Professional Documents
Culture Documents
BERSIH:
Bagaimana Solusi Terhadap
Ketersediaan Sumber Daya Air?
Makalah Kebijakan
Putri D. Potabuga
KATA PENGANTAR
Ketersedian air di Nusa Tenggara Timur dan wilayah
perbatasannya terutama Atambua menjadi salah satu
permasalahan penting bagi Indonesia. Seperti yang kita ketahui
bahwa ketersediaan air bagi umat manusia itu adalah kebutuhan
pokok untuk keberlanjutan kehidupan kedepan. Hal ini juga
didukung melalui UUD No. 7 Tahun 2004 yang menjamin setiap
Warga Negara Indonesia layak untuk mendapatkan sumber daya
air bersih, pemanfaatan air bersih dan pengolahan sumber air
bersih. Kebijakan yang sudah ada mengenai sumber daya air ini
menjadi dasar kajian Penulis dalam menuliskan rekomendasi
kebijakan ini dengan judul: Atambua dan Air Bersih, Bagaimana
Solusi Terhadap Ketersediaan Sumber Daya Air.
Dalam kajian ini, ketersediaan air di Atambua diidentifikasi dari
letak geografi dari provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya
Atambua, untuk melihat potensi sumber daya air. Pengembangan
infrastruktur dan teknologi terbarukan dibidang pengolahan
sumber air bersih menjadi salah satu solusi bagi keterbatasan
sumber daya air yang berada di seluruh Indonesia. Akan tetapi
dalam kajian ini ditemukan bahwa hal yang tidak kalah penting
adalah perlunya peningkatan pengetahuan dari masyarakat
Atambua melihat permasalahan keterbatasan sumber daya air
bersih ini dengan melakukan tindakan strategi dalam pengolahan
sumber daya air bersih.
Kajian ini dilakukan penulis dengan tujuan memberikan
informasi, solusi, dan rekomendasi kebijakan bagi semua lapisan
terkait terutama kepada pemerintah daerah provinsi Nusa
Tenggara Timur dan masyarakat di wilayah Atambua. Pemerintah
daerah Atambua diharapkan dapat merumuskan rencana dan
tindak lanjut nyata terhadap permasalahan sumber daya air bersih
di Atambua melihat pada posisi prioritas untuk solusi tepat
terhadap keterbatasan sumber daya air di Atambua. Kiranya kajian
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iv
I.
Pengantar................................................................. 1
iv
I.
Pengantar
di
wilayah
perbatasan
yang
membuat
banyak
perbatasan
Republik
Indonesia
dikenal
banyak
dari
tingkat
kesejahteraan
penduduknya.
Indeks
https://id.wikipedia.org/wiki/Atambua
kebutuhan
air
sehari-hari.
Prosesnya
melalui
tujuan
memberikan
rekomendasi
solusi
kepada
II.
Kondisi Geografis Kota Atambua
https://id.wikipedia.org/wiki/Atambua
Nama
Bulan
2009
2005
2006
2007
2008
Januari
53
64
40
59
65
Februari
43
84
66
57
37
Maret
75
69
54
53
65
April
96
77
70
75
89
No
Nama
Bulan
2009
2005
2006
2007
2008
Mei
85
94
88
97
99
Juni
98
96
82
82
90
Juli
94
89
89
98
97
Agustus
96
95
99
97
98
September
98
92
100
99
96
10
Oktober
98
86
99
95
92
11
November
83
70
98
84
80
12
Desember
60
54
72
58
41
III.
Sumber Daya Air Di Indonesia
dilakukan
untuk
menanggulangi
krisis
air
yang
(2000),
kepada
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
negara-negara
anggotanya
(PBB)
untuk
Unesco, 2003. Water for People-Water for Life. The United Nations World Water
Development Report. Unesco Publishing/Berghahn Books.
10
11
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di
bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas
lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia
membutuhkan air tawar.9 97% air di bumi adalah air asin, dan
hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya
berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang
tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa
air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan
tanah dan di udara.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih
terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa
bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat yang
mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih.
Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan
air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak
dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama
dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang
tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat
dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.
Pada dekade sebelumnya, Indonesia telah menunjukkan kemajuan
signifikan dalam meningkatkan akses terhadap persediaan air
bersih dan pelayanan sanitasi. Air bersih dan sanitasi merupakan
sasaran Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang ketujuh dan
12
13
3.2
daya
air
dikelola
berdasarkan
asas
kelestarian,
10
15
pokok
minimal
sehari-hari
guna
memenuhi
(1)
meliputi
cekungan
air
tanah
dalam
satu
17
prasarana
pengelolaan
lingkungan
sebagaimana
12
19
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
agar
kekuasaan
pemerintahan
Negara
Republik
RPJMN
RPJMD
Renstra
RTRW
Master
Plan
SSK
Renja
SKPD
RKPD
RPI2JM
Bidang
Cipta
Karya
13
14
21
lainnya
bahkan
sudah
jelas
tertera
bahwa
3.3
Fenomena
tersebut
yang
disebut
dengan
pengaruh iklim.
