Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Iman Sulaiman
Dokter Pembimbing:
Dr. Asih Romayanti
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan dan kemampuan
kepada penyusun sehingga penyusunan Case Report ini dapat diselesaikan. Case Report ini
disusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan kewajiban dari sebagian
tugas peserta internsip periode 2016-2017. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Case
Report ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan banyak pihak. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Asih Romayanti , selaku pembimbing dokter internsip RSU Al-Fatah , Ambon
2. Para Dokter dan Perawat di RSU Al-Fatah , Ambon
3. Teman-teman sejawat dokter internsip di RSU Al-Fatah , Ambon
Segala daya upaya telah di optimalkan untuk menghasilkan Case report yang baik dan
bermanfaat, dan terbatas sepenuhnya pada kemampuan dan wawasan berpikir penulis. Pada
akhirnya penulis menyadari bahwa Case Report ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar dapat menghasilkan Case
Report yang lebih baik di kemudian hari.
Penulis
BAB I
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk
: Ny. D
: 78 tahun
: Perempuan
: Menikah
:_
: Ibu Rumah Tangga
: Poka
: 22 April 2016
B. Anamnesis
1. Auto dan Alloanamnesis.
Keluhan Utama
: Lemas badan sejak 6 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke IGD RSU Al-Fatah , Ambon dengan keluhan lemas anggota gerak
sebelah kanan sejak 6 jam SMRS. Pasien sedang sholat subuh saat kejadian dan
pasien tiba-tiba terjatuh saat berdiri, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
sempat menurun kesadarannya tetapi masih bangun dan setelah pasien sedikit lebih
sadar sudah tidak bisa berjalan dan mengalami kelumpuhan pada anggota gerak
sebelah kanan dan mulut mencong disertai berbicara yang tidak jelas. Pasien
mengeluh sakit kepala sebelum kejadian. Pasien langsung dibawa kerumah sakit 30
menit setelah kejadian dan pasien tidak mengeluhkan adanya mual dan muntah.
Pasien memili riwayat pernah stroke sebelumnya. Riwayat tekanan darah tinggi
diakui oleh pasien sejak 1 tahun yang lalu dan terkontrol. Riwayat penyakit jantung
diakui oleh pasien. Riwayat DM, merokok disangkal.
pasien
Riwayat memiliki penyakit darah tinggi diakui
Riwayat memiliki penyakit diabetes disangkal.
Riwayat memiliki penyakit jantung diakui.
Riwayat trauma disangkal
2
Kesadaran
: CM tidak adekuat
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
Nadi
: 86 x/menitregular
Heart rate
: 98 x/menit regular
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,4C
Kesadaran
GCS
: E2 M3 V1
Tekanan darah
: 180/100 mmHg
Nadi
: 86 x/menit regular
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,9C
Kepala
Leher
Thoraks
Jantung
a. Inspeksi
b. Palpasi : Iktus cordis teraba pada sela iga ke 4 sebelah medial garis
midclavicula sinistra, thrill (-)
c. Perkusi
:
a) Batas jantung kanan pada linea sternalis dextra sela iga ke 5
b) Batas jantung kiri pada linea midclavicula sinistra sela iga ke 5
c) Batas pinggang jantung pada linea parasternalis sinistra sela iga ke3
d. Auskultasi
: Bunyi jantung S1 = S2 murni reguler, S3/S4 (- / -) Murmur (-)
Gallop (-)
Paru - Paru
a. Inspeksi
tampak retraksi sela iga, sikatrik, hematoma, udem, massa, dan deformitas
pada kedua hemitoraks.
b. Palpasi
: Fremitus Taktil dan vokal simetris pada kedua hemitoraks.
c. Perkusi
: Sonor di kedua lapang hemitoraks.
d. Auskultasi
: Vesicular Breathing Sound sama di kedua hemitoraks,Ronkhi
(-/-), Wheezing (-/-)
Extremitas
B. Pemeriksaan Neurologi
1. Inspeksi:
Kepala
Bentuk
: Normocephal
Nyeri tekan
: (-)
Simetris
: (+)
Leher
Sikap
Pergerakan
Kuduk kaku
: (-)
Kaku kuduk
: (-)
2. Saraf otak
N. cranialis
N. I (Olfaktorius)
Subyektif
Dengan Bahan
N. II (Optikus)
Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tajam Penglihatan
Lapang penglihatan
Melihat warna
Fundus okuli
N. III (Okulomotorius)
Sela mata
Pergerakan Bulbus
Strabismus
Nistagmus
Exoftalmus
Pupil (Besar, bentuk)
Refleks cahaya langsung
Refleks Konsesual
Refleks konvergensi
Melihat kembar
N. IV (Troklearis)
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak
dilakukan
Tidak dilakukan
Simetris
Normal
Bulat, isokor
+
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
simetris
Normal
Bulat, isokor
+
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Pergerakan mata
Sikap bulbus
Melihat kembar
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukan
tidak dilakukan
Tidak dilakukan
tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. VI (Abdusens)
Pergerakan mata
Sikap bulbus
Melihat kembar
N. V (Trigeminus)
Membuka mulut
Menguyah
Mengigit
Reflek kornea
Sensibilitas muka
N. VII (Facialis)
Mengerutkan dahi
Menutup mata
Memperlihatkan gigi
Bersiul
Rasa kecap 2/3 depan lidah
N.
