Professional Documents
Culture Documents
CRITICAL REVIEW 1
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
dokter. Mulai dari harga obat-obatan meningkat serta harga perlengkapan medis juga
memunculkan pemenuhan kebutuhan dokter yang tinggi pula. Hal ini yang menurut peneliti
tidak dilihat secara objektif oleh masyarakat. Pemenuhan kebutuhan ini yang sering
menimbulkan pemaknaan keuntungan oleh masyarakat.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pemaknaan keuntungan dari sudut
pandang profesi dokter menggunakan pendekatan Hermeneutika Intensionalisme.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi profesi dokter untuk menyadari makna
keuntungan bagi profesi mereka. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat untuk membuka mata tentang profesi dokter, di luar pandangan positif maupun
negatif yang selama ini beredar di ruang masyarakat.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini, sumber data berasal dari catatan hasil wawancara dengan
informan, pendalaman latar belakang informan, catatan hasil pengamatan serta dokumendokumen yang mungkin masih terkait dengan penelitian ini. Informan merupakan orang
yang bersedia untuk memberikan informasi mendalam yang diperlukan dalam penelitian ini.
Menurut Sutopo (2003:117), sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif
adalah manusia yang menjadi narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi
dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara. Hal ini diamati melalui informasi
mendalam yang diberikan oleh informan yang didapat secara langsung (sumber primer)
yang terekam baik melalui pencatatan maupun dengan alat-alat elektronik. Untuk
memperoleh data primer, peneliti berhubungan langsung dengan informannya. Tahap
pertama, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur yang dilakukan seperti bincangbincang biasa untuk mengetahui informasi yang dimiliki informan tentang apa yang ingin
diketahui oleh peneliti. Wawancara tidak terstruktur, sering pula disebut wawancara
mendalam, dilakukan dalam suasana tidak formal dan dengan pertanyaan yang mengarah
pada kedalaman informasi. Tahap yang kedua adalah pengumpulan dokumen-dokumen
terkait. Dokumen-dokumen ini penting untuk mendukung hasil penelitian. Dari hasil
pengumpulan data, peneliti berusaha menganalisis data-data yang telah dikumpulkan
dengan menggunakan metode hermeneutika.
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
catatan keuangan saya, tapi saya cukup ingat kira-kira pendapatan dan pengeluaran saya setiap
bulan. Ya sisanya buat simpanan saya, cerita Dokter Yago. Selepas dari tugas dari daerah
terpencil, Dokter Yago bekerja di salah satu rumah sakit besar. Dalam pekerjaannya, hati
nurani Dokter Yago juga sering terketuk oleh keadaan pasien-pasiennya yang kurang
mampu. Pasien yang tidak mampu biasanya hanya disuruh membeli obat saja, tanpa
membayar ongkos dokter. Kasian kalau melihat orang-orang begitu, biar beli obat saja lah.
Yang penting mereka sembuh. Itu sudah membuat saya puas. Dan pelayanan ini kan juga sesuai
dengan perintah-Nya. Ternyata dalam profesi kedokteran terdapat kepuasan yang dicapai.
Lagipula, ilmu kedokteran merupakan sebuah seni. Kita harus mampu untuk berpikir kreatif dan
tepat apabila terdapat pasien kritis, cerita Dokter Yago. Dalam dunia kedokteran kecepatan
memang dibutuhkan. Tetapi yang paling penting adalah ketepatan dan kemampuan sang
dokter untuk memadukan ilmu kedokterannya sebagai sebuah seni yang dapat menolong
jiwa sesame manusia.
