You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KIMIA DASAR

PENETAPAN KADAR FeSO4

Disusun oleh :
Kelompok 9
Ika Putri Utami

P1337431216054

Endah Mardyanti

P1337431216058

Sekar Arum Setyanti

P1337431216078

Kelas DIV Gizi Reguler B Semester I

PROGRAM STUDI DIV GIZI


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN (POLTEKKES) SEMARANG
2016

I.

PENDAHULUAN
Materi/Sub Materi
Penetapan kadar FeSO4
Spesies besi (Fe) berbentuk ferro (Fe2+) ataupun ferri (Fe+). Besi (II) dapat
dioksidasi oleh ion permanganat dengan membentuk besi (III). Reaksi oksidasi dan
reduksi (redoks) antara besi (II) dan ion permanganat dapat berjalan apabila dalam
kondisi asam. Untuk menentukan kadar besi (II) di dalam FeSO4.7H2O dengan
menggunakan titrasi oermanganometri tidak perlu ditambahkan dengan indikator dari
luar. Hal ini dikarenakan kalium permanganat sudah dapat bertindak sebagai indikator
internal. Sebeum titik akhir tercapai maka larutan akan cenderung bening, sedangkan
apabila titik akhir sudah terlampaui maka larutan akan berwarna ungu (warna sesuai
dengan larutan kalium permanganat).
Uraian mengenai prinsip dan reaksi
Prinsip:
Perubahan Fe2+ mejadi Fe3+ dalam suasana asam dalam suhu ruang. Ion ferro dalam
sampel dalam suasana asam dan suhu diatas 60C, dapat mereduksi MnO 4- pada
KMnO4 menjadi Mn2+. KMnO4 tersebut juga bertindak sebagai autoindikator.
Reaksi:
2FeSO4 + H2SO4 + O
Fe2(SO4)3 + H2O
MnO4-(aq) + 5Fe2+(aq) + 8H+
Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 4H2O(l)
Uraian mengenai maksud/tujuan praktikum
1. Melakukan standarisasi dengan titrasi Permanganometri
2. Menetapkan kadar ion kupri (Fe2+) dalam garam besi pada sampel dengan titrasi
Permanganometri

II.

ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Statif
2. Buret
3. Elemeyer
4. Pipet gondok
5. Pipet tetes
6. Hotplate
7. Gelas ukur

Bahan:
1. FeSO4
2. H2SO4 4N
3. KMnO4 0,1N
4. H2C2O4 0,1N

25ml
10ml
10ml

10ml
4ml
10ml

III.

PROSEDUR KERJA
Sample:
1. Timbang 2,5 gram garam mohr larutkan dengan aquadest dalam labu ukur tepat
250ml.
2. Ambil 10,0 ml FeSO4 menggunakan pipet gondok 10ml, masukan dalam elemeyer.
3. Tambahakan H2SO4 4N 4ml menggunakan gelas ukur 10ml, lalu panaskan.
4. Titrasi panas-panas dengan KMnO4 0,1N sampai warna merah ungu yang pertama.
Blanko:
1. Ambil 10,0 ml H2O menggunakan pipet gondok 10ml, masukan dalam elemeyer.
2. Tambahakan H2SO4 4N 4ml menggunakan gelas ukur 10ml, lalu panaskan.
3. Titrasi panas-panas dengan KMnO4 0,1N sampai warna merah ungu yang pertama.
Standarisasi KMnO4
1. Ambil H2C2O4 10,0ml menggunakan pipet gondok, kemudian masukan dalam
elemeyer.
2. Tambahkan H2SO4 sebanyak 5ml menggunakan gelas ukur.
3. Panaskan dalam suhu 100 C sampai muncul letupan pertama kali.
4. Titrasi panas-panas dengan KMnO4 sampai TAT berubah menjadi merah keunguan
atau seperti warna KMnO4.

IV.

HASIL PENGAMATAN
1. Tahap Analisis
Reaksi
FeSO4
FeSO4 + H2SO4

Warna
Kuning
Kuning

FeSO4 + H2SO4 + dipanaskan 100 C

Kuning

FeSO4 + H2SO4 + dipanaskan 100 C + KMnO4

Merah ungu

(TAT: 3,7ml)
2.

