Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang system Penyuluhan
Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa programa
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan terdiri dari atas programa
penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan
tingkat kecamatan atau BP3K, programa penyuluhan kabupaten, dan programa
penyuluhan tingkatan lainnya.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :25/Permentan/OT.140/5/
2014. Tanggal 13 Mei 2014, tentang Pedoman Penyusunan Programa
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan merupakan rencana yang
disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat
pengendali
Perikanan,
dan
Kehutanan
disusun
setiap
tahun
memuat
rencana
Desa
berjalan
secara
strategis,
produktif
dan
dapat
menyelaraskan
keterpaduan/dinas terkait, untuk itu perlu memiliki daya ungkit yang tinggi
terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan
petani.
bahan
penyusunan
perencanaan
penyuluhan
untuk
BAB II KEADAAN
UMUM
A. Deskripsi Umum Wilayah
1. Letak Geografi dan Topografi
Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan
memilikii luas wilayah 149 ha dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 386
jiwa dan perempuan sebanyak 381 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 225 KK. Kelurahan Akelamo terletak dibagian barat pulau halmahera
dengan ketinggian tempat 0 500 meter dpl berbatasan dengan :
Sebalah Utara berbatasan dengan
: Hutan
: Laut Halmahera
Desa Siokona
: Hutan
: Laut Halmahera
Bulan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
12
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah
Rata-rata
2011
Tahun
2013
2012
2014
2015
CH
HH
CH
HH
CH
HH
CH
HH
CH
HH
321
514
516
405
156
62
33
102
101
226
472
253
20
28
26
22
18
10
4
14
14
10
25
26
280
291,5
270
175
180
215
80
75
301,2
89
259
303,3
24
21
19
12
16
18
8
5
24
2
14
27
240
280
260
170
160
200
110
60
80
244
250
265
18
20
19
15
13
19
10
8
4
19
20
25
125
67
90
281
194
107,1
240
30,1
612
38
141
463
16
9
14
19
17
12
16
11
10
11
19
23
135
438,5
62
378
238
149
229,5
360,5
309,5
265
239
252
9
21
6
22
19
15
22
26
17
12
18
22
3161
263,4
217
18,08
2519
209,92
190
15,83
2319
193,3
190
15,833
2388,2
199,02
177
14,8
3056
254,7
209
17,42
2016
Tabel 2. Luas Areal Tanaman Tanaman Jagung, Tanaman Ubi Kayu, Tanaman
Ubi Jalar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
2016
N
o
Desa/
Kelurahan
Tanaman
Jagung
(Ha)
3
Produksi
(Ton)
4
Jenis Tanaman
Tanaman
Produksi
Ubi Kayu
(Ton)
(Ha)
5
6
Tanaman
Ubi Jalar
(Ha)
7
Produksi
(Ton)
8
1 Akelamo
1
2
0,5
1
0,5
2
Siokona
0,5
1
0,5
1
0,5
Sumber : Data Programa BP3K Kecamatan Oba Tengah 2016
1
1
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa luas areal
tanaman Tanaman Jagung di Kelurahan Akelamo adalah 1 ha dengan produksi 2
ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1
ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan
produksi 1 ton/ha. Sedangkan Desa Siokona luas areal tanaman Tanaman
Jagung adalah 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu
luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman
Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha. Dengan melihat luas
areal tanam setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan
lagi.
Untuk tanaman hortikultura / sayuran yang diushakan terdiri dari tanaman
Tanaman Tomat, tanaman cabe keriting, tanaman kacang panjang, ketimun,
kacang tanah. Adapun luas areal tanam tanaman tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3. Luas Areal Tanaman Sayuran di Kecamatan Oba Tengah
No
1
1
2
3
4
5
Luas (Ha)
3
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
2,5
Produksi/panen
(kg)
4
Keterangan
5
kacang tanah dengan luas tanam 0,5 ha, kacang panjang 0,5 ha, dan cabe
keriting 0,5 ha. Dengan melihat luas areal tanam setiap komoditi yang ada pada
tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi.
