Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN
Mahasiswa dapat :
1.
Menjelaskan konsep Biaya relevan
2.
A.
D.
E.
F.
G.
Biaya Relevan adalah biaya masa yang akan datang yang berbeda dalam
beberapa alternative yang berbeda. Terdiri dari :
a)
Biaya Diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda
dalam beberapa alternative pilihan. Disebut juga biaya marginal atau
biaya incremental. Contoh : Perusahaan untuk menyalakan mesin disel
akan menggunakan bensin dan solar. Jika menggunakan bensin biaya
Rp 5000/liter sedangkan jika menggunakan solar biayanya Rp
7000/liter. Jadi disini ada selisih Rp 2000/liter.
b)
Biaya Kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam
memilih suatu alternative. Contoh : Jika perusahaan akan menyewakan
atau menjual mesin fotocopy. Apabila menjual perusahaan akan
mendapatkan pendapatan Rp 4 juta tetapi apabila disewakan akan
mendpaatkan Rp 4.5 juta. Jadi apabila perusahaan apabila memilih
menjual maka akan kehilangan kesempatan sebesar Rp 500rb.
c)
Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan
akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
contoh : biaya bunga
d)
Biaya Nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat
memilih suatu alternative. Contoh : biaya yang benar-benar
dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar.
e)
Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada
prosuk selesai. Contoh : biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung.
yang
dikeluarkan
tetapi
tidak
a)
Biaya masa lalu/ biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan
tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Contoh : pembelian
mesin
b)
Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali, Contoh :
kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan
bangunan.
Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang
terkait dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi ini merupakan
taksiran atas perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif
tindakan tertentu.
Ciri Informasi Akuntansi Diferensial:
1.
Informasi masa yang akan datang
2.
Adanya unsur yang berbeda diantara alternatif yang tersedia
3.
Mengambil keputusan mengenai alternatif tindakan terbaik
Biaya Diferensial:
Pemahaman biaya diferensial seringkali rancu dengan konsep biaya yang
dikembangkan dalam akuntansi biaya seperti: relevant cost, future cost,
out of pocket cost, sunk cost, opportunity cost, incremental cost.
1.Biaya diferensial versus Biaya relevan
Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi karena sebuah
keputusan, sedangkan biaya diferensial menyangkut informasi yang akan
datang dan berbeda diantara alternatif yang akan dipilih dan bersifat unik.
2.Biaya diferensial versus Biaya masa akan datang
Biaya masa akan datang merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi
dimasa mendatang dan jumlahnya harus diestimasikan,
pertimbangannya:
Biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen
Biaya ini harus direncanakan (budget cost)
Biaya ini untuk mendukung aktivitas tertentu/diharapkan
3.Biaya diferensial versus Biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional
dengan tingkat kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu terkait
dengan alternatif yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.
4.Biaya diferensial versus Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan
adanya perubahan volume aktivitas. Dalam pengambilan keputusan
jangka pendek biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau
mungkin tidak, hal ini tergantung apakah biaya tersebut dapat ditelusuri
ke obyeknya.
5.Biaya diferensial versus Biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi biaya secara periodik atas kos aktiva tetap
yang diperoleh diwaktu yang lampau. Depresiasi muncul karena
B.
Komposisi Produk
Perbandingan produk yang sedemikian rupa, untuk diproduksi /dijual,
yang mana komposisi tersebut memberikan total laba yang paling besar
sesuai dengan informasi yang tersedia.
1)
Keterangan
Produk A
Produk B
Rp 5.000
Rp 2.500
Rp 4.000
Rp 3.000
Contribution Margin/unit
Rp 2.500
Rp 1.000
Kapasitas Mesin
Produk A membutuhkan waktu
Produk B membutuhkan waktu
: 400.000 jam
: 20 jam/unit
:
4 jam/unit
Keterangan
Unit yang dapat diproduksi
Contribution margin/unit
Total Contribution Margin
Produk A
Produk B
20.000
Rp 2.500
100.000
Rp 1.000
Rp 50.000.
000
Rp 100.000.
