You are on page 1of 15

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI

ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI DAN PENILAIAN KINERJA MANAJER


PRODUKSI (Studi Kasus Pada PG. Meritjan Kediri)
ABSTRAKSI

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui


adanya pusat-pusat pertanggungjawaban pada sebuah perusahaan. Akuntansi
pertanggungjawaban timbul sebagai akibat adanya wewenang yang diberikan
dan bagaimana mempertanggungjawabkannya dalam bentuk laporan tertulis.
Laporan tersebut berupa laporan pertanggungjawaban yang dapat digunakan
sebagai dasar analisa pengukuran prestasi kerja manajer untuk setiap pusat
pertanggungjawaban dan pengendali biaya. Biaya dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang
untuk mengkonsumsi sumber daya. Karena sumber daya yang digunakan harus
dinyatakan dalam satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendali biaya yang
memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan dalam rangka
meningkatkan pengendalian biaya produksi dan untuk menilai kinerja manajer
produksi melalui pendekatan studi kasus pada PG. Meritjan Kediri.

Berdasarkan pembahasan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa PG.


Meritjan Kediri telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban tetapi tidak
sepenuhnya. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban tercermin pada
penyusunan anggaran yang telah melibatkan semua bagian, penggolongan kode
rekening, dan penyusunan struktur organisasi yang jelas. Sedangkan untuk
pengklasifikasian biaya, PG. Meritjan Kediri belum menerapkan sistem
akuntansi pertanggungjawaban.

Kata kunci : akuntansi pertanggungjawaban, pengendalian biaya, kinerja.


1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu
kondisi perekonomian yang kompetitif adalah untuk memperoleh keuntungan
maksimal dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga
untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dalam usaha untuk
mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk
meningkatkan efektifitas maupun efisiensi kerjanya. Untuk mengkoordinasikan
kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya, disusunlah strategi-strategi
sebagai petunjuk didalam mencapai tujuannya.

Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif


dan efisien, manajemen melakukan suatu proses yang disebut dengan
pengendalian. Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan menggunakan
anggaran. Anggaran yang dibuat merupakan suatu pengarahan perhatian, karena
membantu para manajer untuk memusatkan perhatian pada masalah operasional
atau keuangan pada waktu yang lebih awal untuk pengendalian yang lebih
efekfif. Oleh karena itu, haruslah disusun anggaran untuk tiap-tiap tingkatan
manajemen melalui pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban, serta
laporan anggaran dan realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban untuk
dapat menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui


berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang
mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan
menetapkan pendapatan dan biaya tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban
sebenarnya timbul sebagai akibat adanya wewenang yang diberikan dan
bagaimana mempertanggungjawabkan dalam bentuk suatu laporan tertulis.
Akuntansi pertanggungjawaban yang baik, dalam penerapannya harus

menetapkan atau memberi wewenang secara tegas, karena dari wewenang ini
akan menimbulkan adanya tanggungjawab. Dengan wewenang dan
tanggungjawab tersebut akan memudahkan pengendalian terhadap
penyimpangan yang terjadi.

Akuntansi pertanggungjawaban banyak dipakai oleh perusahaan dan badan


usaha lainnya karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh
aktivitas usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas
aktivitas tersebut, dan menentukan unit usaha mana yang tidak berjalan secara
efisien.

Dengan diterapkannya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan


menyebabkan terciptanya suatu pengendalian dan pengukuran prestasi kerja
manajer. Akuntansi pertanggungjawaban juga sebagai sarana untuk
mengevaluasi kemampuan setiap manajer, sehingga akan dibentuk landasan
terciptanya suatu sistem pengukuran prestasi kerja manajer. Laporan
pertanggungjawaban dapat dipergunakan sebagai dasar untuk membuat analisis
yang bertujuan untuk mengukur prestasi kerja manajer untuk setiap pusat
pertanggungjawaban.

Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya.


Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan
manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya. Karena
sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan uang dan itu
merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan satu
metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen untuk melakukan
pengelolaan biaya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi
dengan judul Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Pengendali Biaya Produksi dan Penilaian Kinerja Manajer Produksi (Studi
Kasus Pada Pabrik Gula Meritjan, Kediri)

1.2. Perumusan dan Batasan Masalah

1.2.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan


permasalahan yang menjadi inti pembahasan dalam skripsi ini,yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan dan penerapan sistem akuntansi


pertanggungjawaban pada unit produksi di PG. Meritjan Kediri ?

