You are on page 1of 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Data Penelitian


Data peneletian ini terdiri dari data primer yang didapat melalui wawancara dan dokumen
perusahaan. Data primer yang dikumpulkan melalui wawancara adalah data-data yang terkait
dengan:
1. Proses penyusunan sistem pengukuran kinerja pada PT Trans Metro Pekanbaru.
2. Implementasi sistem pengukuran kinerja pada PT Trans Metro Pekanbaru dalam
pelaksanaan strategi.
Sedangkan data primer yang didapat dari dokumen perusahaan adalah data yang berisi
tentang:
1. Gambaran Umum PT Trans Metro Pekanbaru. Gambaran umum ini digunakan peneliti
untuk mengetahui secara mendalam karakteristik objek penelitian yaitu PT Trans Metro
Pekanbaru. Pemahaman mengenai karakteristik objek penelitian tersebut sangat
diperlukan, karena proses penyusunan dan implementasi sasaran kinerja di suatu
perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan tersebut.
2. Informasi pelengkap terkait dengan proses penyusunan dan implementasi sasaran kinerja
di PT Trans Metro Pekanbaru.

3.1.1

Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dirancang untuk mengetahui karakteristik

sistem pengukuran kinerja pada perusahaan transportasi publik. Desain penelitian ini termasuk

pada desain studi eksploratori. Eksplorasi bermanfaat khususnya ketika peneliti hanya memiliki
sedikit informasi pada permasalahan yang akan peneliti temui selama melakukan studi. Area
yang akan diinvestigasi mungkin termasuk area yang baru dan masih samar-samar sehingga
peneliti perlu melakukan suatu eksplorasi.
Studi eksploratori digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lanjut terhadap
karakteristik atau sifat dari suatu masalah yang belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian
eksploratori bertujuan untuk mendapatkan pemahaman atas suatu kejadian atau untuk mencapai
pandangan baru terhadap kejadian tersebut, dan kemudian nantinya akan membentuk atau
memformulasikan masalah riset secara lebih tepat atau membuat suatu hipotesis. Melalui
eksplorasi, peneliti dapat mengembangkan konsep dengan lebih jelas, menetapkan prioritas,
mengembangkan definisi operasional, dan meningkatkan desain riset akhir.
Studi eksploratori terkait erat dengan teknik kualitatif. Terdapat beberapa pendekatan
untuk investigasi eksploratori dalam cakupan penelitian kualitatif. Pendekatan studi kasus dipilih
karena studi kasus dapat lebih dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari, menerangkan,
atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi
pihak luar. Studi kasus menekankan pada analisis kontekstual penuh suatu kejadian atau kondisi.
Selain itu, studi kasus memberikan penekanan pada detail sehingga menyediakan wawasan yang
bernilai untuk pemecahan masalah, evaluasi, dan strategi.
Metoda pengumpulan data primer yang dipilih untuk studi kasus ini adalah melalui
wawancara atau in-depth interview kepada pihak-pihak yang terkait. Tipe wawancara ini dipilih
karena peneliti memerlukan komunikasi yang mendalam dengan responden, karena sifat data
yang akan dikumpulkan memerlukan banyak penjelasan dari responden. Hasil wawancara
selanjutnya dicatat oleh peneliti sebagai data penelitian. Adapun, metoda wawancara yang

dilakukan oleh peneliti adalah metoda wawancara tatap muka. Hal ini dikarenakan dengan
pertimbangan bahwa metoda ini dapat memberikan partisipasi responden yang lebih tinggi, serta
memberikan peneliti keleluasaan lebih untuk mengeksplorasi data dari responden tersebut,
dibandingkan dengan metoda wawancara lainnya. Wawancara akan dilakukan dengan
memberikan pertanyaan yang semi terstrukur agar responden dapat lebih fleksibel untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
3.1.2

Unit Analisis atau Objek Penelitian


Unit analisis dalam penelitian ini adalah sistem pengukuran kinerja pada PT Trans Metro

Pekanbaru yang terkait dengan proses pengimplementasian strategi perusahaan tersebut. Sistem
pengukuran kinerja serta prosesnya dalam pengimplementasian strategi akan dianalisis
berdasarkan teori-teori yang terkait dengan sistem pengendalian manajemen, khususnya sistem
pengukuran kinerja. Unit analisis harus memiliki dua karakteristik, spesifik dan memiliki
batasan. Sistem pengukuran kinerja PT Trans Metro Pekanbaru dipilih sebagai unit analisis
karena PT Trans Metro Pekanbaru merupakan perusahaan publik yang bekerja sama dengan
pemerintah dalam menjalankan program bus Trans Metro Pekanbaru.
3.1.3

Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer didapat dengan cara melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan
proses penyusunan serta implementasi sistem pengukuran kinerja PT Trans Metro Pekanbaru. PT
Trans Metro Pekanbaru termasuk perusahaan yang tidak terlalu besar. Hal ini dapat dilihat dari
struktur organisasi perusahaan tersebut.
Terkait dengan wawancara tersebut. penelitian ini menggunakan kriteria-kriteria tertentu
yang sudah ditentukan oleh peneliti dalam memilih responden untuk tiap-tiap variabel penelitian.

