Professional Documents
Culture Documents
Dear backpacker,
Hujan datang lagi, saat yang tepat untuk kembali keceh (bermain air) di sungai.
Masih ingat dengan beberapa pengarungan kita di sungai Progo, Serayu atau Elo?
Tentu tak akan terlupa bukan, ngangeni. Arung jeram selalu membuat kita rindu.
Rindu untuk kembali bertemu dengan sungai. Rindu untuk kembali bertemu dengan
teman-teman baru, lalu bersahabat di sana. Dan mungkin akan bersahabat
selamanya dalam menjalani hobi backpacker berkeliling tempat-tempat indah di
dalam peta Indonesia. Begitulah, sungai mempertemukan kita semua.
Jawa Tengah didominasi oleh 3 sungai besar yang digunakan untuk wisata arung
jeram, yaitu sungai Progo, Elo dan Serayu. Setiap kita mempunyai motif yang kuat
untuk berkunjung merasakan tantangan di alirannya. Namun, sudahkah Anda
mengenal tentang sungai Bogowonto? Jarang bukan.
Jangan mengarung Bogowonto di musim kemarau! Ya, Bogowonto adalah sungai
yang spesial bagi mereka para penyuka hujan. Bogowonto tak akan diarungi di
musim kemarau dan akan mencapai gradien yang mengasyikkan untuk arung jeram
ketika musim penghujan. Bahkan untuk Bogowonto atas, tingkat kesulitan akan
melebihi beberapa sungai terkenal di Jawa.
Mari mengarung Bogowonto! Sebelum kemarau datang lagi. Ini taman bermain
yang baru bagi kita semua.
Equator Indonesia mengajak Anda untuk bermain air di sini. Event perdana di awal
tahun 2012 RUSH BOGOWONTO akan membuka operasional kami di sungai
Bogowonto.
..ingat duren, ingat purworejo, mrau nang kalen, kalene bogowonto..
HARGA
- Paket Jakarta : 680.000 IDR (umum), 615.000 IDR (mahasiswa)
- Paket Jogja : 470.000 IDR (umum), 425.000 IDR (mahasiswa)
- Paket Kutoarjo/Purworejo : 385.000 IDR (umum), 350.000 IDR (mahasiswa)
KONTAK
Equator Indonesia Jogyakarta( 0274 839 1263)
Jarody Hestu ( 081 328 173 781 )
Nurul Fitriani ( 0856 4319 4823)
Hujan datang lagi, saat yang tepat untuk kembali keceh (bermain air) di sungai. Masih ingat
dengan beberapa pengarungan kita di Progo, Serayu atau Elo? Tentu tak akan terlupa bukan,
ngangeni. Arung jeram selalu membuat kita rindu. Rindu untuk kembali bertemu dengan
sungai. Rindu untuk kembali bertemu dengan teman-teman baru, lalu bersahabat di sana. Dan
mungkin akan bersahabat selamanya dalam menjalani hobi backpacker berkeliling tempattempat indah di dalam peta Indonesia. Begitulah, sungai mempertemukan kita semua.
Jawa Tengah didominasi oleh 3 sungai besar yang digunakan untuk wisata arung jeram, yaitu
sungai Progo, Elo dan Serayu. Setiap operator arung jeram berlomba-lomba dengan sehat untuk
mendatangkan tamunya. Namun, sudahkah Anda mengenal tentang sungai Bogowonto? Jarang
bukan.
Jangan mengarung Bogowonto di musim kemarau! Ya, Bogowonto adalah sungai yang spesial
bagi mereka para penyuka hujan. Bogowonto tak akan diarungi di musim kemarau dan akan
mencapai gradien yang mengasyikkan untuk arung jeram ketika musim penghujan. Bahkan
untuk Bogowonto atas, tingkat kesulitan akan melebihi beberapa sungai terkenal di Jawa.
Mari mengarung Bogowonto! Sebelum kemarau datang lagi. Ini taman bermain yang baru bagi
kita semua.
Equator Indonesia mengajak Anda untuk bermain air di sini. Event perdana di Januari 2012
RUSH BOGOWONTO akan membuka operasional kami di Bogowonto Raft.
jarody hestu
Equator Indonesia Jogyakarta
www.equator-indonesia.com
Riuh jeram memang selalu mengundang tanya dan mendongkrak adrenaline. Tiada cara lain
untuk mendapatkan jawaban atas segala tanya itu selain dengan pengarungan. Segerta saja kami
membongkar perahu yang berada di atas mobil, menurunkan piranti-piranti yang dikemas rapi di
lantainya. Lalu dengan seksama perahu segera kami pompa kembali setelah semua barang yang
ada di lantainya di keluarkan. Reja, kemudian segera membawa kayaknya menuju start point
pengarungan yang berada sekitar 300 m dari tempat kami memarkir mobil. Lalu setelah itu
barang-barang yang tidak perlu kami bawa kami tinggal dalam mobil. Kemudian berpamitan
dengan pemilik rumah di mana mobil kami titipkan. Saya dan Yoga segera mengangkat perahu
menuju start, sementara anggota tim yang lain membawa dayung, pelampung dan piranti yang
lain.
Sesampai di dam, bertemu dengan bapak Penjaga Dam, kemudian beliau menceritakan tentang
kondisi sungai penuh dengan air seperti ini mungkin hanya akan bertahan sekitar 1 bulan.
Memang sungai Bogowonto yang berhulu di gunung Guntur ini hanya bisa diarungi ketika
musim hujan karena ketika musim kemarau sungai akan menjadi sangat surut. Ketika musim
penghujan seperti sekarang ini luapan airnya mampu membanjiri daerah-daerah di sepanjang
daeraha aliran sungai, bahkan beberapa tahun yang lalu mampu membuat jembatan Tambak
nyaris roboh, karena tiang penyangganya terseret arus. Bencana seperti itu tentunya
membahayakan bagi penduduk sekitar, banjir bandang tentunya membawa kerugian yang cukup
besar. Hal ini pulalah yang harus kami waspadai dan tentunya para pengarung jeram lain, karena
hal ini akan sangat berbahaya jika terjadi di tengah pengarungan. Tetapi di musim kemarau
sungai ini akan surut, dan di pinggir sungai biasa dimanfaatkan penduduk untuk menanam
palawija sebagai tambahan dan penyambung hidup di tengah keringnya sawah. Saat ini debit air
di TMA menujukan angka 35 cm, cukup normal kata bapak penjaga.