2. Bidang Peternakan
Adapun populasi dan produktifitas peternakan secara terperinci dapat di
lihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Jumlah Ternak Besar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona
Kecamatan Oba Tengah 2016
No
Desa/ Kelurahan
1
1
2
2
Akelamo
Siokona
Jenis (ekor)
Jantan
Betina
3
4
12
60
4
17
Jumlah
5
72
21
Desa/ Kelurahan
1
1
2
2
Akelamo
Siokona
Jenis (ekor)
Jantan
Betina
3
4
30
60
12
32
Jumlah
5
90
44
Desa/ Kelurahan
1
1
2
2
Akelamo
Siokona
Jenis (ekor)
Jantan
Betina
3
4
260
420
135
253
Jumlah
5
680
388
Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 388 ekor. Sehingga cukup
baik untuk dikembangkan.
3. Bidang Perikanan
Adapun jenis tangkapan dan produktifitas perikanan secara terperinci dapat
di lihat pada tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7. Data jenis ikan hasi tangkapan nelayan di Kelurahan Akelamo dan
Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016
No
Jenis Tangkapan
Komoditas
Ikan Komo
Ikan Sorihi
Ikan Dolosi
1
Perikanan Laut
Sumber : Data Primer 2016
disajikan pada
tabel 8.
Tabel.8 Data luas tanam/panen, produktivitas dan jumlah produksi komoditas
Perkebunan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba
Tengah 2016
No
1
2
Desa/
Kelurahan
Akelamo
Siokona
Jenis Komoditi
Kelapa (ha)
30
2,5
Kakao (ha)
4
0,5
Cengkeh (ha)
5
1
Pala (ha)
8
1
luas
Dengan
melihat luas areal tanam/panen setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka
perlu ditingkatkan lagi, sehingga produksi panennya dapat lebih meningkat lagi.
No
1
1
2
Akelamo
Siokona
Jenis Buah-buahan
Pisang
(ha)
3
Sukun
(ha)
4
Jeruk
(ha)
5
Rambutan
(ha)
8
1
5
0,5
1
0,5
Durian
(ha)
6
1
0,5
No
1
2
Desa/
Kelurahan
Akelamo
Siokona
Mahoni
(ha)
1
-
Jenis Kayu
Jati
Binuang
Super
(ha)
(ha)
-
Samama
(ha)
-
Jumlah
Pohon
2.500
-
Desa/ Kelurahan
1
1
2
2
Akelamo
Siokona
Pria
3
386
204
Jenis Kelamin
Wanita
4
381
179
Jumlah
5
767
383
Keterangan
6
KK 225
KK 107
produktif yaitu umur 20 Tahun s/d 60 Tahun.dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah
ini.
Tabel 12.
Desa/ Kelurahan
Akelamo
Siokona
0-20
258
110
21-40
336
164
41-60
125
82
< 60
48
27
Desa/
Kelurahan
Belum/tidak/putus
sekolah SD
1
2
Akelamo
Siokona
120
98
Tamat
perguruan
tinggi
22
7
Desa/
Kelurahan
2
Akelamo
Siokona
Petani
4
60
15
Lain-lain
9
82
25
Jlh
10
5. Kelembagaan petani
Kelembagaan petani yang ada terdiri dari Gapoktan / Kelompoktani yang tersebar
di Kelurahan Akelamo 1 (Satu) Gapoktan. Sedangkan di Desa Siokona belum terbentuk
Gapoktan. Untuk lebih jelasnya data kelembagaan petani dapat di lihat pada tabel 15
dibawah ini.
1
1.