Kriteria tersebut adalah bahwa responden yang dipilih adalah responden yang memiliki
wewenang dan pengetahuan yang cukup terhadap proses penyusunan dan implementasi sasaran
kinerja pada PT Trans Metro Pekanbaru. Adapun subjek/responden penelitian yang dipilih
adalah:
1. Direktur Utama
2. Direktur keuangan
3. Direktur sumber daya manusia
4. Direktur operasional dan teknis
5. Kepala seksi keuangan
6. Kepala seksi sumber daya manusia
7. Kepala seksi teknis
8. Staf operasional
9. Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru
Tujuan dilakukannya wawancara terhadap manajer-manajer di setiap level dan fungsi adalah
untuk mengetahui persepsi manajemen di tiap level dan fungsi terhadap sasaran kinerja yang
ditetapkan dan strategi yang dijalankan untuk mencapai sasaran kinerja tersebut sehingga sistem
pengukuran kinerja PT Trans Metro Pekanbaru dapat diketahui lebih mendalam. Jajaran direksi
dipilih sebagai partisipan dalam penelitian ini karena jajaran direksi terkait secara langsung
dalam penyusunan visi, misi, serta strategi perusahaan sehingga diharapkan dapat memberikan
gambaran lebih luas mengenai visi, misi, dan strategi PT Trans Metro Pekanbaru.
Partisipan lain dalam penelitian ini adalah kepala seksi dari tiap fungsi perusahaan.
Alasan pemilihan kepala seksi sebagai partisipan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana visi dan misi perusahaan diterjemahkan dalam pengimplementasian strategi serta

melihat bagaimana proses implementasi strategi perusahaan berjalan. Wawancara juga dilakukan
terhadap pihak Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru yang membawahi PT Trans Metro
Pekanbaru, yaitu Kepala Seksi Operasional Trans Metro Pekanbaru. Wawancara ini dilakukan
karena PT Trans Metro Pekanbaru terkait erat dengan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dalam
program bus Trans Metro Pekanbaru.
Selain data primer yang diperoleh melalui wawancara, peneliti juga mengumpulkan datadata primer terkait dengan karakteristik subjek penelitian yang antara lain adalah dokumentasi
perusahaan yang dapat memberikan informasi mengenai gambaran umum perusahaan. Data
primer tersebut antara lain dokumen-dokumen tentang:
1.
2.
3.
4.
5.

Sejarah perusahaan
Profil perusahaan
Visi, misi, dan strategi perusahaan
Struktur organisasi perusahaan
Standar Pelayanan Minimal dan Biaya Operasional Kendaraan yang dikeluarkan oleh

Dinas Perhubungan untuk program Trans Metro Pekanbaru


6. Dokumen-dokumen lain yang terkait dengan sistem pengukuran kinerja di PT Trans
Metro Pekanbaru

3.2 Metode Analisis Data


Setelah dilakukan pengujian terhadap instrumen pengumpul data, maka metode yang
digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif dan
content analysis. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran
bagaimana proses sistem pengukuran kinerja mendukung implementasi strategi perusahaan.
Gambaran umum perusahaan akan dijabarkan terlebih dahulu secara singkat untuk mendukung
pemahaman mengenai objek penelitian. Selanjutnya sistem pengukuran kinerja serta

implementasi strategi PT Trans Metro Pekanbaru akan dijabarkan berdasarkan hasil wawancara
dengan partisipan.
Metode analisis lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode content analysis.
Earl Babbie mendefinisikan content analysis sebagai studi untuk komunikasi manusia yang telah
terekam, seperti buku, websites, atau undang-undang. Metode content analysis memampukan
peneliti untuk memasukkan informasi tekstual yang cukup banyak dan mengidentifikasi
kandungannya dengan cara sistematik yang relatif mudah. Selain itu, metode content analysis
juga memberikan kesimpulan yang dapat dikuatkan dengan menggunakan metode lain.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan triangulasi antara data hasil wawancara dengan
pihak PT Trans Metro Pekanbaru dan pihak Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. Triangulasi
merupakan metoda yang digunakan untuk melakukan klarifikasi terhadap sejumlah bahan, data,
dan informasi yang telah dikumpulkan, dan melakukan verifikasi hasil observasi ataupun
interpretasi yang telah dibuat oleh peneliti. Selain itu, triangulasi juga dilakukan antara data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan naskah-naskah yang terkait dengan program Trans Metro
Pekanbaru, seperti standar pelayanan minimal, biaya operasional kendaraan, dan alur penagihan
biaya operasional kendaraan.

You might also like