You are on page 1of 27

Jenis-Jenis Alat

Berat
Metode Pelaksanaan Jalan &
Jembatan
Di Susun Oleh :
M. Febry E. P. Bangun
TPJJ 5B

Teknik Perancangan Jalan &


Jembatan
Teknik Sipil
2016

Macam-macam Alat berat


dan Fungsinya
Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun
proyek manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan
infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara.
Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat
cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan
attachmentnya sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.
Berikut Kami share macam-macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat dipahami
dalam penggunaannya.
1. Pengertian Alat-alat berat

Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu
struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyekproyek konstruksi maupun pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar
(Rostiyanti 2009)
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia
dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan
lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :

Dozer,

Alat
gali
(excavator)
seperti
backhoe,
front
shovel,
clamshell;

Alat
pengangkut
seperti
loader,
truck
dan
conveyor
belt;

Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.
2.

Klasifikasi alat-alat berat


Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi
tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.
2.1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat
tersebutberdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi
atas berikut ini (Rostiyanti 2009)

a. Alat Pengolah Lahan


Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau
pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk
pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk
pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Gambar.1.1
Dozer
Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler
Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada
dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi
lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser
yang bisa untuk menggusur tanah.
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping,
tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser
khusus yang disebut Swamp Bulldozer.
Fungsi Alat Berat Dozer Atau Buldozer merupakan traktor yang dipasangkan pisau
atau blade di bagian depannya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong material.
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau buldozer adalah :
1. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan.
2. Pembukaan jalan baru.

3. Memindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.


4. Membantu mengisi material pada scraper.
5. Menyebarkan material.
6. Mengisi kembali saluran.
7. Membersihkan quarry.
Ada dua macam alat penggerak dozer atau buldozer, yaitu roda crawler dan roda ban.
Alat penggerak dozer umumnya adalah crawler. Jenis dozer beroda crawler terbagi menjadi
ringan, sedang dan berat. Jenis ini digunakan untuk menarik dan mendorong beban berat serta
mampu bekerja pada permukaan kasar dan berair. Sedangkan dozer beroda ban dapat
bergerak lebih cepat sehingga lebih ekonomis. Pemakaian alat ini umumnya pada permukaan
seperti beton dan aspal. Dilihat dari jarak tempuh maka dozer beroda ban mempunyai jarak
tempuh lebih besar daripada crawler dozer.
Pisau (Blade) Pada dozer atau buldozer Ada dua fungsi utama dari pisau, yaitu
mendorong material ke depan (drifting) dan mendorong material ke samping (side casting).
Permukaan pisau umumnya melengkung sehingga material bergerak berputar saat didorong.
Pisau dihubungkan dan dikendalikan pada traktor oleh 2 pasang double hydraulic cylinder.
Pasangan pertama bekerja untuk mengatur letak muka pisau sehingga kedalaman penggalian
dapat diatur. Sedangkan pasangan yang kedua bekerja untuk menaikkan dan menurunkan
pisau.
Ada beberapa macam jenis pisau yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan jenisnya
tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis pisau yang umum dipakai
adalah :
1. Straight blade (S-blade). S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan
penimbunan tanah. Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah keras.
2. Angle blade (A-blade). A-blade mempunyai lebar yang lebih besar 0.3 sampai 0.6 m
daripada S-blade. Blade jenis ini digunakan untuk menyingkirkan material ke sisinya,
penggalian saluran, dan pembukaan lahan.
3. Universal blade (U-blade). U-blade juga lebih lebar daripada Sblade. U-blade dipakai
untuk reklamasi lahan. Blade jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengangkut
material dalam jumlah besar pada jarak tempuh yang relatif jauh. Umumnya material
yang ditangani adalah material yang ringan seperti tanah lepas.
4. Cushion blade (C-blade). C-blade umumnya dipasang pada traktor yang besar yang
digunakan untuk mendorong scraper. Blade jenis ini lebih pendek daripada S-blade.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan
untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel,
backhoe, dragline, dan clamshell.
Backhoe
Fungsi Backhoe adalah Backhoe adalah alat berat yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan penggalian yang letaknya di bawah kedudukan backhoe itu sendiri. Fungsi
backhoe sama seperti dragline dan clamshell, namun backhoe dapat menggali dengan
kedalaman yang jauh lebih teliti, juga bisa digunakan sebagai alat pemuat. Fungsi umum
Backhoe Loader adalah melakukan penggalian, pembuatan parit, penimbunan kembali, dan
penanganan material. Alat berat ini biasa digunakan pada:
Konstruksi Umum
1. Penghancuran dan Penggalian
2. Pembuatan Lanskap
3. Pemecahan Aspal dan Pengerasan Jalan
Pada umumnya jenis backhoe dibedakan menurut kendalinya adalah:
1. Dengan kabel controlled
2. Dengan hydraulic controlled
Gerakan backhoe dalam beroperasi terdiri dari empat:
1. Mengisi bucket
2. Mengayun.
3. Membongkar beban.
4. Mengayun balik.
Empat gerakan dasar tersebut menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu siklus ini
juga tergantung dari ukuran backhoe. Backhoe yang kecil waktu siklusnya akan lebih cepat
daripada backhoe yang besar, dan tentu saja juga menentukan kondisi kerja seperti
penggalian tanah yang ulet atau penggalian parit.