VIII
(Vestibulokoklearis)
Detik arloji
Suara berbisik
Tes Swabach
Tes Rinne
Tes Weber
N. IX (Glosofaringeus)
Refleks kecap 1/3 belakang
Sensibilitas faring
N. X (Vagus)
Arkus faring
Uvula
Berbicara
Menelan
N. XI ( Assesorius )
Menenggok kanan kiri
Mengangkat Bahu
N. XII ( Hipoglossus )
Pergerakan Lidah
Lidah deviasi
Artikulasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Normal
Normal
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Normal
-
:
:
:
:
:
:
Torako abdominal
Dalam batas normal
Sulit Dinilai
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kiri
Terbatas/ terbatas /
Terbatas/ terbatas /
terbatas
terbatas
Kesan hemipharese
Sulit dinilai
Tonus
Normal
Normal
Trofi
N/N/N
N/N/N
Gerakan
Kekuatan
Biceps
Triceps
Brachioradialis
Reflek fisiologis
+/+
+/+
+/+
Reflek Patologis
Sensibilitas
Lengan
Lengan
Lengan
Lengan
Tangan
Tangan
atas
atas kiri
bawah
bawah
kanan
kiri
kanan
kiri
kanan
Nyeri
Termis
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Taktil
Diskriminasi
Posisi
Vibrasi
Kiri
Terbatas/ terbatas /
Terbatas/ terbatas /
terbatas
terbatas
Kesan hemipharese
Sulit dinilai
Tonus
Normal
Normal
Trofi
N/N/N
N/N/N
Gerakan
Kekuatan
Patela
Achilles
Reflek fisiologis
+/+
+/+
Perluasan reflek
-/-
-/-
Reflek silang
-/-
-/7
Kanan
Kiri
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Rossolimo
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Mendel Bechterew
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kanan
Kiri
Tes OConnel
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tes Patrick
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tes Gaenslen
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tes Kernig
Klonus paha
Klonus kaki
Tes Lasegue
Brudzinsky
Tidak dilakukan
I,II,III,IV
Sensibilitas :
Tungkai
atas
kanan
Tungkai
Tungkai
Tungkai
Kaki
Kaki
atas
Kiri
bawah
bawah
kanan
kiri
kanan
kiri
Nyeri
Termis
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Taktil
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
dinilai
Diskriminasi
Posisi
Vibrasi
4.
5.
Fungsi Vegetatif
BAK
BAB
Keringat
: Normal
: Normal
:+
6. Fungsi luhur
Hubungan psikis
: Sulit dinilai
Afasia
: Motorik
Ingatan
: sulit dinilai
Hasil
Hb
12,0 g/dL
Hct
36%
Lekosit
8990/mm3
Trombosit
314.000/mm3
Eritrosit
4,00 juta/mm3
AST (SGOT)
11 U/L
ALT (SPT)
36 U/L
Ureum
22 mg/dL
Kreatinin
0,9 mg/dL
202 mg/dL
1.3 Ringkasan
Subyektif
Pasien datang ke IGD RSU Al-Fatah , Ambon dengan keluhan lemas anggota gerak
sebelah kanan sejak 6 jam SMRS. Pasien sedang sholat subuh saat kejadian dan pasien
tiba-tiba terjatuh saat berdiri, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sempat menurun
kesadarannya tetapi masih bangun dan setelah pasien sedikit lebih sadar sudah tidak bisa
berjalan dan mengalami kelumpuhan pada anggota gerak sebelah kanan dan mulut
mencong disertai berbicara yang tidak jelas. Pasien mengeluh sakit kepala sebelum
kejadian. Pasien langsung dibawa kerumah sakit 30 menit setelah kejadian dan pasien
tidak mengeluhkan adanya mual dan muntah. Pasien memili riwayat pernah stroke
sebelumnya. Riwayat tekanan darah tinggi diakui oleh pasien sejak 1 tahun yang lalu dan
terkontrol. Riwayat penyakit jantung diakui oleh pasien. Riwayat DM, merokok
disangkal.