Dokter Wati : Sebuah Kejujuran dan Martabat. Informan yang terakhir adalah
Dokter Wati. Dokter Wati adalah seorang yang telah cukup makan asam garam dalam
kehidupannya sebagai seorang dokter. Telah 20 tahun lebih Dokter Wati menggeluti
bidang kedokteran. Beliau juga sudah cukup lama bergelut dengan pajak. Saya punya
NPWP sejak lama. Bukan karena hebohnya pajak akhir-akhir ini. Saya juga selalu mencatat semua
pendapatan saya selengkap-lengkapnnya untuk bayar pajak-nya, kata Dokter Wati. Dokter Wati
memang sangat menghormati pembayarn pajak karena menurutnya, Berikan apa yang
menjadi hak rajamu dan berikanlah apa yang menjadi Tuhanmu. Pernyataan ini menunjukkan
komitmen Dokter Wati untuk hidup jujur dan ikhlas pada semua aspek hidupnya. Lebih
lanjut Dokter Wati juga mengatakan bahwa, Pengeluaran saya tiap bulan sudah saya susun
sendiri-sendiri. Mulai dari kebutuhan pribadi saya sampai pada kebutuhan orang lain. Semua sudah
dalam anggaran tiap bulannya. Tabungan sudah termasuk di dalam pengeluaran saya. Semua
sudah ada posnya masing-masing dan sudah ngak ada sisanya. Dalam kehidupannya, Dokter
Wati juga berusaha untuk tetap memperhatikan orang lain. Pernah ada kok orang yang sakit
bayarnya ya pakai pisang atau kadang hasil kebunnya. Ditolak untuk diberi gratis juga terkadang
ngak mau. Ya saya terima aja. Obatnya ikut gratis jadinya, cerita Dokter Wati. Selain itu,
karena kehidupannya yang berada di salah satu kabupaten di Pulau Jawa yang tidak terlalu
besar, peran seorang dokter masih sangat diperlukan oleh masyarakat sekitar. Selain itu,
penghormatan dari warga sekitar juga masih dirasakan. Masyarakat di daerah tertinggal
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
masih sangat segan terhadap seorang dokter. Hal ini membawa sebuah keuntungan
tersendiri dari seorang dokter, di mana martabat seorang dokter masih dijunjung tinggi.
Kesimpulan
Dokter Gun, yang memiliki catatan keuangan seluruh pendapatan dan
pengeluarannya, menilai kelebihan dari seluruh pendapatannya sebagai tabungan. Tabungan
ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, tidak hanya di daerah
terpencil tetapi juga di Pulau Jawa. Menurut Dokter Yago, kelebihan pendapatannya akan
dianggap sebagai simpanan. Simpanan ini yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya di saat dibutuhkan. Sedangkan, Dokter Wati juga menganggarkan tabungan
sebagai salah satu pengeluaran dalam catatan keuangannya. Seluruh pos-pos biaya dalam
kehidupannya telah dianggarkan, termasuk di dalamnya tabungan tersebut. Dari ketiga
kisah tersebut, dapat ditangkap bahwa setiap informan menganggap sisa pendapatan dari
pengeluaran mereka adalah sebagai tabungan. Tabungan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka ataupun untuk kebutuhan tiba-tiba di masa
darurat.
Namun, makna keuntungantersebut tidak berhenti sampai di situ. Ketiga dokter
di atas memiliki ceritanya sendiri-sendiri. Dokter Wati merupakan individu yang taat
terhadap segala bentuk pengeluaran wajib. Hal ini ternyata terkait dalam pernyataannya,
Berikan apa yang menjadi hak rajamu dan berikanlah apa yang menjadi Tuhanmu. Keyakinan
Dokter Wati untuk bertindak sejujur-jujurnya dilandasi oleh komitmennya dalam
menjalankan apa yng dipercayainya. Hal ini menunjukkan adanya sebuah keuntungan dari
segi spiritual untuk mengembalikan apa yang seharusnya memang menjadi milik Tuhan.
Keuntungan kepuasan batin menjadi salah satu jenis keuntungan yang berhasil
ditemukan. Dalam potongan penyataan Dokter Yago, Kasian kalau melihat orang-orang
begitu, biar beli obat saja lah. Yang penting mereka sembuh. Itu sudah membuat saya puas.
Kepuasan batin melihat pasien yang dirawatnya menjadi sembuh merupakan sebuah
keuntungan yang penting bagi seorang dokter. Hal ini menunjukkan adanya kecintaan
terhadap profesi dan juga terhadap pasien yang dirawatnya.
Keuntungan yang terakhir adalah keuntungan martabat. Martabat seorang
dokter tetap disegani di masyarakat kita. Terutama di daerah-daerah terpencil, ataupun
daerah-daerah yang sedikit tertinggal, figur seorang dokter tetap menjadi sorotan dari
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
Intensionalisme, penelitian ini menemukan 3 makna laba di dalam yayasan tersebut, yaitu
laba materi, laba sosial dan laba kenangan.
Saran
Penelitian ini sebaiknya tidak hanya mencakup profesi dokter saja, tetapi bisa
dilakukan terhadap profesi lain yang berhubungan dengan kesehatan, dan ada kaitannya
dengan dokter, seperti perawat, bidan, ahli gizi, dan lain sebagainya, untuk memperluas
makna keuntungan profesi-profesi tersebut dalam melakukan pekerjaan di bidang kesehatan.
