You are on page 1of 9

MANAJEMEN LANJUTAN

JAWABAN UTS

Putu Diah Krisna Junitasari

1607611015

ABSEN: 15

PROGRAM PPAk
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016/2017

SOAL 1
Jelaskan bagaimana perusahaan dapat menciptakan nilai?
JAWAB:
a) Menciptakan kesadaran dan komitmen yang murni untuk sebuah misi yang akan
meningkatkan kekayaan pemegang saham di seluruh organisasi.
b) Menetapkan metode dan teknik yang akan digunakan untuk mengukur apakah nilaitelah
diciptakan pada setiap tingkatan dalam organisasi.
c) Meyakinkan bahwa dalam setiap aspek dari manajemen telah sesuai dengan tujuannilai
pemegang saham, dari manajemen sumber daya manusia sampai dengan
penelitian dan pengembangan, dari penetapan target sampai dengan alokasi sumber
daya.
Nilai tercipta ketika investasi menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih
besar dari yang dibutuhkan untuk risiko kelas investasi. Pada tingkatan paling
sederhana, semuanya mengarah ke pihak investor atau pemegang saham, atau
stakeholder. Ini adalah sekumpulan orang-orang yang berbeda, yang memiliki faktor
risiko di dalam perusahaan yang dengan cara tertentu, mereka mengontribusikan nilainilai tersendiri kepada perusahaan, dengan harapan, mereka dapat memperoleh
pengembalian, sebuah value exchange.
SOAL 2
Jelaskan beberapa metode pengukuran kinerja finansial perusahaan, serta hal-hal yang
perlu diperhatikan jika menggunakan masing-masing metode tersebut.
JAWAB:
Total Shareholder Return: Pemegang saham tertarik dengan total pengembalian yang
diperoleh atas investasi relatif mereka untuk inflasi umum, di sebuah grup perusahaan
dan pasar secara keseluruhan. Total return termasuk dalam pengembalian dividen dan
perubahan harga saham selama periode tertentu. Untuk satu periode TSR adalah :
TSR = Dividend per Share + ( Share price at end of Period Initial share price )
Initial Share Price

Wealth Added Index ( WAI ): WAI yaitu kemampuan perusahaan dalam memberi
nilai tambah kekayaan. WAI adalah metode pengukuran kinerja perusahaan yang
dikembangkan oleh Stern, sebagai indikator untuk menentukan peningkatan
kekayaan yang dihasilkan perusahaan di atas return minimal yang diharapkan

investor. Secara sederhana, rumus penghitungan WAI adalah total shareholder return
(TSR) dikurangi cost of equity (COE), kemudian dikalikan dengan kapitalisasi pasar
masing-masing perusahaan. TSR terdiri dari gain/loss saham suatu perusahaan
(dihitung secara harian), ditambah dividen yang dibagikan. Sementara itu, biaya
ekuitas atau COE dihitung secara harian berdasarkan hari perdagangan saham
perusahaan. Sebuah perusahaan yang baik akan menghasilkan WAI positif, yaitu
bila total return yang dihasilkan untuk pemegang saham (Total Shareholder Return

TSR) lebih besar dari CoE-nya.


Market Value Added (MVA): adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan
(termasuk ekuitas dan utang) dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam
perusahaan. MVA secara teknis diperoleh dengan cara mengalikan selisih antara
harga pasar per lembar saham (stock price per share) dan nilai buku per lembar
saham (book value per share). MVA merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan
mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai.MVA juga merupakan indikator yang
dapat mengukur seberapa besar kekayaan perusahaan yang telah diciptakan untuk

investornya atau MVA menyatakan seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai.
Excess Return adalah tingkat normal pengembalian porsi pengembalian portofolio
yang tidak dijelaskan oleh tingkat pasar secara keseluruhan untuk pengembalian.
Sebaliknya, itu dihasilkan oleh keterampilan para investor atau portofolio manajer,
dan adalah salah satu yang paling banyak digunakan dalam ukuran kinerja risiko

disesuaikan.
Market to Book Ratio adalah rasio nilai pasar ekuitas saham perusahaan dengan
nilai akuntansi ekuitas itu. Bila market-to-book ratio relatif tinggi dibandingkan
rata-rata industri maka hal itu menunjukkan bahwa perusahaan dapat lebih efisien
menggunakan asetnya untuk menciptakan nilai.