Obyektif
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum
Kesadaran
: cm tidak adekuat
GCS
: E2 M3 V1
Tekanan darah
: 180/100 mmHg
Nadi
: 64 x/menitregular
Respirasi
: 22 x/menit
Suhu
: 36,5C
Kepala
: Normocephal
Leher
Status interna
Status Neurologi :
RM : KK(-) Lasegue Tidak terbatas/tidak terbatas , Kernig tidak terbatas/tidak terbatas
BI/BII/BIII +/-/10
Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor, dolls eye (-)
N.VII & N.XII : sulit dinilai
Reflex fisiologis : +
Reflex patologis : Motorik : sulit dinilai
Sensorik : sulit dinilai
Fungsi luhur : afasia motorik
vegetatif : BAB +/ BAK +
1.3.
Diagnosa
Non Medikamentosa
Tirah baring
Rencana Edukasi
-
Perbanyak istirahat
1.5. Prognosis
Quo ad Vitam
Quo ad Fungsional
Quo ad Sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad malam
: dubia ad malam
1.6 Follow Up
Tanggal
Catatan
23/4/16
S/
Datang dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah
kanan sejak 6 jam SMRS. Saat sedang sholat subuh tibatiba langsung terjatuh saat berdiri, muntah (-), sakit
kepala(+), penurunan kesadaran (-), bicara rero(+), mulut
pelo(+), sebelumnya os masih bias berjalan, Riw HT baru
di ketahui 1 tahun yang lalu dan terkontrol.
(H 1)
O/
KU : SB
KS:cm tidak adekuat
TD : 210/100mmHg
N: 86x / menit
R : 20x / menit
S : afebris
Instruksi
PD /
PT /
-
SI :
- PULMO : Ka = Ki, Wh -/-, Rh -/- COR
:S1S2 Reguler, Murmur (-), Gallop (-)
SN :
- RM : KK (-)
- Mata : Pupil bulat isokor, RCL (+/+), RCTL (+/+),
GBM sulit dinilai
12
Tanggal
Catatan
Instruksi
25/4/16
PD / konsul Jantung
(H 3)
PT /
-
SI :
SN :
-
A/
Stroke ec infark ATSC (s) FRHT
13
Tanggal
Catatan
Instruksi
26/04/2016
(H-4)
O/
KU : SB
KS:cm
TD : 170/90mmHg
N: 88x / menit
R : 28x / menit
S : 37,3o C
PT /
-
SI :
SN :
-
A/
Stroke ec infark ATSC (s) FRHT
Jawaban konsul Jantung:
Diagnosis : CHF fc II ec HHD
Terapi : Farsix 1x1 IV, Spironolakton 1x100,
kendaron 1x200
Cek lab
14
27/4/16
(H-5)
RM : KK (-)
Mata : Pupil bulat isokor, RCL (+/+),
RCTL (+/+), GBM d.b.n
NVII: pharese
N XII : d.b..n
Motorik
: 0.0|4.4
Sensorik
: normal
RF
:+/+;+/+
RP
: -/FL
: afasia motorik
FV
: BAK normal, BAB +
PD /
-
Tanggal
Catatan
Instruksi
15
28/4/16
(H-6)
PD /
PT /
O/
KU : SS
KS: CM
TD : 180/70mmHg
N: 64x / menit
R : 22x / menit
S : 36,5o C
SI :
SN :
-
A/
-
Tanggal
Catatan
Instruksi
16
29/4/16
(H-7)
PD /
PT /
O/
KU : SS
KS: CM
TD : 180/80mmHg
N: 64x / menit
R : 22x / menit
S : 36,5o C
SI :
SN :
-
BLPL
A/
-
BAB II
17
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Stroke
Stroke merupakan salah satu penyakit serebrovaskuler yang menjadi sebab kematian
dan sebab utama cacat menahun. Stroke adalah pembentukan defisit neurologik fokal atau
umum terjadi secara mendadak atas dasar gangguan peredaran darah otak serta mempunyai
pola gejala yang berhubungan dengan waktu. Defisit neurologi disini adalah adanya
gangguan fungsi neurologik. Mendadak menunjukkan suatu periode waktu yang singkat
(beberapa menit, jam bahkan hari). Berdasarkan vaskuler berarti kelainan primernya terdapat
pada peredaran darah ke otak1.
