You are on page 1of 22

ANALISIS DIFERENSIAL : BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN

MANAJEMEN
Mahasiswa dapat :
1.
Menjelaskan konsep Biaya relevan
2.

Menjelaskan macam-macam keputusan manajemen

Sub Pokok Bahasan :


A. Biaya dalam pengambilan keputusan
B.
Komposisi Produk
C.
Membuat atau membeli

A.

D.

Menjual atau memproses lebih lanjut

E.

Penambahan atau penghapusan Lini produk

F.
G.

Pesanan penjualan khusus


Menyewakan atau menjual

Biaya dalam Pengambilan keputusan

Biaya Relevan adalah biaya masa yang akan datang yang berbeda dalam
beberapa alternative yang berbeda. Terdiri dari :
a)
Biaya Diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda
dalam beberapa alternative pilihan. Disebut juga biaya marginal atau
biaya incremental. Contoh : Perusahaan untuk menyalakan mesin disel
akan menggunakan bensin dan solar. Jika menggunakan bensin biaya
Rp 5000/liter sedangkan jika menggunakan solar biayanya Rp
7000/liter. Jadi disini ada selisih Rp 2000/liter.
b)
Biaya Kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam
memilih suatu alternative. Contoh : Jika perusahaan akan menyewakan
atau menjual mesin fotocopy. Apabila menjual perusahaan akan
mendapatkan pendapatan Rp 4 juta tetapi apabila disewakan akan
mendpaatkan Rp 4.5 juta. Jadi apabila perusahaan apabila memilih
menjual maka akan kehilangan kesempatan sebesar Rp 500rb.
c)
Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan
akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
contoh : biaya bunga
d)
Biaya Nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat
memilih suatu alternative. Contoh : biaya yang benar-benar
dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar.
e)
Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada
prosuk selesai. Contoh : biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung.

Biaya Tidak relevan adalah biaya


mempengaruhi keputusan apapun.

yang

dikeluarkan

tetapi

tidak

a)

Biaya masa lalu/ biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan
tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Contoh : pembelian
mesin
b)
Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali, Contoh :
kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan
bangunan.
Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang
terkait dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi ini merupakan
taksiran atas perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif
tindakan tertentu.
Ciri Informasi Akuntansi Diferensial:
1.
Informasi masa yang akan datang
2.
Adanya unsur yang berbeda diantara alternatif yang tersedia
3.
Mengambil keputusan mengenai alternatif tindakan terbaik
Biaya Diferensial:
Pemahaman biaya diferensial seringkali rancu dengan konsep biaya yang
dikembangkan dalam akuntansi biaya seperti: relevant cost, future cost,
out of pocket cost, sunk cost, opportunity cost, incremental cost.
1.Biaya diferensial versus Biaya relevan
Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi karena sebuah
keputusan, sedangkan biaya diferensial menyangkut informasi yang akan
datang dan berbeda diantara alternatif yang akan dipilih dan bersifat unik.
2.Biaya diferensial versus Biaya masa akan datang
Biaya masa akan datang merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi
dimasa mendatang dan jumlahnya harus diestimasikan,
pertimbangannya:
Biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen
Biaya ini harus direncanakan (budget cost)
Biaya ini untuk mendukung aktivitas tertentu/diharapkan
3.Biaya diferensial versus Biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional
dengan tingkat kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu terkait
dengan alternatif yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.
4.Biaya diferensial versus Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan
adanya perubahan volume aktivitas. Dalam pengambilan keputusan
jangka pendek biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau
mungkin tidak, hal ini tergantung apakah biaya tersebut dapat ditelusuri
ke obyeknya.
5.Biaya diferensial versus Biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi biaya secara periodik atas kos aktiva tetap
yang diperoleh diwaktu yang lampau. Depresiasi muncul karena

keputusan investasi modal jangka panjang, karena itu dalam pengambilan


keputusan jangka pendek biaya depresiasi dapat diabaikan.
6.Biaya diferensial versus Biaya tambahan
Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi
jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume aktivitas
dipilih.
7.Biaya diferensial versus Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang
dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.
8.Biaya diferensial versus Biaya tunai
Out of pocket cost adalah jenis biaya yang memerlukan pengeluaran kas
saat sekarang atau dalam jangka pendek sebagai akibat keputusan
manajemen.
Kesimpulan:
Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang
Dipengaruhi oleh pengambilan suatu keputusan manajemen
Selalu relevan dengan alternatif pilihan keputusan
Memberi manfaat lebih baik

B.

Komposisi Produk
Perbandingan produk yang sedemikian rupa, untuk diproduksi /dijual,
yang mana komposisi tersebut memberikan total laba yang paling besar
sesuai dengan informasi yang tersedia.

