You are on page 1of 23

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI DAN BAHAYA MEROKOK

Oleh :
IIN ANDRIANI
NPM: 13241033

YAYASAN PENDIDIKAN SAPTA BUANA


AKADEMI KEBIDANAN WIRA BUANA
KOTA METRO
2016

HIPERTENSI
1.

Pengertian

Hipertensi dikategorikan ringan jika tekanan diastoliknya berkisar 95 - 104


MmHg, hipertensi sedang kalau tekanan diastoliknya diantara kisaran 105 &
114 MmHg, & hipertensi berat bila tekanan diastoliknya berkisar 115 MmHg
atau lebih dari itu. Pembagian atau perkategian ini berdasarkan dari
peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan
sistolik (Gunawan, 2003).
Hipertensi ialah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan
hipertensi merupakan sebuah kondisi di mana berlangsung gangguan pada
mekanisme pengaturan tekanan darah (Mansjoer,2008 : 144).

i.

Etiologi/Penyebab
Hipertensi berdasarkan penyebabnya bisa dibedakan menjadi 2 golongan besar
yakni : (Lany Gunawan, 2001)
a.

Hipertensi essensial (hipertensi primer) ialah hipertensi yang tidak


diketahui apa penyebabnya.
0. Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang biasanya di sebabkan oleh
penyakit lain.
Hipertensi primer hampir terdapat pada lebih dari 90 persen penderita
hipertensi, sedangkan 10 persen sisanya disebabkan oleh hipertensi
sekunder. Walaupun hipertensi primer belum diketahui dengan tentu
penyebabnya, data- data penelitian sudah dapat menemukan sekian banyak
factor yang tidak jarang sekali menyebabkan terjadinya sebuah penyakit
hipertensi. Pada umunya penyakit hipertensi tak memiliki penyebab yang
secara spesifik. Hipertensi terjadi juga terjadi sebagai respon peningkatan
cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Tapi ada sekian banyak
factor yang sangat mempengaruhi proses terjadinya hipertensi :
1. Genetik : Respon nerologi yang terjadi pada stress atau disebabkan
karena kelainan eksresi atau disebabkan karena transport Na.
2.

Obesitas : Yang disebabkan karena terkait dengan level insulin yang


tinggi yang mengakibatkan atau menyebabkan tekanan darah menjadi
meningkat.

3.

Stress dikarenakan atau disebabkan oleh Lingkungan.

4.

Karena hilangnya Elastisitas pada jaringan serta arterisklerosis pada

seseorang yang lanjut usia serta terdapat pelebaran pembuluh darah.


Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia yaitu karena terjadinya
proses perubahan - perubahan pada :
a.

Elastisitas dinding aorta menurun

b.

Katub jantung menebal & menjadi kaku

c.

Kekuatan jantung dalam memompa darah yang menurun 1% setiap tahun


setelah biasanya berusia sekitar 20 tahun kekuatan jantung memompa
darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

d.

Kehilangan

elastisitas

pembuluh

darah

faktor

ini

berjalan

karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer buat oksigenasi


e.

Disebabkan karena meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Biarpun hipertensi primer belum diketahui dengan tentu apa yang


menyebabkannya, namun data-data penelitian sudah menemukan sekian
banyak aspek yang sering menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi. Aspek
tersebut yaitu sebagai berikut :
a.

Faktor keturunan
Dan data statistik yang ditemukan terbukti bahwa seorang akan
mempunyai kemungkinan jauh lebih besar utk memperoleh hipertensi
apabila orang tuanya merupakan penderita hipertensi.

b.

Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi yaitu :
-

umur( bila usia bertambah sehingga TD meningkat )

- Jenis kelamin (laki laki lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan


dengan perempuan)
- Ras (ras kulit hitam ternyata lebih banyak terkena penyakit hipertensi
dari kulit putih)
c.

Adat hidup
Tradisi hidup atau gaya hidup saat ini ternyata yang sering menyebabkan
timbulnya hipertensi ialah :

ii.

