You are on page 1of 12

BAB I

STATUS PASIEN
I.

IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap
: An. I
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 01 Januari 2016
Usia
: 8 bulan 14 hari
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Nama Ayah
: M. Yusuf
Pekerjaan Ayah
: Kurir
Usia Ayah
: 25 tahun
Pendidikan
: SMA
Nama Ibu
: Agustina Yusanti
Pekerjaan Ibu
: Ibu RT
Usia Ibu
: 23 tahun
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Jl. Kp. Jembatan No 30 J RT 003 RW 001 Kel.
Penggilan Kec. Cakung

II.
III.

ANAMNESIS (Alloanamnesis oleh ibu kandung


September Pukul 18.15 WIB
KELUHAN UTAMA
Kejang 2 hari sebelum masuk rumah sakit.

pasien

15

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien kejang. Pasien kejang 1
kali selama 1 menit, kejang kelojotan seluruh tubuh, dan setelah
kejang pasien menangis, kejang yang sekarang merupakan kejang
yang pertama kali. Kejang disertai demam.
1 hari sebelum masuk rumah sakit demam naik turun, demam
diukur saat dirumah 38,60C 39,80C. Demam timbul terutama
malam hari, kemudian pasien diberi obat penurun panas melalui
anus dan demam turun 37,50C dan 1 jam kemudian panas naik
lagi menjadi 37,80C. Batuk (+) berdahak, kadang mengeluarkan
lendir berwarna bening dan pilek. Buang air kecil lancar, berwarna
kuning bening. Buang air besar lancar dengan konsistensi lunak
berwarna kuning. Nafsu makan menjadi menurun.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami hal

yang sama seperti ini

sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA YANG DITURUNKAN
Tidak ada yang mengalami hal yang sama seperti ini di keluarga.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Pasien merupakan anak tunggal. Pasien tinggal dalam 1 rumah


bersama ibu dan ayah

serta nenek dan kakeknya. Pasien tidur

bersama ayah dan ibunya dengan ventilasi yang cukup baik. Pasien
mandi dalam 1 hari 2-3 kali. Pasien tidur siang 2-3 jam sehari.
RIWAYAT PENGOBATAN
Ibu pasien mengatakan sudah berobat ke klinik dekat rumah dan
diberi obat penurun panas Tempra sirup yang diminum 2 kali sehari
sedian 1 botol sirup 80 / 5 ml dan diminum dan puyer 2 kali sehari
tapi tidak ada perubahan.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Ibu pasien rutin kontrol kehamilan ke dokter kandungan. Dan tidak
ada penyulit saat kehamilan. Pasien lahir sectio sesarea dengan
indikasi KPD hamil 35 minggu di RS, spontan menangis dengan BBL
3500 gram dan panjang 48 cm.
RIWAYAT IMUNISASI
Umur Pemberian Vaksin
Jenis Vaksin
0
1
0

Hepatitis B
Polio
BCG
DPT
Hib
Rotavirus
Influenza
Campak
Tifoid
Hepatitis A
Varisela
HPV

1
2

(BULAN)
2
3
4
1
1
1

6
3
3

Keterangan : Program Pengembangan Imunisasi belum Lengkap dengan


anjuran jadwal imunisasi IDAI 2014.

Umur

Vaksin

Keterangan

8 bulan

Influenza

Ulangan 1 kali tiap tahun

12 bulan

Varicella

15 bulan

MMR 1

18 bulan

Hib

2 tahun

Tifoid 1

Ulangan tiap 3 tahun

2 tahun 1 bulan

Hepatitis A

2 kali, interval 6 12 bulan

2 tahun 2 bulan

PCV

2 tahun 7 bulan

Hepatitis A

5 tahun

Tifoid 2

5 tahun 1 bulan

Polio + dTP

5 tahun 2 bulan

MMR 2

10 tahun

HPV

10 tahun

dT

18 tahun

dT

IV.

