You are on page 1of 3

Terapi pengganti fungsi ginjal bagi mereka yang mengalami kegagalan fungsi ginjal terdiri

dari dialisis dan cangkok ginjal. Dialisis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan mesin dialisis, disebut juga denga hemodialisis ; dan cara yang lain adalah
dengan peritoneal dialisis.
Apakah yang dimaksud dengan hemodialisis?
Hemodialis adalah suatu upaya terapi untuk menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak
dengan menggunakan mesin hemodialisis. Mesin hemodialisis dapat dikatakan berfungsi
sebagai ginjal buatan, dimana darah akan di filtrasi. Berbagai materi metabolik yang sudah
tidak diperlukan oleh tubuh, serta berbagai zat toksik lainnya akan dibuang, begitu pula
dengan kelebihan cairan.
Kapan upaya hemodialisis dilakukan?
Bagi penderita penyakit ginjal kronik, hemodialsis dilakukan sejak seorang penderita ginjal
kronik telah memasuki stadium 5, atau gagal ginjal, atau end state renal diseases. Upaya
hemodialisis sebaiknya telah direncanakan sejak stadium 4, karena secara teknis memerlukan
beberapa persiapan.
Di mana hemodialisis dilakukan?
Karena proses hemodialisis harus dilakukan dengan menggunakan mesin hemodialisis, maka
untuk di Indonesia, hemodialisis hanya dapat dilakukan di rumah sakit / klinik ginjal yang
mempunyai fasilitas hemodialisis.
Bagaimanakah cara kerja mesin hemodialisis?
Mesin hemodialsis bekerja seperti ginjal. Di dalam mesin tersebut terdapat suatu filter yang
disebut sebagai dializer. Darah yang masuk ke mesin akan mengalami proses difusi dan
filtrasi. Agar darah dapat dialirkan dan dikembalikan dari tubuh ke mesin dan dari mesin
kembali ke tubuh, maka perlu akses untuk mengalirkan darah. Akses aliran darah biasanya
berasal dari pembuluh darah yang ada di lengan. Akses hemodialisis dapat berupa:

Fistula. Untuk mendapatkan pembuluh darah yang berukurang besar, dokter akan
menggabungkan dua pembuluh ateri dan vena menjadi satu pembuluh darah yang
lebih besar. Hal ini dimaksudkan agar akses tersebut dapat digunakan dalam jangka
lama. Akses ini dapat dilakukan oleh dokter bedah / dokter bedah pembuluh darah,
yaitu sekitar 6 bulan sebelum rencana dialisis dilakukan, jadi harus dipersiapkan.

Graft. Pemasangan graft dilakukan bila fistula tidak mungkin dibuat, yaitu dengan
menanam kateter di pembuluh darah. Aliran darah dari dan ke mesin dialiasis akan
melalui kateter tersebut.

Kateter. Akses melalui kateter ke arteri/vena di leher atau di dada, yaitu untuk
keperluan sementara (sewaktu) saja. Tidak dapat digunakan untuk berkali-kali
tindakan hemodialis.

Mesin hemodialisis, secara garis bersar terdiri dari dua bagian, yaitu:

dializer, yang berfungsi sebagai filter,

cairan dialisat, yang berfungsi sebagai cairan pencuci.

Sebagaimana pada ginjal, berbagai zat nutrisi seperti glukosa, protein dan lemak tidak akan
terbuang melalui proses ini.
Efek samping apa yang bisa terjadi akibat hemodialisis?
Efek samping yang mungkin saja terjadi akibat hemodialisis adalah hipotensi dan keram otot.
Hipotensi (tekanan darah rendah) dan keram otot terjadi akibat perubahan keseimbangan
cairan dan elektrolit. Hipotensi bisa menimbulkan keluhan pusing.
Apakah keunggulan dan kekurangan hemodialisis?

Keunggulan hemodialisis adalah: tidak perlu minum obat yang mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh.

Kekurangan: perlu penjadwalan waktu, tidak cocok untuk penderita gagal jantung,
dapat membebani jantung

Seberapa sering dan seberapa lama hemodialisis dilakukan?


Pada umumnya hemodialisis dilakukan 3 kali seminggu, selama: 3-5 jam atau bisa juga lebih
lama, tergantung pada:

apakah masih ada fungsi ginjal atau benar-benar sudah tidak berfungsi

seberapa banyak cairan yang ada di dalam tubuh

berat badan

seberapa tinggi kadar ureum, kreatinin

jenis alat dialisis yang digunakan

Sebelum berangkat ke tempat dialisis, dokter akan memberikan semacam resep dialisis,
yang mencantumkan dosis hemodialisis. Dosis hemodialisis akan ditentukan oleh dokter.
Dosis hemodialisis
Dosis harus perlu diresepkan oleh dokter dengan tepat, sebab bila kurang gejala uremia dapat
timbul lebih cepat. Supaya tepat, parameter yang diukur / dikontrol setiap bulan adalah :

urea kinetic modeling

Kt/V umumnya 1.2 untuk tiap hemodialisis

urea reduction ratio: 65% untuk tiap hemodialisis

Berbagai konsekuensi bila pasien memilih hemodialisis:

harus ke rumah sakit atau klinik hemodialisis

harus dijadwal (karena alat akan digunakan oleh banyak pasien)

harus meluangkan waktu sedikitnya 2-3 kali dalam seminggu, bisa mengganggu
produktifitas kerja

harus mengatur diet (makan dan minum) lebih ketat

biaya, sehingga harus mengcover diri dengan asuransi

You might also like