1)

ALTERNATIF DUA PRODUK

Keterangan

Produk A

Produk B

Harga Jual Produk


Biaya Variabel

Rp 5.000
Rp 2.500

Rp 4.000
Rp 3.000

Contribution Margin/unit

Rp 2.500

Rp 1.000

Biaya tetap sebesar Rp 250.000.000


Jika informasi yang tersedia hanya menyangkut kontribution margin dari
kedua produk, maka alternatif yang dipilih adalah produk A, karena produk

tersebut memiliki kemampuan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp


2.500/unit, sedangkan produk B hanya sebesar Rp 1.000/unit.
Kesimpulan:
semakin banyak produk A terjual, semakin besar keuntungan yang dapat
disumbangkan pada perusahaan.
2)

KAPASITAS MESIN & WAKTU PEMBUATAN PRODUK

Kapasitas Mesin
Produk A membutuhkan waktu
Produk B membutuhkan waktu

: 400.000 jam
: 20 jam/unit
:
4 jam/unit

Keterangan
Unit yang dapat diproduksi
Contribution margin/unit
Total Contribution Margin

Produk A

Produk B

20.000
Rp 2.500

100.000
Rp 1.000

Rp 50.000.
000

Rp 100.000.
000

Kesimpulan: Produk B yang diterima, total kontibusi labanya lebih besar

3)

DAYA SERAP PASAR

Daya Serap Pasar untuk Produk A : tak terbatas


Daya Serap Pasar untuk Produk B :
80.000 unit
Keterangan
Unit yang dapat diproduksi
Contribution margin/unit
Total Contribution Margin

Produk A

Produk B

4.000
Rp 2.500

80.000
Rp 1.000

10.000.000

80.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar


Rp 90.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 4.000 unit
Produk B : 80.000 unit

Keterangan
Unit yang dapat diproduksi

Produk A
6.000

Produk B
70.000

Contribution margin/unit
Total Contribution Margin

Rp 2.500

Rp 1.000

15.000.000

70.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar


Rp 85.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 6.000 unit
Produk B : 70.000 unit
Keterangan
Unit yang dapat diproduksi
Contribution margin/unit
Total Contribution Margin

Produk A

Produk B

8.000
Rp 2.500

60.000
Rp 1.000

20.000.000

60.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar


Rp 80.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 8.000 unit
Produk B : 60.000 unit
Keterangan
Produk A
Produk B
Unit yang dapat diproduksi
Contribution margin/unit
Total Contribution Margin

10.000
Rp 2.500

50.000
Rp 1.000

25.000.000

50.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar


Rp 75.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 10.000 unit
Produk B : 50.000 unit
C.

Membeli atau Membuat Sendiri suatu Produk


Proses pengambilan keputusan mengenai alternatif membeli atau
membuat sendiri suatu produk, dengan pertimbangan:
Terdapat kapasitas yang masih nganggur
Memiliki kemampuan untuk membuat produk sendiri
Biaya tetap masih belum terserap secara penuh
Ada tawaran produk yang sama di pasar
Contoh:
Perusahaan ingin membuat suku cadang sesuai kebutuhan sebanyak
100.000 unit, harga yang ditawarkan oleh pasar sebesar Rp 250/unit.
Data biaya produksi Sbb:

Keterangan
Komponen Biaya:
Bahan baku
Tenaga kerja (v)
Biaya overhead pabrik (v)
Biaya overhead (tetap) dihindari
Biaya overhead (tetap) bersama
Total Biaya Produksi

Tarif
50
100
30
40
50
270

Total Biaya
5.000.000
10.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
27.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN


Keterangan

Tarif

Komponen Biaya:
Bahan baku
Tenaga kerja (v)
Biaya overhead pabrik (v)
Biaya overhead (tetap) dihindari

50
100
30
40

Total Biaya

5.000.000
10.000.000
3.000.000
4.000.000

Total Biaya Produksi


220
22.000.000
Harga jika membeli produk
250
25.000.000
Selisih Biaya yang terjadi
30
3.000.000
Kesimpulan:
Jika membeli produk, maka terdapat biaya overhead tetap bersama yang
tidak dapat dihindarkan, sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp
3.000.000 (100.000 unit x Rp 30) sebagai kerugian (beban lebih tinggi).
Bagaimana jika membuat sendiri produk diperlukan investasi sebesar Rp
25.000.000 dengan taksiran ekonomis 3 tahun serta tingkat
pengembalian investasi sebesar 20%
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan

Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Penghematan biaya

12.000.000

12.000.000

12.000.000

0,833

0,694

0,579

9.996.000
25.272.000
25.000.000
272.000

8.328.000

6.948.000

Discount factor : 20%


Present value

Investasi Fasilitas:
Rp 25.000.000

Kesimpulan: Nilai tunai penghematan selama umur ekonomis Rp


25.272.000 lebih besar dibanding dengan investasinya Rp 25.000.000.
Jadi memproduksi sendiri diterima, karena akan memberi tambahan
keuntungan bagi perusahaan melalui penghematan biaya selama umur
proyek tersebut.
D. Menjual atau Memproses lebih lanjut suatu Produk
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menjual atau
memproses lebih lanjut suatu produk, dengan pertimbangan:
Munculnya pendapatan differensial dan biaya differensial
Memiliki kemampuan untuk memproses lebih lanjut
Ada peluang pasar yang lebih baik atas produk yang dibuat
Contoh: Informasi biaya differensial untuk produk A