Mengonsumsi garam yg tinggi (melebihi dari 30 gram)

Kegemukan atau makan berlebihan

Stress karena suatu masalah

Memiliki kebiasaan dalam merokok

Memiliki kebiasaan suka mengkonsumsi minuman beralkohol

Minum obat-obatan (seperti ephedrine, prednison, dan epineprin)

Patofisiologi
Penyebab utama adalah pada penyakit jantung hipertensif merupakan
hipertrofi ventrikel kiri yang terjadi sebagai akibat dengan cara langsung
dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh darah perifer dan beban akhir
ventrikel kiri. Aspek yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri yakni derajat
& lamanya peningkatan diastole. Pengaruh sekian banyak aspek humoral
seperti rangsangan simpato-adrenal yg meningkat & peningkatan aktivasi
sistem renin-angiotensinaldosteron (RAA) belum didapati, bisa jadi yang
merupakan penunjang saja. Fungsi pompa ventrikel kiri tatkala hipertensi
berhubungan erat bersama penyebab hipertrofi dan terjadinya aterosklerosis
primer.
Terhadap stadium permulaan hipertensi, hipertrofi yang berlangsung
yakni difus (konsentrik). Rasio massa & volume akhir diastolik ventrikel
kiri meningkat tidak dengan perubahan yg berarti pada fungsi pompa efektif
ventrikel kiri. Pada stadium seterusnya, dikarenakan penyakir berlanjut
terus, hipertrofi menjadi tidak teratur, dan hasilnya eksentrik, akibat
terbatasnya aliran darah koroner. Khas pada jantung dgn hipertrofi eksentrik
menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume, oleh
dikarenakan meningkatnya volume diastolik akhir. Factor ini diperlihatkan
juga sebagai penurunan dengan cam menyeluruh fungsi pompa (penurunan
fraksi ejeksi), peningkatan tegangan dinding ventrikel pada waktu sistol &
konsumsi oksigen otot jantung. Hal-hal yg memperburuk fungsi mekanik
ventrikel kiri berhubungan erat apabila disertai dengan penyakit jantung
koroner.

Hal Koroner. Meskipun tekanan perfusi koroner meningkat, tahanan


pembuluh koroner pula meningkat. Menjadi cadangan aliran darah koroner
menyusut. Perubahan-perubahan secara hemodinamik sirkulasi koroner
yang terjadi pada hipertensi berhubungan erat bersama derajat hipertrofi otot
jantung. Ada 2 factor penting penyebab penurunan cadangan aliran darah
koroner, adalah :
1. penebalan arteriol koroner, adalah bagian dan hipertrofi umum pada otot
polos pembuluh darah yang resistensi arteriol (arteriolar resistance
vessels) semua badan. Setelah Itu terjadi retensi garam & air yg
mengakibatkan berkurangnya compliance pembuluh-pembuluh ini &
mengakibatkan tahanan perifer;
2. hipertrofi yg meningkat mengakibatkan kurangnya kepadatan kepiler per
unit otot jantung apabila timbul hipertrofi eksentrik. Peningkatan jarak
difusi antara kapiler & serat otot yg hipertrofik jadi faktor utama pada
stadium lanjut dari gambaran hemodinamik ini. Menjadi, factor koroner
pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit, meski kelihatan
sebagai penyebab patologis yg penting dari gangguan aktifitas mekanik
ventrikel kiri.
Untuk mempermudah pemahaman dapat dilihat pada skema yang ada
dibawah ini:
iii.

Tanda dan Gejala


Tanda serta gejala hipertensi dapat dibedakan menjadi :
a.

Tidak ada gejala yang begitu spesifik yang dapat dihubungkan dengan
adanya peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri
oleh tenaga kesehatan yang memeriksa tekanan darahnya. Ini
menunjukan bahwa hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
atau di tentukan apabila tekanan arteri tidak dikur.

b.

Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang


menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataannya ini adalah gejala terlazim yang berkaitan kebanyakan
pasien yang mencari bantuan medis.

iv.

Klasifikasi
Dengan Cara Minis derajat hipertensi akan dikelompokkan sebagai berikut :

Katedori
Normal
Normal tinodi
Stadium 1
(Hipertensi ringan)
Stadium 2
(Hipertensi sedang)
Stadium 3
(Hipertensi berat)
Stadium 4
(Hipertensi malign a)
v.

Dibawah 130 mmHg


130-139 mmHg

Tekanan Darah
Diastolik
Dibawah 85 mmHg
85-89 mmHg

140-159 mmHg

90-99 mmHg

160-179 mmHg

100-109 mmHg

180-209 mmHg

110-119 mmHg

210 mmHg atau lebih

120 mmHg atau lebih

Tekanan Darah Sistolik

MANIFESTASI KLINIS
Terhadap sebagian besar penderita, hipertensi tak memunculkan gejala;
biarpun secara tidak sengaja sekian banyak gejala terjadi bersamaan & diakui
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud yakni sakit kepala, perdarahan dan hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang mungkin terjadi baik pada penderita
hipertensi, ataupun pada seseorang bersama tekanan darah yang normal.