Penyakit serebrovaskular dapat diklasifikasikan sebagai berikut:2
1. Penyakit oklusi: trombosis arteri atau vena yang merupakan awal terjadinya infark
serebri
2. Transient cerebral ischemic tanpa infark
3. Perdarahan: ruptur pembuluh darah, sering dikaitkan dengan hipertensi maupun
malformasi pembuluh darah
4. Malformasi pembuluh darah akibat abnormalitas pembuluh darah: aneurisma
5. Penyakit degeneratif arteri yang dapat menyebabkan oklusi atau perdarahan
6. Penyakit inflamasi dari arteri
Onset akut dari infark atau perdarahan pada penyakit serebrovaskuler biasanya
berkaitan dengan penyakit vaskular dan menyebabkan gangguan fungsi otak (hemiplegi,
penurunan kesadaran, dll) dan stroke merupakan salah satu diantaranya. Jadi stroke
merupakan suatu sindroma yang ditandai dengan gejala klinik yang berkembang dengan
sangat cepat baik gejala fokal maupun global, yang berlangsung lebih dari 24 jam atau
berakhir dengan kematian tanpa penyebab lain selain vaskular2.
Klasifikasi1
Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan stadium klinik, etiologi dan lokalisasi lesi.
a. Berdasarkan etiologi
1) Infark otak
2) Perdarahan intraserebral
3) Perdarahan ekstraserebral (perdarahan subarachnoid)
b. Berdasarkan stadium klinik
1. Transient Ischemic Attack (TIA): defisit neurologis dalam durasi kurang dari 24 jam.
80% dari semua TIA hilang dalam waktu kurang dari 30 menit.
18
Onset
Perdarahan intraserebri
Infark thrombosis
Emboli
Saat istirahat,
Biasanya diawali
gejala prodormal
pusing (TIA
dengan defisit
neurologis
Gejala
Penemuan
khusus
Hipertrofi jantung,
hipertensi retinopati
Penyakit jantung
aterosklerosis
Tekanan
darah
Hipertensi berat
Sering hipertensi
Normal
Penemuan
CT-scan
Peningkatan densitas,
mungkin darah dalam
ventrikel
CSF
Mungkin berdarah
Bersih
Bersih
mural. Infark miokard yang masif, bila mengenai septum disertai fibrilasi atrial atau payah
jantung merupakan faktor risiko yang paling tinggi dalam 6 minggu pertama untuk
mendapat kan stroke.
2) Penyakit katup jantung
Kelainan katup jantung misalnya stenosis mitral akibat penyakit jantung reumatik berupa
valvulitis dapat menyebabkan stroke emboli. Emboli pada arteri cerebri media merupakan
komplikasi tersering.
3) Kardiomiopati
Kardiomiopati dapat menyebabkan emboli sistemik, paru dan otak. Trombus berkumpul
pada bagian apeks ventrikel kiri dan kanan, dan emboli akan lepas dan bergerak mengikuti
aliran darah ke paru atau otak. Pada infark otak terutama pada dewasa muda, yang tidak
ditemukan adanya ateroma, kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung, maka
mungkin faktor risiko nya adalah kardiomiopati.
4) Aneurisma jantung
Aneurisma yang besar pada jantung dapat diketahui dengan melihat perubahan gambaran
EKG pada pasien infark miokard, dan diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan
ekokardiografi. Adanya turbulensi pada pembuluh darah, yang akan berkembang menjadi
gagal jantung kongestif dan disritmia berat, ditambah adanya fibrilasi atrial memungkinkan
untuk terbentuknya trombus mural dan emboli.
Dasar diagnosis
1. Dasar diagnosis klinis
Adanya defisit neurologis yang mendadak berupa hemiparese dextra, parese n.VII
sinistra sentral dan parese N.XII. Pada pasien ini juga ditemukan faktor risiko stroke,
yaitu hipertensi, penyakit jantung dan riwayat stroke sebelumnya.
2. Dasar diagnosis topik
Sistem karotis sinistra: pada pasien ditemukan adanya hemiparese dextra dan parese
n.VII dextra sentral.
3. Dasar diagnosis etiologis
Diagnosis stroke ec infark (nonhemoragik) ATSC sinistra FRHT: ditemukan onset yang
terjadi mendadak, pada aktivitas ringan, tidak disertai penurunan kesadaran, nyeri
kepala(-) dan reflex patologis (-)
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Rumantir CU. Pola penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1984-1985.
Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Saraf.
1986.
2. Chusid JG, deGroot J. Correlative Neuroanatomy. 20th Edition. United States of
America: Appleton & Lange, 1988.
22
3. Baehr M, Frotscher M. Blood Supply and Vascular Disorders of the Central Nervous
System In Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Completely Revised Edition.
New York: Thieme, 2005. 443-445.
4. Toole JF. Cardiac Causes of Cerebral Ischemia in Cerebrovaskular Disorders 3th. New
York: Raven Press, 1984.168-171
23