ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN HARGA SAHAM
TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) YANG
DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI Nama : Evy Bellia Vernita Abstraksi Perataan laba (income smoothing) yang terjadi dipasar berpengaruh terhadap pemegang saham. Hal ini dikarenakan adanya anggapan dari pemegang saham bahwa laba yang rata memiliki resiko yang lebih rendah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan dan harga saham terhadap tindakan laba yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan, yaitu Ukuran Perusahaan, Rasio Profitabilitas (ROA), Leverage Operasi, Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di (BEI) sebanyak 28 perusahaan. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh sampel sebesar 20 perusahaan. Selanjutnya sampel diklasifikasikan ke dalam kelompok perata laba dan bukan perata laba menggunakan indeks eckel, sehingga jumlah perusahaan yang dapat diolah menggunakan alat analisis regresi linier berganda sebanyak 15 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan indeks eckel didapat bukti bahwa 15 perusahaan dari jumlah sampel, yaitu sebanyak 20 perusahaan telah melakukan tindakan perataan laba. Hasil uji regresi secara parsial maupun simultan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasio profitabilitas, leverage operasi, NPM, dan harga saham tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel leverage operasi berdasrakan koefisien korelasi (r) mempunyai hubungan yang lebih besar dibandingkan dengan variabel independent lain, yaitu sebesar 0,368. Sedangkan berdasarkan uji determinasi berganda (R2 ), menyatakan bahwa tindakan perataan laba yang dilakukan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, dapat diterangkan oleh variabel independent hanya sebesar 39,3% sedangkan sisanya sebesar 60,7% diterangkan oleh faktor-faktor lain diluar model.