Professional Documents
Culture Documents
Author:
Hana Timoti
hana@nawapanca.com
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
Bab I Pendahuluan
I-2
Value
Colorless to brownish yellow
0.917 0.919
0.01 1.00
250 264
7.50 10.50
1.448 1.449
0.10 0.25
24
Komposisi
46.0 %
19.9 %
9.8 %
6.8 %
6.4 %
6.0 %
3.4 %
1.3 %
0.4 %
Bab I Pendahuluan
I-3
Value
Colorless oil, sediment free, with natural
fresh coconut scent, free from odors or
tastes indicating alteration
0.2% max.
0.2% max.
None permitted
3 meq/kg oil
250 265
7.50 10.50
4 max.
15 max
1.448 1.449
22-26
0.890-0.895
Bab I Pendahuluan
I-4
INTESTINE
VLDL
LC FATS
C14-C22
LIVER
IDL
MUCOSAL CELL
LDL
MC FATS
C6-C12
CHOLESTEROL
TISSUES
ENERGY
Gambar 1.1 Perbandingan konsumsi Long Chain Fats (LC Fats) dengan Medium Chain
(MC Fats) di dalam tubuh.
Bab I Pendahuluan
I-5
Kebutuhan VCO dari luar maupun dalam negeri yang sangat besar;
Bab I Pendahuluan
I-6
Produksi dengan kapasitas yang besar serta manajemen industri yang baik
masih sedikit (masih didominasi oleh industri rumah tangga).
Tabel 1.4 Luas area dan produksi kelapa di berbagai negara di dunia (1996).
No
Country
Area
(in 1000 ha)
Percentage
share
Production
million nuts
Percentage
share
1.
F.S.
Micronesia
17
0.15
40.00
0.07
2.
Fiji
65
0.56
196.40
0.37
3.
India
1796
15.51
13968.00
26.06
4.
Indonesia
3745
32.35
13595.00
25.36
5.
Malaysia
280
2.42
722.00
1.35
6.
Papua
14
0.12
70.00
0.13
7.
Papau New
Guinea
260
2.25
960.00
1.79
8.
Philippines
3093
26.71
11935.00
22.27
9.
Solomon
Islands
59
0.51
287.00
0.54
10.
Sri Lanka
416
3.62
2546.00
4.75
11.
Thailand
377
3.26
1130.00
2.11
12
Vanatu
96
0.83
346.00
0.65
13.
Vietnam
190
1.64
1065.00
1.99
14.
West Samoa
75
0.65
160.00
0.30
15.
Others
1092
9.43
6576.55
12.27
Total
11578
100.00
53597.55
100.00
BAB II
DESKRIPSI PROSES
II - 1
II - 2
II - 3
Persyaratan
Versi [1]
Versi [2]
Versi [3]
0,10%
0,20%
0,30%
0,05%
0,50%
6-11
6,3-10,6
8 - 10,0
248-265
248-265
255-265
0,002
0,015
1
15
15
N/A
6-8,5
6-8,5
13-18
13-18
0,20%
0,30%
0,4
5
N/A
0
0,1
0,1
(skala Pt-Co) 50
normal
II - 4
Pemarutan daging
buah
Penyantanan
Air
Penyaringan
Ampas
Kelapa
Air
dibuang
Krim
Mikroba
VCO
Sisa Krim
II - 5
2. Sentrifugasi
Pengolahan awalnya sama dengan cara fermentasi, hanya berbeda pada
teknik pengambilan minyaknya. Buah kelapa yang telah diparut diberi air
kemudian parutan dagingnya diperas. Setelah dihasilkan santan, kemudian
disaring dan ditampung dalam wadah. Proses selanjutnya, santan
disentrifugasi sehingga menghasilkan tiga lapisan, yaitu lapisan protein,
air serta minyak. Terbentuknya ketiga lapisan tersebut meruipakan
pemanfaatan beda berat jenis komponen dalam santan. Lapisan paling atas
yang berupa minyak merupakan produk hasil yang diinginkan yaitu VCO.
Kelapa
Pemarutan daging
buah
Penyantanan
Air
Penyaringan
Ampas
Kelapa
Air santan
disentrifugasi
Air
dibuang
Produk samping:
air dan protein
II - 6
Pada
berbagai
proses,
pemisahan
tersebut
dilakukan
dengan
memanfaatkan berat jenis minyak yang lebih ringan. Akan tetapi cara tersebut
mempunyai kendala yaitu waktu yang lama (pada cara fermentasi) serta kesulitan
dalam kemurnian produk (pada cara sentrifugasi, karena pemisahan dilakukan
dengan cara dekantasi).