Akelamo
Siokona
2
-
2
1
1
-
1
-
6
1
1
2
3
4
Pemula
Lanjut
Utama
Madya
1
3
1
1
6
1
1
Pertanian
Peternakan
Perikanan
Kehutanan
Jumlah
7. Ketenagaan Penyuluh
Tenaga Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang ada di
Kelurahan
Akelamo
dan
Desa
Siokona
Kecamatan
Oba
Tengah
dan
sebanyak 4 orang,
adalah
kelembagaan
koperasi.
Sedangkan
di
Desa
Siokona
Jenis Fasilitas
Jumlah Unit
Keterangan
1
2
Hand Traktor
Traktor Besar
1
-
Baik
Belum ada
3
4
Hand Sprayer
Cangkul
8
60
Baik
Baik
(satu) unit Kantor Desa yang dilengkapi dengan berbagai bidang staf Desa mulai
dari perangkat RT, RW. LMD, BPD. Dan lain-lainnya.
Jenis Komoditi
Tanaman Jagung
Tanaman Ubi
Kayu
Tanaman Tomat
cabe
Bawang Merah
Kacang Tanah
Jeruk Manis
Kelapa
Kakao
10
Pala
11
Ternak Sapi
12
Ternak Unggas
13
Ternak Kambing
14
15
Hutan
Perikanan Laut
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Impact Point
Pengendalian PHT
Panen dan pasca panen
Manfaat pupuk
Pengolahan Hasil
Pengendalian PHT
Pemupukan berimbang
Pengendalian PHT
Pemupukan Organik
Pola tanam
Pengenalan HAPEN
Pengendalian HAPEN
Pemupukan Berimbang
Pengolahan Tanah
Pengunaan Pupuk
Pengendalian HAPPEN
Pemnfaatan pupuk
Pengendalian HAPEN
Teknik Budidaya
Pola Tanam
Pengendalian HAPPEN
Pupuk berimbang
1.
2.
3.
Pengenalan HAPEN
Pemelihan bibit
Penggunaan pupuk
35%
25%
30%
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
1.
2.
Pengedalian PHT
Pola tanam
Syarat Tumbuh
Penerapan tehnologi
Pengendalian PHT
Pemelihan Bibit unggul
Pemanfatan limbah
Manfaat Kandang
Penyakit Brucelosis
Vaksinasi
Kebersihan Kandang
Pemberian pakan
Pengendalian penyakit
Perkandangan
Konservasi Hutan
Budidaya Tanaman Jati
Penanganan Hasil Tangkap
Pengolahan Hasil Tangkap
45%
40%
40%
50%
40%
40%
35%
45%
30%
45%
25%
50%
45%
40%
45%
20%
25%
25%
Tingkat Penerapan(%)
30%
40 %
40%
40%
40%
45%
45%
45%
45%
50%
45%
40%
15%
15%
15%
45%
45%
30%
15%
15%
15%
Uraian
Sosial
Ekonomi
Impact Point
1. Sistem pertanggungjawaban Pengurus
Kelompok.
2. Kerja sama antar kelompok
3. Ketaatan anggota terhadap rencana kegiatan.
4. Kemampuan mencari informasi
5. Adminitrasi kelompok
6. Kemitraan dengan lembaga lain
1. Pemupukan modal kelompok
Tingkat.