Setelah itu kemudian kami bersiap melakukan pemanasan, lalu briefing tentang teknis
pengarungan sejenak, dilanjutkan dengan doa. Sesudah itu ritual rutin setiap sebelum
pengarungan, tos gaya Palapsi dengan teriakan " Never Give Up!!" membuat semangat kami
meningkat secara berlipat. Lalu kami turunkan perahu disungai jam menujukkan pukul 12.30
wib. Komposisi tim, Yoga dan Justin sebagai pendayung depan, Ciella dan Desty sebagai
pendayung tengah, dan saya dengan pak Mei berada di belakang sebagai skipper perahu. Di awal
kami harus menuruni dam setinggi kurang lebih 30 cm, tidak terlalu tinggi sehingga tidak
berbahaya, sesudah menuruni dam, langsung kami disambut dengan riuh berisik jeram dan riak
air berwarna putih dalam aliran sungai dalam balutan warna coklat muda ini. Inilah pengarungan
kami.
Jeram di depan segera di onsight atau pemilihan jalur oleh Justin dan Yoga dengan cepat jalur
ditentukan lalu dengan komando dari Pak Mei, maka jeram pertama ini berhasil kami lewati
dengan lancar. Demikian juga dengan kayak. Lalu sesudah jeram Dam ini kami lalui di depan
langsung kami disambut jeram lagi. Memang karakteristik sungai ini adalah adanya jeram yang
saling menyambung. Jeram-jeram di awal pengarungan banyak terdapat pillow atau batu yang
tertutup air, serta terdapat drop-drop (bentukan semacam air terjun kecil dengan terdapat arus
balik di akhir bentukan ini, biasanya karena adanya batu di bawahnya atau patahan sungai) kecil.
Kondisi arus sungai di jeram deras akibat dari gradien sungai yang cukup tajam. Kemudian kami
menemui jeram dengan gradien yang lagi-lagi cukup tinggi dan juga adanya tiga ombak besar di
endingnya. Kami menyebut jeram ini Triple Standing Wave. Kayaker kami sempat terbalik di
sini, karena kayak yang ditumpanginya membentur bentukan pillow sehingga membuat kayak
menjadi tidak stabil. Hal ini membuatnya terluka di bahunya, tetapi Reja masih bisa melanjutkan
pengarungan.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan, karakteristik jeram masih tetap sama selama 1 jam
perjalanan kami. Sepanjang jalan disuguhi dengan pemandangan sekeliling berupa hamparan
sawah, dan pegunungan menoreh yang mengintip dari sela-sela dinding sungai. Air juga terasa
segar, karena memang belum begitu banyak tercemari limbah buatan manusia. Kemudian kami
menemukan jeram cukup besar, terdapat drop-drop besar, dan diendingnya terdapat drop dengan
arus balik yang biasa disebut hole cukup besar, di jeram ini dituntut sekali kemampuan manuver
perahu. Perahu kami meliuk-liuk diantara arus dengan teriakan komando dari belakang untuk
pendayung depan dengan dibarengi dayungan sekuat tenaga dan pemilihan sudut arah perahu
yang pas maka jeram ini bisa kami lewati. Sementara itu kayaker kami memilih untuk scouting
atau berhenti kemudian menepi untuk melihat jalur di sungai dari darat terlebih dahulu. Tak lama
kami menunggu kemudian Reja sudah turun. Jeram ini kami sebut Little Budil van Bogowonto
karena bentukannya yang tidak beraturan mirip dengan jeram Budil di Progo Bawah akan tetapi
tidak sebesar jeram Budil yang legendaris itu.
Kemudian jeram-jeram sesudah ini berkarakteristik panjang dengan gradien yang tinggi tetap
banyak pillow. Terhitung ada 2 jeram yang cukup menarik, sebelum Jeram Little Budil van
Bogowonto terdapat Jeram Stopper dimana di tengahnya terdapt stopper besar yang akan terlihat
seperti ombak berada di tengah jeram. Sesudah jeram Little Budil van Bogowonto ini terdapat
satu jeram panjang lagi yakni jeram T di sini Reja kembali melakukan scouting, karena ending
dari jeram ini tidak begitu terlihat. Setelah dari jeram ini, jeram-jeram sesudahnya tidaklah
terlalu besar tetapi tetap menuntut kemampuan manuver perahu yang baik karena derasnya arus
sungai dan ornamen di sekitar sungai yang banyak terdapat pillow.
jam menunjukkan pukul 14.00 lewat beberapa menit. Ketika kami menjumpai pertemuan sungai
dengan sungai Semo, dan jembatan gantung. Di sini seharusnya Justin turun untuk mengambil
mobil. Tetapi kemudian mas Mogel mengisyratkan untuk terus saja hingga finish di dam Maron.
Sesampainya di dam, ternyata rencana awal kami ubah. Kami akan melanjutkan perjalanan
hingga bawah dam dan akan finish di jembatan Tambak. Maka kami melanjutkan pengarungan.
Proses awal adalah dengan menuruni dam ini, jelas ini bukanlah hal yang gampang dan bisa
dianggap sepele. Berbuat kesalahan di sini bisa berakibat fatal. Dan dengan tinggi kira-kira 3
meter ini, menyisakan boil cukup panjang di endingnya sehingga kami harus mendayung sekuat
tenaga untuk lepas dari sana. Akhirnya dengan segala pertimbangan dari scouting jalur kami pilih
jalur paling kiri, dengan boil paling rendah dan arus yang tidak terlalu deras rasa-rasanya jalur ini
aman bagi kami. Dan memang kami berhasil melewatinya. Demikian juga dengan kayaker kami,
walaupun sempat terbalik dan membuat seorang kakek yang melihat adegan itu dari atas dam
berteriak " astagfirullahaladzim ' dengan keras. Mas Mogel yang mendampingi kami berhasil
merekam proses kami menuruni dam ini, dengan kamera analog yang Reja bawa dari Jogja.
Jeram di bawah dam secara karakteristik memiliki debit air yang lebih banyak dan penampang
sungai yang lebih lebar, sehingga jelas juga sungai menjadi lebih dalam. Jeram di bawah dam
masih banyak karena gradien sungai yang curam. Ada satu jeram yang menarik, kami
menyebutnya jeram Metal Standing Wave karena terdapat empat buah ombak besar yang tinggi,
sehingga perahu kami yang ringan sekali ini serasa terbang ketika melewati tengah ombak itu
dalam posisi yang lurus. Adrenaline kami tergugah untuk menjaga perahu tetap lurus, jika miring
perahu bisa terbalik. Dan Reza lagi-lagi scouting terlebih dahulu.
Tak lama sesudah jeram ini kami melihat jembatan Tambak, kondisi sungai tenang dan arus tidak
begitu besar di finish point jembatan Tambak ini. Lalu kami menepi di kiri sungai. Segera
mengangkat perahu. Membawanya ke tepi jalan Purworejo- Kaligesing, kemudian Justin
bersama mas Mogel kembali ke start mengambil mobil.
