Professional Documents
Culture Documents
AKTUATOR
Dosen Pembimbing: Ir. In Jumanda, MT
Pelaksanaan Praktikum
Penyerahan Laporan
: 21 Maret 2016
: 29 Maret 2016
: 1. Dahliana Alami
NIM. 141424008
NIM. 141424010
4. Gian Mardiansyah
NIM. 141424015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tujuan
mekanik
Mengetahui fungsi dari komponen aktuator
Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari actuator
Dapat membongkar dan memasang kembali peralatan dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan
lengan
mekanis
yang
biasanya
digerakkan
oleh motor listrik, yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang
terprogram di antaranya mikrokontroler.
Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik
analog menjadi besaran lainnya
misalnya
Elektris
yaitu
jenis
aktuator
yang
Aktuator
tenaga
Hidrolikyaitu
jenis
aktuator
yang
tenaga
Pneumatik
penggeraknya
adalah
sistem
yaitu
jenis
pneumatik.
aktuator
Sistem
yang
pneumatik
bertekanan
pada
satu
sisi
memberikan
udara
bertekanan
pada
satu
sisi
Valve
adalah
Penggerak
Pneumatik. Elektrik, hidrolik
SCR, tiristor
Motor, inverter
Pneumatik, elektrik, hidrolik
rangkaian valve yang
berfungsi
sebagai
pengontrol aliran atau tekanan fluida. Rangkaian ini terdiri dari 2 bagian
utama yaitu: valve body dan actuator.
dari
sebuah
pengatur
(controller),
dan
memberikan
reaksi
rangkaian control
valve. Fail-safe
mode adalah
kondisi
ketika
tekanan,
pegas
mendorong
pegas
mendorong
tekanan,
dengan
baik
kemungkinan
disebabkan
oleh
adanya
kerusakan fisik.
b. Passing / Kebocoran
Kebocoran dapat terjadi karena posisi dosc yang berubah
terhadap seat/tidak tepat. Kebocoran cairan juga disebabkan oleh
timbulnya kerak pada bagian utama valve, perawatannya yaitu
dengan membersihkan steam, disc dan seat.
c. Valve Lack
Bagian yang sering terjadi lack adalah packing gland. Hal ini
dapat diatasi dengan mengencangkan gland nut. Kemudian setelah
dikencangkan jika kerusakan terjadi maka periksalah hand well
karena sering terjadi gesekan antara packing dan steam yang
mengakibatkan hand well susah untuk digerakkan.
d. Pemberian Pelumas
Untuk menjaga ketahanan valve pemberian pelumas pada
steam sangat penting.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Keterangan
Proses pembukaan baut pada piring
plat penutup aktuator bagian atas
yang
dibuka
menggunakan
satu
persatu
kunci/shock
sesuai
baut
dilakukan
komponen
adalah
dibuka
pegas
dapat
didalam
sehingga
memental
bagian
dalam
aktuator,
diamatai
bagian
bagian
aktuator
setelah
tutup
yaitu
Saat
percobaan
pembersihan
dan
dilakukan
pengecekan,
Pembonglkaran
dan
komponen-komponen
pembersihan
pada
bagian
dalam aktuator
jika
terjadi
kerusakan
Sambungan
flange
antara
bagian
seringkali
mengalami
terjadi
bautnya
kelonggaran
akibat
Pemasangan
seluruh
aktuator kembali
komponen
BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
5.1
Pembahasan
berfungsi
untuk
mengubah
sinyal
kendali
menjadi
pengaturan fisik untuk pengendalian variabel proses. Prinsip kerja alat ini
yaitu dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan
piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke
atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut
sehingga batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi
maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh
gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi
permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.
Pertama
yang
dilakukan
adalah
membongkar
bagian-bagian
aktuator sampai menjadi bagian bagian kecil, diamati komponen apa saja
yang menyusun aktuator dan komponen apa saja yang perlu diganti atau
mengalami kerusakan selanjutnya dilakukan perawatan terhadap aktuator
tersebut. Dalam aktuator pneumatik terdapat pegas, dimana pada saat
praktikan membongkar bagian penutup aktuator memiliki kesulitan
dikarenakan tekanan dari pegas tersebut dapat menyebabkan tutup
memental
saat
dibongkar.
Untuk
meminimalisir
kesulitan
tersebut
antara bagian atas dan bawah harus selalu di cek, karena seringkali
terjadi bautnya mengalami kelonggaran akibat tekanan yang terlalu besar.
Perawatan alat ini secara umum terdiri dari memperbaiki, mencari
gangguan, pembersihan dan pemasangan komponen. Setiap memasang
komponen alat ini harus dijaga kebersihannya dan praktikan menjaga
keamanan dengan menggunakan sarung tangan saat pembongkaran dan
pemasangan, praktikan juga dianjurkan memakai masker agar debu atau
komponen berbahaya pada alat tidak terhirup langsung. Pada saat
pembongkaran komponen disusun rapi agar saat pemasangan tidak salah
urutannnya dan juga praktikan diharuskan agar memastikan ketika
memasang kembali komponen tidak ada partikel metal atau partikel yang
tidak dibutuhkan yang masuk kedalam sistem yang dapat mengganggu
kinerja aktuator. Selanjutnya perlu diperhatikan baut-baut pada aktutor
pneumatik ini banyak yang aus sehingga di beri pelumas.
5.2
Kesimpulan
o Aktuator pneumatic adalah aktuator yang memanfaatkan udara bert
ekanan menjadi gerakan mekanik, dengan prinsip udara bertekanan
pada satu sisi permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang
lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir.
o Perawatan aktuator pneumatik secara
pembongkaran,
pembersihan,
pengamatan
pemberian
komponen
pelumas
umum
terdiri
penyusun
terhadap
baut
dari
aktuator,
yang
aus,
5.3
Saran
Alat selalu di cek dan dirawat.
Sediakan bahan-bahan untuk perawatan alat seperti pelumas dan
pembersih.
Alat-alat bantu untuk membongkar dan menyusun alat disimpan
ditempan aman dan rapih agar tidak hilang dan mudah mencari.
Lengkapi dan perbaharui perlengkapan penunjang yang ada di lab.
DAFTAR PUSTAKA
Handojo, Lienda. 1995. Teknologi Kimia Bagian Satu. Jakarta: Pradnya
Paramita.www.yahoo.com.
Suwarno, Kika dkk. 2011. Aktuator, Gate Valve, dan Steam trap. Politeknik
Negeri Bandung.