Keterangan
Bahan baku
Tenaga kerja (v)
Biaya overhead pabrik (v)
Biaya overhead pabrik (T)
Biaya administrasi & umum (T)
Biaya pemasaran (T)
Total Biaya Penuh Produk A

Tarif
2.000
1.000
1.500
1.300
500
750

Total Biaya
20.000.000
10.000.000
15.000.000
13.000.000
5.000.000
7.500.000

7.050

70.500.000

Data tambahan saat ini:


Unit yang terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 10.000/unit
Total kos yang diperhitungkan Rp 70.500.000
Laba bersih yang diperhitungkan Rp 29.500.000
Diproses menjadi Produk A-1 tidak memerlukan investasi baru,tambahan
biaya Rp 5.000/umit dengan harga jual baru Rp 18.500

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan

Jumlah

Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 Rp 10.000) x 10.000 unit

85.000.000

Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit)

50.000.000

Laba Differensial ( dari produk A menjadi A-1

35.000.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk A-1 lebih
menguntungkan, karena mampu menyumbangkan tambahan laba
sebesar Rp 35.000.000 yang dipero leh melalui selisih dari tambahan
pendapantan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp
50.000.000
Contoh lanjutan:
Untuk memproses lebih lanjut dari produk A menjadi A-1diperlukan
tambahan investasi Rp 100.000.000 dan manfaat ekonomis tiga
tahun tingkat return on invesment 20%.
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 Rp 10.000) x 10.000 unit
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit)
Laba Differensial ( dari produk A menjadi A-1

Jumlah
85.000.000
50.000.000
35.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN


Keterangan
Present Value Laba Differensial:
tahun 1 : 0,833 x Rp 35.000.000
tahun 2 : 0,694 x Rp 35.000.000

Jumlah

29.155.000
24.290.000

tahun 3 : 0,579 x Rp 35.000.000


Total nilai tunai laba differensial
Tambahan investasi
Nilai tunai bersih

20.265.000
73.710.000
100.000.00
0
26.290.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dengan tambahan investasi sebesar Rp
100.000.000 tidak menguntungkan, lebih baik dijual dalam keadaan saat
ini.
Contoh Lain !!
Misalnya, perusahaan menghasilkan 10.000 unit produksi A. untuk
mengolah produk A tersebut diperlukan biaya produksi sebesar Rp 300,00
per unit. Produk A dapat langsung dijual tanpa diproses lebih lanjut
dengan harga Rp 500,00 per unit. Di samping itu, produk A dapat pula
diolah lebih lanjut menjadi produk B. Untuk mengolah produk A lebih
lanjut menjadi produk B diperlukan tambahan biaya pengolahan sebesar
Rp 25,00 per unit produk A. Setiap 100 unit produk A menjadi 80 unit
produk B. Sedangkan harga jual produk B adalah sebesar Rp 750,00 per
unit.
Analisis yang dibuat oleh manajemen untuk memilih alternatif
menjual langsung produk A atau memproses lebih lanjut menjadi produk B
adalah sebagai berikut:
Menjual
Memproses
Perbedaan
Langsung
lebih lanjut
Hasil penjualan
10.000 x Rp 500,00
Rp 5.000.000,
(10.000 2.000) x Rp
00
Rp
Rp
750,00
6.000.000,00 1.000.000,00
Biaya pengolahan:
10.000 x Rp 25,00
250.000
250.000,
,00
00
Selisih
lebih
menguntungkan
jika
Rp 750.000,
produk A diproses lebih
00
lanjut
E. Menghentikan atau Melanjutkan Produk Tertentu
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menghentikan atau
melanjutkan produk atau kegiatan tertentu dapat terjadi, jika perusahaan
memiliki lini produk, memiliki divisi yang berpotensial menyumbangkan
kerugian, dengan pertimbangan:
Pendapatan differensial dan biaya differensial yang hilang
Manfaat biaya terhindar yg diperoleh
Jika lini produk harus ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai
kemungkinan:

Kontribusi pendapatan yang dikorbankan


Manfaat biaya yang dapat dihindarkan
Biaya yang tidak dapat dihindarkan
Total manfaat yang diperoleh
Contoh:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008
Keterangan

Produk A

Produk B

Produk C

500.000.00
0
260.000.00
0

250.000.00
0
105.000.00
0

250.000.00
0
115.000.00
0

Laba Kontribusi

240.000.00
0

145.000.00
0

135.000.00
0

Biaya tetap terhindarkan

120.000.00
0
30.000.000
150.000.00
0

80.000.000

110.000.00
0
30.000.000
140.000.00
0

Penjualan
Biaya Variabel

Biaya tetap tak terhindar


Total biaya tetap

30.000.000
110.000.00
0

Laba bersih

90.000.00 35.000.00 - 5.000.00


0
0
0
Total Laba bersih dari PT. Wiarayuda (A + B + C) adalah Rp 120.000.000
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PRODUK C
Keterangan

Jumlah

Manfaat Biaya:
Biaya variabel
Biaya tetap yang terhindarkan
Total manfaat

115.000.000
110.000.000
225.000.000

Pengorbanan (pendapatan yg hilang)

250.000.000

Manfaat bersih

- 25.000.00
0

Kesimpulan:
Jika produk C dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar
Rp 25.000.000 karena perusahaan telah kehilangan potensi laba yang
disumbangkan oleh produk C melalui laba kontribusi sebesar Rp
25.000.000.

Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan biaya


tetap ke masing masing lini produk bukan atas dasar nilai omzet
penjualan, tetapi menggu nakan alokasi atas dasar kemampuan dari
masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba kontribusi
yang disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga
perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi dan total laba
tetap tidak berubah.
Solusi Alternatif:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008
Keterangan

Produk A

Produk B

Produk C

500.000.00
0
260.000.00
0

250.000.00
0
105.000.00
0

250.000.00
0
115.000.00
0

Laba Kontribusi

240.000.00
0

145.000.00
0

135.000.00
0

Biaya tetap terhindarkan

120.000.00
0
41.538.000
161.538.00
0

80.000.000

110.000.00
0
23.366.000
133.366.00
0

78.462.00
0

39.904.00
0

Penjualan
Biaya Variabel

Biaya tetap tak terhindar*


Total biaya tetap

Laba bersih

25.096.000
105.096.00
0

1.634.000

Catatan:
Total Laba bersih tetap sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini
produk rugi
Biaya tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan
laba kontribusi
Contoh Lain Peniadaan Jenis Produk !
Misalnya, sebuah Departemen Store memiliki 3 departemen utama
yaitu: Departemen Makanan, Departemen Kelontong dan Departemen
Obat-obatan. Berikut ini taksiran perhitungan rugi-laba untuk setiap
departemen tersebut:
Departemen
Makanan Kelonton
ObatJumlah
g
obatan
Hasil penjualan
5.000
4.000
500
9.500

Biaya variabel

4.000

2.800

300

7.100

1.000

1.200

200

2.400

750
300

500
500

75
100

1.325
900

1.050
(50)

1.000
200

175
25

2.225
175

Margin kontribusi
- terhindarkan
- tak
terhindarkan
Jumlah
Laba rugi

Manajemen Departemen Store tersebut akan mengambil keputusan


untuk meneruskan atau meniadakan. Departemen Makanan yang dalam
beberapa tahun terakhir ini selalu merugi.
Berdasarkan data perhitungan rugi-laba ketiga departemen tersebut
manajemen membuat analisa pendapatan diferensial dan biaya dierensial
untuk kedua alternatif yang akan dipilih sebagai berikut:

Hasil penjualan
Biaya:
- Variabel
- Tetap terhindarkan
Jumlah

Alterantif I
Meneruskan
Dep. Makanan
Rp 9.500.000,0
0

Alterantif II
Meniadakan
Dep. Makanan
Rp 4.500.000,
00

Rp 5.000.000,0
0

7.100.000,0
0
1.325.000,0
0
Rp 8.425.000,0
0

3.100.000,
00
575.000,
00
Rp 3.675.000,
00

4.000.000,
00
750.000,
00
Rp 4.750.000,0
0

Perbedaan

Laba sebelum biaya


tak terhindarkan
diperhitungkan *)
RP.1.075.000,00
Rp 825.000,00
Rp 250.000,00
*) Kesimpulan : Go On !, Karena Selisih pendapatan yang dihindarkan
(Rp. 5.000.000,-) > selisih biaya yang dihindarkan (Rp. 4.750.000,-)
Contoh Lain Penambahan Jenis Produk !
Barangkali pemilihan alterantif seperti telah dibahas di atas dapat
dikembangkan sebagai berikut: jika dengan meniadakan Departemen
Makanan perusahaan bermaksud menambah departemen baru yaitu
Departemen Kosmetik. Dalam hal ini manajemen harus menganalisis
pendapatan diferensial antara tetap meneruskan Departemen Makanan
dengan meniadakan Departemen Makanan dan menambah Departemen
Kosmetik (mengganti Departemen Makanan dengan Departemen
Kosmetik).

data mengenai Departemen Kosmetik sebagai berikut: taksiran hasil


penjualan Rp 3.000.000,00 sedangkan biaya variabel dan biaya tetap
terhindarkan
masing-masing
sebesar
Rp 2.100.000,00
dan
Rp
350.000,00.
perusahaan dihadapkan pada
pemilihan
alternatif:
meneruskan Departemen Makanan atau meniadakan departemen
tersebut dan menambah departemen baru yaitu Departemen Kosmetik.
Untuk mengambil keputusan tersebut di atas, manajemen dapat
melakukan analisis dengan cara sebagai berikut:

Alternatif II
Menggantinya
Dengan
Kosmetik

Perbedaan

Rp 7.500.000,00

Rp 2.000.000,0
0

7.100.000,00

5.200.000,00

1.900.000,00

1.325.000,00

925.000,00

400.000,00

Jumlah

Rp 8.425.000,0
0

Rp 6.125.000,00

Rp 2.300.000,0
0

Laba sebelum biaya


tak terhindarkan
diperhitungkan

Rp 1.075.000,0
0

Rp 1.375.000,00

(Rp 300.000,00)

Hasil Penjualan *)

Alternatif I
Meneruskan
Departemen
Makanan
Rp 9.500.000,0
0

Biaya:
-

Variabel

**)

Tetap
terhindarkan

*) Kesimpulan : *) 4.500.000 (lama) + 3.000.000 (tamb.data


dept.komestik) = Rp. 7.500.000,-, **). 3.100.000 (lama) + 2.100.000
(tamb.data dept kosmetik)= Rp. 5.200.000,- dan ***) 575.000 (lama) +
350.000 (tamb.data dept kosmetik) = Rp. 925.000,- Manajer memilih
alternative II karena Biaya kesempatan lebih kecil dp biaya yang
dihindarkan atau selisih hasil penjualan < selisih total biayanya, sehingga
terjadi/diperoleh selisih laba. Atau Rasio biaya terhadap laba
Alternatif I > Alternatif II.
F. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menerima atau
menolak pesanan khusus, atas dasar pertimbangan:
Adanya kapasitas nganggur
Tidak merusak harga pasar
Penggunaan pesanan dapat diawasi
Berfokus pada kegiatan sosial dan keagamaan

Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas
yang telah diguna kan baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk
sebesar Rp 1.250/unit. Anggaran tahun 2008 untuk 150 unit sebagai
berikut:
Biaya Variabel:
Biaya produksi
(V)
(V)

Rp
Biaya komersial
Rp 120

400
Rp

Rp 60.000.000
18.000.000

Biaya Tetap:
Biaya overhead
(T)

Rp 300

Rp 45.000.000

Biaya komersial
(T)

Rp 150
Rp 22.500.000
Total biaya penuh produk
A
Rp 970
Rp 145.500.000
Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit,
apakah di terima atau ditolak.?
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
Pendapatan Differensial:
30.000 unit x Rp 750
Biaya Differensial:
Biaya produksi (v)
Biaya komersial (v)

Laba Differensial

Jumlah

22.500.000

12.000.000
3.600.000
15.600.000
6.900.000

Kesimpulan: Pesanan khusus diterima, karena memberi kontribusi


margin sebesar Rp 6.900.000 yaitu selisih dari tambahan pendapatan
dan tambahan biaya yang muncul karena ke putusan yang harus diambil

Contoh Lain!
Misalnya, perhitungan rugi-laba perusahaan sebelum pengerjaan pesanan
khusus adalah sebagai berikut :
Hasil Penjualan 1.000 x Rp 1.200,00 =
Rp 2.000.000,00
Biaya produksi:
Variabel 1.000 x Rp 1.200,00 =
Rp 1.200.000,00
Tetap
300.000,00
Rp 1.500.000,00
Laba Kotor
Rp 500.000,00
Biaya Usaha
150.000,00
Laba Bersih
Rp 350.000,00
Hasil penjualan dan biaya produksi yang bersifat variabel
merupakan informasi yang relevan, karena jumlahnya akan berada dalam
pemilihan alternatif tersebut, yaitu sebagai berikut :
Tanpa
Dengan
Pesanan
Pesanan
Perbedaan
Khusus
Khusus
Hasil penjualan:
1.000 x Rp 2.000,00
Rp 2.000.000,
1.100 x Rp 2.000,00
00
Rp 2.140.000, Rp 140.000,0
00
0
Biaya Produksi
Variabel
1.000 x Rp 1.200,00
Rp 1.200.000,
1.100 x Rp 1.200,00
00
Rp 1.320.000, Rp 120.000,0
00
0
Margin Kontribusi *)
Rp
800.000, Rp
820.000, Rp
20.000,0
00
00
0
*)
Kesimpulan
: OK
!,
Karena
selisih
tambahan
pendapatan (Rp.140.000,-) > selisih tambahan biayanya (Rp. 120.000,-)

G.