Sementara tim lain mempacking kembali perahu dan segala pirantinya. Selesai berkemas-kemas
jam menunjukkan pukul 15. 55. Setengah jam sudah berlalu setelah kami finish, sekarang semua
barang sudah siap dinaikan ke mobil. Kami menunggu mobil datang sambil menikmati suasana
sore di kota kecil ini. Jalanan sempit, pasar Tambak, dinamika siswa pulang sekolah, dokar yang
berebut jalan dengan angkot, jalan sempit ini juga bagaiakan lautan motor, riuh jalanan ini
dipenuhi dengan bayangan dan harapan masing-masing orang yang melauinya. Mempermanis
suasana gerimis sore ini. Seperti kami juga yang membawa segudang harapan. Pengarungan
sudah usai, Justin telah datang dengan mobil saatnya kembali ke tempat mas Mogel,
membersihkan diri dan menyiapkan diri untuk segera pulang ke jogja. Jam 19.00 kami langsung
kembali ke Jogja. Dan pulang ke kota yang selalu membawa rindu ini pukul 21.30. Hari yang
manis, di lembahan Menoreh yang selalu melambai-lambai dan mengajak kami kembali.
Diposkan oleh Acheng Komz di 03:48
titik, yakni desa ketambe,pelaku arum jeram, kalau beruntung bisa bertemu dengan
orang utan.
pengarungan sungai bisa 2 hari
2. sumatera utara sungai asahan
ciri : jenis sungai berbatu, lebar dengan jeram yang besar. kelas sungai 5, sehingga
benar benar menantang. lokasi sungai ini beberapa kali dijadikan tempat kejuaraan
nasional maupun internasional. kiri kanan hutan
3. sumatera barat sungai batang kuantan, sijunjung
ciri: sungai lebar jeram besar pemandangan kiri kanan alam liar dan tebing tebing .
kelas sungai mencapai 2-4 memerlukan perjalanan 2 har untuk mengarunginya
4. jambi sungai musi rawas dan enim
citatih
cimanuk
cisadane
cirinya : sungai berbatu pemandangan kanan kirisawah di selingi permukiman kelas
sungai 2-4 akses mencapai lokasi sangat mudah
6. jawa tengah serayu, banjanegara, progo dan elo magelang
sungai serayu
sungai progo
sungai elo
ciri : kelas sungai serayu dan elo 2-3 sedangkan progo adalah 5. serayu memiliki
pemandangan indah dengan jeram berbatu sedangkan jalur progo memberi tantangan
yang lebih
7. jawa timur pakalen, probolingg0, kasembon malang
sungai pekalen
sungai kasembon
ciri: ciri khas sungai di jawa timur memiliki lebar yang sempit. pakalen adalah jenis
sungai berbatu dengan pemandangan kanan krii hutan jati .
ada beebrapa bagian dengan sisi tebing terlihat sehingga seperti lembah sedangkan
kesembon sempit sekali
8. bali ayung,unda telaga wajah
unda
sungai ayung
ciri sungai : sungai ayunh di gunakan oleh sejumlah operator sehingga ramai sepanjang
tahun. pada tahun 1990an masih memiliki pemandangan kiri kanan sawah sekarang
sudah banyak permukiman. jenis sungai di bali rata rata berbatu dan sempit namun rata
rata pemandangan kiri kanan sawah dengan terasering sehingga terlihat rapi
9. kalimantan timur
tubu,malinau,boh,mahakam,pujungan,bahan hulu
ciri : akses menuju entry point sulit , namun pemandangnannya luar biasa indah . ad
hutan liar penduduk jarang di temui.
namun sesekali anda bisa bertemu dengan penduduk dan menginap sekaligus belajar
budayanya .
untuk mencapai sungai boh bahkan harus menaiki pesawat kecil berpenumpang 4
orang. tak mengheran kan berarung jram di lokasi ini membutuhkan biaya yang sanagt
tinggi tapi pengalaman yang di dapat sanagt berlimpah .
mahakam adalah jalur yang asyik untuk dilalui karena jeramnnya besar tapi datar . aa
pengalaman unik dengan kupu kupu warna warni yang mengerubungi badan. namun
untuk mengarunginya membutuhkan pengetahuan dan teknik yang memadai dan
sepanjang sungai bnyak pohon buah buahan trgantung musimnya
10. kalimantan selatan kelayan
Ciri: mengarungi sungai bukan dengan perahun karet melainkan dengan perahu kayu
yang diorganisir oleh masyarakat setempat yang dibina LSM, banyak pelajaran yang
dipetik diataranya tentang kearifan lama dengan pola pertanian organik dengan
mengeahkan kerbau untuk membajak sekaligus memupuk . daerah iini terkenal dengan
beras organik adan , ada tur daerah setempat dan kegiatan treeking digunung karena
ecotourism sudah di tata disini .
aksesnya memang sulit dan memang lebih ditujukan untuk turis dengan minat kusus .
sebuah penelitian mengungkapkan banyak reptil yang tidak ada di tempat lain
11. sulawesi utara ranoyapo nimanga
SUNGAI PEKALEN
Di Jawa Timur ada tempat rafting yang sangat indah, airnya bening, dan alamnya sangat eksotis.
Namanya sungai Pekalen. Rafting di Pekalen bagi para pecinta olahraga yang menantang
bukanlah tempat yang asing untuk berarung jeram, namun bagi yang belum pernah, rafting di
Sungai Pekalen ini sangat berkesan.
Sungai Pekalen terletak di Dusun Angin-angin, Desa Ranu Gendhang dan berakhir di Dusun
Gembleng, Desa Pesawahan atau Desa Condong Kecamatan Gending. Lama perjalanan yang di
tempuh untuk mencapai kurang lebih 3 jam jika kita berangkat dari Kota Surabaya atau
Malang.Rafting Pekalen dibagi menjadi 3 bagian untuk rafting, yaitu Pekalen atas, Pekalen
tengah, Pekalen bawah. Jarak dari trip rafting pun berbeda,
untuk Pekalen atas tripnya 12 km, Pekalen tengah 7 km, dan Pekalen bawah 10 km.
Untuk rafting bawah terdapat 32 jeram yang akan dilalui sepanjang jalur peraftingan. Masingmasing jeram punya nama sendiri. Pemberian nama-nama jeram tersebut tergolong unik, yaitu
berdasarkan peristiwa yang terjadi ketika melakukan pengarungan. Misalnya, sebuah jeram
bernama Jeram Indosat, nama tersebut diberikan karena di jeram tersebut seorang petinggi
Indosat terjatuh ke dalam air. Untuk Pekalen tengah, yang 7 km biasanya digabungkan dengan
Pekalen bawah karena jarak tempuhnya yang hanya 7 km, pasti akan terasa sangat tidak
memuaskan hati.
Di Pekalen Atas memiliki tingkat yang lebih tinggi untuk berarung jeram, dibandingkan dengan
Pekalen Bawah. Namun di Pekalen Atas kita dapat rating dan melewati air terjun yang sangat
indah. Jarak pengarungan dari Start-Finish kurang lebih 12 km yang ditempuh selama 3 jam.
