You are on page 1of 21

BAGIAN ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

CASE REPORT
NOVEMBER 2016

UNIVERSITAS HASANUDDIN

CLOSED FRACTURE MIDDLE LEFT CLAVICLE

OLEH :
Nur Fadhilah Gani
C111 11 007
PEMBIMBING:
dr. Padlan Pasallo
dr. Qariah Maulidiah
SUPERVISOR:
dr. Muhammad Ihsan Kitta, M.kes, Sp.OT

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa

Nama : Nur Fadhilah Gani


Nim

: C111 11 007

Judul : Closed Fracture Middle Left Clavicle


Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian
Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar, November 2016
Mengetahui,
Pembimbing I

Pembimbing II

dr. Padlan Pasallo

dr. Qariah Maulidiah

Supervisor,

dr. Muhammad Ihsan Kitta, M.kes, Sp.OT

LAPORAN KASUS

I.

IDENTITAS PASIEN

II.

Nama

:A

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Umur
Masuk
No. Rekam Medik

: 45 tahun
: 30 Oktober 2016
: 674085

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Anamnesis Terpimpin

: Nyeri Bahu Kiri


: dialami sejak 6 hari yang lalu akibat jatuh

dari tempat tidur. Pasien sebelumnya dirawat di UGD Non Bedah Rumah
Sakit Wahidin akibat adanya keluhan muntah darah. Pasien merasa gelisah
paska muntah dan terjatuh dari bed rumah sakit ke sisi tubuh kirinya.
Pasien dominan tangan kanan. Pekerjaan TNI
Mekanisme trauma
: pasien terjatuh dari tempat tidur dengan
bahu kiri menyentuh lantai terlebih dahulu
III.

PEMERIKSAAN FISIS
PRIMARY SURVEY
Airway
:Bebas
Breathing
:RR =

16

x/menit

reguler,

spontan,

thoracoabdominal, simetris.
Circulation
:BP = 100/70 mmHg, HR = 80 x/menit

kuat angkat.
Disability

refleks cahaya +/+.


Environment :Suhu axilla = 36.8oC

tipe

reguler,

: GCS 15 (E4M6V5), pupil isokor, 3 mm/3 mm,

SECONDARY SURVEY
Left Shoulder Region

Look : Deformitas (+), edema (+), hematoma (-), luka (-)

Feel : Nyeri tekan (+)

Move : Gerak aktif dan pasif dari sendi bahu terhambat karena
nyeri

NVD : Sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis dan ulnaris teraba,


CRT <2 detik.

IV.

GAMBARAN KLINIS

Anterior

Superior

Lateral

V.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Satuan

WBC
RBC
HGB
HCT
PLT
PT
APTT
INR
GDS
Ureum
Kreatinin
SGOT
SGPT
HBsAg
Natrium
Kalium
Klorida

8,0
3,31
10,8
26,6
59
12,6
25,2
1,12
153
51
1,20
20
17
Reactive
141
4,5
106

4,00-10,0
4,00-6,00
12,0-16,0
37,0-48,0
150-400
10-14
22,0-30,0

10^3 /uL
10^6 /uL
gr/dL
%
10^3 /uL
Detik
Detik

140
10-50
<1,3
<38
<41
Reactive
136-145
3,5-5,1
97-111

mg/dl
mg/dl
mg/dl
U/L
U/L

VI.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto Thorax posisi AP

mmol/L
mmol/L
mmol/L

Hasil pemeriksaan:

VI.

Corakan bronchovaskular kedua paru dalam batas normal


Tidak tampak pneumothorax dan contusio paru
Cor: kesan normal, aorta normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tampak fraktur midclavicula sinistra, tulang-tulang lain kesan intak

RESUME
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RS wahidin
Sudirohusodo di bagian interna dengan keluhan muntah darah dan di
konsul ke bagian orthopedi karena terjatuh dari tempat tidur dan pasien
merasakan nyeri pada bahu kiri sejak 6 hari yang lalu. Pasien jatuh dari
tempat tidur dengan bahu kiri menyentuh lantai terlebih dahulu.
Pemeriksaan fisis pada regio bahu kiri tampak deformitas. Ada edema.
Tidak ada hematom dan tidak ada luka. Pada palpasi nyeri tekan ada.
Gerak aktif dan pasif sendi bahu terhambat karena nyeri. Pada
pemeriksaan neurovaskuler distal sensibilitas baik, pulsasi arteri
radialis dan ulnaris teraba, CRT <2 detik.