Menyewakan dan Menjual

Contoh
Menyewakan
Pendapatan
Sewa/Jual
Biaya
reparasi
&
asuransi
Pendapatan bersih

Rp.1.250.00
0
Rp. 350.00
0
Rp. 900.000

Menjual

Perbedaan

Rp.1.000.00
Rp. 250.000
0 Rp. 290.000
Rp. 60.000
Rp. 940.000

Rp. 40.000

Kesimpulan : Perusahaan lebih baik menjual mesin Karena lebih


menguntungkan sebesar Rp. 40.000,- . Apabila terdapat biaya penyusutan
missal sebesar Rp. 1.200.000 sehingga nilau buku mesin menjadi Rp.
800.000,- (Rp. 2.000.000 Rp. 1.200.000), tidak perlu dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan, karena nilai buku mesin merupakan biaya
tenggelam (sunk cost)
Diposkan oleh nurjanna jane di 01.25
AKUNTANSI DIFERENSIAL
Pengertian Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen : konsep,
manfaat, dan rekayasa (1993,11) mendefinisikan informasi sebagai
suatu fakta , data, pengamatan , serta persepsi atau suatu yang lainnya
yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan manusia untuk
mengurangi ketidakpastian dan selalu menyangkut masa yang akan
datang yang mengandung berbagai ketidakpastian dan selalu
menyangkut pemilihan berbagai alternatif tindakan yang ada. Oleh karena
itu, pengambilan keputusan selalu mengumpulkan informasi untuk
mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam pemilihan alternatif
tindakan tersebut.
Informasi akuntansi sebagai bahasa bisnis dapat dikelompokkan menjadi
tiga golongan, yaitu :
a. Informasi Operasi
Informasi operasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe
informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan
informasi akuntansi manajemen.
b. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan ini dihasilkan oleh sistem pengolahan
informasi keuangan yang disebut akuntansi keuangan.
c. Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan
informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen.
Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan, dan / atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu
dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi
diferensial mempunyai dua unsur pokok : merupakan informasi masa yang
akan datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh
pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk

pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang


terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan
selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan
adalah informasi masa yang akan datang pula. Karena pengambilan
keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai
alternatif yang tersedia, maka informasi akuntansi yang bermanfaat
adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara tiap-tiap alternatif yang
akan dipilih.
Informasi akuntansi diferensial terdiri dari aktiva, pendapat, dan / atau
biaya informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan
biaya disebut biaya diferensial ( diferensial Revenues ), sedangkan yang
bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial ( diferensial
assets ).
Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
a. Membeli / Membuat Sendiri
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen
terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai
komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk.
b. Menjual / Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
Dalam pengambilan keputusan macam ini, Informasi akuntansi diferensial
yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan
biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
c. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu.
Dalam mengahadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan
keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau
kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut.
d. Menerima / Menolak Pesanan Khusus.
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesana khusus,
informasi akuntansi diferensial yang relevanadalah pendapatan diferensial
dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial ( yaitu tambahan
pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut ) lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena
memenuhi pesanan khusus tersebut maka pesanan khusus sebaiknya
diterima ). Di lain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah
dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya
ditolak.
Informasi Akuntansi Diferensial Yang Relevan Dalam Pengambilan
Keputusan Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial. Hal ini
tidak benar. Istilah relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan
sesuatu. Suatu biaya disebut relevan jika biaya tersebut berhubungan
dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Jika manajemen bermaksud
mengetahui harga pokok produk yang diproduksi dalam bulan tertentu,
maka ia mengumpulkan biaya produksi sesungguhnya yang telah
dikeluarkan untuk produksi dalam bulan yang bersangkutan. Biaya
produksi sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan karena sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengumpulan informasi biaya
tersebut. Menurut defenisinya, biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomi yang dinilai dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

secara potensial akan terjadi, untuk mencapai tujuan tertentu. Per


defenisi, dengan demikian tidak ada satupun biaya yang tidak relevan,
karna setiap biaya memeng direkayasa untuk memenuhi tujuan tertentu.
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah
yang lebih tepat : biaya diferensial. Karena pengambilan keputuysan
selalu menyangkut pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan
untuk dapat melakukan pemilihan pengambil keputusan harus dapat
membedakan dianatara alternatif tersebut secara unik disebut dengan
istilah informasi akuntansi diferensial. Oleh karena itu, istilah biaya
diferensial berbeda pengertiannya dengn biaya relevan, karena istilah
biaya relevan adalah istilah yang umum, yang tidak selalu berhubungan
dengan pengambilan keputusan.
Penggolongan Biaya
a. Biaya difernsial versus biaya relevan
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah
yang lebih tepat : biaya diferensil. Karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan untuk
dapat melakukan pemilihan pangambil keputusan harus dapat
membedakan diantara alternatif yang tersedia, maka informasi yang
relevan adalah informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara
alternatif yang akan dipilih.
b. Biaya keluar dari kantong ( out-of-pocket-cost )
Biaya keluar dari kantong merupakan salah satu elemen biaya diferensial,
namun biaya diferensial tidak hanya terbatas pada biaya keluar dari
kantong saja. Dalam pengambilan keputusan tertentu biaya tidak hanya
mencakup biaya keluar dari kantong saja, namun mencakup pula biaya
kesempatan.
c. Biaya kesempatan ( opportunity cost )
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang
dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya
kesempatan merupakan slah satu elemen biaya diferensial, naman biaya
diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya diferensial
mencakup pula biaya keluar dari kantong disamping dalam pengambilan
keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula biaya kesempatan.
d. Biaya Tambahan ( Incremental Cost )
Biaya tambahan ( Incremental Cost ) suatui alternatif adalah tambahan
biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan
perubahan volume kegiatan yang dipilih. Biaya tambahan merupakan
informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan
pengurangan volume kegiatan. Karena biaya tambahan merupakan
tambahan biaya yang berhubungan dengan suatu alternatif, maka biaya
ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya diferensial. Biaya
tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan
dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau
pengurangan volume kegiatan.
e. Biaya Diferensial Versus Biaya Depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap
yang diperoleh pada waktu lampau. Depresiasi adalah berasal dari