Kesimpulan Critical Review.
Critical Review ini bertujuan untuk membahas penelitian yang dilakukan oleh Dian
Purnama Sari mengenai tafsir hermeneutika nya yang kedua kali. Disini, saya
berkesimpulan bahwa kedua penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini memiliki makna
keuntungan yang berbeda disebabkan oleh subjek penelitian yang berbeda: profesi dokter
dan lembaga Yayasan pendidikan. Namun, penelitian ini bersifat mudah dan bisa dipahami
oleh siapapun yang membacanya karena pembawaannya yang luwes dan pendekatannya
bersifat secara langsung membahas hal-hal yang sangat berkaitan dengan masyarakat.
Disini pula, saya menemukan ilmu baru berupa tafsir hermeneutika intensionalisme yang
ternyata bisa diaplikasikan dalam bidang ilmu akuntansi sehingga dapat meminimalisir
stigma bahwa akuntansi hanya bersifat praktis dan hanya dapat diterapkan di perusahaanperusahaan besar.
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
CRITICAL REVIEW 2
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
sebagai posisi konsekuensi moral, di mana perilaku moral berarti mencapai konsekuensi etis
tanpa keprihatinan atas proses dimana konsekuensinya dicapai. perilaku yang benar di
teleologi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempromosikan konsekuensi terbaik atau
diidentifikasi baik.
Hipotesis
Upaya perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang mungkin memiliki
dampak negatif pada karyawan atau konstituen lainnya semakin disukai. Inisiatif yang
mungkin memiliki manfaat jangka panjang namun memiliki dampak jangka pendek atau
jangka panjang negatif, seperti pembangunan jalan baru, juga menghadapi perlawanan.
Dengan demikian, kita diharapkan siswa akan lebih sering mendukung kategori aturanaturan sosial etik dari kategori konsekuensi sosial. Selain itu, kepentingan masyarakat dan
publisitas di media tentang masalah lingkungan dan lainnya pelanggaran oleh bisnis dan
pemerintah telah meningkat terus selama dekade terakhir. Dengan demikian, kami juga
berpikir mungkin bahwa siswa dinilai dalam beberapa tahun kemudian akan menunjukkan
dukungan yang lebih besar dari aturan-aturan sosial lebih konsekuensi sosial dari siswa
dinilai dalam tahun sebelumnya.
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
Kategori
Filsafat
Item Description
Utilitarianis
m
Egoism
Egoism
Konsekuensi
Sosial
10
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
Egoism
Egoism
Kategori
Filsafat
Item Description
Social Rules
Keadilan
Keadilan
Hak
Hak
Hak
HASIL
Skor sikap pada dua posisi dihitung dengan menjumlahkan peringkat ditugaskan
untuk masing-masing dari lima item. Skor berkisar 5-30 untuk setiap kategori. Alpha,
sebagai ukuran konsistensi internal, dihitung untuk setiap ukuran. Untuk konsekuensi
sosial, alpha adalah 0,60. Untuk aturan sosial, alpha adalah 0,70. Mean dan deviasi standar
untuk respon siswa untuk setiap item dan untuk dua skor total ditunjukkan pada Tabel.
#
Category
Social
Philosophy
Mean
S.D.
1
2
3
4
Consequences
Utilitarianism
Egoism
Egoism
Egoism
16.11
3.48
3.30
2.75
2.92
4.31
1.38
1.53
1.36
1.37
11
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
1
2
3
4
5
Egoism
3.66
1.24
21.50
4.61
3.52
1.38
Justice/Keadilan
4.11
1.41
Justice
5.32
1.23
Rights/Hak
3.99
1.38
Rights
4.57
1.50
Rights
Respon siswa untuk dua kategori etis dibandingkan menggunakan dipadankan t-test.
Aturan
Sosial
Rata-rata dukungan dari posisi konsekuensi sosial adalah 16,11 sedangkan dukungan berarti
dari kategori aturan-aturan sosial adalah 21.50. T yang dihasilkan dari perbandingan itu
12.12 menunjukkan bahwa perbedaan 5,3 poin bermakna secara statistik (p <0,001). Sebuah
korelasi negatif yang signifikan dari -.36 juga ditemukan antara dua nilai (p <0,001). 0,001
yaitu nilai signifikansi pada SPSS.
