You are on page 1of 5

PETUNJUK PEMAKIAN FILM VIEWER

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hubungkan alat ke stop kontak


Hidupkan alat dengan menekan tombol ON
Lampu Viewer akan menyala
Selipkan atau jepit film sehingga film akan mudah dibaca
Matikan alat dengan menekan tombol OFF
Jika sudah selesai digunakan cabut alat dari stop kontak

PETUNJUK PEMAKIAN NEBULIZER


1.
2.
3.
4.

Masukkan obat ke dalam cupnya dan encerkan dengan aquabides 5 10 cc


Hubungkan alat nebulizer ke sumber listrik
Hidupkan dengan menekan tombol ON
Ajarkan pasien untuk menghirup udara yang berasal dari nebulizer ( inspirasi
dan ekspirasi )
5. Jika obat sudah habis tekan OFF
6. Alat dirapikan kembali
PETUNJUK PEMAKIAN EKG
1. Jelaskan pada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan rekam jantung
2. Berikan jelly pada ekstermitas dan dada yang akan dipasang elektroda
3. Elektroda ektermitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri
searah dengan telapak tangan.
4. Elektroda ekstermitas bawah dipasang pada pergelangan kaki kana dan kiri
5. Posisi pada pergelangan tangan bukanlah mutlak, bila perlu dapat dipasang
sampai ke bahu kiri dan kanan pangkal paha kiri dan kanan kemudian kabel
kabel dihubungkan :
a. Merah (RA)
: lengan kanan
b. Kuning (LA)
: lengan kiri
c. Hijau (LF)
: tungkai kiri
d. Hitam (RF)
: tungkai kanan
6. Elektroda dada dipasang seperti :
a. V1 : intercosta 4 pada garis sternalis kanan
b. V2 : intercosta 4 pada garis sternalis kiri
c. V3 : terletak antara V2 dan V4
d. V4 : intercosta 5 pada midklavicula kiri
e. V5 : garis axilla depan sejajar dengan V4
f. V6 : garis axilla tengah sejajar dengan V4
7. Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan
8. Periksa standarisasi dari EKG antara lain :
a. Kalibrasi
b. Kecepatan 2 mm / detik
9. Dengan memindahkan lead selector di buat pencatatan EKG secara berturut
turut yaitu : I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6
10.Selesai pencatatan, pindahkan lagi lead selector kalibrasi dan lakukan
kalibrasi sebanyak 3 kali, setelah itu matikan mesin EKG

11.Rapikan pasien dan alat alat


12.Catat di pinggir kiri kertas EKG
a. Nama Pasien
b. Umur dan Jenis Kelamin
c. Tanggal dan jam saat dilakukan EKG
13.Yang membuat perekam dibuat pada kiri bawah
14.Bila hasil rekaman kurang bagus, dapat diulangi kembali
PETUNJUK PEMAKIAN LAMPU SOROT
1. Pasang kabel lampu ke dalam stop kontak listrik
2. Nyalakan lampu sorot dengan menekan tombol ON pada lampu tersebut
3. Atur itensitas cahaya dengan memutar tombol pengatur itensitas cahaya
4. setelah selesai digunakan atur kembali semua tombol pada posisi OFF
5. Rapikan Alat
PETUNJUK PEMAKIAN TIMBANGAN DEWASA
1. Injak papan/atas timbangan dengan perlahan maka akan muncul angka berat
badan pada layar timbangan
2. Tarik pipa ukur tinggi badan ke atas untuk mengetahui tinggi badan
3. Setelah selesai alat dirapikan dan dibersihkan
PETUNJUK PEMAKIAN TIMBANGAN ANAK
Letakkan papan / alas timbangn dengan perlahan maka akan muncul angka
berat badan pada layar timbangannya, setelah selesai alat dirapikan lagi
PETUNJUK PEMAKIAN TIMBANGAN BAYI
1. Letakkan timbangan meja tindakan
2. Letakkan bayi di atas timbangan
3. Lihat pada layar akan muncul angka berat badan
4. Bersihkan alat dah rapikan
PETUNJUK PEMAKIAN TENS
1. Tentukan prosedur yang akan digunakan
2. Semua tombol dalam posisi nol
3. Pad dibasahi terlebih dahulu, untuk pad yang menggunakan gel diletakkan
pada permukaan pad yang akan di kontakkan dengan kulit pasien
4. Pemeriksaan alat yang akan digunakan dan persiapan materi yang akan
digunakan
5. Pemanasan alat yakinkan tombol intensitass off
Teknik aplikasi SWD
1. Pre pemanasan alat 5-10 menit
2. Jarak antara elektroda dengan pasien 5-10 cm/1 jengkal, durasi 15-30 menit