2. Bagaimana proses dan prosedur penyusunan anggaran sebagai


pelaksanaan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban dan alat pengendalian
biaya produksi ?

3. Bagaimana pengaruh dari penyusunan anggaran terhadap efektifitas


dan efisiensi biaya produksi ?

4. Bagaimana sistem akuntasi pertanggungjawaban dapat digunakan


sebagai usaha pihak PG. Meritjan untuk mengendalikan biaya produksinya ?

1.2.2. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas, maka batasan masalah ditekankan pada


penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya yaitu pada bagian
produksi, meliputi :

1. Struktur organisasi.

2. Anggaran biaya yang dipakai sebagai dasar sistem pengendalian


keuangan untuk periode yang akan datang.

3. Penggolongan biaya yang merupakan pengelompokkan biaya menjadi


biaya yang terkendali dan biaya yang tidak terkendali, beserta kode
rekeningnya.

4. Laporan biaya produksi yang berfungsi sebagai media pengendalian


biaya produksi.

Data yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah data keuangan dan non
keuangan. Data keuangan meliputi laporan pertanggungjawaban berupa
anggaran dan realisasi anggaran pada unit produksi untuk tahun 2006.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan penerapan sistem


akuntansi pertanggungjawaban pada unit produksi di PG. Meritjan Kediri ?

2. Untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur penyusunan


anggaran sebagai pelaksanaan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban dan
alat pengendalian biaya produksi ?

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari penyusunan anggaran


terhadap efektifitas dan efisiensi biaya produksi ?

4. Untuk mengetahui bagaimana sistem akuntasi pertanggungjawaban


dapat digunakan sebagai usaha untuk mengendalikan biaya produksinya ?

5. Untuk mengetahui sampai sejauh mana akuntansi


pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai alat pengendali biaya dan alat
untuk mengukur prestasi kerja manajer produksi.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai


informasi dan sarana perbaikan yang diperlukan sehubungan dengan penerapan
akuntansi pertanggungjawaban.

2. Bagi penulis, dapat mengetahui masalah yang sedang dihadapi oleh


perusahaan serta mengetahui sampai sejauh mana akuntansi
pertanggungjawaban dapat digunakan untuk pengendalian biaya dan mengukur
prestasi kerja manajer pusat pertanggungjawaban.

3. Bagi dunia akademisi, dapat memotivasi penelitian-penelitian


selanjutnya terutama didalam bidang akuntansi pertanggungjawaban dengan
mengeliminasi keterbatasan-keterbatasan yang ada.

1.4. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan laporan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan


pembahasan dalam skripsi yang digunakan sebagai landasan dalam
menganalisis masalah.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam
melakukan penelitian, berisikan jenis data, sumber data, cara pengumpulan data,
serta teknik analisa data.

BAB IV : PEMBAHASAN

Dalam bab ini menyajikan data-data mengenai kinerja manajer produksi dalam
rangka peningkatan pengendalian biaya serta kebijakan tentang akuntansi
pertanggungjawaban khususnya pada pusat biaya yang telah diterapkan berikut
analisis dan interpretasi data.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dianalisis
serta saran-saran yang dianggap perlu dengan mendasarkan pada hasil-hasil
yang telah dicapai.

Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pada


PT. Medan Smart Jaya

A. Latar Belakang Penelitian Organisasi perusahaan pada dasarnya merupakan


sebuah sistem yang melakukan pemrosesan terhadap masukan (input) dalam
rangka untuk menghasilkan keluaran (output). Masukan yang diproses tersebut
berupa sumber ekonomi yang menghasilkan keluaran sumber ekonomi lain
yang nilainya harus lebih tinggi dari nilai masukannya. Dalam
pengorganisasian, manajemen memutuskan bagaimana mengatur sebaikbaiknya semua sumber daya manusia dan sumber-sumber lain yang dimiliki
organisasi untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian juga meliputi penentuan tugas, pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban pada bagian-bagian dalam organisasi.
Semakin kompleksnya pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa ini,
mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna
mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi
perkembangan perusahaan.