Gambar.1.2
Backhoe
Excavator atau ekskavator adalah alat berat yang yang terdiri dari beberapa bagian
yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Alat berat yang biasanya didominasi warna
kuning tersebut terdiri dari bahu (boom), lengan (arm), keranjang atau alat keruk (bucket),
kabin dan tracker. Kabin berada di atas tracker yang hadir dilengkap dengan roda rantai.
Pada umumnya alat berat ekskavator digerakkan dengan tenaga hidrolis mesin diesel
dan berjalan di atas kaki roda rantai. Bisa dibilang ekskavator termasuk alat berat yang
multifungsi lantaran dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam pekerjaan berat. Karenanya
tidak heran bila alat ekskavator tidak hanya digunakan untuk pekerjaan berat di darat tetapi
juga di atas air.
c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada
jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan
jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alatalat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Truk tidak hanya digunakan untuk pengangkutan tanah tetapi juga material-material
lain. Untuk pengangkutan material tertentu, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan,
yaitu :
1. Untuk batuan, dasar bak dialasi papan kayu agar tidak mudah rusak.
2. Untuk aspal, bak dilapisi oleh solar agar aspal tidak menempel pada permukaan bak.
Agar aspal tidak cepat dingin tutup bagian atas dengan terpal.
3. Untuk material lengket seperti lempung basah, pilih bak bersudut bulat
Dalam pengisian baknya, truk memerlukan alat lain seperti excavator dan loader.
Karena truk sangat tergantung pada alat lain, untuk pengisian material tanah perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Excavator merupakan penentu utama jumlah truk, sehingga tentukan jumlah truk agar
excavator tidak idle.

b. Jumlah truk yang menunggu jangan sampai lebih dari 2 unit.


c. lsi truk sampai kapasitas maksimumnya.
d. Untuk mengangkutan material beragam, material paling berat diletakkan di bagian
belakang (menghindari terjadinya kerusakan pada kendali hidrolis).
e. Ganjal ban saat pengisian.
Klasifikasi Truk
1. Truk diklasifikasikan berdasarkan faktor berikut :
2. Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.
3. Jumlah roda, as dan cara penyetiran.
4. Metode pembongkaran muatan.
5. Kapasitas.
6. Sistem pembongkaran.

Gambar1.3
Truk
d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai
alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang
lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
Wheel loader adalah suatu alat yang mirip dengan shovel dozer, tetapi beroda karet
(ban) sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu pada
kemampuan beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering tidak licin karena traksi daerah
basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock
pilling terlebih dahulu denganbulldozer.
Wheel Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan
dimuat kedalamdumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali,
bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket
diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).
Penggusuran tanah dalam jarak dekat.
Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.
Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.
Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)

Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut finishing.


Komponen utama pada wheel loader yaitu:
Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini
biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat seperti
sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.
Lift Arm
Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk
mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder
ember, perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.
Bucket
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk sekop
besar. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan sebagai
mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang dengan tujuan umum ember,
satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya untuk
penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran.
Cara kerja dari Wheel Loader
Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana
alat penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik mempunyai
daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk mengeruk,
mengangkut material atau benda yang berukuran besar.
Untuk pengoperasian bucket dipakai kendali hidrolis (hydraulic controlled),
sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada excavator-loader.
Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material dan membawa, serta
membongkar. Jika daerah sekitar material yang dikerjakan datar, maka loader dapat bergerak
dengan leluasa dalam posisi yang menyenangkan.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa
muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting
ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan
(memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila harus
dimuatkan ke lat angkut, misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan yaitu :
1. V Loading
2. L Loading
3. Cross Loading
4. Overhead Loading

Gambar1.4
Loader

e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan
jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatictiredroller,
compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul
sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan
tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan
membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan
hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan caracara mekanis untuk pemadatan tanah.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin
penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:
Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik
traktor.
Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan
ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain),
bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.
Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda
dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.

Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).


Gambar.1.5
Tandem Roller
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton,
dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang
dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses
material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.
Fungsi Alat concrete mixer truck. Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan
mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah
crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt
mixing plant.
concrete mixer truck adalah merupakan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton kelokasi proyek dimana selama
dalam pengangkutan mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran permenit agar
beton tetap homogen serta tidak mengeras.

Gambar. 1.6.
Concrete Mixer Truck
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan
material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan
secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk
di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat
pemadat.
Asphalt Paver digunakan untuk menghamparkan produk dari Asphalt Mixing
Plant.Fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah
ditentukan.Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai
denganspesifikasi yang telah ditentukan.
Proses Asphalt Paver adalah Material aspal yang ditumpahkan di mulut alat, secara
otomatis akan dibentuk dan diratakansesuai dengan ketebalan dan lengkungan jalan yang
diinginkan. Agar didapat permukaanyang rata, kekentalan (slump) aspal yang dipakai harus
sesuai dengan karakteristik alat. Salah satu jenis asphalt paver :
Paver Aspal AP600D (caterpillar)
Kinerja tinggi dan kenyamanan operator menjadikan AP600D pilihan yang ideal.
AP600Dunggul dalam berbagai aplikasi dari pekerjaan komersial rutin hingga operasi jalan
raya yang menantang.

Gambar. 1.7
Asphalt Paver
2.2. Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya
dapat dibagi atas berikut ini :
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari
mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban
karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.
Fungsi Crane Sebagai Alat Pengangkut Material. Crane termasuk di dalam
kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertikal
dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil.
Untuk pengangkutan material lepas ( loose material ) dengan jarak tempuh yang relatif jauh,
alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain
yang membantu memuat material ke dalamnya.
Tower crane merupakan jenis crane yang statis, namun ada beberapa jenis crane yang
mempunyai penggerak. Karakteristik operasional semua crane yang bergerak pada prinsipnya
sama, dengan perbedaan pada penggeraknya. Crane dengan penggerak artinya crane tersebut
dapat melakukan mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Jarak perpindahan tersebut
tergantung pada jenis penggeraknya yaitu roda ban atau roda crawler. Crane yang mempunyai
kemampuan bergerak ini terdiri atas tiga jenis yaitu Crawler Mounted Crane, Truck Mounted
Crane, dan Wheel Mounted Crane

Gambar. 1.8
Crawler crane
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton
maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar. 1.9
Tower Crane

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom


putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Beberapa jenis
Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan
pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah dipindahpindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat
yang relatif tinggi
Bagian-bagian Tower Crane dan Fungsinya. Crane sering digunakan dalam proyek
konstruksi. Terlebih lagi pada konstruksi besar, seperti pembangunan bangunan-bangunan
tinggi. Selain itu juga crane dapat kita jumpai di pelabuhan, perbengkelan, industry dan
pergudangan. Untuk lebih jelas mengenai pengertian crane dan fungsinya anda dapat
melihatnya
Dengan fungsinya yang sangat penting, crane memiliki bagian-bagian. Setiap bagian
memiliki fungsi yang berbeda-beda dan saling berkaitan. Berikut dibawah ini adalah bagianbagian dari tower crane dan fungsinya.
Bagian utama tower crane terdiri dari 3 yaitu:
1. Pondasi

Pondasi pada tower crane berfungsi menahan tower crane agar tidak jatuh dan juga berfungsi
meneruskan beban dari tower crane ke tanah yang keras. Pada bagian inilah kaki tower crane
dibaut
pada
pondasi
beton
yang
masif
dan
besar.