Rafting di Pekalen tidak
perlu banyak mendayung, seperti halnya rafting di daerah lainnya, karena di Sungai Pekalen atas
jeramnya ada 55 buah seperti Welcome, Batu Jenggot, Pandawa, Rajawali dan masih banyak
lainnya. Ada juga Jeram yang mempunyai nama yang tak kalah uniknya, Jeram Inul di sebut
demikian karena untuk melewati jeram itu
setiap peserta harus bergoyang bak seperti Inul...
Seperti biasa, untuk rafting kita akan debriefing mengenai aba-aba untuk rafting, sepeti dayung
maju, mundur, stop dan lain-lain. Hal tersebut dimaksudkan agar saat melakukan rafting tidak
mengalami kesalahan..
Di Pekalen Atas yang sangat special adalah kita dapat melihat indahnya 10 air terjun. Bagi anda
yang masih baru pertama kali datang ke Sungai Pekalen pastianda tidak percaya kalau air terjun
tersebut jumlahnya ada 10..?
Yang lebih serunya lagi, kita tidak hanya melihat air terjun itu, tetapi langsung melewatinya.
Pertama kita akan melewati jeram kemudian kita akan sampai di balik air terjun. Kemudia kita
harus menyeberang melewati air terjun, karena guidenya, peserta sengaja diberhentikan tepat di
bawah derasnya guyuran air terjun.
Selain itu, kita juga dapat melihat Gua kelelawar. Di dalam Gua tersebut terdapat ratusan
kelelawar, sekali-kali apabila merasa terganggu, kelelawar tersebut pasti memekik atau
berterbangan kesana kemari melewati para rafting. Bukan kelelawar namanya apabila tidak
menghasilkan bau anyir ataupun kotorannya pasti dapat anda temui saat memasuki Gua
kelelawar itu.
Oh.. ya, saya juga belum memberikan informasi penting di awal entri saya ini. Menurut beberapa
sumber yang saya cari baik dari internet ataupun penduduk sekitar ternyata Sungai Pekalen
bersumber dari mata Gunung Lamongan dan Argopuro di Jawa Timur. Menurut penduduk,
tempat tersebut memiliki cerita historis tersendiri dimana Prabu Hayam Wuruk dan Patih Gajah
Mada pernah singgah di sana, Patih Gajah Mada ini pun diceritakan menghabiskan sisa hayatnya
di Air Terjun yang di kenal dengan Air Terjun Madakaripura. Ada juga 1 legenda yang sangat
terkenal bagi penduduk di Probolinggo khususnya sekitar Argopuro, yaitu cerita Dewi Rengganis
yang katanya dulu pernah singgah di sungai ini sebelum melarikan diri ke Gunung Argopuro,
sampai saat ini masih dipercaya bahwa di salah satu Sungai Pekalen terdapat pemandian Dewi
Rengganis. Anda juga jangan khawatir, Sungai Pekalen adalah sungai permanen, walaupun
musim kemarau pun, Sungai ini dapat menyabut anda dengan air yang deras, jadi jangan takut
untuk datang kemari walaupun saat bulan-bulan kemarau.
Songa
Setelah dari bromo lanjut ke madakalipura, coba mampir ke Pekalen sebelum
ke arah PLTU paiton. Mencoba uji adrenalin. Sungai Pekalen, terletak 25 km
dari kota Probolinggo tepatnya terbentang di antara tiga kecamatan
berturut-turut yaitu kecamatan Tiris, kecamatan Maron, dan kecamatan
Gading. Bantaran sungai yang bisa diarungi berjarak 29 km yang terbagi
atas 3 area. Dan Songa membagi paketnya menjadi 3 bagian ; Sungai
Pekalen Atas berjarak 12 km, Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 km, dan
Sungai Pekalen Bawah berjarak 10 km.
Rate This
maka Anda akan selalu mengenakan pelampung (life jacket) dengan daya apung tinggi.
Pelampung ini akan tetap menjaga Anda berada di atas permukaan air, bahkan pada saat anda
terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai. Perahu karet yang dipakai adalah jenis inflatable
raft yang memang diperuntukkan untuk melewati jeram dengan aman karena berisi udara yang
dapat meredam benturan antara badan perahu dengan bebatuan jeram.
Apabila Anda tidak bisa berenang maka tidak perlu khawatir. Karena banyak orang yang tidak
dapat berenang justru mengikuti kegiatan arung jeram dan mereka sangat menikmatinya. Penting
diketahui bahwa Anda tidak panik saat terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai.
Sungai Pekalen terletak 25 km dari kota Probolinggo, terbentang di antara tiga kecamatan yaitu
Tiris, Maron, dan Gading. Jalur sungai yang bisa diarungi berjarak 29 km yang terbagi atas 3
area. Sungai Pekalen bersumber dari mata air Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan dengan
lebar sungai rata-rata 5-20 meter, memiliki tingkat kesulitan (grade atau class) 2 hingga 3+ dan
kedalaman air kurang lebih 1-3 meter. Jarak pengarungan dari start hingga finish untuk jalur
Sungai Pekalen Bawah sepanjang 9 km, dan 12 kilometer untuk jalur Sungai Pekalen Atas
dengan jumlah jeram masing-masing sekitar 50 buah.
Sungai Pekalen Atas berjarak 12 km, Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 km, dan Sungai Pekalen
Bawah berjarak 10 km. Sebagai awal, Anda dapat mulai pada sungai dengan tingkat kesulitan
class 2 atau class 3. Jika merasa yakin dengan kemampuan yang Anda miliki, sehat dan haus
tantangan, maka mengapa tidak mencoba sungai dengan tingkat kesulitan class 4, meskipun
belum memiliki pengalaman sebelumnya. Hal itu karena pemandu akan melatih Anda terlebih
dahulu dan menjelaskan bagaimana cara penyelamatan di sungai serta teknik mendayungnya.
Sedangkan untuk sungai dengan class 5, Anda harus memiliki pengalaman pengarungan sungai
dengan tingkat kesulitan class 4 sebelumnya.
Terbaru
Olahraga ini selain untuk memacu adrenalin kamu, juga melatih sifat kerja sama kamu dengan
orang lain pada keadaan yang tidak bisa dikatakan tenang. Karena kamu akan dibagi dalam
kelompok-kelompok saat mengarung jeram. Setiap kelaompok akan ditempatkan pada sebuah
perahu karet. Satu kelompok akan terdiri dari 4-5 orang. Setiap orang dalam kelompok dituntut
untuk bekerja sama dengan baik untuk menjaga perahu karet agar tidak terbalik saat melewati
jeram atau menabrak batu. Bukan perkara mudah untuk melakukannya, karena berdasarkan
pengalamanku sangat sulit menjaga perahu agar tetap melaju dengan aman tanpa menabrak atau
bahkan tersangkut di batu-batu kali.