3. Intensitas sesuai dengan aktualitas patologi


4. Posisikan pasien senyaman mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes
sensibilitas
5. Pasang elektroda, pasien tidak boleh bergerak.
6. Intensitas dipertahankan sesuai dgn toleransi pasien.
7. Rapikan alat setelah digunakan
Penatalaksanaan US
1. Berikan gel pada daerah yang akan diterapi
2. Ratakan gel dgn tranduser, nyalakan alat
3. Timer ditentukan dari = luas area dibagi dengan luas ERA
4. Intensitas ditentukan oleh aktifitas patologi :
aktivitas tinggi : dosis rendah (1-1,5 W/cm)
aktivitas sedang : dosis sedang (1,5-2 W/cm)
aktivitas rendah : dosis tinggi (2-3 W/cm)
5. Intensitas/durasi : pada kondisi akut intermiten ; pada kondisi kronik
continous
Ultrasound dengan air (untuk kasus sendi kecil dan permukaan tidak rata),
penerapannya : Tidak langsung bersentuhan dengan air, jaraknya 1,5-2,5 cm
Untuk tranduser 1 MHz : penentrasi lebih dalam, tapi area konvergen 3x
lebih kecil.
Untuk tranduser 3 MHz : penentrasi lebih kecil tapi area konvergen 3x lebih
besar.
6. Setelah selesai matikan alat dan rapikan
Metode Aplikasi Parafin Bath
1. Metode Deep
Mencelupkan kaki/tangan kedalam cairan parafin bath -> terbentuk
permukaan parafin padat dan tipis yang meliputi kulit -> tarik kembali ->
ulang 8-10x -> sampai terbentuk sarung tengan tebal (mengisolasi bagian
tubuh terhadap kehilangan panas) -> bungkus dengan handuk kering
untuk mempertahankan panas -> lama 15-20 menit -> setelah itu sarung
tangan parafin dilepas
2. Metode immersion
Mencelupkan tangan/kaki secara terus-menerus kedalam cairan parafin
-> terbentuk sarung tangan pada sekitar kulit -> lama 20-30 menit ->
lebih efektif meningkatkan temperatur jaringan tapi resiko luka bakar
3. Metoda breshing
Dengan menggunakan kuas -> untuk area yang tidak dijangkau
(pinggang, hip, pada regio yang besar)

PETUNJUK PEMAKIAN INFRARED


1.
2.
3.
4.
5.

Sambungkan stop kontak k aliran listrik


Atur kebutuhan sesuai terapi yang dibutuhkan
Posisikan pada tubuh bagian pasien yang akan di Infrared
Nyalakan alat dengan menekan tombol ON
Jika di atur menggunkan waktu otomatis makan lampu akan mati dengan
sendirinya
6. Setelah terapi selesai matikan alat dengan menekan tombol OFF
PETUNJUK PEMAKIAN NMES
1. Hubungkan kabel ke stopkontak
2. Tekan tombol power untuk menghidupkan alat ini dan 5 tombol pengatur mode pemijatan

serta kecepatan
3. Penempelan elektroda di bagian yang telah ditentukan
4. Alat ini dapat mengatur tegangan listrik yang ditimbulkan untuk disesuaikan dengan

lokasi otot yang dirangsang sesuai dengan petunjuk yang ada berbagai efek.
5. Setelah selesai tekan tombol OFF
6. Rapikan alat
PERSIAPAN ALAT SUCTION
1. Mesin penghisap lendir
2. Slang penghisap lender sesuai kebutuhan
3. Air matang untuk pembilas dalam tempatnya (kom)
4. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam slang
5. Pinset anatomi untuk memegang slang
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan
8. Bak instrument
9. Kasa
10.Bengkok
11.Jika sudah selesai rapikan dan bersihkan alat
PETUNJUK PEMAKIAN THERMOMETER
1.
2.
3.
4.
5.

Tekan tombol pada thermometer


Lalu letakkan di ketiak psien
Setelah berbunyi ambil dan catat suhu yang tertera pada layar digital
Bersihkan thermometer dengan alcohol swab
Rapikan alat

PETUNJUK PEMAKIAN THERMOMETER


1. Arahkan atau dekatkan 2-5 cm ke leher atau dahi pasien
2. Tekan tombol pada thermometer sampai berbunyi
3. Catat suhu yang tertera pada layar digital

4. Rapikan alat
PETUNJUK PEMAKIAN TENSIMETER
1. Buka tensimeter air raksa tersebut
2. Geserlah jarum kea rah ON agar air raksa naik
3. Raba nadi pasien yang akan diperiksa (menggunakan 2 3 jari) kemudian
pasanglah manset sesuai ukuran passion
4. Lilitkan manset tensimeter ke lengan atas kiri atau kanan di atas siku.
5. Upayakan tensimeter diletakkan sejajar dengan jantung baik dalam posisi
tidur maupun duduk, tangan diperiksa dalam keaadan rileks.
6. Tutup katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimete dengan
cara memutar ke kanan sampai habis.
7. Pasang stetoskop pada telinga anda kemudian bagian yang pipih ditempelkan
pada bagian lipatan siku disebelah bawah lilitan manset.
8. Pompa udara ke dalam manset dengan cara menekan pompa karet berulang
ulang sampai tekanan menunjukkan angka 140 mmHG. Tekanan 140
mmHg ini atas dasar mmHG di atas tekanan systole yang diperkirakan pada
orang dewasa norma(tidak menderita hipertensi yaitu 120 mmHg. Bila yang
diperikssa adalah penderita hipertensi, maka naikkan kembali 20 mmHg dan
seterusnya secara bertahap.
9. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan
arteri brachialis singga aliran darah berhenti.
10.Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar ke kiri, dengar dan
amati suara dari stetoskop yang timbul ketika katup manset dibuka kemudian
sambil mengamati angkanya.
11.Detakan yang didengar untuk pertama kali adalah sistolik, sedangkan
detakan yang terakhir sebelum suara benar-benar hilang adalah suara
diastolic.
12.Geser jarum ke Arah OFF
13.Kemudian rapikan kembali perlengkapan tensimeter tersebut

You might also like