Tahap standarisasi KMnO4


Reaksi
H2C2O4
H2C2O4 + H2SO4

Warna
Bening
Bening

H2C2O4 + H2SO4 (dipanaskan 100 C)

Bening

H2C2O4 + H2SO4 (dipanaskan 100 C) + KMnO4


3.

Merah ungu

Blanko
Reaksi
H2O

Warna
Bening

H2O + H2SO4

Bening

H2O + H2SO4 + dipanaskan 100 C

Pink

H2O + H2SO4 + dipanaskan 100 C + KMnO4

Merah ungu

(TAT: 0,1ml)
V.

PEMBAHASAN
1. Tahap Analisis
Diketahui :
V sample : 3,7ml
V blanko

250
2,5001

f pengenceran

250
10

BM FeSO4
Valensi FeSO4

: 278,02
:1

f penimbangan

: 0,1ml

BA Fe
: 55,847
Valensi Fe : 2
N KMnO4 : 0,0976N
Ditanya :
a. Kadar Fe...?
b. Kemurnian FeSO4...?
Jawab
:
a. Kadar Fe: mlt (S-B) x

BA Fe
val Fe

x f penimbangan x f pengenceran x N

KMnO4
: (3,7-0,1) x

55,874
2

250
2,5001

250
10

x 0,0977

: 3,6 x 27,9235 x 99,9960002 x 25 x 0,0977


: 24527,0213
24527,0213
Kadar Fe :
1000
Kadar Fe: 24,527mg%
b. Kemurnian FeSO4 : mlt (S-B) x

BA FeSO 4
val FeSO4

x f penim x f pengen x N

KMnO4
: (3,7-0,1) x

278,02
1

250
2,5001

250
10

: 3,6 x 278,02 x 99,9960002 x 25 x 0,0977


241951,129
Kemurnian FeSO4 :
1000
Kemurnian FeSO4: 241,951mg%
2. Standarisasi KMnO4

x 0,0977

Kelompo
k
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
x

N KMnO4
0,0990
0,0952
0,0990
0,0990
0,098
0,0961
0,0934
0,098
0,0990
0,0990
0,098
0,0990
0,097
0,097669

N KMnO4 : 0,0977
14. Blanko
V 1 : 0,1ml
V 2 : 0,1ml
V 3 : 0,1ml +
0,3ml : 3 = 0,1ml
VI.

PENUTUPAN
Simpulan:
Penetapan kadar Fe (FeSO4) menggunakan jenis penetapan secara titrimetri yaitu
Oksidimetri dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi Fe+3 sesungguhnya dalam
garam Mohr dengan menggunakan H2SO4 sebagai larutan baku. Oksidimetri merupakan
penetralan suatu larutan dengan menggunakan pengoksid/oksidator.
Reaksi penetralan yang terjadi dapat dilihat dengan menggunakan suatu indikator
yaitu pp.
Blanko merupakan perlakuan yang sama dengan sampel, namun sampel diganti
dengan aquadest. Pembuatan blanko pada penetapan ini berfungsi untuk mengoreksi
apakah titrasi yang dilakukan sudah tepat atau belum.
Saran:
Saran yang dapat penyusun sampaikan adalah:
1. Berhati-hati membuat reagen, karena perhitungan reagen yang salah dapat
membuat suatu percobaan itu gagal.
2. Pilihlah buret yang lebih baik, karena buret yang kurang bagus dapat
mempengaruhi proses pentitrasian dan persen ralat.
3. Perhatikan tetesan larutan baku yang diteteskan agar tidak mengenai dinding labu
tetapi langsung kelarutan.
4. Pakailah pipet yang bersih agar tidak merusak hasil.

5. Pada saat titrasi dengan KMnO4, suhu setelah dipanaskan tidak boleh kurang dari
60o sehingga pada saat pemanasan harus sampai mendidih.

You might also like