You are on page 1of 2

3.

Jelaskan pengaruh Diabetes Melitus serta pengobatan yang tidak teratur terhadap
keluhan !
Jawab:
Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya. Pembagian diabetes mellitus yang diketahui ada dua yaitu
diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 ini
terjadi karena destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolute,
diabetes mellitus tipe 2 disebabkan karena resistensi insulin disertai defisiensi
insulin relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama
resistensi insulin. Kegagalan pengendalian glikemia pada diabetes mellitus setelah
melakukan perubahan gaya hidup memerlukan intervensi farmakoterapi agar dapat
mencegah terjadinya komplikasi diabetes atau paling sedikit dapat menghambatnya.
Jika pengobatan dilakukan secara tidak teratur sehingga lebih lambat menghambat
gangguan tersebut sehingga dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Pada
scenario, komplikasi dari diabetes mellitus yaitu osteoarthritis. Pada diabetes
mellitus terdapat perubahan-perubahan metabolism dan hormonal yang dapat
menimbulkan kedua proses patologik. Kondrosit sebagai satu-satunya unsure hidup
pada tulang rawan sendi, terbukti peka terhadap perubahan-perubahan dalam
lingkungan sekitarnya. Perubahan-perubahan tersebut dapat mengganggu fungsi
kondrosit dan susunan biokimiawi matrik dan kemampuan biomekanik tulang rawan
sendi. Hormon pertumbuhan, insulin, estradiol dan Insulin Growth Factor (IGF-1)
mempunyai pengaruh nyata pada metabolism tulang rawan sendi. IGF-1 terbukti
merupakan perangsang pertumbuhan tulang rawan sendi yang terkuat. Kadar insulin
dan IGF-1 yang tinggi dapat berkaitan dengan reaksi pembentukan tulang bar
(osteofit).
Obat reumatik yang dikonsumis untuk mengurangi nyeri lututnya seperti
OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid), bersifat menghambat aktivasi COX-1
sehingga menghambat pembentukan prostaglandin. Prostaglandin berfungsi
menghambat sekresi asam lambung dan membantu sekresi mucus pada lambung.
Akibat efek dari OAINS ini maka sitoprotektif pada mukosa lambung

menurun,sehingga mudah terjadi iritasi atau perdarahan lambung sehingga terjadi


nyeri ulu hati.
Pada melena dalam perjalanannya melalui usus, darah menjadi berwarna
merah gelap bahkan hitam. Perubahan warna disebabkan oleh HCL lambung,
pepsin, dan warna hitam ini diduga karena adanya pigmen porfirin. Sehingga
apabila makanan yang berasal dari lambung dicerna di usus halus maka akan
bercampur darah yang berasal dari perdarahan lambung sehingga pada saat defekasi
maka feses akan berwarna merah gelap atau hitam karena bercampur dengan darah.

sumber : Setiyohadi, Bambang. dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III
edisi V. Jakarta: Interna Publishing
Setiabudy, Rianto, dkk. 2011. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
www. library. upnvj. ac.id/pdf

You might also like