Berkembangnya teknologi membran memberikan alternatif proses lain pada
produksi VCO. Dengan memanfaatkan besar molekul, kendala pemisahan,
diantaranya waktu yang lama serta kemurnian produk pada proses lain, dapat
dihindari. Proses produksi VCO dengan memakai teknologi membran yang
diusulkan adalah sebagai berikut:
a. Pemisahan daging buah dan tempurung.
Buah kelapa yang digunakan hendaknya cukup tua. Daging buah kelapa
dipisahkan dari tempurungnya dengan menggunakan linggis.
b. Pemarutan
Pemarutan ini berfungsi untuk memperkecil ukuran dan merusak sel-sel
daging buah kelapa agar minyaknya mudah dikeluarkan.
c. Pemerasan
Parutan kelapa diperas untuk mendapatkan santannya. Minyak dapat
dikeluarkan dari buah kelapa dengan membentuk emulsi santan dengan
air.
d. Penyaringan
Untuk memisahkan santan yang dihasilkan dengan cake (parutan kelapa
yang sudah diperas).
e. Pemisahan
Dilakukan secara dua tahap yaitu:
a. ultrafiltrasi, untuk memisahkan protein dari air dan minyak
b. reverse osmosis, untuk memisahkan minyak dari air
II - 7
VCO yang dihasilkan dengan melibatkan teknologi membran ini diharapkan dapat
mempermudah produksi VCO dengan spesifikasi produksi yang berkualitas
sangat tinggi.
Kelapa
Pemarutan daging
buah
Penyantanan
Air
Penyaringan
Ampas
Kelapa
Ultra filtrasi
Protein
Reverse osmosis
Air
VCO
BAB III
PROSES MEMBRAN
membran carier
macropores > 50 nm
micropores < 2 nm
penambahan
polimer
kedua
polyvinylpyrrolidone
III - 1
pada
larutan
polimer,
misalnya
III - 2
sintering
stretching
track-etching
phase inversion
sol-gel process
vapour deposition
solution coating
III - 3
Membran datar
Membran tubular
-
Hollow fiber
Kapiler
3.1.1 Ultrafiltrasi
Membran yang dipakai untuk ultrafiltrasi adalah membran porous sintesis yang
terbuat dari polimer. Struktur membran-nya asimetrik dengan metode produksi
phase inversion, bahan yang digunakan adalah polysulfone serta bentuknya berupa
flat.
3.1.2 Reverse Osmosis
Untuk reverse osmosis digunakan juga membran porous sintesis yang terbuat dari
polimer. Bahan polimer yang dipakai yaitu cellulose triacetate dengan metode
produksi phase inversion, struktur membran-nya asimetrik sedangkan bentuknya
berupa hollow fiber. Bahan cellulose banyak digunakan sebagai bahan pembuatan
membran dialisis. Di samping properties yang sangat bagus untuk sebuah
membran, akan tetapi jenis cellulose ester sangat sensitif terhadap degradasi
III - 4
panas, bahan kimia dan biologis. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, pH-nya
harus dijaga antara 4 dan 6,5 pada temperatur lingkungan.
III - 5
Ultrafiltrasi
Spesifikasi ultrafiltrasi yang akan digunakan untuk pemisahan protein dari air dan
minyak dalam produksi VCO, adalah sebagai berikut:
Membran
: asimetrik porous
Ketebalan
: 150 m
Ukuran pori
: 2 nm
Driving force
: tekanan (5 bar)
Prinsip pemisahan
: sieving mechanism
Material membran
: polysulfone
3.2.2
Reverse Osmosis
Spesifikasi reverse osmosis yang akan digunakan untuk pemisahan asam lemak
dari air dalam produksi VCO, adalah sebagai berikut:
Membran
: asimetrik
Ketebalan
Ukuran pori
: < 2 nm
Driving force
Prinsip pemisahan
: solution diffusion
Material membran
: cellulose triacetate
III - 6
VCO mengandung molekul organik asam laurat sebagai komponen utama dengan
Mr sekitar 100, sedangkan perkiraan dimensi molekul sebesar 0,5 nm.
Berdasarkan data tersebut diperkirakan membran yang diperlukan adalah sebesar
0,4 nm atau 4 Angstrom (besar molekul air adalah 0,2 nm, sehingga pori membran
tidak lebih kecil dari 0,2 nm).
3.2.3
gas adsorption-desorption
thermoporometry
permporometry
liquid displacement
Gambar 3.6 Perbandingan karakteristik rejeksi suatu membran sharp cut-off dengan
diffuse cut-off.
