Professional Documents
Culture Documents
1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan
2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
5) Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Antara Pemerintah Daerah Provinsi danP emerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
6) Keputusan Presiden Nomor 69 tahun 1994 tentang Pengadaan Garam
Beryodium
7) PeraturanPresiden No. 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang Pedoman
Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah
b. Gambaran Umum
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental. Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas
sumber daya manusia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan
kecerdasan, aspek perkembangan social dan aspek perkembangan ekonomi.
Hasil Riskesdas tahun 2013, secara keseluruhan (perkotaan dan pedesaan)
rumah tangga yang mengonsumsi garam mengandung cukup yodium mencapai
77,1%, yang mengonsumsi garam kurang mengandung yodium sebesar14,8% dan
yang tidak mengandung yodium sebesar 8,1%. Berkaitan denganitu Direktur
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, mengeluarkan Surat Edaran Nomor :
JM.03.03/BV/2195/09 tertanggal 3 Juli 2009, mengenai Percepatan Penanggulangan
Gangguan Akibat Kurang Yodium yang antara lain menginstruksikan kepada seluruh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar meningkatkan kerjasama dengan instansi
sasaran
RPJMN
2015
2019
Bidang
Kesehatan,
Kementerian Kesehatan telah menetapkan RENSTRA Kementerian Kesehatan 20152019, yang memuat indicator keluaran yang harus dicapai. Salah satu dari
8 indikator keluaran di bidang Perbaikan Gizi yang harus dicapai pada tahun 2019
yaitu 90 % rumah tangga mengonsumsi garam beryodium dengan kadungan yodium
cukup. Oleh karena itu program penanggulangan GAKY difokuskan pada
peningkatkan konsumsi garam beryodium.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk tersedianya informasi secara terus
menerus setiap tahun tentang konsumsi garam beryodium rumah tangga di
Kecamatan Dua Pitue
b. Tujuan Kegiatan
1) Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan
yodium cukup (30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak mengandung yodium.
2) Diperolehnya informasi tentang :
Lokasi penyimpanan
Tempat membeli
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Uraian Kegiatan
Pemantauan dan pemeriksaan garam yodium di tingkat masyarakat melalui kegiatan
di Posyandu dengan cara penetesan iodina test kepada garam yang dibawa oleh ibu
rumah tangga yang dipakai di rumah
b. Batasan Kegiatan
1) Penetesan garam dengan iodina test dan menanyakan merk garam yang
digunakan dan tempat pembelian garam
2) Mencatan hasil pemeriksaan garam.
3) Rekapitulasi hasil kegiatan
4. Indikator Keluaran dan Keluaran
a. Indikator Keluaran
90 % rumah tangga mengonsumsi garam beryodium dengan kadungan yodium
cukup
b. Keluaran
Laporan Data hasil pencapaian kegiatan pemeriksaan garam yodium di tingkat
masyarakat Tahun 2016
5. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan direncanakan akan diselenggarakan pada Bulan Februari dan Agustus 2016 di
wilayah kerja Puskesmas Tanrutedong.
Tanrutedong,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tanrutedong
Februari 2016
Fatimah, AMG
NIP. 19681231 200604 2 005