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan Hemoglobin


dan Platelet serta HBsAg positif.
Pada pemeriksaan radiologi foto thoraks AP tampak fraktur
midclavicula sinistra

VII.

DIAGNOSIS

VIII.

Closed Frature Middle Left Clavicle


Hematemesis Melena ec Gastropathy Portal Hypertension
Varicess Esophagus
SHD
HBV Kronik

PENATALAKSANAAN

IVFD RL

Analgesik

Apply arm sling at left upper limb

Planning for Open Reduction Internal


Fixation Clavicle

Terapi lain sesuai TS Interna

DISKUSI
FRAKTUR KLAVIKULA
I.

DEFINISI
Fraktur adalah hilangnya kontuinitas tulang, tulang rawan sendi dan tulang

rawan epifise yang bersifat total maupun parsial.Untuk mengetahui mengapa dan
bagaimana tulang mengalami kepatahan, harus diketahui keadaan fisik tulang dan
keadaaan trauma yang dapat menyebabkan tulang patah.Kebanyakan fraktur
terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan terutama tekanan membengkok,
memutar dan tarikan. Fraktur klavikula adalah kerusakan dari tulang klavikula
yang menghubungkan sternum ke bahu.1
II.
ANATOMI
Pada potongan koronal, tulang klavikula merupakan tulang yang kecil dan
tipis, lebih lebar pada sisi medial dan terlihat jelas lebih tipis pada sepertiga
lateral.Pada potongan axial, struktur tiga dimensi tulang klavikula semakin jelas
telihat. Tulang klavikula berbentuk seperti huruf S, pada ujung sisi medial
berbentuk cembung dan ujung sisi lateral berbentuk cekung. Pada proyeksi axial,
tulang klavikula baik sisi medial maupun lateral mempunyai permukaan yang
datar, dihubungkan oleh bagian tengah klavikula yang berbentuk seperti tabung
dan tipis. Area transisi pertengahan tulang klavikula menunjukkan struktur
penghubung yang lemah.Pertengahan klavikula, merupakan daerah yang paling
sering terjadifraktur. Pada akhirnya, jika terlihat pada potongan sagital, luas
daerah transisi tulang klavikula dari anterior ke posterior dapat terlihat dengan
jelas.2

Gambar 1. OsteologiKlavikula3
Ligamen

Ligamen medial:bulbus-bulbus pada ujung medial klavikula menyokong


sendi sternoclavicular. Terdapat beberapa lapis dari ligamen tersebut yang
mendukung sendi tersebut, yang sangat diperlukan secara anatomis apabila terjadi
fraktur dan pergeseran tulang.
Ligamen kapsul: Penebalan yang spesifik pada sendi sternoclavicular
menunjukkan suatu ligamen kapsul. Penebalan ini terdapat pada sisi
anterosuperior

dan

posterior

dari

kapsul.Ligamen-ligamen

ini

mungkin

merupakan persendian sternoclavicular yang paling kuat dan yang menghambat


pergeseran superior dari sisi medial klavikula, dan pergeseran inferior pada sisi
ujung lateral klavikula.Kapsul posterior ditetapkan sebagai struktur yang paling
penting dalam menahan pergeseran/translasi ke arah anterior maupun posterior
pada sendi sternoclavicular.
Ligamen interclavicula: Ligamen-ligamen yang kuat terbentang dari
medial klavikula sampai sisi superior sternum sampai kontralateral dari klavikula.
Ligamen tersebut merenggang pada saat bahu diangkat tetapi menghambat
pergeseran yang menurun dari ujung lateral klavikula.
Ligamen costoclavicula merupakan ligamen yang kuat yang berjalan dari
bagian atas dari iga pertama dan bagian yang berdekatan dari sternum sampai
bagian inferior dari klavikula.Kadang-kadang, ligamen tersebut keluar dari bagian
medial klavikula yang menjadi tempat perlengketan fossa rhomboid.Untuk tujuan
studi tentang anatomi, serat-serat ligamen costoclavicular menstabilkan medial
klavikula melawan rotasi keatas dan kebawah.
Ligamen trapezoid dan conoid merupakan ligamen yang tebal, dan kuat
yang berjalan dari dasar dari processus coracoid dari scapula sampai bagian
inferior dari lateral klavikula.Ligamen trapezoid menempel pada tonjolan tulang
yang spesifik, sedangkan ligamen conoid yang lebih medial berinsersi pada
conoid tubercle.Ligamen-ligamen ini memberikan fungsi yang penting sebagai
suspensi dari korset bahu pada klavikula.