3 kali (0, 1, 6 bulan)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
:
Tekanan Darah
: tidak diukur
Nadi
: 128 x/ menit, regular, kuat angkat.
Pernapasan : 36 x / menit.
Suhu
: 36,90C.
Data antropometri
Berat badan : 9,3 kg
Panjang badan
: 69 cm
BB/U = 9,3/8,8 x 100% = 105 %
TB/U = 69/70 x 100%
= 98 %
BB/TB= 9,3/8,6 x 100% = 108 %
Keterangan Gizi baik
*Sumber NCHS 2000
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA

Bentuk
Rambut

: Normocephali
: Rambut hitam, tidak mudah rontok, distribusi

merata.
Mata

: Pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+, konjungtiva

tidak hiperemis,
Telinga

sklera tidak ikterik.


: Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen

-/-.
Hidung
Mulut

: Normonasi, lapang/lapang, sekret -/-.


: Mukosa bibir basah, sianosis (-), lidah tidak

kotor & tidak kering,


LEHER

Tonsil T1-T1.

KGB tidak teraba membesar

THORAKS
PARU

Inspeksi

: Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada

bagian dada yang


tertinggal saat bernapas.
Palpasi
: tidak dilakukan
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi
: Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/JANTUNG
Inspeksi
: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: tidak dilakukan
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi
: BJ I dan II murni regular, gallop tidak ada, murmur
tidak ada

ABDOMEN

Inspeksi
Auskultasi
Palpasi

membesar.
Perkusi

: Perut tampak datar .


: Bising usus (+) 8x/menit.
: Supel, nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba
: Timpani di 4 kuadran abdomen, nyeri ketok (-).

GENITALIA
Laki-laki, tidak ada kelainan (A1P1G1)
Anorektal tidak ada kelainan
EKSTREMITAS

ATAS : Akral hangat, sianosis -, RCT < 2 detik, tugor kembali cepat.
BAWAH
: Akral hangat, sianosis -, RCT < 2 detik, tugor kembali
cepat.

Gerakan
Tonus
Trof

LENGAN
KANAN
KIRI
Baik
Baik
Kuat
Kuat
Eutrof
Eutrof

TUNGKAI
KANAN
KIRI
Baik
Baik
Kuat
Kuat
Eutrof
Eutrof

Sensibilitas

Baik

Baik

TUNGKAI
KANAN
KIRI
Refleks Fisiologis
Biceps
Triceps
Patela
+
+
Achilles
+
+
Refleks patologis
Babinski
Oppeinheim
Scaffer
Chaddok
Gordon
Klonus

Baik

Baik

LENGAN
KANAN
KIRI
+
+

+
+

Tanda Rangsang Meningeal


Kaku Kuduk
Brudzinski I
Brudzinski II
Kernig
V.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

TEST
RESULTS
HEMATOLOGY
Routine Hematology
Haemoglobin
11.6
Leukocyte
10.8
Hematocrytes
34
Thrombocyte
154
Diff Count
Basofl
0.4
Eosinophyl
0.0
Neutrofl
42.4
Lymphocyte
40.2
Monocyte
17.0
ELECTROLYTE
Natrium
139
Kalium
4.37
Chloride
110
CHEMISTRY
Glucose Random
101
VI.

UNITS

REF.RANGES

mg/dL
10^3 uL
%
10^3 uL

10.5 13.5
5.0 13.0
36 44
200 475

%
%
%
%
%

0.0 1.0
1.0 3.0
37.0 72.0
25.0 50.0
1.0 6.0

mmol/L
mmol/L
mmol/L

129 143
3.60 5.80
93 112

mg/dL

33 111

DIAGNOSA KERJA
1. Kejang demam sederhana
2. Demam Dengue
3. Imunisasi (PPI) belum lengkap dengan anjuran Imunisasi sesuai IDAI

VII.

RENCANA PENGOBATAN
BB : 9.3 kg
Antipiretik (paracetamol) 10 15 mg/KgBB/hari 9,3 x 10 = 93 mg
120 mg (Sediaan Syr 120
mg/5 ml)

9,3 x 15 = 139,5 mg
Diazepam rektal 5 10 kg = 5 mg 10 kg = 10 mg
Infus RL 9,3 x 100 =930 cc/hari

Tetesan Infus =

VIII.

