Professional Documents
Culture Documents
Ilmu ekonomi politik mengalami transformasi dari waktu ke waktu dengan arah kajian,
instrumen, dan objek yang berubah-ubah. Pada masa tertentu, kajian Ilmu Ekonomi
Politik lebih tertuju pada aspek-aspek politik dan kebijakan pemerintah, tapi pada masa
lain bergulir kembali ke arah kajian ekonomi dan kebijakan pemerintah atas bidang ini.
A. Paradigma dan Sistem Ekonomi Politik
Ilmu Ekonomi Politik secara konvensional mempelajari bagaimana sistem
kekuasaan dan pemerintahan dipakai sebagai instrumen atau alat untuk mengatur
kehidupan sosial atau sistem ekonomi. Sehingga sistem kekuasaan menjadi fokus
paling utama dalam ilmu ekonomi politik.
Ada 4 bentuk sistem ekonomi politik yang dominan saat ini, yaitu
kapitalisme, sosialisme, komunisme, dan sistem ekonomi campuran (mixed
economic system). Sistem kapitalisme mengakomodasi sifat-sifat eksistensi
mekanisme pasar, insentif pendirian badan usaha, motif mencari keuntungan
sehingga peranan institusi pasar dan swasta dominan. Di dalam sistem kapitalisme,
pemilikan (ownership) terletak di tangan individu. Dalam aktivitas ekonomi berlaku
hukum pasar, yakni mekanisme pembentukan harga ditentukan oleh bekerjanya
faktor permintaan dan penawaran. Peranan pemerintah terbatas untuk melakukan
kontrol dan mengikuti perkembangannya agar tidak terjadi kegagalan pasar.
Sebaliknya, sistem sosialisme lebih mementingkan peran negara, tetapi
memberikan ruang gerak yang sedikit terhadap institusi pasar, motif mencari
keuntungan, dan peranan swasta. Di dalam sistem ekonomi sosialisme, kelompok
industri dasar dan sumber daya yang menyangkut kepentingan rakyat, dikuasai oleh
negara. Aktivitas produksi bermotifkan faktor ekonomi dan nonekonomi. Di sinilah
peranan pemerintah cukup besar, terutama pada sektor-sektor produksi strategis
yang merupakan tumpuan masyarakat banyak. Pemikiran sosialis membangun
fondasi komunis. Sehingga kapitalisme banyak mengambil pemikiran dasar
sosialisme untuk mengeliminir kelemahan internalnya.
Sistem ekonomi campuran (mixed economy) merupakan paduan dari dua
bentuk sistem ekonomi sosialisme dan kapitalisme. Sebenarnya sistem ekonomi ini
dapat saja mneghilangkan konotasi perpaduan antara dua sistem ekonomi tersebut
karena sistem ekonomi campuran dapat signifikan dalam khasnya tersendiri. Sistem
ekonomi campuran tetap berbasis pada prinsip pasar untuk mencari keuntungan,
yang terkendali oleh aturan pemerintah.
Dalam beberapa abad terakhir ini analisis ekonomi politik lebih ditandai
oleh dua kubu pemikiran, yaitu versi liberalisme dan komunitas (kelompok).
Kapitalisme liberal dikembangkan dengan penekanan kajian terhadap bekerjanya
mekanisme pasar dan alasan logika ekonomi yang rasional. Sementara, kelompok
Dari dasar berpikir seperti ini, analisis selanjutnya sampai pada konsep dasar
yang disebut barang publik, yaitu manfaat bersama yang disediakan oleh negara.
Konsep ini menjadi dasar pemikiran bagaimana seharusnya negara
mengalokasikan sumber keuangannya secara efektif (study of public finance).
Negara mempunyai kewajiban menyediakan barang publik, setelah masyarakat
membayar pajak.
D. Teori Pilihan Publik (Public Choice)
James Buchanan mempelopori lahirnya perspektif atau teori pilihan publik
(public choice). Pandangan ini menjanjikan untuk dapat menjelaskan lebih tepat
tentang fenomena sosial dan politik. Pilihan publik bukan sekedar metode dalam
arti sempit dan juga bukan alat analisis biasa yang dipakai untuk menjelaskan
kejadian atau fenomena sederhana.
Pilihan publik adalah sebuah perspektif untuk bidang sosial dan politik yang
muncul dari pengembangan dan penerapan perangkat dan metode ilmu ekonomi.
Teori pilihan publik ini berguna untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan
kolektif dan berbagai fenomena nonpasar. Selanjutnya Buchanan mengulasnya dari
dua aspek yang merupakan dua elemen pokok dari perspektif public choice yaitu
pendekatan catallactics dan aspek homo economicus.
Pendekatan catallactics dipakai sebagai suatu pendekatan ekonomi dan
sebagai subjek pencarian dan gambaran perhatian langsung dari proses pertukaran
(process of exchange). Dari pemahaman ini, institusi pertukaran dapat menjadi
paradigma dasar yang dapat memberikan landasan teoritis bagi ilmu ekonomi dan
politik. Dengan cara pandang baru ini, maka ilmu politik bisa mendapat pencerahan
sehingga institusi politik menjadi lebih egaliter dan demokratis.
Sedangkan konsep homo economicus dipakai untuk menjelaskan prespektif
public choice yang bersifat inklusif. Arti sebenarnya dari konsep ini adalah bahwa
manusia cenderung memaksimalkan manfaat utilitas untuk dirinya karena
dihadapkan pada kenyataan akan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.
E. Teori Birokrasi dan Peran Negara
Di dalam ekonomi ada nuansa sosial, budaya, kelembagaan dan politik
masyarakat. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar
yang terbentuk dan transaksi ekonomi yang terjadi. Negara atau birokrasi adalah
sebuah entitas kelembagaan yang paling dominan dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan ekonomi. Dengan demikian, tugas birokrasi tidak hanya menyangkut
urusan sosial dan politik, tetapi juga menyangkut masalah-masalah ekonomi.
Tugas-tugas dalam bidang ekonomi harus mempertimbangkan perspektif teori-teori
ekonomi yang mengarah pada pasar, efisiensi, pencapaian keuntungan yang optimal
dan kesejahteraan anggota masyarakat secara umum.