Salah satu tempat arung jeram atau yang biasa dikenal rafting yang aku rekomendasikan adalah
di NOARS RAFTING di kawasan PROBOLINGGO. Menggunakan sungai pekalen sebagai
medianya, NOARS RAFTING menghadirkan paket lengkap untuk rafting. Mulai dari paket
rombongan besar hingga paket rombongan kecil. Selain itu, yang paling mengesankan NOARS
RAFTING menawarkan paket night adventure. Yaitu kita akan berarung jeram ria pada malam
hari. Pastinya pengalaman yang didapat jauh lebih menegangkan dan menantang dibandingkan
day adventure. Harga yang ditawarkan NOARS RAFTING juga sebanding dengan apa yang
akan kita dapat nantinya. Dengan bandrol harga kurang lebih 195.000 NOARS RAFTING
memberikan fasilitas yang memadai. Mulai dari pelampung, helm, dayung, makan siang dan
snack. Tidak lupa NOARS RAFTING menyertakan asuransi jiwa dalam penawarannya.
Keselamatan adalah salah satu hal terpenting dalam olahraga ini. Karena tanpa peralatan
pengaman yang memadai dan tenaga ahli yang profesional, kecelakaan mudah saja terjadi. Oleh
karena itu, NOARS RAFTING sangat memperhatikan keselamatan para klien. Pihak pengelola
membekali setiap kliennya dengan pelampungan keselamatan, helm, guide yang akan
menjelaskan tentang sungai Pekalen, tim penyelamat yang akan memastikan keamanan jeram
dan penjelasan singkat mengenai bagaimana menggunakan pelampung, helm, cara berenang di
dalam sungai berjeram maupun cara agar perahu tidak terbalik. Karena keamanan yang terjamin
ini, kamu nggak perlu khawatir mencoba RAFTING di NOARS RAFTING.
Kawasan NOARS RAFTING yang masih sangat perawan dan sarat akan suasana pedesaan
dengan rumah- rumah dan penduduk asli pedesaan menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis,
baik domestik maupun mancanegara. Walaupun berada di kawasan yang jauh dari hingar bingar
kota, kamu jangan khawatir karena sarana menuju NOAR sangat memadai. Kamu bisa naik
kendaraan pribadi yang nantinya dapat diparkir pada lahan parkir yang telah disediakan oleh
pengelola yang tentunya aman. Atau bagi kamu yang naik kendaraan umum, juga mudah sekali
akses menuju NOARS RAFTING. Kamu bisa naik angkutan dari terminal Probolinggo.
Bukan hanya sarananya saja yang memadai, tetapi juga prasarana yang dimiliki NOARS
RAFTING. Walaupun suasana khas pedesaan masih kental terasa, kamu tidak perlu khawatir
akan buang air di kali ato tambak. Karena NOARS RAFTING juga menyediakan WC dan Kamar
pancuran yang bersih terjaga, walaupun tidak mewah. Jangan khawatir juga kamu nggak bakal
kegelapan bagi kamu yang takut gelap. Karena NOARS RAFTING telah dilengkapi dengan
listrik. Jadi walaupun terletak di pedesaan, NOARS RAFTING memiliki fasilitas seperti di
rumah sendiri.
Petualangan kamu mengarungi sungai Pekalen dengan perahu karet akan memakan waktu sekitar
2 jam. Kamu nggak bakal kelaparan saat mengarungi sungai Pekalen. Karena di tengah
petualangan kamu, NOARS RAFTING menyediakan pos khusus untuk mengisi tenaga kamu
alias kamu bakalan dapat snack dan minuman hangat seperti teh atau wedang jahe.
Kamu juga akan melihat indahnya sungai Pekalen dari sudut pandang yang berbeda dari hanya
sekedar sungai berbatu. Karena kamu akan melihat jeram-jeram besar dan kecil yang cukup
menantang. Selain itu kamu juga akan disuguhi dengan pemandangan gua kelelawar dan air
terjun kecil yang sangat memesona. Kamu bisa berfoto sepuasnya di sini. Bisa dengan kamera
yang kamu bawa sendiri atau kamu bisa meminta tolong petugas NOARS RAFTING untuk
memotret kamu. Petualangan kamu tidak akan berakhir sampai disitu saja. Karena di dekat pos
pemberhentian terdapat sebuah tantang lain dari NOARS RAFTING. NOARS RAFTING
menantang kamu yang ngaku bernyali besar untuk jumping dari tebing dengan ketinggian kurang
lebih 5 meter. Aku sudah mencobanya. Bahkan aku sampai jumping dua kali karena ketagihan.
Cukup menantang dan memacu adrenalin kamu bukan?
Setelah lelah karena mengarungi sungai Pekalen, NOARS RAFTING menyediakan makan siang
ala pedesaan. Yang walau sederhana namun menggugah selera karena saking laparnya perut kita.
Ada berbagai macam masakan khas penduduk desa yang disuguhkan. Menu yang paling aku
sukai adalah nasi panas, ikan goreng, sayur, sambel cobek, krupuk dan teh hangat. Sambil
menyantap makan siang, kamu dapat melihat TV yang disediakan oleh NOARS RAFTING atau
melihat hasil foto-foto jepretan petugas NOARS RAFTING saat kamu berpetualang .
NOARS RAFTING akan ramai pengunjung jika musim liburan atau weekend tiba. Banyak
terlihat rombongan anak sekolahan atau orang kantoran. Tak sedikit rombongan keluarga yang
datang ingin mencoba keganasan sungai Pekalen. Bagi kamu yang kurang suka keramaian, kamu
bisa datang diluar waktu liburan atau weekend.
September 21, 2011 | Categories: Arung Jeram, Informasi | Tags: lokasi wisata arung jeram,
noars rafting, rafting pekalen, sungai pekalen, tempat wisata arung jeram | Tinggalkan komentar
dahulu harus berarung jeram melawati jalan akses yang berlubang-lubang. Perjalanan dari jalan
raya sampai ke basecamp ini memakan waktu sekitar 1 jam.
Tiba di basecamp NOARS RAFTING di desa Pesawahan Kec. Tiris Probolinggo, peserta akan
dipersilahkan dulu beristirahat sejenak sambil disuguhi makanan kecil berupa pisang rebus dan
minuman yang dinamakan Poka, yang terbuat dari teh dicampur jahe, keningar dan kayu manis.
Diberi kesempatan juga untuk berganti pakaian dengan pakaian yang memang siap untuk basah
karena pasti akan terciprat derasnya air sungai. Para penikmat wisata arung jeram dilengkapi
pelindung keselamatan seperti helm dan jaket pelampung, serta dipandu oleh seorang guide yang
telah terlatih dan berpengalaman. Perahu karet yang dipakai adalah jenis inflatable raft yang
memang diperuntukkan untuk melewati jeram dengan aman karena berisi udara yang dapat
meredam benturan antara badan perahu dengan bebatuan jeram.