keputusan penanaman modal jangka panjang. Jika keputusan penanaman


modal telah dilaksanakan dan aktiva tetap telah dibeli, biaya depresiasi
yang kemudian terjadi ditentukan dengan mempertimbangkan umur
ekonomis aktiva tetap tersebut dengan metode depresiasi yang dipilih
oleh manajemen, Depresiasi berhubungan erat dengan pengambilan
keputusan jangka panjang dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan
penanaman modal diambil. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek
biaya depresiasi bukan merupakan biaya diferensial dan dapat diabaikan.
Penggolongan Informasi Akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen
terutama pada tahap penganalisaan konsekuensi setiap alternatif
tindakan yang mungkin ada dalam proses pengambilan keputusan
tersebut. Informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
( Supriyono : 1989 : 7 )
1. Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi mengenai biaya,
pendapatan, dan aktiva, Informasi akukntansi penuh dapat mencakup
informasi histories dan informasi masa depan. Informasi akuntansi penuh
yang bersifat histories bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan
pada pihak luar ( eksternal ), analisa kemanmpuan untuk menghasilkan
laba.
2. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban
Akuntansi pertanggung jawaban masa depan digunakan dalam proses
perencanaan yang dinamakan penyusunan anggaran. Catatan akuntansi
pertanggung jawaban historis suatu pusat pertanggung jawaban adalah
suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab atas unitnya.
Informasi akuntansi pertanggung jawaban masa depan digunakan dal;am
proses perencanaan yang dinamakan penyusunan anggaran. Catatan
akuntansi pertanggung jawaban historis suatu pusat pertanggung
jawaban digunakan untuk menganalisis prestasi manajer pusat
pertanggung jawaban yang bersangkutan dan sekaligus memotivasi
manajer tersebut untuk melakukan tindakan koreksi atas penyimpanan
atau prestasi yang tidak memuaskan.
Penerapan biaya diferensial dalam pengambilan keputusan jangka
pendek.
Arti jangka pendek dalam hal ini adalah keputusan yang diambil hanya
berlaku selama jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi ( satu
tahun ), baik kegunaannya maupun pengaruhnya untuk hal tersebut.
Dalam pengambilan keputusan jangka pendek meliputi empat macam
keputusan yaitu : ( Masud Machfoedz ) : ( 996 : 359 )
1. Menjual atau memproses lebih lanjut ( Sell Or proses Further )
2. Kombinasi Produk ( Produk Combination )
3. Membeli dari luar atau membuat sendiri ( Make Or Buy Decision )
4. Menghentikan atau Melanjutkan produksi produk tertentu ( Stop Or
Continue Product Line )
5. Menerima atau menolak pesanan khusus ( Special Order Decision )
Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan
diluar pesanan reguler atau tetap perusahaan,dimana pemesanan reguler

atau tetap adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutupi seluruh
biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun anggaran ( Mulyadi : 1993 :
365 )
Adapun kriteria pesanan khusus sebagai berikut :
1. Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta
harga dibawah harga jual normal bahkan sering kali harga yang diminta
konsumen berada dibawah biaya penuh, karena biasanya pesanan khusus
mencakup jumlah yang besar dan harga jualnya diatas biaya variabel.
2. Ada kapasitas produksi atau mesin yang belum seluruhnya terpakai
atau menganggur dan masih mampu untuk melayani pesanan khusus.
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data, observasi,
persepsi, atau sesuatu yang lainnya yang menambah pengetahuan. Dari
sudut sistem informasi perlu dibedakan antara definisi data dan informasi.
Data adalah fakta-fakta dan gambaran-gambaran yang belum dapat
digunakan dalam proses pembuatan keputusan. Ditinjau dari suatu sistem
informasi, Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga siap
digunakan untuk membuat kesimpulan, atau argumen, atau peramalan,
atau keputusan, atau tindakan. Pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian,
dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara
sekian banyak alternatif yang tersedia. ( Mulyadi : 1993 : 11 )
Peranan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan
Informasi akuntansi bukan satu-satunya jenis informasi diferensial yang
digunakan dalam pembuatan keputusan. Dengan kata lain, informasi
akuntansi hanya merupakan salah satu informasi diferensial yang harus
dipertimbangkan. Jika manajer memilih salah satu alternatif diantara
berbagai alternatif penyelesaian masalah maka sebenarnya dia
menghadapi resiko, karena alternatif yang dipilih tersebut mungkin bukan
alternatif terbaik atau bahkan alternatif tersebut mungkin tidak dapat
memecahkan masalah yang ada.
Pembuatan keputusan mempertimbangkan informasi yang sifatnya
subyektif dan informasi yang sifatnya obyektif. Informasi subyektif adalah
informasi yang diberikan oleh pihak tertentu atas dasar pengalaman dan
intuisinya. Informasi subyektif fungsinya sebagai suplemen informasi
objektif. Informasi objektif adalah informasi yang disusun atas dasar
teknik-teknik yang logis atau oleh pihak yang ahli. Informasi akuntansi
merupakan salah satu informasi objektif sehingga informasi akuntansi
dapat menambah pengetahuan penmbuat keputusan dan dapat
mengurangi resiko. Informasi akuntansi yang bermanfaat untuk
pembuatan keputusan minimal harus mempunyai tiga karakteristik
penting sebagai berikut :
1. Diferensial
Bahwa informasi akuntansi harus dapat digunakan dalam
mempertimbangkan masalah-masalah khusus atau keputusan-keputusan
yang dihadapi manajemen. Untuk memperoleh informasi yang diferensial
diperlukan biaya, sehingga informasi diferensial erat kaitannya dengan
konsep biaya-manfaat berarti bahwa manfaat informasi harus lebih besar
dibandingkan dengan biaya untuk memperoleh informasi.
2. Tepat Waktu