III - 7
Gambar 3.7 Proses perpindahan pasif suatu komponen dari fasa potensial tinggi ke fasa
potensial rendah.
III - 8
Perpindahan pada ultrafiltrasi dan reverse osmosis disebabkan oleh beda potensial
kimia, lebih spesifik lagi disebabkan oleh faktor tekanan. Besarnya perpindahan
digambarkan sebagai fluks, yaitu jumlah mol per luas area membran per waktu.
flux =
driving force
viscosity . total resistance
RT
l
J w = Aw ( P )
Jw =
Ds K s c
l
J s = B.c
Js =
III - 9
Parameter yang akan digunakan untuk mengukur fouling adalah MFI. Beberapa
keuntungan dari MFI adalah:
-
nilai maksimum MFI yang diijinkan dapat diberikan spesifik untuk sebuah
pabrik,
Properties membran
Cleaning
o Hydraulic cleaning
o Mechanical cleaning
o Chemical cleaning
o Electric cleaning
Untuk produksi VCO ini, beberapa metode yang digunakan untuk mengurangi
fouling, yaitu:
-
III - 10
BAB IV
PERANCANGAN DAN DESAIN PERALATAN PROSES
Berdasarkan pertimbangan proses yang akan dilakukan serta jenis membran yang
dipakai, maka desain peralatan ultrafiltrasi dan reverse osmosis yang akan
digunakan dalam proses pembuatan VCO diuraikan dalam bab berikut ini.
Packing density
Manajemen fluida
Kemampuan menampung SS
Kemudahan cleaning
Kemudahan penggantian
Energi
Biaya investasi
Variabel cost
modul
retentat
umpan
permeat
Plate-and-frame
Spiral-wound
IV - 1
Tubular
Capillary
Hollow fiber
IV - 2
Spiral wound
Hollow fiber
Packing density
(m2/m3)
Manajemen fluida
Cukup
(200-400)
Baik
Cukup
(300-900)
Baik
Rendah
(150-300)
Kurang
Tinggi
(9000-30000)
Baik
Kemampuan
menampung SS
Cukup
Rendah
Baik
Rendah
Kemudahan
pencucian
Sedang
Kadang-kadang
sulit (jika ada
halangan dari
spacer)
Mudah
Mudah
(memungkinkan
untuk
backflushing)
Replacement
(penggantian)
Sheet /
cartridge
Element
Tube/element
Element
Energi
Rendah-sedang
(aliran laminar)
Sedang (spacer
pressure losses)
Tinggi
(turbulen)
Rendah (laminar
atau dead-end)
Untuk ultrafiltrasi digunakan modul plate & frame sedangkan untuk reverse
osmosis digunakan modul hollow fiber. Pemilihan modul tersebut berdasarkan
pada pertimbangan packing density, manajemen fluida dan energi.
Modul plate & frame yang digunakan untuk ultrafiltrasi karena mempunyai
kelebihan pada manajemen fluida dan energi dibandingkan dengan shell & tube
yang mempunayi kelebihan pada kemampuan menampung SS (suspended solid).
Kemampuan menampung SS menjadi pertimbangan utama pada ultrafiltrasi
produksi VCO, karena protein yang akan dipisahkan berbentuk SS. Sedangkan
pemilihan hollow fiber untuk reverse osmosis, berdasarkan pada pertimbangan
packing density-nya yang tinggi. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat
IV - 3
pemisahan asam lemak dengan air relatif cukup sulit, sehingga diperlukan luas
membran yang cukup besar untuk mencapai spesifikasi produk yang diinginkan.
Oleh sebab itu pertimbangan packing density menjadi pertimbangan yang utama.
IV - 4
Feed
Permeate
Flux
(cake th.)
J (flux)
Time
Feed
Conc.
Permeate
Flux
J (flux)
(cake th.)
Time
IV - 5
Ultra filtrasi
: single pass
Reverse osmosis
: batch
IV - 6
R=
c f cp
cf
= 1
cp
cf
IV - 7
y A yB
x A xB
Baik pada proses ultrafiltrasi maupun reverse osmosis produksi VCO, diharapkan
rejeksi dan selektifitas yang tinggi, untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
4.4.2 Resirkulasi
Sistem yang memakai resirkulasi adalah pada bagian reverse osmosis yang
bertujuan untuk mencapai spesifikasi produk.
4.4.3 Waktu Proses
Modul membran yang dipakai adalah plate & frame untuk ultrafiltrasi dan hollow
fiber dengan housing tubular untuk reverse osmosis.