Sebelum berangkat peserta akan diberi penjelasan singkat oleh team Guide NOARS RAFTING
tentang cara berarung jeram. Disini peserta akan dikenalkan dengan beberapa istilah ABAABA / komunikasi diatas perahu selam pengarung. Seperti Dayung Maju yang berarti
mendayung maju, Dayung Mundur yang berarti mendayung mundur, Stop berarti berhenti
mendayung, Kiri Mundur yang berarti pendayung kiri mendayung mundur dan pendayung
kanan tetap mendayung maju, Kanan Mundur berarti pendayung kanan mendayung mundur
dan pendayung kiri tetap mendayung maju, Pindah Kiri/Kanan/Belakang yang berarti peserta
harus pindah duduk ke arah yang diperintahkan dan yang paling penting yaitu Boom yang
berarti peserta harus duduk di lantai dalam perahu dan mengangkat dayungnya menghadap ke
atas ini dilakukan apabila melewati jeram yang sangat deras dengan dinding samping yang
sangat sempit.
Start point NOARS RAFTING berada di dusun Angin-angin, Desa Ranu Gedang. Di tengahtengah perjalanan akan berhenti di Rest Area Kedung Adem-adem dimana peserta sekali lagi
akan dijamu dengan minuman Poka, STMJ dan sajian pisang goreng sajian khas NOARS
RAFTING. Sungguh pas dinikmati di tengah dinginnya deburan air sungai Pekalen. Finish pointnya terletak di Dusun Gembleng, Desa Pesawahan.
Selama perjalanan pengarungan di NOARS RAFTING peserta akan disuguhi indahnya 7 air
terjun (diantaranya bernama Air Terjun semilir angin, noars beautiful waterfall, air terjun kuba,
air terjun tangga dewa ) goa-goa kelelawar dan struktur batuan alami. Sungguh menakjubkan air
terjun yang ada disana. Masih begitu alami dan airnya masih begitu jernih dan segar. apalagi oleh
guide-nya, peserta sengaja diberhentikan tepat di bawah derasnya guyuran air terjun. Dijamin
semua peserta akan langsung dapat merasakan segar dan derasnya guyuran air terjunnya. Goa
kelelawarnya pun masih begitu lengkap dengan ratusan kelelawar yang sekali-kali memekik dan
beterbangan kesana-kemari. Bau anyir dari kelelawar dan kotorannya begitu terasa ketika
melewati sana. Terdapat pula tempat untuk jumping area noar rafting dari ketinggian sekitar -+5
meter. Tempat yang pas untuk melepaskan ketegangan.
Berarung jeram disini memang begitu menyenangkan. Dijamin rasa penat dan capek pun hilang
begitu melihat keindahan dan merasakan serunya ber-arung jeram di sini. Suasananya pun begitu
tenang sehingga membuat kita tidak habis-habis mengagumi ciptaan Tuhan ini. Jalur setelah
Finish Point belum dibuka karena terlalu terjal, sempit dan berbatu sehingga tidak dapat dilalui
oleh perahu. Tim rafting kami sudah mencoba jalur tersebut tapi masih dirasakan terlalu
berbahaya untuk pemula jadi belum bisa dijadikan rute umum.
Begitu finish peserta jalan setapak -+ 200 meter menuju base camp noars rafting yang begitu
alami nan indah. Sesampainya di basecamp peserta dapat segera membersihkan badan dan
berganti pakaian. Sesudah itu semua, sajian yang menggoda selera siap menggoda. Tempe, tahu
dan ikan penyet, urap-urap dan lodeh siap mengenyangkan perut para peserta yang energinya
begitu terkuras setelah berarung jeram.
September 21, 2011 | Categories: Arung Jeram | Tags: arung jeram pekalen, noars rafting, rafting
noars, rafting pekalen | Tinggalkan komentar
Selesai berjalan 1Km, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah, (sayang
saya tidak bisa mengabadikannya), sekali lagi jangan terlena, karena rentan terpeleset.
Selanjutnya tiba di garis START RAFTING, tapi sebelumnya, pengkoordinasian dimulai,
masing-masing team melakukan briefing dengan guide, kebetulan guide saya kali ini adalah pak
Brenx, beliau sangat enak sekali dalam memberikan arahan. Selesai Briefing, Gideon salah satu
penyiar paling eksis di MDC FM 100.5 nekat menceburkan diri ke sungai sambil pegangan
kapal, alhasil, START Rafting dimulai dengan terceburnya Gideon, what a start
PANIK!!! itulah yang saya alami, baru pertama kali rafting, namun sudah disuguhi dengan yang
seperti ini. tapi Pak Brenx tersenyum, karena inilah serunya rafting, hehe.. tersenyum juga deh
akhirnya semua yang ada di Kapal.
>>> Ada berbagai macam sebutan Jeram buat rute yang dijalani ketika rafting bersama NOARS
Rafting :
Start point sungai peserta di sambut oleh Jeram Selamat Datang (dedicated by Roy
Boomerang, event INDOSAT, lakecamp, 2008 ) Gideon Jatuh, Jeram eXtravaganza
(dedicated by Aming eXtravaganza, event EO Jakarta, 2008) , Jeram Inul (dedicated:
struktur jeram dengan boat terlihat seperti goyang ngebor Inul Daratista, Hehe, jeram inul
memang jeram yang sangat mengasyikkan, hehe.. namun masih ada lagi yang lebih seram
dan mengasyikkan, Jeram Pandawa, KPLA, Jeram Panjang hingga Jeram Good Bye (Finish
Point) setelah mencoba tantangan Fantastic Jumping area, loncat bebas dari atas tebing (4-5
meter) didampingi oleh guide NOARS
Itu tadi adalah rute NOARS Rafting disungai pekalen Probolinggo, cukup menegangkan juga,
12Km dengan rute yang cukup panjang. ( lagi-lagi sayang tidak bisa mengabadikannya )
Selain itu ada juga pemandangan yang lain selain rute Jeram yaitu ada air terjun yang setia
memanjakan mata kita ketika rafting, sedikitnya ada 7 air terjun yang menemani kita antara
lain :
- Air Terjun Semilir Angin,
- Air Terjun Gua Kelelawar,
- Beautiful NOARS Waterfall,
- Air Terjun Gua Kuba,
- Air Terjun Ular,
- Air Terjun Tangga Dewa,
- dan di Point Interest Beautiful NOARS Waterfall
Selesai menikmati itu semua, rafting pun selesai, 12Km dimanjakan dengan naik turunnya
jantung kita dengan jeram yang khas dari NOARS Rafting, kemudian mata kita yang dimanjakan
dengan 7 Air Terjun spesial persembahan dari NOARS Rafting untuk kita semua, terima kasih
kepada NOARS Rafting dan MDC FM yang sudah memberikan fasilitas kepada saya dan temanteman STIKOM Surabaya.
September 21, 2011 | Categories: Arung Jeram | Tags: arung jeram pekalen, noars rafting, rafting
noars, rafting pekalen, sungai pekalen | Tinggalkan komentar
Hello Rafter !
Selamat Datang di Situs Wisata Arung Jeram NOARS
Situs ini akan membantu anda untuk mendapatkan informasi seputar arung jeram di sungai
Pekalen Probolinggo.