2. Tiang/standard section

Tiang pada tower crane merupakan bagian vertical yang bias terus bertambah tinggi
seiring dengan kebutuhan proyek. Selain itu pada tiang terdapat tangga vertikal yang dibagi
per section yang nantinya akan digunakan oleh operator untuk naik ke atas.
3. Unit yang berputar
Unit berputar terdiri dari 3 bagian yaitu:

a. Horizontal jib

Horizontal jib biasa disebut juga sebagai hoisting jib atau working jib merupakan bagian
horizontal dari sebuah tower crane yang panjang dan berfungsi sebagai bagian pengangkat
beban.
b. Machinery jib

Machinery jib atau biasa disebut juga counter balance jib yang berfungsi sebagai counter
balance. Pada bagian inilah terdapat motor penggerak tower crane, alat elektronik dan sebuah
beton masif.
c. Operators cab

bagian ini merupakan sebuah tempat operator melakukan tugasnya. Cab ini haruslah
memiliki jendela besar untuk memastikan operator memiliki pandangan penuh terhadap
lokasi konstruksi. Mengingat letaknya yang tinggi, cab ini juga sebaiknya dilengkapi dengan
AC dan perlengkapan lainnya
3. Fungsi alat berat
Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi LogLoader,
Harvester/Processor, dan Road Builder.

Gambar. 1.10
Alat Berat Kehutanan
Backhoe Loadermerupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya.
Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian
belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada excavator

Gambar. 1.11
BACKHOE LOADER
Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:
(1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler Excavator)
(2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).

Gambar. 1.12
Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :
Excavating (menggali)
Loading (memuat material)
Lifting (mengangkat beban)
Hammering (menghancurkan batuan)
Drilling (mengebor), dan lain sebagainya
Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas
implement yang digunakan.
Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara
mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk
penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian

tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan
kembali galian tanah hasilnya kurang memuaskan.
\

Gambar. 1.13
MOTOR GRADER

Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:
Perataan tanah (Spreading).
Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada pekerjaan tanah.
Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).
Pembuatan parit (Crowning Ditching)
Pemberaian butiran tanah (scarifying)
Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :
Grading, Spreading, Ditching
Scarifying
Side Sloping
Dozing
Ripping
Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :
Loading, Dozing,
Digging,
Clamping,
Grading, Leveling, dan sebagainya.

Gambar. 1.14
Skid Steer Loader

Gambar. 1.15
Skidder
Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :
Wheel Skidder
Track Skidder
Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).

Gambar. 1.16
Wheel Tractor Scrapper
Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan,
menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan
untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian
muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan
tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5
mm pula.
Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan,
menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan
terbang. Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali,
(2) kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:
(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled
Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan
ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab
gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis
kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini
banyak digunakan.
Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah.
Produksi SelfPropelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang
sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton
(m3) maupun kecepatannya.

Gambar 1.17
Articulated Dump Truck
Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan
membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Gambar 1.18
Off Highway Truck
Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truckjuga digunakan untuk memindahkan
material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.

Gambar.1-19.
Wheel Dozer
Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya
hampir sama dengan dozer.

Gambar.1.20
Track Type Loader
Track Type Loaderdigunakan untuk memuat material, sama halnya dengan wheel loader,
hanya saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.

Gambar 1.21.
Wheel Loader

Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti
Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk
menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu
Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk
menggusur bongkaran, menggusur tonggaktonggak kayu kecil, menggali pondasi basement
dan lain-lain.
Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan
sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan
menggunakan Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu :
(1) Loader dengan roda rantai (CrawlerLoader), dan
(2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).
Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan
adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu
sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakan
Wheel Loader.
Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau
OHT. Pada wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya
(tergantung dari attachment yang digunakan) seperti : WHA (Waste Handling Arrangement)
Integrated Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.

Gambar. 1.22
Track Type Tractor
Track Type Tractoratau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk
mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan
penggunaan lainnya yang sesuai.
Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari
attachment yang dipasangkan, yaitu :
Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper
Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Gambar.1- 23
Telehandler
Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada
mesintersebut. Misalnya bisa digunakan sebagai forklift dengan daya jangkau yang lebih jauh.
Power Shovel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang
disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan
alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat
untuk mebuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di
lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat
kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel
(cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

Cara kerja Power Shovel


Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan
digali, dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk
tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke dalam bucket. Jika
bucket sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah berpengalaman, akan dapat
mengatur gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket
mencapai bagian atas tebing.

Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju
tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan
sempurna, shovel digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti
semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,


Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
Swing (memutar) untuk membuang (dump),
Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

You might also like