000
3)
Produk A
Produk B
4.000
Rp 2.500
80.000
Rp 1.000
10.000.000
80.000.000
Keterangan
Unit yang dapat diproduksi
Produk A
6.000
Produk B
70.000
Contribution margin/unit
Total Contribution Margin
Rp 2.500
Rp 1.000
15.000.000
70.000.000
Produk A
Produk B
8.000
Rp 2.500
60.000
Rp 1.000
20.000.000
60.000.000
10.000
Rp 2.500
50.000
Rp 1.000
25.000.000
50.000.000
Keterangan
Komponen Biaya:
Bahan baku
Tenaga kerja (v)
Biaya overhead pabrik (v)
Biaya overhead (tetap) dihindari
Biaya overhead (tetap) bersama
Total Biaya Produksi
Tarif
50
100
30
40
50
270
Total Biaya
5.000.000
10.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
27.000.000
Tarif
Komponen Biaya:
Bahan baku
Tenaga kerja (v)
Biaya overhead pabrik (v)
Biaya overhead (tetap) dihindari
50
100
30
40
Total Biaya
5.000.000
10.000.000
3.000.000
4.000.000
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Penghematan biaya
12.000.000
12.000.000
12.000.000
0,833
0,694
0,579
9.996.000
25.272.000
25.000.000
272.000
8.328.000
6.948.000
Investasi Fasilitas:
Rp 25.000.000
Keterangan
Bahan baku
Tenaga kerja (v)
Biaya overhead pabrik (v)
Biaya overhead pabrik (T)
Biaya administrasi & umum (T)
Biaya pemasaran (T)
Total Biaya Penuh Produk A
Tarif
2.000
1.000
1.500
1.300
500
750
Total Biaya
20.000.000
10.000.000
15.000.000
13.000.000
5.000.000
7.500.000
7.050
70.500.000
Keterangan
Jumlah
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 Rp 10.000) x 10.000 unit
85.000.000
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit)
50.000.000
35.000.000
Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk A-1 lebih
menguntungkan, karena mampu menyumbangkan tambahan laba
sebesar Rp 35.000.000 yang dipero leh melalui selisih dari tambahan
pendapantan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp
50.000.000
Contoh lanjutan:
Untuk memproses lebih lanjut dari produk A menjadi A-1diperlukan
tambahan investasi Rp 100.000.000 dan manfaat ekonomis tiga
tahun tingkat return on invesment 20%.
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 Rp 10.000) x 10.000 unit
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit)
Laba Differensial ( dari produk A menjadi A-1
Jumlah
85.000.000
50.000.000
35.000.000
Jumlah
29.155.000
24.290.000
20.265.000
73.710.000
100.000.00
0
26.290.000
Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dengan tambahan investasi sebesar Rp
100.000.000 tidak menguntungkan, lebih baik dijual dalam keadaan saat
ini.
Contoh Lain !!
Misalnya, perusahaan menghasilkan 10.000 unit produksi A. untuk
mengolah produk A tersebut diperlukan biaya produksi sebesar Rp 300,00
per unit. Produk A dapat langsung dijual tanpa diproses lebih lanjut
dengan harga Rp 500,00 per unit. Di samping itu, produk A dapat pula
diolah lebih lanjut menjadi produk B. Untuk mengolah produk A lebih
lanjut menjadi produk B diperlukan tambahan biaya pengolahan sebesar
Rp 25,00 per unit produk A. Setiap 100 unit produk A menjadi 80 unit
produk B. Sedangkan harga jual produk B adalah sebesar Rp 750,00 per
unit.
Analisis yang dibuat oleh manajemen untuk memilih alternatif
menjual langsung produk A atau memproses lebih lanjut menjadi produk B
adalah sebagai berikut:
Menjual
Memproses
Perbedaan
Langsung
lebih lanjut
Hasil penjualan
10.000 x Rp 500,00
Rp 5.000.000,
(10.000 2.000) x Rp
00
Rp
Rp
750,00
6.000.000,00 1.000.000,00
Biaya pengolahan:
10.000 x Rp 25,00
250.000
250.000,
,00
00
Selisih
lebih
menguntungkan
jika
Rp 750.000,
produk A diproses lebih
00
lanjut
E. Menghentikan atau Melanjutkan Produk Tertentu
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menghentikan atau
melanjutkan produk atau kegiatan tertentu dapat terjadi, jika perusahaan
memiliki lini produk, memiliki divisi yang berpotensial menyumbangkan
kerugian, dengan pertimbangan:
Pendapatan differensial dan biaya differensial yang hilang
Manfaat biaya terhindar yg diperoleh
Jika lini produk harus ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai
kemungkinan:
Produk A
Produk B
Produk C
500.000.00
0
260.000.00
0
250.000.00
0
105.000.00
0
250.000.00
0
115.000.00
0
Laba Kontribusi
240.000.00
0
145.000.00
0
135.000.00
0
120.000.00
0
30.000.000
150.000.00
0
80.000.000
110.000.00
0
30.000.000
140.000.00
0
Penjualan
Biaya Variabel
30.000.000
110.000.00
0
Laba bersih
Jumlah
Manfaat Biaya:
Biaya variabel
Biaya tetap yang terhindarkan
Total manfaat
115.000.000
110.000.000
225.000.000
250.000.000
Manfaat bersih
- 25.000.00
0
Kesimpulan:
Jika produk C dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar
Rp 25.000.000 karena perusahaan telah kehilangan potensi laba yang
disumbangkan oleh produk C melalui laba kontribusi sebesar Rp
25.000.000.