4.5.2 Pompa
IV - 8
(b)
(a)
Gambar 4.10 (a) Housing plate & frame. (b) Housing tubular.
4.5.4 Pretreatment
osmosis ialah dengan pemasangan filter biasa untuk menyaring ampas kelapa.
Ultrafiltrasi juga merupakan pretreatment sebelum memasuki reverse osmosis.
4.5.5 Perpipaan
Skid disesuaikan dengan housing membran, yaitu plate & frame pada ultrafiltrasi
Pemasangan valve pada sistem ultrafiltrasi diletakkan pada aliran umpan masuk
membran serta pada aliran keluarnya. Valve berfungsi untuk mengatur tekanan
IV - 9
yang masuk modul agar sesuai dengan yang diinginkan. Pada reverse osmosis,
pemasangan valve juga dilakukan di aliran resirkulasi sehingga laju resirkulasi
dapat diatur.
Penampungan air santan bebas protein sesuai dengan kapasitas yang telah
dirancang.
Pretreatment yang dilakukan adalah pemisahan ampas kelapa dari larutan santan
dengan memakai alat filter press. Kemudian memasuki unit ultrafiltrasi sebagai
pretreatment dari unit reverse osmosis sebagai unit yang menghasilkan produk.
4.6.3 Perlakuan Lanjut (Post-Treatment)
Produk VCO yang dihasilkan dari reverse osmosis ditampung dalam tangki
penampungan. Tangki penampungan tidak boleh kontak dengan udara terbuka
terlalu lama karena dapat merusak produk. VCO dari tangki penampungan
kemudian dikemas dalam kemasan botol untuk dipasarkan.
IV - 10
Pemeliharaan yang harus dilakukan untuk proses ultrafiltrasi dan reverse osmosis
ini, yaitu:
-
penggantian membran
Penggantian membran pada reverse osmosis akan sering terjadi disebabkan bahan
membran yang digunakan adalah cellulose acetate yang tidak tahan lama.
4.7.2 Troubleshooting
dsb.
IV - 11
Troubleshooting secara umum dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.
BAB V
TINJAUAN EKONOMI PROSES
modul membran
Untuk menghitung biaya per liter atau per meter kubik dari produk, biaya kapital
didepresiasikan sampai waktu tertentu. Bunga harus dibayar selama waktu
tersebut sesuai dengan besarnya biaya. Untuk biaya operasional dapat dibagi
menjadi:
-
kebutuhan energi
penggantian membran
tenaga kerja
pemeliharaan
Berikut ini adalah uraian pembiayaan pembangunan pabrik VCO kapasitas 5 ton /
jam dengan proses membran.
1. Pre-Operating Cost
Rp.
120.000.000
2. Land
Rp.
150.000.000
Rp.
740.500.000
4. Processing Plant
Rp.
3.900.000.000
5. Delivery
Rp.
175.000.000
Rp.
258.000.000
Rp.
315.000.000
Rp.
5.658.500.000
TOTAL
V-1
V-2
1. Pre-Operating Cost
No
1.
2.
3.
Deskripsi
Cost of Legal Permit
Study Awal dan mobilisasi
Engineering Cost (Design,
Drawing, manual)
TOTAL
Satuan
Ls
Ls
Ls
QTY
Rate (Rp)
Total (Rp)
1
1
20.000.000
100.000.000
20.000.000
100.000.000
120.000.000
2. Land
No
1.
Deskripsi
Land Acquisition
TOTAL
Satuan
M2
QTY
3000
Rate (Rp)
50.000
Total (Rp)
150.000.000
150.000.000
Rate (Rp)
5.000
165.000
500.000
100.000.000
26.000
40.000
50.000.000
50.000.000
Total (Rp)
1.500.000
82.500.000
312.500.000
100.000.000
104.000.000
40.000.000
50.000.000
50.000.000
Deskripsi
Land Preparing
Fence
Factory Building
Foundation of Machinery
Effluent Treatment/Pond
Access Road
Scale foundation & house
Stock Yard & Water
Drainage
TOTAL
Satuan
M2
m
M2
Ls
M3
M2
Ls
Ls
QTY
3000
500
625
1
4000
1000
1
1
740.500.000
4. Processing Plant
No
1.
2.