Kapsul dari sendi acromioclavicular membentuk ligamen-ligamen


acromioclavicular.Pada bagian superior, dan pada bagian posterosuperior, ligamen
tersebut menahan pergeseran anteroposterior dari distal klavikula. Studi
biomekanis yang terbaru menyebutkan bahwa kapsul acromioclavicular menahan
translasi anterior-posterior.4

Gambar 1.Ligamen pada klavikula


Anatomi Otot
Beberapa

otot

yang

penting

mempunyai

origo

dan

insersi

di

klavikula.Pada bagian medial, terdapat origo dari pectoralis mayor dan


sternohyoid.Sudut dari fraktur klavikula yang paling penting, yaitu pada
superomedial klavikula dengan origo pada sternocleidomastoid.Pada fraktur
pertengahan

klavikula,

origo

tersebut

di

konversikan

kepada

insersi,

sternocleidomastoid menjadi elevator medial klavikula.Pada permukaan bawah


pertengahan klavikula merupakan titik insersi dari otot subclavius.Pada bagian
lateral, anterior klavikula merupakan tempat dari origo deltoid bagian anterior
dengan klavikula bagian posterosuperior juag menjadi insersi tambahan dari otot
trapezius. Otot lain yang penting yang berhubungan dengan anatomi klavikula
yaitu platysma. Otot platysma berlokasi pada jaringan subcutan pada fascia
cervical, platysma mempunyai origo diatas deltoid dan pectoralis mayor dan
menyilang pada permukaan anterior superfisial klavikula sebelum berinsersi pada
mandibula, kulit, dan otot mulut.2
Anatomi Neurovaskular
Dari segi sudut pandang untuk kepentingan bedah, anatomi neurovaskular
dibagi menjadi anterior dan posterior.Pada bagian anterior, struktur yang paling
utama yaitu saraf supraclavicular.Percabangan dari pleksus cervical, saraf
tersebut

berorigo

sebagai

trunkus

pada

batas

posterior

dari

sternocleidomastoid.Trunkus tersebut dibagi menjadi anterior, pertengahan, dan


saraf posterior yang melintasi permukaan superfisial dari bagian dalam klavikula
sampai platysma.Jupiter dan Ring merekomendasikan lokasi dan preservasi saraf
supraclavicular selama pendekatan bedah pada pertengahan klavikula.2
Tulang klavikula mempunyai fungsi yang penting sebagai tulang
pelindung pleksus brakhialis, vena jugular dan subclavia.Secara spesifik,
permukaan superior dari pertengahan klavikula membentuk batas inferior dari
segitiga posterior leher. Isi dari sgitiga tersebut yang penting adalah pleksus
brachialis dan arteri subclavia.2

Gambar 3.Neurovaskular Klavikula3


III.