Produk A
Produk B
Produk C
500.000.00
0
260.000.00
0
250.000.00
0
105.000.00
0
250.000.00
0
115.000.00
0
Laba Kontribusi
240.000.00
0
145.000.00
0
135.000.00
0
120.000.00
0
41.538.000
161.538.00
0
80.000.000
110.000.00
0
23.366.000
133.366.00
0
78.462.00
0
39.904.00
0
Penjualan
Biaya Variabel
Laba bersih
25.096.000
105.096.00
0
1.634.000
Catatan:
Total Laba bersih tetap sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini
produk rugi
Biaya tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan
laba kontribusi
Contoh Lain Peniadaan Jenis Produk !
Misalnya, sebuah Departemen Store memiliki 3 departemen utama
yaitu: Departemen Makanan, Departemen Kelontong dan Departemen
Obat-obatan. Berikut ini taksiran perhitungan rugi-laba untuk setiap
departemen tersebut:
Departemen
Makanan Kelonton
ObatJumlah
g
obatan
Hasil penjualan
5.000
4.000
500
9.500
Biaya variabel
4.000
2.800
300
7.100
1.000
1.200
200
2.400
750
300
500
500
75
100
1.325
900
1.050
(50)
1.000
200
175
25
2.225
175
Margin kontribusi
- terhindarkan
- tak
terhindarkan
Jumlah
Laba rugi
Hasil penjualan
Biaya:
- Variabel
- Tetap terhindarkan
Jumlah
Alterantif I
Meneruskan
Dep. Makanan
Rp 9.500.000,0
0
Alterantif II
Meniadakan
Dep. Makanan
Rp 4.500.000,
00
Rp 5.000.000,0
0
7.100.000,0
0
1.325.000,0
0
Rp 8.425.000,0
0
3.100.000,
00
575.000,
00
Rp 3.675.000,
00
4.000.000,
00
750.000,
00
Rp 4.750.000,0
0
Perbedaan
Alternatif II
Menggantinya
Dengan
Kosmetik
Perbedaan
Rp 7.500.000,00
Rp 2.000.000,0
0
7.100.000,00
5.200.000,00
1.900.000,00
1.325.000,00
925.000,00
400.000,00
Jumlah
Rp 8.425.000,0
0
Rp 6.125.000,00
Rp 2.300.000,0
0
Rp 1.075.000,0
0
Rp 1.375.000,00
(Rp 300.000,00)
Hasil Penjualan *)
Alternatif I
Meneruskan
Departemen
Makanan
Rp 9.500.000,0
0
Biaya:
-
Variabel
**)
Tetap
terhindarkan
Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas
yang telah diguna kan baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk
sebesar Rp 1.250/unit. Anggaran tahun 2008 untuk 150 unit sebagai
berikut:
Biaya Variabel:
Biaya produksi
(V)
(V)
Rp
Biaya komersial
Rp 120
400
Rp
Rp 60.000.000
18.000.000
Biaya Tetap:
Biaya overhead
(T)
Rp 300
Rp 45.000.000
Biaya komersial
(T)
Rp 150
Rp 22.500.000
Total biaya penuh produk
A
Rp 970
Rp 145.500.000
Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit,
apakah di terima atau ditolak.?
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan
Pendapatan Differensial:
30.000 unit x Rp 750
Biaya Differensial:
Biaya produksi (v)
Biaya komersial (v)
Laba Differensial
Jumlah
22.500.000
12.000.000
3.600.000
15.600.000
6.900.000
Contoh Lain!