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi : Mas Bagus (031-71453654, 0817585446,
081357225708)
SUNGAI KASEMBON
Menguji Adrenalin di Sungai Sumberdandang Kasembon
This is it!!
Kabupaten Malang memiliki asset yang sangat mempesona, selain wilayahnya yang
sangat luas, Kabupaten ini memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan, salah
satunya adalah Kasembon Rafting. Tempat ini mulai diresmikan pada tanggal 9
Desember 2006 oleh Bupati Malang Bapak Sujud Pribadi. Kasembon Rafting terletak di
desa Bayem, kecamatan Kasembon, kabupaten Malang.
sedang sungai yang digunakan adalah sungai Sumberdandang dengan panjang jalur
rafting 7,5 km atau bagi para rafter pemula dapat ditempuh sekitar dua jam.
Walaupun tergolong relative baru namun fasilitas penunjang di tempat ini sudah sangat
baik. Tempat rafting ini dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten Malang dan
untuk operasional teknis diserahkan kepada CV. K-Land Citra Perdana.
Lokasi ini memiliki area parker yang luas, tempat ini juga dilengkapi penginapan,
mushola dan ruang marchindise model gazebo. Setibanya di lokasi, pengunjung akan di
sambut para pemandu dan langsung diarahkan menuju meja receptionist untuk
mengambil welcome drink, pelayanannya sangat memuaskan dan bersahabat.
Setelah puas menikmati welcome drink pengunjung akan diarahkan pemandu
menuju area perlengkapan rafting untuk mengganti kostum,biasanya pemandu
membantu pengunjung memasang pelampung dan helm. Selanjutnya setelah
mendapatkan dayung,pemandu meminta peserta untuk berkumpul mendegarkan
pengarahan teknis sebelum rafting,seperti cara penggunaan dayung,posisi duduk dan
kode-kode haluan.
Jalur rafting ini melawati desa Bayem,Beji Rejo, Sepudak, dan berakhir di desa
Mangir yang masih berada dalam wilayah Kecamatan Kasembon. Arus sungai dari
tempat rafting ini memiliki lima kanal dengan ketinggian 2 sampai3 meter.
Perjalanan rafting yang memakan waktu 2 jam ini benar-benar sangat
melelahkan,udara dingin cukup membuat peserta kelaparan,namun lagi-lagipihak
pengelola melayanikami denganbaik, kami dipersilahkan makanan secara prasmanan,
menunya ala desa, nasi jagung, sayur asam, ikan asin, tempe, tahu dan sambel terong
super"Hot", ditambah semangka dan wedang jahe makin tambah lezat.
Jika Anda tertantang dan berniat menguji adrenalin maka Kasembon Rafting
adalah tempat yang cocok dan tidak terlalu mahal, hanya dipungut biaya Rp 150.000,00
perorang pengunjung sudah dapat menikmati rafting selamadua jam, plus minumdan
makan ala desayang lezat. Pihak pengelola juga menyediakan marchindise yang
menarik dan dokumentasi dalam format picture JPG dengan harga Rp 15.000
perfile.Selamat mencoba!
Mencapai lokasi Kasembon Rafting tidak terlalu sulit, perjalanan dari arah kota Malang dapat
ditempuh sekitar 45 menit perjalanan sedangkan dari arah kota Kediri dapat ditempuh sekitar
satu jam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Dari Kota Malang para rafter harus menuju arah
barat melewati kota Batu-Pujon-Kasembon. Sedang dari kota Kediri Para Rafter menuju arah
timur melewati kota Pare-Kandangan-Kasembon.
Infrastuktur yang cukup baik dengan ditunjang penunjuk arah ke lokasi disisi-sisi jalan menuju
lokasi menjadikan para rafter akan mudah mencapai lokasi tersebut. Tempat rafting ini memiliki
aliran spoting atau irigasi murni sehingga debit aliran dari sungai ini dapat dibesarkan atau
dikecilkan. Adanya aliran spoting ini maka dapat mempermudah bagi rafter-rafter pemula
maupun profesional untuk mencoba seberapa besar tingkat difficulty yang mereka inginkan.
Setelah dibuka selama satu tahun saat ini tempat rafting ini setiap hari selalu dikunjungi oleh
pengunjung yang ingin mencoba berrafting dengan rata-rata pengunjung perbulan yang datang
yaitu 200 orang yang berasal dari kalangan eksekutif muda, rafter profesional, para penggila
olahraga Adventure, aktivis lingkungan dan karyawan-karyawan dari instansi-instansi swata
maupun pemerintah.
Tarif per paket untuk dapat melakukan rafting ditempat ini yaitu pada hari biasa Rp. 150.000,
sedangkan tarif pada Weekend day yaitu Rp.175.000, dan pengunjung juga akan mendapatkan
fasilitas-fasilitas seperti soft drink, Perlengkapan standar rafting, kendaraan penjemput dari
finish hingga kembali ke shelter, guide profesional , air mineral, snack, kelapa muda, makan
siang dan asuransi dari pengelola tempat ini.
Aceh
Sumatera
Utara
Sumatera
Barat
Riau
Kep
Riau
Bengkulu
Sumatera Selatan
Lampung
Kep. Bangka
Belitung
Jambi
Banten
Jakarta
Jawa
Barat
Jawa
Tengah
Yogyakarta
Jawa
Timur
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Timur
Kalimantan
Selatan
Sulawesi
Barat
Sulawesi
Tengah
Gorontalo
Sulawesi
Utara
Sulawesi
Selatan
Sulawesi
Tenggara
Bali
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Maluku
Utara
Maluku
Papua
Papua
Barat
Klik nama provinsi untuk langsung menuju ke bagian tentang provinsi bersangkutan.