Deskripsi
Processing Unit
Bunch Reception
Reverse Osmosis unit
Ultrafiltration unit
Palm fruits oil expeller
Filter Press
Oil Clarifier
Nut Fibre separator
Palm fruit stripper
Accessories & spares
Electric Motor & starter
Digester
Water Supply
Water Intake System
Water Tower
Feed Water Pump
Satuan
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
QTY
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
Rate (Rp)
2.500.000.000
Total (Rp)
2.500.000.000
100.000.000
100.000.000
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
V-3
Unit
110.000.000
110.000.000
Unit
Unit
Unit
1
1
1
330.000.000
330.000.000
Unit
Unit
Unit
Unit
1
1
1
1
100.000.000
100.000.000
350.000.000
350.000.000
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Ls
Ls
1
1
1
1
1
1
1
1
250.000.000
250.000.000
70.000.000
90.000.000
70.000.000
90.000.000
3.900.000.000
5. Delivery
No
1.
2.
Deskripsi
Delivery Cost
Packaging Cost
TOTAL
Satuan
Ls
Ls
QTY
1
1
Rate (Rp)
150.000.000
25.000.000
Total (Rp)
150.000.000
25.000.000
175.000.000
QTY
1
1
1
Rate (Rp)
150.000.000
100.000.000
8.000.000
Total (Rp)
150.000.000
100.000.000
8.000.000
258.000.000
QTY
1
1
1
1
-
Rate (Rp)
150.000.000
15.000.000
50.000.000
100.000.000
Total (Rp)
150.000.000
15.000.000
50.000.000
100.000.000
Deskripsi
Erection
Commissioning
Training
TOTAL
Satuan
Ls
Ls
Ls
Deskripsi
Emergency Generator
Laboratory Equipment
Workshop Tools
Water Treatment
Truck, Car, etc
TOTAL
Satuan
Unit
Set
Set
Set
Unit
315.000.000
V-4
1. Biaya Kantor
Rp.
12.600.000,-
Rp.
26.800.000,-
3. Consumable Cost
Rp.
638.600.000,-
4. Consumable Cost
Rp.
40.000.000,-
Rp.
718.000.000,-
TOTAL
1. Biaya Kantor
No
1.
2.
3.
2.
Deskripsi
Manajer
Administrasi & Keuangan
Perlengkapan Kantor
Umum (meal, drink, etc)
TOTAL
Satuan
Man
Man
Ls
Ls
QTY
3
3
1
55
Rate (Rp)
1.500.000
700.000
500.000
20.000
Total (Rp)
4.500.000
2.100.000
500.000
5.500.000
12.600.000
Satuan
Man
QTY
18
Rate (Rp)
700.000
Total (Rp)
12.600.000
Man
Man
Man
6
18
4
800.000
500.000
700.000
2.400.000
9.000.000
2.800.000
26.800.000
2.
3.
4.
Deskripsi
Operator Produksi
a. Boiler & Genset
b. Sterilizer
c. Clarification & Kernel
Plant
Technician
Helper
Security
TOTAL
3.
Deskripsi
Bahan Baku TBS
Generator Set
a. Solar
b. Olie
c. Spare Part
Boiler
a. Solar
b. Sabut Kelapa
TOTAL
Satuan
Ton
QTY
1875
Rate (Rp)
320.000
Total (Rp)
600.000.000
Liter
Liter
Ls
1500
130
1
2.000
20.000
3.000.000
3.000.000
2.600.000
3.000.000
15000
-
2.000
-
30.000.000
638.600.000
V-5
4. Consumable Cost
No
1.
Deskripsi
Depresiasi Mesin &
Bangunan (10 th)
TOTAL
Satuan
Ls
QTY
1
Rate (Rp)
40.000.000
Total (Rp)
40.000.000
40.000.000
Asumsi PKO (Palm Kernel Oil) yang diperoleh adalah 5% dari TBS
No
1.
2.
Deskripsi
Penjualan VCO
Penjualan PKO
TOTAL
Satuan
Ton
Ton
QTY
468.75
93.75
Rate (Rp)
2.500.000
2.500.000
Total (Rp)
1.171.875.000
234.375.000
1.406.250.000
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
dengan reverse osmosis yang memakai modul hollow fiber dan pola aliran
cross flow untuk menghasilkan VCO dari air.
6.2 Saran
Adapun saran-saran untuk aplikasi teknologi membran pada pembuatan VCO ini
adalah:
1. Konfigurasi sistem ultrafiltrasi dan reverse osmosis dapat dioptimalkan
lagi dengan membuat sistem operasi membran yang lebih spesifik untuk
pemisahan asam lemak dari protein dan air.
2. Perlunya penambahan pretreatement agar asam lemak yang terkandung
dalam buah kelapa terlarut dalam air secara maksimal, sehingga yield
VCO akan semakin naik.
VI - 1
Bab VI Penutup
VI - 2