You are on page 1of 12

Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Perbankan konvensional dan syariah memiliki perbedaan terkait dengan


unsur-unsur laporan keuangan yang dimilikinya.
Konvensional
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Terikat
Laporan

Syariah
Posisi Keuangan
Laba Rugi
Arus Kas
Perubahan Ekuitas
Perubahan Dana
Rekonsiliasi

Investasi

Pendapatan

dan

Bagi Hasil
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Zakat
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Kebajikan
Catatan atas Laporan Keuangan

Konvensional
1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan berisi informasi terkait sumber daya yang dimiliki
perusahaan (aset) dan sumber modalnya (liabilitas/ekuitas). Informasi tersebut
memiliki tujuan untuk menunjukkan posisi atau kondisi keuangan perusahaan
serta mengikhtisarkan semua pembiayaan dan investasi termasuk seberapa jauh
perusahaan

telah

menghasilkan

dana

dari

usaha

yang

dilakukan

oleh

perusahaan selama satu titik periode tersebut. Laporan posisi keuangan dibagi
menjadi dua bagian yaitu aset serta liabilitas dan ekuitas. Aset merupakan
jumlah dari liabilitas ditambahkan dengan ekuitas
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang memperlihatkan informasi finansial
dari hasil aktivitas perusahaan selama periode waktu tersebut. Laporan laba rugi
memberikan gambaran terkait bagaimana perusahaan menghasilkan revenue
dan

cost

yang

dikeluarkan

untuk

menghasilkan

revenue

tersebut

dan

menunjukkan apakah perusahaan mengalami laba atau rugi pada periode


tersebut. Dibawah IFRS, laporan laba rugi disajikan terpisah dengan laporan laba

rugi laporan laba rugi komprehensif yang diawali dengan profit/loss dari laporan
laba rugi atau single statement laporan laba rugi komprehensif.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan

modal

perusahaan beserta perubahannya dalam satu periode terdiri dari semua bentuk
perubahan komponen modal suatu entitas baik penambahan atau pengurangan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai penerimaan kas dan
pengeluaran kas terkait dengan perubahan aktivitas operasi, investasi, dan
financing perusahaan selama periode akuntansi. Arus kas positif berarti likuiditas
asset meningkat yang artinya bisnis memiliki potensi kemampuan membayar
utang atau pun melakukan investasi di masa depan. Sedangkan, arus kas negatif
berarti likuiditas aset menurun yang juga berarti kebalikan dari arus kas positif
yaitu bisnis memiliki potensi tidak dapat membayar utang. Informasi basis kas
disediakan oleh laporan arus kas berbalik dengan basis akrual yang disediakan
oleh laporan laba rugi.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menginformasikan mengenai kebijakan,
metode, dan estimasi akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Selain itu juga
catatan atas laporan keuangan juga berisi explanatory detail, dan pengungkapan
lainnya.
Berikut merupakan contoh dari laporan keuangan bank konvensional, yaitu Bank
Negara Indonesia (BNI) periode 2015.

Syariah

Secara umum, bentuk laporan keuangan entitas syariah terdiri atas:


1. Posisi Keuangan Entitas Syariah
Laporan ini disajikan dalam bentuk neraca, dimana informasi yang disajikan
berupa sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan
solvabilitas, serta bagaimana kemampuan entitas dalam beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan. Laporan ini juga berguna bagi penggunanya untuk
memprediksi bagaimana kemampuan perusahaan di masa yang akan datang.
2. Informasi Kinerja Entitas Syariah
Laporan mengenai bagaimana kinerja entitas disajikan dalam bentuk
laporan laba rugi seperti dalam laporan keuangan entitas pada umumnya.
Laporan ini diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi
yang mungkin dikendalikan di entitas di masa depan.
3. Informasi Perubahan Posisi Keuangan Entitas Syariah
Laporan ini disusun berdasarkan definisi dana, yaitu seperti seperti seluruh
sumber daya keuangan, modal kerja, aset likuid, atau kas. Kerangka ini tidak
mendefinisikan dana secara spesifik. Akan tetapi, melalui laporan ini dapat
diketahui aktivitas operating, financing, dan investing yang dilakukan entitas
selama periode pelaporan. Dalam entitas konvensional, laporan ini sering dikenal
dengan istilah laporan arus kas. Selain itu, dalam konteks bank syariah, juga
terdapat laporan lainnya, yaitu laporan perubahan ekuitas.
4. Informasi Lain
Laporan ini biasanya berisi mengenai penjelasan tentang pemenuhan fungsi
sosial entitas sebagai entitas syariah. Informasi di dalamnya tidak diatur secara
khusus, namun relevan terhadap pengambilan keputusan sebagian besar
pengguna laporan keuangan. Dalam laporan keuangan entitas berupa bank
syariah, laporan yang mengandung informasi lain diantaranya terdiri dari
laporan

perubahan

dana

investasi

terikat,

laporan

rekonsiliasi

pendapatan dan bagi hasil, laporan sumber dan penggunaan dana


zakat, serta laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
5. Catatan dan Skedul Tambahan
Informasi tambahan yang relevan seperti pengungkapan tentang risiko dan
ketidakpastian yang memengaruhi entitas, tercantum dalam bagian catatan
atas laporan keuangan. Contoh informasi lainnya yang juga mungkin disajikan
adalah informasi mengenai segmen industri dan geografi, serta pengaruh
perubahan harga terhadap entitas.

Jika dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya, laporan keuangan entitas syariah


dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial, yang
terdiri atas Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas,
dan Laporan Perubahan Ekuitas;
b. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, meliputi
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, serta Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Kebajikan;
c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan
tanggung jawab entitas syariah tersebut. Dalam hal entitas merupakan bank
syariah, maka laporan tersebut biasanya berupa Laporan Perubahan Dana
Investasi Terikat, serta Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil;
dan dengan disertai Catatan atas Laporan Keuangan.

Referensi
PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
Nurhayati dan Wasilah. 2004. Akuntansi Syariah di Indonesia: Edisi 3. Jakarta:
Salemba Empat.
Robinson, T.R., Henry, E., Pirie, W.L., Broihahn, M.A., and Cope., A.t. (2015).
International Financial Statement Analysis, 3rd Edition. New Jersey: John Wiley and
Sons (RHP)
www.akuntansikeuangan.com diakses pada Sabtu, 24 September 2016
www.idx.co.id diakses pada Sabtu, 24 September 2016
www.pojokilmu.com diakses pada Sabtu, 24 September 2016

You might also like