You are on page 1of 4

KAJIAN KEANDALAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA YANG

MENGGUNAKAN BALOK PRATEGANG

Herri Mangara Pangaribuan


Email : herri.mangara@hotmail.com
Program Studi Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
ABSTRAK : Perencanaan struktur gedung tahan gempa di Indonesia sangat penting
mengingat sebagian besar wilayahnya berada dalam area cincin api, yang memiliki
intensitas gempa moderat hingga tinggi. Salah satu syarat penting struktur tahan gempa
adalah daktilitas yang memadai. Sebuah struktur memiliki daktilitas yang baik bila elemenelemen struktur penyusunnya memiliki daktilitas yang baik pula.Untuk gedung yang
menggunakan balok prategang, terdapat sebuah kendala dimana balok prategang biasanya
memiliki sifat yang getas. Oleh karena itu diperlukan sebuah perencanaan khusus dalam
mendesain balok prategang agar mencapai daktilitas yang memadai serta andal dalam
menahan beban gempa.Acuan yang digunakan dalam desain adalah ACI 318-08 dan sebuah
jurnal yang berjudul Analysis of Ductility in Partially Prestressed Concrete Flexural Beam.
Cara untuk memenuhi syarat daktilitas itu adalah dengan menggunakan balok prategang
parsial.
Kata Kunci : Balok prategang parsial, daktilitas, keandalan.
ABSTRACT : Structural design of earthquake resistant buildings in Indonesia is very
important because a large part is in the ring of fire area, which has a moderate to high
intensity earthquake. One of the important requirements of earthquake resistant structures
are adequate ductility. A structure has good ductility when the constituent elements of the
structure has good ductility.For building that using prestressed beams, there is a problem
where prestressed beam typically has a brittle nature . Therefore we need a specialized plan
in designing prestressed beams in order to achieve adequate ductility and reliably in
earthquake load.The design code that used is ACI 318-08 and a journal entitled "Analysis of
Ductility in Partially prestressed Concrete Flexural Beam. A way to fulfill the ductility
requirements is by using partial prestressed beams.
Keyword : Partial prestressed beam, ductility, realibility.
Pendahuluan
Ilmu teknik sipil merupakan salah satu
ilmu yang perkembangannya cukup
dinamis. Hal ini dikarenakan semakin
tingginya inovasi bentuk infrastruktur
yang dirancang oleh arsitek,sehingga

teknik
sipil
diharapkan
mampu
merealisasikan struktur-struktur rancangan
tersebut. Dalam hal desain gedung, pada
umumnya arsitek tidak menyukai kolom
karena dianggap mengganggu estetika
rancangannya . Hal ini secara tidak

langsung meminta perencana struktur


untuk mengurangi jumlah kolom dalam
gedung . . Dampak dari pengurangan
jumlah kolom adalah panjang bentang
balok juga akan bertambah. Untuk beton
bertulang biasa, bentang maksimum balok
yang masih efisien adalah 15 meter, hal ini
karena bila lebih dari itu maka dimensi
balok yang digunakan sangat besar yang
mengakibatkan struktur menjadi tidak
efisien dalam biaya dan berat. Untuk
mengatasi hal ini telah ditemukan suatu
metode perencanaan balok bentang
panjang yang disebut dengan balok
prategang. Dalam studi ini, akan dibuat
sebuah struktur dengan sistem ganda
(SRPMK dan SDS) bertingkat 10 dengan
menggunakan balok prategang pada arah
Barat-Timur. Metode desain balok
prategang akan mengikuti peraturan ACI
318-08 dan jurnal penelitian dari Amerika.
Ruang Lingkup
1. Sistem struktur merupakan sistem
ganda dengan proporsi penahan gaya
lateral 75% untuk SDS dan 25% untuk
SRPMK.
2. Stuktur berada pada kota Jakarta
dengan kondisi tanah lunak.
3. Pembebanan gempa mengikuti SNI
1726-2012
4. Analisis dilakukan secara 3D
5. Metode perhitungan keandalan struktur
menggunakan First Order Second
Moment
6. Software bantu yang digunakan :
ETABS 2013 untuk pemodelan dan
desain struktur, dan Response2000
untuk membuat kurva momen-kurvatur
balok prategang..