SOAL 3
Jelaskan beberapa alasan perusahaan melakukan merger atau akuisisi?
JAWAB:
a) Pertumbuhan atau diversifikasi. Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang
cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger
maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika

melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi
perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
b) Sinergi. Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead
meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan
ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger
berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat
dihilangkan.
c) Meningkatkan dana. Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan
ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal.
Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas
tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan
kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d) Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi. Beberapa perusahaan tidak dapat
berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau
kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan
tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri
dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
e) Pertimbangan pajak. Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun
ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki
kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba
untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan
menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan
sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya
dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi
kesejahteraan pemilik.
f) Meningkatkan likuiditas pemilik. Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan
memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham
akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan
dengan perusahaan yang lebih kecil.
g) Melindungi diri dari pengambilalihan. Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi
incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan
lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini,

kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang
berminat.
SOAL 4
Jelaskan perbedaan antara sinergi dan goodwill ?
JAWABAN:
Sinergi merupakan nilai gabungan dari kedua perusahaan yang bergabung, lebih
besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan. Jadi,
kondisi saling menguntungkan dari peristiwa akuisisi, akan terjadi jika telah diperoleh
sinergi. Sinergi yang dihasilkan akuisisi ada dua jenis yaitu operasional sinergi dan
sinergi keuangan. Operasional sinergi adalah sinergi yang dinikmati perusahaan karena
kombinasi dari beberapa operasi, sehingga dapat menekan biaya atau menaikkan
penghasilan. Sedangkan sinergi keuangan, berasal dari penghematan yang dinikmati
perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan (financing).
Sedangkan Goodwill adalah bagian Aset dalam neraca keuangan perusahaan,
diklasifikasikan kedalam aset tak berwujud yang muncul pada saat terjadi akuisisi suatu
perusahaan terhadap perusahaan yang lain. Timbulnya goodwill ketika pembayaran
(pembelian) atas perusahaan lain dengan harga diatas harga pasar aset bersih (nilai
buku). Goodwill merupakan representasi angka yang lebih besar dari nilai buku yang
dibayarkan suatu perusahaan untuk bisa mendapatkan perusahaan lain.

SOAL 5
Jelaskan beberapa defensive tactic yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghindari
take over ?
JAWAB:
a) Golden Parachute
Taktik yang dinyatakan dalam kontrak kerja, yang menyatakan bahwa manajemen
perusahaan akan memperoleh kompensasi yang sangat besar apabila mereka kehilangan
jabatan karena perusahaan dimana mereka bekerja telah diakuisisi oleh perusahaan lain.
b) Poisson Pill
Taktik yang ditempuh oleh manajemen perusahaan yang akan diakuisisi dengan cara
menerbitkan obligasi yang disertai warrant yang dapat ditukar dengan saham
perusahaan dengan harga yang sangat rendah.
c) White Knight

Merupakan adalah cara yang akan ditempuh oleh manajemen perusahaan yang akan
diakuisisi untuk mencari perusahaan lain sebagai calon pembeli baru yang menyatakan
bahwa manajemen perusahaan yang akan diakuisisi tidak akan dirubah.
SOAL 6
Jelaskan mengenai pengukuran kondisi keuangan dengan model Z-score ?
JAWAB:
Analisis prediksi kebangkrutan merupakan analisis yang dapat membantu
perusahaan

untuk

mengantisipasi

kemungkinan

perusahaan

akan

mengalami

kebangkrutan yang disebabkan oleh masalah-masalah keuangan. Metode Z-Score


(Altman) adalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah
keuangan yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.
Altman menemukan lima jenis rasio keuangan yang dapat dikombinasikan untuk
melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut dengan
rumus:
Z= 1,2 (WCTA )+ 1,4 (RETA) + 3,3 (EBITTA) + 0,6 (MVEBVL) + 1 (STA)
Perhitungan analisis Z-Score terdiri dari tiga versi, diantaranya versi pada
perusahaan manufaktur yang telah go public, perusahaan manufaktur pribadi yang
belum go public, dan perusahaan bukan manufaktur. Formula di atas merupakan versi
yang pertama kali dikembangkan oleh Altman khusus untuk perusahaan manufaktur
yang go public.
Dalam model tersebut perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,99 diklasifikasikan
sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81
diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Selanjutnya skor 1,81 sampai
2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu.
SOAL 7
Jelaskan perbedaan perusahaan yang menggunakan kebijakan keuangan jangka pendek
fleksible dan ketat ?
JAWAB:
Kebijakan perusahaan untuk pendanaan jangka pendek terdiri dari dua elemen, yaitu:
ukuran investasi perusahaan pada saat aset lancar. Umumnya diukur dengan
membandingkan total aset lancar dengan pendapatan perusahaan. Kebijakan
pendanaan jangka pendek yang fleksibel akan memiliki rasio aset lancar terhadap
pendapatan yang tinggi.

pendanaan aset lancar mengukur proporsi liabilitas jangka pendek terhadap liabilitas
jangka panjang, kebijakan pendanaan jangka pendek yang terbatas mengakibatkan
proporsi liabilitas jangka pendek terhadap liabilitas jangka panjang tinggi.