4. Pencemaran air merupakan persoalan khas yang terjadi di
sungai dan badan air di Indonesia. Sumber pencemaran air
terutama disebabkan aktivitas manusia dan dipicu secara
kuadratika oleh pertumbuhan penduduk. Pencemaran air yang
terjadi di kawasan perkotaan disebabkan oleh sektor domestik,
berupa limbah cair dari rumah tangga dan industri rumah
24
15
25
IV.
Krisis Air Di Atambua
yang
dapat
dikembangkan
sebagai
penunjang
perekonomian.
Bidang pertanian Atambua banyak menghasilkan varietas
tanaman seperti jagung, padi, kacang-kacangan, mente, kelapa,
dan kemiri. Masyarakat menanam tanaman pangan, menggarap
lahan, menjual hasil panen, dan mengolah hasil panen tersebut.
Kondisi ini dilakukan masyarakat secara turun temurun dengan
metode yang masih tradisional. Hal ini memiliki sisi negatif yaitu
perkembangan masyarakat dlam bidang usaha pertanian dan
perkebunan cenderung stagnan bahkan menurun. Permasalahan
tersebut menjadi kom-pleks sebab usia anggota masyarakat yang
berkecimpung dalam bidang pertanian sudah memasuki masa
tidak produktif.16
16
26
memenuhi
syarat
sebagai
sumber
air
bersih
17
Potensi Air Sungai Motamoru Sebagai Alternatif Pasokan Air Bersih Kota
Atambua Dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Kabupaten Belu, NTThttp://opac.geotek.lipi.go.id/index.php?p=show_detail&id=2079
27
18
28
29
kekeringan yang melanda Desa Buk karena sumber mata air mulai
mengering. Alhasil untuk mendapatkan air bersih warga desa
harus berjalan kaki sejauh lebih dari enam kilometer ke sungai di
perbatasan dengan Distrik Oekusi, Timor Leste.
"Krisis air ini membuat kami juga sulit mengonsumsi air. Tetapi ini
kan memang sedang puncak musim kemarau, semoga sesudah
musim ini bisa kembali subur dan air kembali tersedia," ujar
Lorenz salah satu warga Atambua lain kepada Bisnis.com.
4.2
Penggunaan Lahan
32
Timur
menggantungkan
hidupnya
pada
sektor
Persentase Penggunaan
Lahan di Provinsi NTT
Kawasan
Hutan
38%
Kawasan di
luar kawasan
Hutan
(sawah,ladang
,tegalan,perke
bunan,kebun)
62%
Hasil
wawancara
dengan
beberapa
narasumber
20
Pemetaan Kualitas Air Kabupaten Belu Pemanfaatan air Nusa Tenggara TimurLIPI Press : Jakarta., 2007.Hal153-176
35
Awal tahun ini memang Atambua masih stabil untuk debit airnya.
Tapi mulai masuk bulan juli 2016 debit air berkurang dratis. Dari
penurunan debit air menjadi lumpur, airnya kotor, dan mulai kering.
Hampir semua sumur warga mengalami kekeringan dan pada
akhirnya demi mencukupi kebutuhan sehari-hari warga Atambua
kelurahan Fatubenao B harus membeli air bersih. Pada tanggal 13 Juli
2016 sampai akhir bulan Agustus air sumur makin kering. Sementara
konsumsi air bersih persatu rumah tangga/KK perbulan adalah
5000L. sampai akhir September ketersediaan air makin menipis. Para
warga harus memutar otak dengan membatasi aktifitas yang banyak
menggunakan air bersih, padahal kebutuhan buat sehari-hari saja
sangat terbatas. kami sering jarang mandi untuk bisa menghemat air
bersih.
36
21
37
kebutuhan
masyarakat
hingga
musim
panen
berikutnya, katanya.22
Pernyataan dari narasumber ini cukup memwakili dari apa yang di
rasakan warga sekitar, yang seharusnya sumber air itu selalu
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kelangsungan warga untuk
melanjutkan hidup. Malah menjadi tantangan sendiri dengan
membiasakan hidup dengan keterbatasan. Ini adalah contoh
suangai-suangai di Atambua yang mengering:
22
http://www.flobamora.net/berita/3955/2014-11-01/pasokan-air-bersih-untukkota-atambua-masih-baik.html
38
23
Sungai yang dulunya sangad dalam melebihi 2 meter sekarang jadi kering.
39
40
41
V.
Tantangan Pengolahan Sumber Daya Air
Dan Air Bersih Di Atambua
DAS
sangat
diperlukan
dalam
rangka
24
Ibid.