Tujuan Penulisan :
1. Mampu melakukan analisis gempa
dengan
metode
Time
History
berdasarkan SNI 1726-2012.
2. Mampu melakukan perencanaan balok
prategang tahan gempa pada struktur
gedung.
3. Mampu menghitung nilai keandalan
suatu bangunan berdasarkan metode
first order second moment method.
Pemodelan, Analisis, dan Desain.
Dalam perancanagan struktur bangunan
gedung, dilakukan analisis 3D untuk
mengetahui karakteristik dinamik gedung
dan mendapatkan jumlah tulangan yang
digunakan. Pemodelan, analisis, dan
desain akan menggunakan ETABS 2013.
Untuk gaya gempa desainnya akan
digunakan respon dinamik yang besarnya
tidak kurang dari 85% nilai respon ragam
pertama.
Faktor partisipasi massa: translasi sumbux, sumbu-y, dan rotasi sumbu-z harus
memenuhi syarat partisipasi massa raga
efektif minimum 90%.
Kombinasi pembebanan yang digunakan
untuk desain ada 18 macam, yang mana
didapat dari persamaan berikut :
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,2 DL + 1 LL 0,3 (QE + 0,2 SDS DL)
1 (QE + 0,2 SDS DL)
4. 1,2 DL + 1 LL 1 (QE + 0,2 SDS DL)
0,3 (QE + 0,2 SDS DL)
5. 0,9 DL 0,3 (QE - 0,2 SDS DL) 1 (QE
- 0,2 SDS DL)
6. 0,9 DL 1 (QE - 0,2 SDS DL) 0,3 (QE
- 0,2 SDS DL).

Nilai diambil sebesar 1,3 dan nilai Sds yang


diambil sebesar 0,6.

Hasil Desain Balok Prategang


Berdasarkan pembebanan yang telah
dilakukan, terdapat gaya dalam momen
envelope pada baok prategang sebesar :
7684 kNm.Melalui proses trial-error
didesailah balok prategang dengan
spesifikasi teknis :

Performa Point Struktur adalah


Life Safety.

Kesimpulan
1. Berdasarkan FEMA 356 balok
prategang hasil desain memiliki
daktilitas yang hampir sama dengan
balok bertulang biasa. Dengan kata
lain daktilitas yang dihasilkan sudah
baik.
2. Struktur yang dihasilkan memiliki
daktilitas yang memadai.
3. Struktur memenuhi syarat keandalan.
Arah
X
Y

P[Collapse]
4,5x10-9
2,1x10-4

4. Balok prategang memenuhi syarat


keandalan.

Tulangan Ulir: 3 lapis @8 tulangan (M+

( )

dan M-)
Tendon :35 strand (M+ dan M-)

Daftar Pustaka

Mn :8770 kNm.
Md :7893 kNm. ( > 7684 kNm, OK)

ACI-08 2008 Post Tension Design.

PPR :36,4% (< 40%, OK)

Naaman, Antoine; Harajli, Muhamed; and


Wight, James.1986.Analysis of Ductility in
Partially Prestressed Concrete Flexural
Members.PCI

:0,19(< 0.25, OK)


Fpe :0,16 Fpu (< 0.4 Fpu, OK)

V ( kN)

Push-over
Dari hasil push over, diketahui bahwa :

Budiono,Bambang. 2012.Slide Mata Kuliah


Beton Prategang.

600000
500000
400000
300000
200000
100000
0

Boediono,Bambang.,danSupriatna,Lucky.2
011.Studi Komparasi Desain Bangunan
Tahan Gempa.Bandung:Penerbit ITB.

100

200

300

400

Imran, I. dan Hendrik,F. 2010.


Perencanaan Struktur Gedung Beton
Bertulang Tahan Gempa. Bandung: ITB.

Displacement (mm)

R aktual struktur adalah 5,8 dimana


nilai ini mendekati nilai R desain
yakni 6.

Ang, Alfredo H-s dan Tang, Wilson H.


1992. Konsep-konsep Probabilitas dalam
Perencanaan dan Perancangan Rekayasa
Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

You might also like