SOAL 8
Jelaskan beberapa teknik pengelolaan persediaan dan berikan contoh tipe perusahaan
yang menggunakan setiap metode ?
JAWAB:
Metode ABC adalah metode ini diterapkan untuk mengendalikan barang yang
bernilai tinggi dibanding dengan nilainya yang lebih rendah. Metode ABC membagi
persediaan dalam tiga kategori yaitu: A, B dan C. Kelompok A mencakup 20%
persediaan tetapi membutuhkan 80% total investasi dan juga kelompok A
merupakan persediaan paling bernilai bagi perusahaan. Kelompok C merupakan
persediaan yang memerlukan investasi paling kecil atau kurang bernilai dan

kelompok B berada diantara kelompok A dan B.


Material Requirenment Planning adalah dengan metode ini perusahaan dapat
menentukan material apa yang akan dipesan, kapan material akan dipesan, kapan
memesannya dan material apa yang menjadi prioritas pemesanan.keuntungannya
ketika perusahaan menggunakan metode ini adalah mendorong perusahaan untuk
menyelaraskan kebutuhan material dan perencanaanya sehingga dapat menurunkan

biaya pemesanan.
Just in Time adalah metode ini bertujuan untuk meminimalisir persediaan, maka
persediaan dipesan secara berkala dengan cara menetapkan jumlah persediaan
seminimal mungkin sehingga perusahaan perlu bergerak untuk mengupayakan agar
persediaan ada saat dibutuhkan tentu didalam suatu perusahaan metode ini
meningkatkan produktifitas perusahaannya.

SOAL 9
Jelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga opsi ?
JAWAB:
Harga saham sekarang (S0). Semakin tinggi harga saham sekarang, semakin tinggi

nilai opsi.
Harga saham yang bisa beli di masa akhir tempo atau strike price (K). Semakin
tinggi strike price semakin rendah nilai dari opsi.

Jangka waktu sampai masa jatuh tempo. Semakin lama hak-nya semakin tinggi nilai

dari options tersebut.


Volatilitas saham. Saham yang bergejolak akan memiliki nilai opsi yang tinggi.
Karena jika tiba-tiba bergejolak dan harganya melambung tinggi, maka pemegang
opsi akan untung besar. Jika tiba-tiba saham bergejolak dan harganya menukik jatuh,

pemegang opsi hanya rugi sebesar call premium yang telah dibayar di awal.
Risk free rate (bunga bank sentral). Umumnya semakin tinggi bunga bank, semakin
kecil nilai dari opsi karena uang premium yang dibayar sekarang bisa ditabung dan

dapat bunga yang besar.


Besarnya dividen yang akan dibagikan sebelum masa jatuh tempo. Pemegang opsi
tidak menerima dividen sedangkan harga saham sekarang memperhitungkan dividen
yang mungkin akan diberikan. Ketika dividen dibayar, harga saham turun kira-kira
sebesar dividen dan pemegang saham menerima dividen.

SOAL 10
Jelaskan perbedaan metode binominal dan Black-Scholes untuk penilaian opsi ?
JAWAB:
Opsi adalah sebuah kontrak antara dua pihak dimana pihak pemegang kontrak
mempunyai hak untuk memperjual belikan suatu instrumen dengan harga dan pada
waktu tertentu. Berdasarkan jenis hak yang diberikan opsi dibagi menjadi dua yaitu opsi
beli dan opsi jual. Berdasarkan waktu pelaksanaannya opsi juga dibagi menjadi dua
yaitu opsi tipe eropa dan opsi tipe amerika. Metode binomial adalah metode sederhana
yang banyak digunakan untuk harga saham. Metode ini berdasarkan pada percabangan
pohon yang menerapkan aturan binomial pada tiap titik percabangan. Metode ini
mengadaptasi pergerakan saham yang mengalami dua kemungkinan setiap periodenya.
Sedangkan model black-scholes dikembangkan pada tahun 1973 dengan tujuan untuk
menentukan harga opsi beli dan opsi jual.

REFRENSI
IkatanAkuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant
ManajemenKeuangan Lanjutan. IAI. Jakarta
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Goodwill_(akuntansi)
http://www.e-akuntansi.com/2016/07/defensive-tactics.html?m=1
http://indriramadhaniekonomi.blogspot.co.id/2013/02/options-opsi.html?m=1

You might also like