Bahwa informasi diferensial tersebut harus dapat disajikan tepat waktu.


Informasi yang terlambat disajikan dapat berakibat menjadi usang
sehingga tidak dapat digunakan untuk pembuatan keputusan karena
kesempatan yang ada sudah tidak dapat dimanfaatkan.
3. Teliti
Merupakan salah satu karakteristik penting karena informasi yang tepat
waktu sering kali mengabaikan ketelitian informasi sehingga tidak banyak
manfaatnya untuk pembuatan keputusan. ( Supriyono, 270-271 )
Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan
Untuk pembuatan keputusan digunakan teori keputusan ( decision
theory ). Teori keputusan merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan
proses pembuatan keputusan. Sesuai dengan teori keputusan, proses
pembuatan keputusan dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Pentahapan
ini bermanfaat untuk menganalisis masalah secara masuk akal. Tahaptahap proses pembuatan keputusan adalah :
1. Penentuan masalah
Semua kegiatan proses pembuatan keputusan tergantung pada penetuan
masalah. Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dari keseluruhan
proses pembuatan keputusan. Manajemen harus dapat mengidentifikasi
secara jelas masalah yang dihadapi. Jika mereka tidak dapat
mengidentifikasikannya maka mereka mungkin harus menggunakan
banyak waktu dan untuk menemukan lebih dulu masalah yang harus
dipecahkan dan untuk memperoleh informasi yang ternyata tidak
diferensial dengan masalah yang sesungguhnya dihadapi.
2. Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah penentuan masalah, langkah berikutnya adalah identifikasi
alternatif pemecahan masalah. Pada langkah ini, untuk membuat
keputusan yang efektif, manajemen harus mengidentifikasi berbagai
macam alternatif yang mungkin dipilih untuk menyelesaikan masalah.
Identifikasi alternatif pemecahan masalah memerlukan gagasan dan
inovasi yang berani dan kreatif. Manajemen harus mengabaikan alternatifalternatif pemecahan masalah yang jelas tidak mungkin dilaksanakan
sehingga waktu dan biaya untuk menganalisis dapat dihemat.
3. Mengumpulkan Informasi Diferensial
Pembuat keputusan memerlukan berbagai macam informasi yang dapat
membantunya untuk membuat keputusan. Informasi tersebut dapat
berasal dari dalam organisasi atau dari luar organisasi. Hanya informasi
diferensial yang harus dikumpulkan dalam rangka pemilihan alternatif.
Informasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman atau menurunkan
resiko ketidakpastian atas alternatif yang mungkin dipilih.
Informasi diferensial dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Informasi yang dapat diukur secara kuantitatif
2. Informasi yang tidak dapat diukur secara kuantitatif
Didalam menganalisis setiap alternatif keputusan, pembuat keputusan
harus menganalisis keunggulan dan kelemahan setiap alternatif atas
dasar informasi diferensial yang dapat diukur secara kuantitatif maupun
yang tidak dapat diukur secara kuantitatif.
4. Pembuatan Keputusan

Jika masalah telah ditentukan, alternatif pemecahan masalah telah


diidentifikasikan, dan informasi diferensial telah diseleksi, maka langkah
berikutnya adalah pembuatan keputusan. Dalam pembuatan keputusan
tersebut tidak hanya diperhitungkan variabel tunggal tetapi harus
dipertimbangkan berbagai macam variabel yang mendominasi masalah
tersebut, jadi harus menggunakan kriteria interaksi banyak variabel.
( Supriyono, 268-269 )

You might also like