43
Gambar V.1
25
http://www.belukab.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=12&Itemid=34
(3 November 2009, 16.15 WIB)
44
Gambar V.2
Geologi di daerah Talau terdiri dari batuan seperti silt, coral, filit,
kuartize, skiz, pasir alluvium dan napal pasiran dengan bongkahbongkah asing (bobonaro). Dari hasil survei di sekitar Atambua,
permukaan air tanah sekitar 11.2-11.25 m, dengan perkolasi tanah
dalam rentang 1.15 x 10-6 sampai 2.8.10-7 m2.hari-1, sedangkan
debit air melalui permukaan akuifer sekitar 5 x 10-6 1 x 10-7
m2.hari-126
Jenis Tanah DAS Talau ada sekitar 8 jenis tanah di DAS Talau
dengan rata-rata kedalaman mencapai 90 cm dan kedalaman
tanah permukaan (top soil) sekitar 20 cm. Tanah didominasi
dengan jenis inceptisol dengan lapisan atas tanah yang dangkal
26
117
kecamatan
mencakup
1.108
desa
di
16
27
Pos Kupang, 29 April 2004. 228 Desa di NTT berisiko rawan pangan.
http://www.indomedia.com/poskup/2005/04/30/edisi30/3004kota6.ht
m. Akses Mei 2005.
46
47
VI.
Penutup
6.1
6.2
ilmuwan
untuk
menciptakan
28
mesin
untuk
http://himatesil.lk.ipb.ac.id/2015/07/27/permasalahan-ketersediaan-airbersih-dan-solusinya/
49
sehingga
saat
keterbatasan
air
dan
DAS
harus
memberikan
batasan-batasan
antar
kabupaten/kota.
Program
pelestarian
51
DAFTAR PUSTAKA
PEMANFAATAN
KEAMANAN
PERBATASAN
POTENSI
DAERAH
REPUBLIK
DAN
INDONESIA
52
(3
53
Lampiran 1
No.
Kabupaten/Kota
Nama DAS
1.
2.
Kota Kupang
Kupang
3.
4.
Rote Ndao
Timor Tengah Selatan
5.
6.
Belu
7.
Sumba Timur
8.
Sumba Barat
9.
Alor
10.
11.
Lembata
Flores Timur
12.
Sikka
Oesao
1.
Oesao
2.
Tramanu
3.
Noelmina
P. Roti
1.
Noelmina
2.
Muke
3.
Benenain
1.
Besi Erat
2.
Benenain
1.
Benenain
2.
Laumea
3.
Lois
1.
Mangili-Rendi
2.
Kambaniru
3.
Kalada
4.
Wonokaka
1.
Kalada
2.
Wonokaka
3.
Bondokodi
1.
P. Alor
2.
P. Pantar
P. Lomblen
1.
P. Adonara
2.
P. Solor
3.
Waeruni
4.
Nebe
1.
Waeruni
2.
Nebe
3.
Magepanda
4.
Loworea
54
No.
13.
Kabupaten/Kota
Ende
14.
Ngada
15.
Manggarai
16
Manggarai Barat
Nama DAS
1.
Magepanda
2.
Loworea
1.
Magepanda
2.
Loworea
3.
Aisesa
4.
Wera Buntal
5.
Moke
1.
Wera Buntal
2.
Moke
3.
Waeterang
4.
Jamal Lembor
1.
Waeterang
2.
Jamal Lembor
3.
Anganae
4.
P. Komodo
5.
P. Rinca
55
Tentang FNF
FRIEDRICH-NAUMAN-STIFTUNG Untuk Kebebasan (FNF) adalah
sebuah Yayasan Politik Jerman. Di Jerman dan di 60 negara di seluruh
dunia, FNF bersama dengan mitra-mitra kerjanya mempromosikan
kebebasan, liberalism, demokrasi, hak asasi manusia, pluralism,
toleransi, ekonomi pasar dan negara hukum.
FNF memiliki hubungan dekat dengan partai politik Jerman Partai
Demokrat Bebas (FDP). FNF didirikan pada 1958 oleh Presiden pertama
Jerman, Theodor Heuss, dan telah bekerja di Asia sejak 1979, dan di
Indonesia sejak 1969. FNF beroperasi dengan dana publik dan berkantor
pusat di Postdam, Jerman.
FNF memberikan konsultasi kepada para pembuat keputusan di Berlin
dan menerbitkan berbagai laporan. FNF memfasilitasi dialog,
menyelenggarakan konferensi dan mengundang orang-orang muda dari
Asia dan berbagai wilayah lain untuk mengikuti seminar di Jerman.
Dalam kerjasama dengan mitra-mitra lokal, FNF fokus pada nilai-nilai
berikut:
- Demokrasi
- Rule of Law & Hak Asasi Manusia
- Kebebasan Ekonomi
- Perubahan Iklim
@fnfindonesia
@FNFIndonesia
a
FNF