Professional Documents
Culture Documents
DOI: http://dx.doi.org/10.18203/2349-3933.ijam20151251
Artikel Penelitian
ABSTRAK
pasien
LABC.
Dalam
penelitian
ini
kami
bermaksud
untuk
PENGANTAR
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita baik di
seluruh dunia maupun pada populasi perkotaan di India. Di India 1 dari 28 wanita
mengalami kanker payudara setidaknya sekali selama hidupnya. Angka ini lebih
tinggi di daerah perkotaan yaitu 1 dari 22 dan di daerah pedesaan relatif rendah yaitu
1 diantara 60 wanita.1 Di negara bagian Kerala meskipun indikator kesehatannya
cukup baik, kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan
insidensi tahunannya adalah 14,9 / 100.000 penduduk.2
Satu dekade terakhir menjadi saksi perubahan dramatis dalam pemahaman
tentang biologi dan heterogenitas kanker payudara. pengetahuan lanjutan dalam
biologi membuka jalan untuk pengembangan terapi baru dan strategi pengobatan
dengan mengutamakan terapi per-individu (tailoring therapy). Kanker payudara lokal
stadium lanjut (LABC) menduduki lebih dari 50% kanker payudara yang diagnosis di
negara-negara berkembang seperti India. Kemoterapi sistemik primer (PST) diikuti
dengan modifikasi mastektomi radikal mencakup aksila, radioterapi lokal dan
pengobatan hormonal adalah standar yang diterima sebagai pengobatan untuk pasien
dalam kelompok ini.
Pendekatan pengobatan multi-modalitas ini dapat memberikan control
penyakit loco-regional dan sistemik yang lebih baik. Namun pengobatan yang
optimal pada kelompok ini belum ditentukan karena sifat heterogenitasnya. Mengenai
regimen kemoterapi sistemik primer, rencana kemoterapi anthracycline yang paling
umum adalah FAC (Fluracil, adriamycin, Cyclophosphamide) atau FEC (Fluracil,
Epirubicin, Cyclophosphamide) sementara rejimen mengandung taxane yang umum
digunakan adalah AC (docetaxel, adriamycin, Cyclophosphamide) atau AT
(Adriamycin , Docetaxel).
Regimen kemoterapi pra operasi yang memiliki tingkat respon klinis yang
tinggi
termasuk
rejimen
yang
mengandung
antrasiklin
(adriamycin
&
patologis lengkap
kelangsungan hidup bebas penyakit dibandingkan dengan mereka yang memiliki pCR
kurang. 3
Respon Patologis lengkap pada kemoterapi neoadjuvant telah menjadi
penanda dalam menilai kelangsungan hidup bebas penyakit dan angka kelangsungan
hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu faktor yang memprediksi respon patologis
lengkap telah menjadi fokus dari sejumlah uji klinis saat ini. Dampak kemoterapi
sistemik pada kontrol lokal mendapat peningkatan perhatian karena adanya
metaanalisis terbaru dari percobaan acak yang menunjukkan bahwa kematian akibat
satu kanker payudara dapat dihindari untuk setiap empat rekurensi lokal yang
dicegah.
Di India di mana insiden LABC cukup tinggi dan biologi tumor tinggi,
penelitian yang membandingkan taxane vs kemoterapi Non-taxane sebagai neoajuvan terbilang cukup jarang. Dalam penelitian ini tujuan utama kami adalah menilai
PCR dan tujuan sekundernya adalah menilai respon klinis, kelayakan operasi,
toksisitas dan tolerabilitas.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif observasional terhadap
130 pasien LABC terutama yang tidak bisa dioperasi dan menerima kemoterapi
sistemik primer baik dengan taxane atau kombinasi kemoterapi yang mengandung
non-taxane mulai Januari 2013 sampai Januari 2014 di institusi kami. Kriteria inklusi
adalah pasien wanita kurang dari 75 tahun, terutama LABC yang tidak bisa di
dioperasi, biopsi inti dengan bukti histopatologi kanker invasif, cadangan sumsum
tulang, ginjal, hati dan fungsi jantung yang normal. Pasien yang tidak bersedia untuk
menjalani penelitian ini, orang-orang dengan riwayat pengobatan sebelumnya untuk
keganasan lain dan dengan kontraindikasi terhadap anthracycline, dikeluarkan dari
studi.
Pasien konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia untuk
menjalani penelitian ini didaftar setelah dilakukan informed consent. Mereka
dikelompokkan menjadi dua lengan yaitu, taxane dan lengan non-taxane. Pasien
lengan taxane menerima TAC (docetaxel 75 mg / m2, Doksorubisin 50 mg / m2,
Cyclophosphamide 500 mg / m2) tiga mingguan hingga 6 siklus. Lengan non taxane
menerima kemoterapi baik dengan FAC (Fluracil 500 mg / m2, adriamycin 50 mg /
m2, Cyclophosphamide 500 mg / m2) atau FEC (Fluracil 500 mg / m2, Epirubicin
100 mg / m2, Cyclophosphamide 500 mg / m2) tiga mingguan hingga 6 siklus.