Penerapan
(%)
25,5
30,2
30.4
40.3
35,5
25.4
35,5
BAB III
TUJUAN
A. ASPEK TEKNIS ( PERILAKU)
1.TANAMAN PANGAN
Tanaman Tanaman Jagung
Peningkatan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman Tanaman
Jagung dari 45% menjadi 50%
Meningkatkan pengetahuan petani dalam penanganan pasca panen dari
45% menjadi 50%
Meningkatkan Pengetahuan petani tentang manfaat dan keguanaan pupuk
dari 40% menjadi 45%
Tanaman Tanaman Ubi Kayu
Meningkatkan keterampilan petani dalam pengolahan hasil dari 35%
menjadi 40%
Meningkatkan pengendalian hama secara alami dari dari 35% menjadi 40%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari
40% menjadi 45%
Tanaman Tanaman Ubi Jalar
Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari
30 % menjadi 35%
Meningkatkan keterampilan penangan pasca panen dari 30% menjadi 35%
Penerapan cara pemupukan berimbang sesuai anjuran dari 30% menjadi
35%
2. HORTIKULTURA
Tanaman Tanaman Tomat
Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari
45% menjadi 50%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang penggunaan pupuk organik dari
45% menjadi 50%
Menerapakan pola tanam yang sesuai anjuran dari 45% menjadi 50%
Tanaman Cabai Keriting
Meningkatkan pengetahuan petani tentang pengenalan hama penyakit dari
50% menjadi 55%
yang
keterampilan
petani
dalam
pembuatan
Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran dari 40% menjadi 45%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang syarat tumbuh yang baik pada
tanaman kakao dari 40% menjadi 45%
Tanaman Cengkeh
Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan
produksi dari 50% menjadi 55%
Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit
Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40%
menjadi 45%
Tanaman Pala
Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan
produksi dari 50% menjadi 55%
Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit
Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40%
menjadi 45%
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfatan limbah pertanian sebagai
pakan ternak dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah ternak sebagai
pupuk organik dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang manfaat dan
kegunaan kandang pada Ternak Sapi dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang penyakit Brucelosis dari 30%
menjadi 35%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara penggemukan Ternak
Sapi dari 25% menjadi 35%
Ternak Unggas
Meningkatkan pengetahuan peternak
tentang
pencegahan penyakit
C. ASPEK EKONOMI
Memperkuat kelembagaan kelompoktani untuk mengarahkan
kearah agribisnis dalam menopang kemandirian kelompok
Kemampuan kelompoktani-nelayan dalam pemupukan modal kelompok
atau perorangan baru dilakukan oleh petani masih kurang
D. ASPEK TEKNIS (NON PERILAKU)
1. TANAMAN PANGAN
Tanaman Jagung
Membuka Akses Pasar Keluar daerah
Pengadaan Sarana pengolahan hasil
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
Tanaman Ubi Kayu
Membuka Akses Pasar Keluar daerah
Pengadaan Sarana pengolahan hasil
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
Tanaman Ubi Jalar
Membuka Akses Pasar Keluar daerah
Pengadaan Sarana pengolahan hasil
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
2. TANAMAN HORTIKULTURA
Tanaman Tomat
Pengadaaan sarana produksi
Pengendalian harga
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
Cabe Keriting
Pengadaan sarana Produksi
Pengembangan Home Industri
Pengendalian harga
Kacang Panjang
Pengadaan Sarana Produkasi
Pengendalian harga
Ketimun
Pengadaan Benih Bersertifikasi
Pengendalian harga
Kacang Tanah.
Pengadaan Benih Bersertifikasi
Pengendalian harga
3. TANAMAN PERKEBUNAN
Tanaman Kelapa
Pengendalian harga
Pengembangan industri
Tanaman Kakao
Membuka akses pasar ke luar daerah
Mengadakan latihan pengolahan hasil
Tanaman Cengkeh
Pengendalian harga
Pengembangan industri
Tanaman Pala
Mengadakan pelatihan pengolahan hasil guna menambah nilai ekonomis
Pengendalian harga
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
Peremajaan ternak
Pengadaan sarana Vaksinasi
Penggemukan Ternak Sapi
Sanitasi Kandang Ternak Sapi
Pemanfaatan limbah Ternak Sapi
Pengobatan Ternak Sapi
Ternak Ternak Unggas
Pembuatan kandang sistem Litter