930 x 20
=13 tpm
24 x 60

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam: ad bonam

KEJANG DEMAM
DEFINISI

PADA PASIEN

Adalah bangkitan kejang

Kejang dan disertai

yang terjadi pada kenaikan

demam dengan suhu

suhu tubuh (suhu diatas 38o

38,60C 39,80C.

C ) yang disebabkan oleh


suatu proses ekstrakranium
EPIDEMIOL

1 dari setiap 25 anak

Pasien berusia 8 bulan

pernah mengalami kejang

14 hari dan kejang yang

demam
1/3 darinya, kejang

sekarang merupakan

demam lebih dari 1 kali


terjadi pada 2-5% anak

OGI

dengan umur antara 6

kejang yang pertama.

bulan - 5 tahun
Insidensi tertinggi pada
umur 18 bulan

KLASIFIKA
SI

Kejang Demam Sederhana


Lama kejang < 15 menit
Kejang umum
Tidak berulang dalam

waktu 24 jam
Tidak ada keluhan
neurologi pasca kejang

Pasien kejang 1 kali

selama 1 menit
Kejang kelojotan

seluruh tubuh
Setelah kejang

pasien menangis
Kejang yang
sekarang merupakan
kejang yang pertama

kali
Kejang disertai
demam 38,60C
39,80C.

FAKTOR
RESIKO

Demam
Terdapat faktor riwayat

disertai dengan

kejang demam dalam

keluarga
Anak dengan

terlambat
Anak dengan problem
pada masa neonatus

demam.
Tidak terdapat
riwayat kejang pada

perkembangan yang

Pada pasien kejang

keluarga
Riwayat
perkembangan pada
pasien sesuai dengan
usia.

TATALAKSANA

ANALISA KASUS II
Demam dengue adalah penyakit yang ditandai dengan demam
tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus
menerus selama 2-7 hari dan terdapat manifestasi perdarahan.
Pedoman Pengobatan Dasar, DEPKES RI

GEJALA KLINIS DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE


Demam Dengue

Gejala Klinis

(DD)

Demam Berdarah
Dengue (DBD)

++

Nyeri kepala

+++

Muntah

Mual

++

Nyeri otot

++

Ruam kulit

++

Diare

++

Batuk

Pilek

++

Limfadenopati

Kejang

Kesadaran menurun

Obstipasi

Uji tourniquet positif

++++

Petekie

Perdarahan saluran

++
+
++
+++
+

cerna
++

Hepatomegali

+++

Nyeri perut

+++

++

Trombositopenia

Syok

++++
+++

Untuk menyingkirkan kemungkinan DHF pada pasien

PADA PASIEN
-

Tidak ditemukan adanya hepatomegali


Tidak ditemukan adanya hemokonsentrasi

PADA PASIEN
Dari hasil laboratorium didapatkan pada pasien ini :
TEST
RESULTS
FAECES
Gastrointestinal Fecal Analysis
Color
Brown
Consistency
Soft
Mucous
Negative
PH
5
Glucose Faeces
Negative
Fecal Occult Blood
Positive
Leukocyte
1-2
Erythrocyte
2-4
Ephitel
0-1
Fiber
Positive
Bacteria
Positive
Tidak
Ova
ditemukan
Tidak
Parasite
ditemukan
Tidak
Amoeba
ditemukan
Tidak
Yeast
ditemukan
Fecal Fat
Negative

PENCEGAHAN

UNITS

/HPF

REF.RANGES

Negative
Negative

/HPF
/HPF
/HPF
/HPF
/HPF

Positive

/HPF

Negative

/HPF

Negative

/HPF

Negative

Negative

PENATALAK
SANAAN

Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam dengue adalah dengan
mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa
virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yang tepat, yaitu:

Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan
vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi / penampungan
air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti / menguras vas bunga
dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat
penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban

bekas di sekitar rumah, dan perbaiki desain rumah.


Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol
dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.

Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan
pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat
membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan
larvasida.
Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa
tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa
anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon
eucalyptus, serta gunakan pakain tertutup untuk dapat melindungi tubuh
dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. [4] Selain itu,
segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah
sebelum berkembang menjadi semakin parah.

You might also like