MEKANISME TRAUMA
Mekanisme trauma pada fraktur klavikula terbagi menjadi trauma

langsung dan trauma tidak langsung.Pada penjelesan awal dari klasifikasi fraktur,
Allmanmenjelaskan bahwa mekanisme trauma fraktur klavikula yaitu jatuh
dengan tangan terulur atau jatuh dengan bahu sebagai tumpuan.Berdasarkan datadata

terbaru,

trauma

langsung

merupakan

penyebab

utama

fraktur

klavikula.Stanley et al meneliti 122 pasien yang terkena fraktur klavikula, 87%


terjadi dengan bahu sebagai tumpuan, dan hanya 6% yang jatuh dengan tangan
terulur. Tidak ditemukan hubungan antara lokasi fraktur dan mekanisme
trauma.Mekanisme utama penyebab fraktur klavikula adalah kompresi.Untuk
sebagian besar fraktur klavikula, diperlukan ruda paksa secara langsung pada
bagian lateral bahu. Kecuali bila lengan atas secara signifikan terulur ke bahu,
akan menyebabkan ketegangan dan bukan kompresi yang menyebabkan fraktur
klavikula.5
Oleh karena jaringan subcutan klavikula yang tipis, membuat klavikula
rentan terhadap trauma. Dengan posisi langsung, sama seperti tibia atau ulna.
Mekanisme tersebut dapat terjadi baik karena trauma tumpul maupun trauma
tajam.Karena trauma langsung tidak tergantung dari kekuatan otot atau posisi

lengan atas, semua regio klavikula mudah terkena. Aktivitas olahraga dapat
menyebabkan trauma langsung terhadap klavikula.5
IV.

ASSOCIATED INJURY
Cedera yang menyertai fraktur klavikula dapat berupa cedera skeletal,

cedera pada paru-paru dan pleura, cedera vascular, dan cedera pexus brachialis.8
Lebih dari 9% pasien dengan fraktur klavikula mengalami fraktur
lainnya, dan yang tersering adalah fraktur costa. Cedera skeletal yang lain dapat
berupa separasi sternoklavikular dan akromioklavikular, atau fraktur maupun
dislokasi pada lokasi ini.
Fraktur

klavikula

berhubungan

dengan

komplikasi

serius

dari

hemothoraks dan pneumothoraks.Hal ini karena pleura apical dan lobus superior
paru terletak bersebelahan dengan klavikula.
Walaupun cedera saraf cenderung jarang pada fraktur klavikula, cedera
plexus brachialis dapat terjadi.Cedera vascular pada fraktur klavikula juga jarang
akibat struktur anatomi yang melindungi arteri dan vena subklavia.Otot
subclaviusdan fascia servikal bertindak sebagai barrier yang melindungi pembuih
darah ini.
V.

KLASIFIKASI
Fraktur klavikula dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi, termasuk

lokasi fraktur, pergeseran, angulasi, pola fraktur (greenstick, oblik, transverse) dan
kominutif.6
Klasifikasi dirdasarkan pada lokasi fraktur untuk lebih memahami anatomi
fraktur, mekanisme trauma, manifestasi klinis, dan alternatif terapi.Klasifikasi
yang utama digunakan adalah berdasarkan Allmanyaitu:6

Grup I : Fraktur pada pertengahan klavikula (80%). Merupakan tipe

yang paling sering terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Grup II : Fraktur pada sepertiga distal (15%).

Grup III : Fraktur pada sepertiga proximal (5%). Pergeseran minimal


terjadi jika ligamen-ligamen costoclavicular tetap utuh.

Walaupun membantu dalam pembagian tempat trauma, sistem tersebut


tidak membagi berdasarkan pergeseran, kominutif, atau pemendekan, dimana
semua variabel tersebut sangat potensial dalam menentukan prognosa dan
penanganan.6
Neer membagi klasifikasi berdasarkan Allman tipe 2 menjadi tiga tipe,
yaitu:6

Tipe I : Ligamen coracoclavicular utuh.


Tipe II : Ligamen coracoclavicular lepas dari segmen medial tetapi

ligamen trapezoid utuh sampai ke segmen distal.


Tipe IIA :Conoid dan trapezoid menempel sampai ke segmen distal.
Tipe IIB : Ligamen Conoid sobek, trapezoid menempel sampai ke

segmen distal.
Tipe III :Intra-articular meluas sampai ke sendi acromioclavicular.

Pada tahun 1990 Craig memperkenalkan klasifikasi yang lebih detil pada fraktur
klavikula berdasarkan pembagian lebih mendalam dari tiap grup pada klasifikasi
Allman. Adapun subgroup dari grup III menurut klasifikasi Craig adalah:6

Tipe I :minimal displacement.