Suatu perusahaan harus berusaha memperoleh dan memanfaatkan sumbersumber dayanya melalui cara yang paling optimal. Untuk mencapai hal ini
maka perusahaan harus dioperasikan dan dikoordinasikan oleh orang-orang
yang memiliki keahlian dan keterampilan tertentu. Sejalan dengan pandangan
ini maka dibutuhkan perangkat manajemen yang benar-benar mampu untuk
menjalankan fungsi manajerial yang tepat sesuai dengan kondisi intern dan
ekstern perusahaan agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan rencana.

Dewasa ini pertumbuhan dan persaingan badan usaha semakin meningkat,


sehingga perusahaan harus mencari metode pengawasan agar usaha yang
dijalankan dapat berkembang dengan baik. Kondisi ini menyebabkan
meningkatnya kebutuhan akan informasi dalam usaha pengambilan keputusan.
Sesuai dengan itu peranan akuntansi semakin dibutuhkan terutama untuk
memperoleh informasi tersebut, khsnya informasi yang berhubungan dengan
pengawasan biaya untuk penilaian kinerja.
Pengawasan biaya untuk penilaian kinerja yang dapat dilakukan oleh
perusahaan dirasakan belum mampu memberikan kepuasan bagi perusahaan
karena kurangnya peran manajer dalam pengawasan tersebut. Untuk memenuhi
tantangan dalam perkembangan dunia bisnis tersebut, diperlukan peran serta
manajer dalam mengaktualisasikan peranan akuntansi sebagai alat penilaiannya
yang sekarang ini dikenal sebagai akuntansi pusat pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban membagi suatu organisasi ke dalam beberapa
pusat pertanggungjawaban dan setiap pertanggungjawaban tersebut dapat
diperoleh informasi yang jelas mengenai masukan dan keluaran. Informasi
tersebut dapat digunakan sebagai laporan pertanggungjawaban oleh pusat
pertanggungjawaban kepada manajemen di atasnya.
Dalam akuntansi pusat pertanggungjawaban setiap manajer bertanggung jawab
terhadap elemen-elemen atau bagian-bagian di dalam perusahaan yang secara
langsung berada di bawah pengawasannya. Tanggung jawab manajer tersebut
adalah terhadap hasil dan pusat pertanggungjawabannya. Supaya manfaat
akuntansi pertanggungjawaban tersebut tercapai, maka manajer harus dapat
mengamati dan menggolong-golongkan hasil dan biaya tersebut sesuai dengan
jenjang manajemen yang bertanggung jawab terhadap hasil dan biaya tersebut.
Setiap posisi-posisi pertanggungjawaban akhirnya harus dapat
mempertanggungjawabkan setiap kegiatan yang dilakukannya dengan
memberikan laporan aktual mengenai kegiatannya. Data atau informasi yang
digunakan untuk menilai pelaksanaan dari masing-masing pusat
pertanggungjawaban tersebut adalah anggaran. Dalam hal ini, manajer telah
melakukan pengawasan terhadap pusat pertanggungjawaban tersebut dengan
membandingkan data mengenai anggaran dengan laporan aktual masing-masing
pusat pertanggungjawaban.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan sistem akuntansi
pusat pertanggungjawaban, manajer diminta mempertanggungjawabkan atas
prestasinya dan prestasi bawahannya dalam melaksanakan aktifitas perusahaan.
Hasil kinerja yang dilakukan masing-masing pusat pertanggungjawaban akan