Tukad Ayung
Sungai Bubuh
Jeh Ajung
Jeh He
Jeh Jinah
Jeh Poh
Jeh Sungi
Tukad Buleleng
Tukad Banjumala
Tukad Pakerisan
Sungai Balangan
Sungai Batulaya
Sungai Pancuran
Sungai Pangi
[sunting] Bengkulu
Sungai Alas
Sungai Bantai
Air Bengkulen
Sungai Bengkulu
Air Blimbing
Air Dendan
Air Lais
Air Lemau
Air Lintang-kiri
Sungai lpuh
Air Keru
Air Palik
Air Pikat
Sungai Ketahun
Sungai Nasal
Air Nelas
Sungai Seblat
Sungai Seluma
Sungai Tanjungaur
Sungai Luas
Sungai Padanggila
Kali Bening
Kali Code
Kali Gebang
Kali Kampar
Kali Kongkhangan
Kali Mlese
Kali Nglusah
Kali Progo
Kali Tangkisan
Kali Sangiran
Kali Sosonopan
Kali Waro
Kali Winongo
Selokan Mataram
Sungai Opak
Sungai Oyo
Sungai Tepus
Sungai Aluran
Kali Cantiga
Kali Gebjuran
Kali Grogol
Kali Krukut
Kali Malang
Kali Mokervart
Kali Pesanggrahan
Kali Sunter
Sungai Tengah
Kali Semanan
Sungai Udang
Kali Angke
Ci Liwung
Ci Pinang
[sunting] Jambi
Batang Asam
Batang Hari
Sungai Bulian
Sungai Danaubangko
Sungai Kahidupankaor
Sungai Kumpe
Sungai Pengabuan
Batang Tembesi
Sungai Serengam
Sungai Singkati-gedang
Sungai Singoan
Ci Beet
Ci Binong
Ci Bulan
Ci Danau
Ci Durian
Ci Hideung
Ci Karang
Ci Katomas
Ci Kapundung
Ci Kubang
Ci Langkub
Ci Losari
Ci Mandiri
Ci Mantiung
Ci Manuk
Ci Ojar
Ci Pada
Ci Paku
Ci Picung
Ci Punegara
Ci Rawa
Ci Sadane
Ci Sanggarung
Ci Sarua
Ci Tandui
Ci Tarum
Ci Ujung
Kali Ampobendo
Kali Bendungan
Bengawan Solo
Kali Bodri
Kali Bogowonto
Kali Dogleg
Kali Dukuh
Kali Comal
Kali Geritri
Kali Gondok
Sungai Juwana
Kali KapulogoK
Kali Klampis
Kali Lusi
Kali Maron
Sungai Progo
Sungai Serang
Sungai Serayu
Kali Urang
Sungai Kebuyutan
Sungai Ajung
Kali Bandojudo
Sungai Bajulmati
Sungai Bedadung
Kali Besukkoboan
Kali Besuksemut
Kali Besuktunggeng
Sungai Brangkal
Sungai Brantas
Kali Grobogan
Kali jatiroto
Sungai Lamongan
Sungai Madiun
Kali Mujur
Kali Rejali
Sungai Rejoso
Sungai Sampean
Sungai Sumbermarijing
Kali Suko
Kali Winong
Sungai Glagah
Sungai Jagir
Sungai Airhitam
Sungai Beliang
Sungai Embuan
Sungai Ensabal
Sungai Jelai
Sungai Kapuas
Sungai Landak
Sungai Melawi
Sungai Meliau
Sungai Mengkiang
Sungai Mempawah
Sungai Muna
Sungai Kedukul
Sungai Paloh
Sungai Pawan
Sungai Sambas
Sungai Saju
Sungai Sekajam
Sungai Sengarit
Sungai Aingbantai
Sungai Alalak
Sungai Ayu
Sungai Baharangan
Sungai Balangan
Sungai Barabai
Sungai Barito
Sungai Cegal
Sungai Gelombang
Sungai Haruan
Sungai jaing
Sungai jangkung
Sungai Kurambu
Sungai Martapura
Sungai Negara
Sungai Pitap
Sungai Riam
Sungai Tabalong
Sungai Tabuan
Sungai Tapin
Sungai Kahayan
Sungai Kalanaman
Sungai Katingan
Sungai Lamandau
Sungai Mendawai
Sungai Pembuang
Sungai Sampit
Sungai Seruyan
Sungai Angisa
Sungai Bahan
Sungai Bani
Sungai Berau
Sungai Kayan
Sungai Mahakam
Sungai Senyiur
Sungai Sesayap
Sungai Telen
Sungai Wahan
[sunting] Lampung
Sungai Basai
Sungai Jepara
Sungai Kambas
Sungai Pameriliun
Sungai Sekampung
Sungai Semah
Sungai Seputih
Sungai Sukadana
Sungai Tuiangbawang
[sunting] Maluku
Sungai Apu
Sungai Castelo
Sungai Marikrubu
Sungai Masiulang
Sungai Ruate
Sungai Sapatewa
Sungai Sapulawa
Sungai Sarafo
Sungai Togorala
Sungai Yalua
[sunting] Aceh
Sungai Geumpang
Sungai Kruet
Sungai Meureudu
Sungai Peureula
Sungai Peusangan
Sungai Ranggos
Sungai Teunom
Sungai Waila
Sungai Ampang
Sungai Gurakara
Sungai Jangklok
Sungai Kampu
Sungai Nal
Sungai Pliwis
Sungai Putih
Sungai Sidutan
Sungai Sumpel
Sungai Tepa
Sungai Emboko
Sungai Fai
Sungai Jamal
Sungai Kanjiji
Sungai Lingeh
Sungai Polapare
Sungai Rissa
Sungai Wajalu
Sungai Wera
[sunting] Papua
Sungai Baliem
Sungai Bian
Sungai Digul
Sungai Kamundan
Sungai Lorentz
Sungai Mayu
Sungai Mamberamo
Sungai Merauke
Sungai Noordwese
Sungai Sircanden
Sungai Torasi
Sungai Warenoi
[sunting] Riau
Sungai Bangko
Sungai Gaung
Sungai Ketanan
Sungai Kuantan/Indragiri
Sungai Reteh
Sungai Siak
Sungai Ulkuli
Sungai Bila
Sungai Bulucenrana
Sungai Girirang
Sungai Jeneberang
Sungai Karana
Sungai Malasa
Sungai Mandar
Sungai Maraleng
Sungai Sadong
Sungai Singga
Sungai Tangkok
Sungai Walanae
Sungai Batui
Sungai Bongkal
Sungai Buol
Sungai Maraju
Sungai Mesup
Sungai Palu
Sungai Poso
Sungai Takuwono
Sungai Toili
Sungai Wesanga
Sungai Konoweha
Sungai Labandia
Sungai Lalindu
Sungai Lasolo
Sungai Matarombeo
Sungai Peleang
Sungai Sampolawa
Sungai Watumakale
Sungai Ayong
Sungai Binebase
Sungai Bone
Sungai Laini
Sungai Naha
Sungai Polgar
Sungai Ranayapu
Sungai Tabalong
Sungai Tutul
Batang Anai
Batang Arau
Batang Agam
Batang Ombilin
Batang Selo
Batang Tabik
Batang Kuantan
Batang Kasang
Batang Sinamar
Batang Hari
Batang Tarusan
Batang Kandis
Batang Masang
Batang Sangir
Batang Pasaman
Batang Kinali
Sungai Jujuhan
Sungai Sihilang
Sungai Sindung
Sungai Sirantih
Sungai Lilin
Sungai Bulurangtiding
Sungai Komering
Sungai Keruh
Sungai Lakitan
Sungai Lematang
Sungai Mesuji
Sungai Musi
Sungai Ogan
Sungai Rambang
Sungai Rawas
Sungai Saleh
Sungai Angkola
Sungai Asahan
Sungai Batanggadis
Sungai Belawan
Sungai Besitang
Sungai Nalipang
Sungai Sarkam
Sungai Sibundung
Sungai Singkuang
Sungai Wampu