Sebuah tindakan berulang ANOVA digunakan untuk membandingkan perbedaan
antara dua nilai selama empat periode waktu: 1990, 1995, 2005, dan 2006. Perbedaan ini
membalikkan di 1990 dibandingkan dengan periode waktu kemudian.
Untuk tahun 1990, rata-rata pengesahan oleh mahasiswa dari konsekuensi sosial
dan kategori aturan-aturan sosial adalah 20,44 dan 16,16, masing-masing. Sebaliknya,
rata-rata pengesahan oleh mahasiswa dari konsekuensi sosial dan kategori aturan-aturan
sosial adalah 15,82 dan 23,65 untuk tahun 1999, masing-masing, 14,49 dan 22,55. untuk
tahun 2005, masing-masing, dan 15,08 dan 23,37 untuk tahun 2006, masing-masing.
Sementara aturan-aturan sosial yang didukung lebih, rata-rata, dibandingkan konsekuensi
sosial di tahun kemudian, perbedaan antara sepasang skor di setiap tahun tidak berbeda
secara signifikan.
Cara one way-ANOVA menggunakan perbedaan antara dua nilai sebagai variabel
dan tahun sebagai faktor selama tiga tahun ini tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan untuk perbedaan antara dua nilai yang diperoleh dalam setiap tahun (F = 0,129,
df = 2 , p> 0,05).
12
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
KESIMPULAN
Penelitian ini menjawab hipotesis bahwa siswa akan setuju lebih kuat dengan aturanaturan sosial perspektif etika dibandingkan dengan perspektif konsekuensi sosial. Siswa
lebih peduli atas aturan rasional berdasarkan mendukung keadilan dan hak-hak dari atas
konsekuensi yang berpotensi etis dari tindakan. Rata-rata, siswa tidak percaya bahwa
konsekuensi harus didahulukan daripada aturan rasional. korelasi negatif ditemukan antara
dua nilai menunjukkan bahwa dukungan yang lebih tinggi dari satu kategori filosofis
disertai dengan dukungan yang lebih rendah dari yang lain.
Dalam hipotesis dua, penulis mengemukakan bahwa perbedaan antara dukungan
dari konsekuensi sosial dan aturan-aturan sosial akan meningkat seiring waktu. Hipotesis
dua didukung dalam arti bahwa hasil ditemukan pada tahun 1990 adalah kebalikan dari hasil
ditemukan pada tahun 1999, 2005, dan 2006. Pada tahun 1990, siswa didukung konsekuensi
sosial lebih aturan-aturan sosial. Hipotesis pertama tidak akan didukung telah ini menjadi
kasus untuk seluruh periode waktu. Hipotesis bahwa aturan-aturan sosial akan didukung
lebih sering daripada aturan-aturan sosial itu tidak benar untuk tahun 1990. Namun, itu
berlaku untuk tahun 1999, 2005, dan 2006. Hal ini memungkinkan hipotesis yang didukung
dan juga mendukung interaksi mengemukakan dalam hipotesis dua.
Hal ini secara intuitif menarik untuk menetapkan setidaknya beberapa penyebab
untuk banyak peristiwa yang telah memburuk opini publik dari kedua bisnis dan
pemerintah. Ketidakadilan yang telah dihasilkan dari proses dimana tujuan sering dicapai
mungkin peka orang-orang muda, mengurangi kepercayaan mereka dalam etika berorientasi
pada hasil. Studi ini telah mendukung posisi bahwa ada penekanan peningkatan pada aturan
rasional yang melibatkan keadilan dan hak. Penyelidikan lebih lanjut ke dalam faktor
penyebab mendorong perubahan pandangan layak mengejar.
Kelebihan dan Kelemahan Penelitian
Kelebihan penelitian ini yaitu dapat mengangkat fenomena sosial berupa
konsekuensi sosial dan aturan sosial dimana hal seperti ini jarang terpikirkan oleh kami
selaku mahasiswa akuntansi yang kurang mendalami bidang etika bisnis sehingga dapat
dijadikan referensi tambahan. Namun penelitian ini memiliki kelemahan yaitu objek
penelitian ini hanya berkisar pada mahasiswa saja, bukan dari perspektif masyarakat sekitar
13
FADLLILLAH AFIZA PRADANA-NIM 166020301111032-KELAS B.O.-S2 AKUNTANSI UBANGKATAN SEMESTER GASAL 2016/2017
14