dilaporkan secara periodik dengan menyajikan biayabiaya yang dapat


dipertanggungjawabkan oleh manajer pusat pertanggungjawaban tersebut.
Anggaran sebagai data atau informasi yang digunakan dalam akuntansi
pertanggungjawaban untuk mengukur prestasi manajer pusat
pertanggungjawaban dan selanjutnya akan dibandingkan dengan laporan aktual
manajer pusat pertanggungjawaban. Dengan demikian, perbedaan antara
jumlah biaya aktual dengan yang telah dianggarkan merupakan selisih yang
akan mencerminkan prestasi manajer.
PT Medan Smart Jaya bergerak dalam bidang usaha konstruksi. Berdasarkan
itu, diperlukan struktur organisasi yang menggambarkan pembagian kerja
menurut fungsi dan kebutuhan perusahaan dengan tujuan untuk memudahkan
dilakukan pengawasan terhadap biaya maupun pendapatnya. Pembagian yang
dilakukan ini sekaligus menggambarkan pusat-pusat pertanggungjawaban yang
dimiliki perusahaan tersebut.
Akuntansi pertanggungjawaban memiliki peranan yang besar dalam
memberikan informasi pusat-pusat pertanggungjawaban sebagai usaha dalam
melakukan pengawasannya, terlebih saat semakin kompleksnya masalahmasalah yang dihadapi perusahaan dalam aktivitas sehari-hari. Dalam
mempelajari penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan
tersebut, dilakukanlah penelitian sampai sejauh mana akuntansi
pertanggungjawaban tersebut berperan sebagai alat penilaian kinerja.
Pembahasan dibuat dalam suatu tulisan skripsi yang diberi judul Peranan
Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pada PT.
MedanSmartJaya. B. Perumusan Masalah Nazir(2005 : 111) mengemukakan
bahwa : Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun
kebingungan kita terhadap suatu hal atau suatu fenomena, adanya kemenduaan
arti (ambiguity), adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap) baik antar
kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah ada ataupun yang akan ada.
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya menghadapi berbagai
hambatan dan tantangan yang menjadi masalah perusahaan, jika masalah
tersebut tidak dapat diatasi maka akan menghambat kelangsungan hidup
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi masalah utama dalam penelitian ini adalah : 1. apakah akuntansi
pertanggungjawaban sebagai alat penilaian kinerja manager pusat biaya telah
diterapkan secara memadai? 2. apakah kebijakan akuntansi yang diterapkan
perusahaan dalam pelaksanaan proyek berkaitan dengan
akuntansipertanggungjawaban yang digunakan sebagai alat penilaian

kinerjanya? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari


penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui seberapa jauh peranan akuntansi
pertanggungjawaban sebagai alat penilaian kinerja pada PT. MedanSmartJaya,
2. untuk mengetahui kebijakan-kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap permasalahan maupun hambatan yang terjadi dalam
perusahaan dalam menentukan penilaian kinerja

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN


SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT
PENDAPATAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, TBK-TSO
CABANG SISINGAMANGARAJA-MEDAN
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses


penyusunan anggaran penjualan dan bagaimana sistem akuntansi
pertanggungjawaban diterapkan untuk menilai kinerja manajer pusat
pendapatan
pada PT Astra International, Tbk-TSO Cabang Sisingamangaraja-Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: Jenis penelitian
berupa Studi Kasus, Jenis data yang digunakan adalah Data Primer dan Data
Sekunder, Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan Teknik Wawancara dan
Teknik Dokumentasi, metode Analisis Data adalah dengan Metode Deskriptif
serta Lokasi dan Jadwal Penelitian bertempat di PT Astra International, TbkTSO
Cabang Sisingamangaraja-Medan dari bulan September 2008-Januari 2009.
Hasil Penelitian menunujukkan bahwa PT Astra International, Tbk-TSO
Cabang

Sisingamangaraja-Medan
telah
menerapkan
akuntansi
pertanggungjawaban namun belum sepenuhnya. Penerapan sistem akuntansi
pertanggungjawaban oleh perusahaan dapat dilihat dari penyusunan anggaran
yang telah melibatkan semua bagian baik bawahan maupun atasan serta
digunakannya anggaran sebagai salah satu alat penilaian kinerja manajer pusat
pertanggungjawaban. Sedangkan jika dilihat dari struktur organisasinya,
perusahaan telah menetapkan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
kepada masing-masing bagian dalam organisasi namun belum cukup baik. Hal
ini
terlihat dari masih terdapatnya seorang manajer yang memiliki tugas dan
tanggung jawab ganda yaitu kepala cabang PT Astra International, Tbk-TSO
Cabang Sisingamangaraja-Medan yang sekaligus merangkap sebagai manajer
penjualan.