Pembuatan kandang sistem Batterey
Pembuatan mesin Penetas
Pembuatan induk buatan
Sanitasi kandang ayam
Pengobatan ternak Ternak Unggas
Ternak Ternak Kambing
Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik
Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak Kambing
BAB IV
MAS A LAH
A. ASPEK TEKNIS ( MASALAH PERILAKU )
1. TANAMAN PANGAN
Tanaman Tanaman Jagung
Baru 45% petani yang terampil pengendalian hama dan penyakit
Baru 45% petani yang terampil dalam penanganan pasca panen
Baru 45% petani yang mengetahui tentang manfaat dan kegunaan pupuk
Tanaman Tanaman Ubi Kayu
Baru 45% petani yang mau menerapakan pola tanam sesuai anjuran
Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik
Tanaman Ketimun
Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik
Tanaman Kakao
Baru 40% petani yang Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran
Tanaman Cengkeh
Tanaman Pala
Baru 50% petani yang mau Menerapkan tehnologi baru pada tanaman
pala
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
Baru 25% peternak yang terampil dalam mengolah limbah pertanian
menjadi pakan ternak
Baru 25% peternak yang mengetahui tentang manfaat sanitasi kandang
pada Ternak Sapi
Baru 30% peternak yang Mengetahui tentang manfaat dan kegunaan
kandang
Ternak Unggas
Baru 25% peternak yang mengetahui tentang pencegahan penyakit
ND/Tetelo
Baru 30% peternak yang mau melakukan sanitasi kandang ternak
Baru 25% peternak yang mengertahui tentang mesin penetas
Baru 25% peternak yang mengetahui tentang induk buatan
Ternak Kambing
Baru 30% peternak yang mengetahui tentang pemberian pakan yang baik
5. KEHUTANAN
Hutan Lindung
Baru 20% petani yang trampil dalam perawatan tanaman kayu jati
6. PERIKANAN
Perikanan Laut
B. ASPEK SOSIAL
Baru 30% lembaga petani yang Membangun hubungan dengan instansi
terkait dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku
utama dan pelaku usaha
C. ASPEK EKONOMI
Masih kurangnya pemberdayaan kelompoktani dan nelayan dalam
beragribisnis serta menunjang kemandirian kelompok
Tanaman Cengkeh
Belum adanya usaha membuka akses pasar ke luar daerah
Tanaman Pala
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
Belum dilakukannya Penanggulangan penyakit mata pada Ternak Sapi
Belum dilakukannya vaksinasi secara masal pada Ternak Sapi
Belum dilakukannnya peremajaan Ternak Sapi secara baik
Belum adanya Pengadaan sarana Vaksinasi untuk Ternak Sapi
Belum dilakukannya Penggemukan Ternak Sapi secara baik
Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Sapi secara rutin
Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah Ternak Sapi yang baik
Belum dilakukannya Pengobatan Ternak Sapi secara massal
Ternak Unggas
Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Litter
Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Batterey
Belum dilakukannya Pembuatan mesin Penetas yang baik
Belum dilakukannya Pembuatan induk buatan yang baik
Belum dilakukannya Sanitasi kandang ayam secara rutin
Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Unggas secara massal
Ternak Kambing
Belum dilakukannya Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik
Belum dilakukannya Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak
Kambing
Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Kambing secara rutin
Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah ternak Ternak Kambing
dengan baik
Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Kambing secara massan
5. KEHUTANAN
Masih adanya lahan keritis diluar kawasan hutan yang tidak produktif
6. PERIKANAN
Perikanan Laut
Belum dilakukannya penanganan hasil tangkap dengan baik
Belum dilakukannya pengolahan hasi tangkap dengan baik
E. Aspek Sosial
Kelompok tani belum berfungsi dengan baik
F. Aspek Ekonomi
Jarak pasar yang relatif jauh dari lokasi lahan pertanian
Keberadaan tengkulak yang lebih banyak dari pelaku usaha
BAB V
CARA MENCAPAI TUJUAN
Kegiatan Penyuluhan Pertanian akan efektif dan efisien apabila dilakukan
secara terpadu dengan kegiatan pengaturan dan pelayanan yang kesemuanya
terfokus kepada kebutuhan dan kepentingan petani, sehingga perubahan
pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani dapat terwujud dalam praktek
usaha mereka sehari-hari.