Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Masker Wajah
Masker wajah adalah kosmetik yang digunakan pada tahapan terakhir dalam
tindakan perawatan kulit wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang bekerja
secara mendalam (depth cleansing) karena dapat mengangkat sel-sel kulit mati
(Maspiyah, 2009). Fungsi dari masker wajah diantaranya: memberi kelembaban
dan nutrisi pada kulit, memperbaiki tekstur wajah, meremajakan kulit,
mencerahkan warna kulit, melembutkan kulit wajah, mengecilkan pori-pori,
membersihkan pori-pori kulit wajah yang tersumbat kotoran, menyegarkan wajah
karena akan memberi efek rileks otot-otot wajah dan membantu dalam proses
penyembuhan jerawat. Ciri-ciri masker wajah adalah dapat dioleskan pada kulit
wajah, dapat mengering pada kulit wajah, dioleskan pada wajah terasa kencang,
terdapat unsur zat yang bermanfaat untuk kulit wajah. Penggunaanya dilakukan
setelah massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata,bibir sehingga
tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang bekerja
mendalam (deep cleansing) karena dapat mengangkat sel-sel tanduk yang sudah
mati (Maspiyah, 2009).
Bentuk-bentuk masker wajah seperti serbuk, pasta, ada juga yang berbentuk
gel. Berbagai perusahaan kosmetik besar saat ini banyak mengeluarkan produk
yang berbahan alami atau back to nature. Masyarakat saat ini banyak yang
beralih pada produk yang berbahan alami, keistimewaan masker dari bahan alami
ini adalah tidak menimbulkan iritasi dan efek samping. Karena produk yang
terbuat dari bahan alamiah lebih murah, aman, tidak menimbulkan efek samping
yang membahayakan bagi kulit (Surtiningsih, 2005). Selain itu masker dari bahan
alami biasanya memiliki senyawa antioksidan seperti antosianin, betakaroten,
polifenol dan vitamin C yang bermanfaat bagi kulit kita.
amilosa,
amilopektin,
hydralized
amylum/dekstrin, gamma
oryzanol dan asam kojik yang dapat mencerahkan kulit sebagai hasil dari
fermentasi amylum selama perendaman.
2.2.3 Air
Air merupakan bahan yang berperan penting dalam pembuatan masker,
antara lain gluten terbentuk dengan adanya air. Air sangat menentukan konsistensi
dan karakteristik reologi adonan, yang sangat menentukan sifat adonan selama
proses dan akhirnya menentukan mutu produk yang dihasilkan selain itu air juga
berfungsi sebagai pelarut bahan agar tercampur rata. Jumlah air yang digunakan
tergantung pada kekuatan tepung dan proses yang digunakan. Faktor-faktor yang
terlibat pada proses penyerapan air antara lain 45,4% air berikatan dengan pati,
32,2% air dengan protein, 22,4% air dengan pentosan. Banyak air yang dipakai
akan menentukan mutu dari produk yang dihasilkan (Koswara, 2009).
2.3 Proses Pembuatan
Menurut Rochmatika, dkk (2012) pembuatan masker dapat dilakukan
dengan memanfaatkan lapisan putih semangka. Lapisan putih semangka yang
telah dipisahkan dari kulitnya dibersihkan dan diblender hingga berbetuk bubur.
Bubur lapisan putih kulit semangka ini diperas dan disaring hingga diperoleh
sarinya. Kemudian sari yang diperoleh dipanaskan hingga yang tersisa adalah
ekstraknya. 200 gram ekstrak lapisan putih kulit buah semangka dicampur 50
gram pati bengkoang+beras, lalu diaduk dan dipanaskan hingga mengental.
Kemudian campuran tersebut dibagi menjadi 4 bagian, yaitu A, B, C, dan D
(masing-masing bagian 40 gram), lalu menambahkan 1 ml madu pada bagian B, 1
ml air jeruk nipis pada bagian C, dan 0,5 ml madu+0,5 ml air jeruk nipis pada
bagian D. Dari keempat sampel masker wajah nantinya akan ditentukan sampel
mana yang memiliki kadar antioksidan paling tinggi dan paling disukai
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian,
Pendidikan
dan
Penerapan
MIPA,FMIPA,