Tipe II :displaced.
Tipe III :intraarticular.
Tipe IV : Epiphyseal separation
Tipe V: Cominuted.

Gambar 4. Klasifikasi Fraktur Klavikula6


VI.

GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis pada fraktur klavikula biasanya penderita datang dengan

keluhan jatuh atau trauma.Pasien merasakan sakit bahu dan diperparah dengan
setiap gerakan lengan.Fraktur klavikula sangat mudah didiagnosa dengan
pemeriksaan fisik karena jaringan subkutis yang sangat tipis. Pada pemeriksaan
fisik pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang
terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol
akibat desakan dari fragmen fraktur. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai
perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi
yang mengikuti fraktur. Trauma pada pleksus brakhial yang berhubungan dengan
fraktur klavikula dapat terjadi. Kerusakan vaskular walaupun jarang tetapi dapat
terjadi terutama pada arteri subklavia.7

VII.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Diagnosis fraktur klavikula biasanya terlihat dari radiografi proyeksi AP.


Pada keadaan emergensi, ahli bedah dapat hanya menggunakan foto dada dengan
proyeksi AP untuk mendiagnosis fraktur klavikula. Untuk visualisasi yang lebih
baik, radiografi dengan proyeksi oblik dapat membantu.8
Agar mendapatkan gambaran yang akurat dalam mengevaluasi posisi
fragmen fraktur, dua proyeksi sebaiknya dilakukan, yaitu proyeksi AP dan
proyeksi 450 cephalic. Pada foto biasanya akan tampak fragmen proximal
mengalami pergeseran ke atas, dan fragmen distal mengalami pergeseran ke
bawah. Pergeseran frakmen fraktur dapat terlihat lebih baik pada proyeksi foto 450
cephalic.8

Gambar 4.Pemeriksaan Radiologi pada fraktur klavikula. A: Foto Shoulder AP.


B:foto proyeksi 450 cephalic.
VIII. PENATALAKSANAAN

Pada prinsipnya penangan fraktur klavikula adalah untuk mencapai


penyembuhantulang dengan tingkat morbiditasminimum, hilangnya fungsi, dan
deformitas.6
Tatalaksana Nonoperatif
Terdapat anggapan bahwa pada fraktur 1/3 tengah klavikula tanpa
displaced dapat diterapi tanpa tindakan operatif. Segmen fraktur dapat tersambung
kembali dengan tingkat nonunion dibawah lima persen dan akan kembali ke
berfungsi normal.7
Perawatan non operatif dengan cara mengurangi gerakan di daerah patah
tulang. Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya
dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi.Modifikasi spika bahu (gips
klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat
digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan
mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula, ketiak harus
diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus
brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus
dipantau.8

Gambar 5.Metode imobilisasi dengan figure of eight


Fraktur1/3 distal klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligament
coracoclavicular atau acromioclavicular dapat ditangani dengan sling dan
pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya
ligamen coracoclavicular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan
reduksi terbuka dan fiksasi interna.Selama imobilisasi pasien diperkenankan

melakukan latihan gerakan tapi harus menghindari aktivitas yang berat.Tindak


lanjut perawatan dilakukan dengan pemantauan yang dijadwalkan 1 hingga 2
minggu setelah cedera untuk menilai gejala klinis dan kemudian setiap 2 hingga 3
minggu sampai pasien tanpa gejala klinis.8
Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan, tetapi akan
lebih baik dilakukan pada saat proses penyatuan tulang yang biasanya dapat
dilihat pada minggu ke 4 sampai minggu ke 6 (pada saat fase remodeling pada
proses penyembuhan tulang). Tanda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya
rasa sakit atau rasa sakit hilang, dapat melakukan gerakan bahu secara penuh, dan
kekuatan kembali normal.8
Terapi medikamentosa pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk
mengurangi rasa nyeri.Terapi medikamentosa yang dapat digunakan adalah obat
kategori analgesik antiinflamasi sepertiacetaminophen dan codeine dapat juga
obat golongan NSAIDs seperti ibuprofen.8
Tatalaksana Operatif
Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :

Cedera neurovaskular yang progresif.


