Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatNya, sehingga kelas A Diploma III
dapat menyelesaikan tugas makalah ini,
keperawatan
akademik 2016/2017.
Seperti diketahui Artikel Panduan Pendidikan Akademik Kesehatan
merupakan upaya yang ditempuh oleh lembaga jenjang pendidikan tinggi
untuk menyamakan persepsi antara pengelolah,dosen dan mahasiswa
dalam pelaksanaan kegiatan Akademik di lembaga tersebut.
Artikel panduan ini disusun untuk dipergunakan sebagai penuntun
para mahasiswa tentang ruang lingkup pendidikan di Akademi Kesehatan
Rustida Banyuwangi.
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Artikel Panduan
Pendidikan Akademik Keperawatan ini akan diatur dan atau ditetapkan
kemudian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Neonatus ( Bayi Baru Lahir )
1. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram
sampai dengan 4000 gram (Kristiyanasari, 2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh
dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan kehidupan intrauterin
ke kehidupanekstrauterin (Dewi, 2011).
Kesimpulannya adalah bayi baru lahir merupakan bayi
lahir yang dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin
2. Ciri- ciri bayi lahir normal
1) Lahir aterem antara 37 42 minggu
2) Berat badan 2500 4000 gram
3) Panjang badan 48 52 cm
4) Lingkar dada 30 38 cm
5) Lingkar kepala 33 35 cm
6) Lingkar lengan 11 12 cm
7) Frekuensi denyut jantung 120 160 x/ menit
8) Pernafasan 40 60 x/meni
dicatat
adalah
kencing
pertama,
frekuensi
kencing
10
11
1) Sistem kardiovaskuler
2) Detak jantung cepat tetapi tidak teratur, suara jantung keras
dan kuat.
3) Tali pusat masih berdenyut.
4) Warna kulit masih kebiru-biruan, yang diselingi warna merah
5)
6)
7)
8)
waktu menangis.
Traktur respiratorrus
Pernafasan cepat dan dangkal.
Terdapat ronchi dalam paru.
Terlihat nafas cuping hidung, merintih dan terlihat penarikan
12
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
13
7. Persiapan Alat
a. Pengisapan lendir (mucus extrator)
b. Tabung oksigen beserta alatnya untuk membantu pernafasan bayi.
c. Tempat tidur bayi dan incubator bayi.
d. Alat untuk resusitasi untuk pernafasan.
e. Obat-obatan tetes mata profilaktik (larutan poraknitrat 1%) atau
salep (salep tetra siklin 1% atau salep mata evytromisin 0,5%).
f. Tanda pengenal bayi (identifikasi) yang sama dengan ibu.
g. Alat pemotong, pengikat dan antiseptik tali pusat.
h. Stop watch dan termometer.
14
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
kulit bayi dengan kain kering dan kasar, dengan rangsangan ini
biasanya bayi akan segera menangis.
5) Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir akan menyebabkan
kerusakan otak.
Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga
upaya bernafas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir
(masuknya lendir ke paru-paru).
a) Alat penghisap lendir mulut atau penghisap lainnya
yang steril, tabung oksigen dengan selangnya haris
selalu siap di tempat.
b) Segera lakukan usaha penghisap mulut dan hidung.
c) Petugas harus memantau dan mencatat usaha nafas
yang pertama.
d) Warna kulit, adanya cairan atau mekanium dalam
hidung atau mulut harus diperhatikan.
6) Bantuan untuk memulai pernafasan mungkin diperlukan untuk
mewujudkan ventilasi yang adekuat. Dokter atau tenaga medis
lainnya hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1 menit
bayi tidak benafas.
b. Penilaian bayi waktu lahir (assessmant at birth)
Keadaan umum bayi dimulai 1 menit setelah lahir dengan
penggunaan nilai APGAR. Penilaian ini perlu untuk mengetahui
apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Setiap penilaian diberi
angka 0,1 dan 2 dari hasil penilaian tersebut apakah bayi normal
(vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia sedang-ringan (nilai
15
apgar 4-6) atau asfiksia berat (nilai apgar 0-3). Bila nilai apgar
dalam 2 menit belum mencpai nilai 7, maka harus dilakukan
tindakan resasitasi lebih lanjut. Oleh karena bila bayi menderita
asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadi gejala-gejala
neurologik lanjutan kemudian hari lebih besar. Berhubungan
dengan itu, menurut apgar dilakukan selain pada umur 1 menit juga
pada umur 5 menit.
Nilai APGAR
0
Apperance
1
Badan merah,
2
Seluruh tubuh
ekstremitas biru
kemerah-merahan
Pucat
(Warna Kulit)
Pulse Rate
Tidak ada
(Frek. Nadi)
Grimance
Sedikit gerakan
(Reaksi
Tidak ada
Batuk/bersih
mimik (grimance)
Rangsangan)
Activity
Ekstrimitas dalam
Tidak ada
Garakan aktif
(Tonus Otot)
Respiration
sedikit flexi
Lemah/tidak
Tidak ada
Baik/menangis
(Pernafasan)
Jumlah
Interprestasi :
teratur
16
17
dekat
benda-benda
yang
mempunyai
18
19
hypoglikemia,
20
BAB III
PENUTUP
21