Misalnya, perhitungan rugi-laba perusahaan sebelum pengerjaan pesanan
khusus adalah sebagai berikut :
Hasil Penjualan 1.000 x Rp 1.200,00 =
Rp 2.000.000,00
Biaya produksi:
Variabel 1.000 x Rp 1.200,00 =
Rp 1.200.000,00
Tetap
300.000,00
Rp 1.500.000,00
Laba Kotor
Rp 500.000,00
Biaya Usaha
150.000,00
Laba Bersih
Rp 350.000,00
Hasil penjualan dan biaya produksi yang bersifat variabel
merupakan informasi yang relevan, karena jumlahnya akan berada dalam
pemilihan alternatif tersebut, yaitu sebagai berikut :
Tanpa
Dengan
Pesanan
Pesanan
Perbedaan
Khusus
Khusus
Hasil penjualan:
1.000 x Rp 2.000,00
Rp 2.000.000,
1.100 x Rp 2.000,00
00
Rp 2.140.000, Rp 140.000,0
00
0
Biaya Produksi
Variabel
1.000 x Rp 1.200,00
Rp 1.200.000,
1.100 x Rp 1.200,00
00
Rp 1.320.000, Rp 120.000,0
00
0
Margin Kontribusi *)
Rp
800.000, Rp
820.000, Rp
20.000,0
00
00
0
*)
Kesimpulan
: OK
!,
Karena
selisih
tambahan
pendapatan (Rp.140.000,-) > selisih tambahan biayanya (Rp. 120.000,-)
G.
Contoh
Menyewakan
Pendapatan
Sewa/Jual
Biaya
reparasi
&
asuransi
Pendapatan bersih
Rp.1.250.00
0
Rp. 350.00
0
Rp. 900.000
Menjual
Perbedaan
Rp.1.000.00
Rp. 250.000
0 Rp. 290.000
Rp. 60.000
Rp. 940.000
Rp. 40.000
atau tetap adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutupi seluruh
biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun anggaran ( Mulyadi : 1993 :
365 )
Adapun kriteria pesanan khusus sebagai berikut :
1. Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta
harga dibawah harga jual normal bahkan sering kali harga yang diminta
konsumen berada dibawah biaya penuh, karena biasanya pesanan khusus
mencakup jumlah yang besar dan harga jualnya diatas biaya variabel.
2. Ada kapasitas produksi atau mesin yang belum seluruhnya terpakai
atau menganggur dan masih mampu untuk melayani pesanan khusus.
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data, observasi,
persepsi, atau sesuatu yang lainnya yang menambah pengetahuan. Dari
sudut sistem informasi perlu dibedakan antara definisi data dan informasi.
Data adalah fakta-fakta dan gambaran-gambaran yang belum dapat
digunakan dalam proses pembuatan keputusan. Ditinjau dari suatu sistem
informasi, Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga siap
digunakan untuk membuat kesimpulan, atau argumen, atau peramalan,
atau keputusan, atau tindakan. Pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian,
dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara
sekian banyak alternatif yang tersedia. ( Mulyadi : 1993 : 11 )
Peranan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan
Informasi akuntansi bukan satu-satunya jenis informasi diferensial yang
digunakan dalam pembuatan keputusan. Dengan kata lain, informasi
akuntansi hanya merupakan salah satu informasi diferensial yang harus
dipertimbangkan. Jika manajer memilih salah satu alternatif diantara
berbagai alternatif penyelesaian masalah maka sebenarnya dia
menghadapi resiko, karena alternatif yang dipilih tersebut mungkin bukan
alternatif terbaik atau bahkan alternatif tersebut mungkin tidak dapat
memecahkan masalah yang ada.
Pembuatan keputusan mempertimbangkan informasi yang sifatnya
subyektif dan informasi yang sifatnya obyektif. Informasi subyektif adalah
informasi yang diberikan oleh pihak tertentu atas dasar pengalaman dan
intuisinya. Informasi subyektif fungsinya sebagai suplemen informasi
objektif. Informasi objektif adalah informasi yang disusun atas dasar
teknik-teknik yang logis atau oleh pihak yang ahli. Informasi akuntansi
merupakan salah satu informasi objektif sehingga informasi akuntansi
dapat menambah pengetahuan penmbuat keputusan dan dapat
mengurangi resiko. Informasi akuntansi yang bermanfaat untuk
pembuatan keputusan minimal harus mempunyai tiga karakteristik
penting sebagai berikut :
1. Diferensial
Bahwa informasi akuntansi harus dapat digunakan dalam
mempertimbangkan masalah-masalah khusus atau keputusan-keputusan
yang dihadapi manajemen. Untuk memperoleh informasi yang diferensial
diperlukan biaya, sehingga informasi diferensial erat kaitannya dengan
konsep biaya-manfaat berarti bahwa manfaat informasi harus lebih besar
dibandingkan dengan biaya untuk memperoleh informasi.
2. Tepat Waktu