Fraktur terbuka yangmemerlukan tidakan debridement operatif.
Fraktur komunitif.
Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
Fraktur distal klavikula tipe II
Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya
(malunion).
Fiksasi operatif pada fraktur klavikula dilakukan dengan metode plate

fixation atau dengan intramedullary fixation.6

Plate fixation

Klavikula memiliki suplai darah marginal yang seluruhnya periosteal


sehingga plate fixation mungkin bukan pilihan terbaik. Walaupun
demikian, plate fixation dapat menyediakan kontrol rotasi yang baik
dibandingkan intramedullary fixation.8
Intramedullary fixation
Kelebihan utama dari intramedullary fixationadalah dapat dilakukan
melalui insisi kulit yang kecil pada garis Langers. Fiksasi dapat dilakukan
dengan insisi jaringan yang minimal dan dapat dikeluarkan hanya dengan
anestesi lokal.8
IX.

KOMPLIKASI
Komplikai pada fraktur klavikula dapat berupa komplikasi dini dan

komplikasi lanjut. Adapun komplikasi tersebut adalah:


Komplikasi Dini
Komplikasi dini yang dapat terjadi pada fraktur klavikula:7

Cedera pembuluh darah, hal ini jarang terjadi, biasanya terjadi karena
trauma awal atau tekanan sekunder dari kallus atau deformitas yang

tersisa.
Pneumouthoraks
Haemothoraks
Cedera pleksus Brachialis

Komplikasi Lanjut

Malnunion
Proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu
semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal. Biasanya
berupa pemendekan dengan adanya angulasi.Sebagian besar merupakan
masalah kosmetik, dimana fungsi dari bahu masih normal.Eskola
melaporkan bahwa pemendekan yang lebih dari 15 mm dapat

menimbulkan nyeri oleh karena adanya penonjolan dari fragmen tulang.


Diperlukan osteotomy, cangkok tulang, dan fiksasi untuk memperbaiki
deformitas tersebut.7

Nonunion
Diagnosis nonunion jika tidak ada penyambungan tulang secara radiografi
selama 4 sampai 6 bulan.Daerah yang paling sering terkena yaitu pada
pertengahan klavikula karena hanya sedikit jaringan lunak yang
menempel. Insidensi sekitar 0,9 % sampai 4 %. Faktor predisposisinya
yaitu karena immobilisasi yang tidak adekuat, fragment fraktur yang
terlalu bergeser, lokasi daerah fraktur, fraktur terbuka, dan adanya
refaktrur.7

DAFTAR PUSTAKA
1. Rasjad C. Trauma. Dalam: Rasjad MI, Rasyid MY. Pengantar Ilmu
Bedah Ortopedi. Jakarta: Yarsif Watampone, 2007: 318-475.
2. Koval KJ, Zuckerman JD. Interthrochanteric Fractures. In : Bucholz
RW, Heckman JD, Rockwood CA, Green DP, eds. Rockwood &
Green's Fractures in Adults. 6th Edition. Vol 2. Philadhelphia:
Lippincott Williams & Wilkins, 2006: 1109-1122.
3. Thompson, John C. Netter's Concise Orthopaedic Anatomy. 2th
Edition..Philadelphia: Saunders Elsevier. 2010.p. 294, 316-9.
4. Rahul Banerjee, Brian Waterman, Jeff Padalecki, William Robertson.
Management of Distal clavicle fracture. University of Texas
Southwestern Medical Center : Journal of American Academy
Orthopaedic Surgeon, 2011: 392-401.
5. Kyle J. Jeray. Acute midshaft clavicular fracture. Greenville Hospital :
Journal of American Academy Orthopaedic Surgeon, 2007 : 239-248.
6. Koval, Kenneth J.; Zuckerman, Joseph D.Handbook of Fractures, 4th
Edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins. 2006.p. 464-75.
7. Solomon L. Apleys System of Orthopaedics and Fractures. Ninth
edition. UK: 2010. p. 687-693.
8. Rockwood, Matsen. The Shouder 4th edition. USA:Saunders Elsevier.
2008: p.381-445.

You might also like