Kata kunci: Akuntansi pertanggungjawaban, penilaian kinerja, pusat


Pendapatan
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui tujuan perusahaan dalam suatu
kondisi yang kompetitif adalah untuk memperoleh laba yang maksimum dengan
pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dalam usaha untuk mencapai
tujuannya tersebut, maka setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk
meningkatkan efektifitas maupun efisiensi kinerjanya melalui pengkoordinasian
kegiatan perusahaan dan penyusunan strategi.

Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara


efektif dan efisien, maka manajemen perlu melaksanakan suatu fungsi yang
disebut dengan pengendalian. Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan
menggunakan anggaran. Anggaran dibuat dengan maksud untuk membantu para
manajer memusatkan perhatian mereka pada masalah operasional maupun
keuangan pada waktu yang lebih awal sehingga menghasilkan pengendalian
yang lebih efektif. Anggaran sangat dibutuhkan manajemen dalam
melaksanakan seluruh fungsinya, untuk menjamin kesistematisan operasi, dan
sekaligus sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan aktivitas perusahaan.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang disusun
sedemikian rupa sesuai dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan
agarmasing-masing unit organisasi dapat mempertanggungjawabkan hasil
kegiatan unit yang berada dibawah pengawasannya. Menurut sistem ini, unitunit yang ada dalam organisasi dibagi menjadi pusat-pusat
pertanggungjawaban,dan keseluruhan pusat pertanggungiawaban ini
membentuk jenjang hirarki dalam organisasi. Setiap pusat pertanggungjawaban
mempunyai manajer yang bertanggungjawab atas kegiatan yang terjadi di dalam
pusat yang dipimpinnya kerjanya kepada pimpinan perusahaan. Dari hasil kerja
para manajer pusat pertanggungjawaban kemudian dinilai prestasi yang telah
dicapai oleh masingmasing manajer. Dan berdasarkan analisa ini, para manajer
mencoba mencari jawaban mengapa hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa
yang telah direncanakannya.Pusat pendapatan merupakan pusat
pertanggungjawaban yang manajernya diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan pendapatan pusat pertanggungjawaban tersebut. Manajer yang
bertanggungjawab pada suatu pusat pendapatan diharuskan untuk membuat
suatu laporan pertanggungjawaban yang berisi target pendapatan serta
realisasinya, sehingga melalui laporan tersebut akandapat diketahui selisih
(variance) dari target pendapatan tersebut, baik yang bersifat menguntungkan
maupun yang merugikan. Untuk mengetahui seberapa baik manajer pusat
pendapatan melaksanakan tanggung jawabnya tersebut, maka perusahaan
memerlukan suatu alat pengukuran kinerja yaitu salah satunya dengan
menggunakan sistem akuntansi pertanggungjawaban.
kuntansi pertanggungjawaban banyak dipakai oleh perusahaan dan badan
usaha lainnya karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh
aktivitas
usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivitas

tersebut, dan menentukan unit usaha mana yang tidak berjalan secara efisien.
Dengan diterapkannya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan
menyebabkan terciptanya suatu pengendalian dan pengukuran prestasi kerja
manajer.
PT

Astra International,

Tbk-TSO Cabang

Sisingamangaraja-Medan

merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dalam bidang


penjualan
kendaraan bermerek toyota. PT Astra International, Tbk-TSO Cabang
Sisingamangaraja-Medan memperlakukan departemen penjualan sebagai pusat
pendapatan, dimana tugas dari manajer penjualan tersebut yaitu
mempromosikan
produk perusahaan, membuat ramalan penjualan, serta menganalisa pasar.
Dengan
semakin banyaknya perusahaan pesaing sejenis di pasaran industri otomotif,
perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya khususnya manajer
penjualan dengan maksud agar tujuan perusahaan dapat tercapai yaitu
memperoleh laba yang maksimum dan dapat lebih unggul diantara
perusahaanperusahaan pesaingnya tersebut. Oleh karena itu, penerapan sistem
akuntansi
pertanggungjawaban menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan tanggung jawab manajer pusat pendapatan dalam
mencapai target pendapatan yang telah direncanakan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagai Alat Penilaian Kinerja Manajer Pusat Pendapatan Pada PT Astra
International, Tbk-TSO Cabang Sisingamangaraja-Medan.

You might also like