuntansi di Indonesia baik konvensional
maupun syariah. Semoga setiap kata dan tulisan yang ada dalam makalah ini dapat memberi
kontribusi yang nyata untuk membawa kehidupan kita bersama ke arah yang lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 2
C. TUJUAN.................................................................................................................. 2
BAB II ISI............................................................................................................................ 3
A.
B.
C.
D.