Kalau hipertensinya berat atau menahun dan tak diobati, mampu timbul gejala
berikut :
-

sakit kepala

kelelahan

Mual muntah

sesak nafas

gelisah

pandangan jadi kabur yang terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada


otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan


bahkan koma dikarenakan terjadi pembengkakan otak. Kondisi ini
dinamakan ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan
langsung.

vi.

KOMPLIKASI
Adapun komplikasi yang bisa berlangsung pada penyakit hipertensi menurut
TIM POKJA RS Harapan Kita (2003 : 64) dan Dr. Budhi Setianto (Depkes,
2007) yakni diantaranya
-

Penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak, dan


transient ischemic

attack

Penyakit jantung seperti gagal jantung, angina pectoris, infark miocard


acut (IMA).

vii.

Penyakit ginjal seperti gagal ginjal.

Penyakit mata seperti perdarahan retina, penebalan retina, oedema pupil.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang menurut Dosen Fakultas kedokteran USU, Abdul
Madjid (2004), meliputi :
a. Pemeriksaan laboratorium teratur yang dilakukan sebelum mengawali
terapi bertujuan memastikan adanya kerusakan organ dan faktor resiko

lain atau mencari penyebab hipertensi. umumnya diperiksa urin analisa,


darah perifer komplit, kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah
puasa, kolesterol keseluruhan, HDL, LDL
b. Pemeriksaan EKG. EKG (pembesaran jantung, gangguan konduksi), IVP
(bisa mengidentifikasi hipertensi, yang merupakan tambahan bisa
dilakukan pemerisaan lain, seperti klirens kreatinin, protein, asam urat,
TSH & ekordiografi.
c. Pemeriksaan diagnostik meliputi BUN /creatinin (fungsi ginjal), glucose
(DM) kalium serum (meningkat menunjukkan aldosteron yang
meningkat), kalsium serum (peningkatan bisa menyebabkan hipertensi :
kolesterol dan tri gliserit (indikasi pencetus hipertensi), pemeriksaan tiroid
(menyebabkan vasokonstrisi), urinanalisa protein, gula (menunjukkan
disfungsi ginjal), asam urat (hal penyebab hipertensi).
d. Pemeriksaan radiologi : Photo dada & CT scan
viii.

PENATALAKSANAAN
Olah raga lebih banyak dihubungkan bersama pengobatan hipertensi,
sebab olah raga isotonik (seperti bersepeda, jogging, aerobic) yang rutin bisa
memperlancar peredaran darah maka bisa menurunkan tekanan darah. Olah
raga dapat juga digunakan buat mengurangi/ mencegah obesitas dan
mengurangi asupan garam ke dalam badan (badan yg berkeringat akan
mengeluarkan garam melalui kulit).
Pengobatan hipertensi dengan cara garis besar dibagi jadi 2 type adalah :
1.

Pengobatan non obat (non farmakologis)

2.

Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)

3.

Pengobatan non obat (non farmakologis)


Pengobatan non farmakologis kadang-kadang bisa mengontrol

tekanan darah maka pengobatan farmakologis jadi tak digunakan atau


sekurangkurangnya ditunda. Sedangkan pada kondisi di mana obat anti
hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis akan dimanfaatkan
sebagai pelengkap untuk mendapati efek pengobatan yang tambah baik.
Pengobatan non farmakologis diantaranya yakni :
1) Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2) Mengurangi asupan garam ke dalam badan. Nasehat pengurangan garam,
mesti memperhatikan rutinitas makan penderita. Pengurangan asupan
garam dengan cara drastis dapat susah dilaksanakan. Trik pengobatan ini

hendaknya tidak dipakai yang merupakan pengobatan tunggal, namun


lebih baik dipakai juga sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
3) Ciptakan kondisi nicks Bermacam Macam trick relaksasi seperti meditasi,
yoga atau hipnosis sanggup mengontrol system saraf yang hasilnya
mampu menurunkan tekanan darah.
4) Melaksanakan olah raga seperti senam aerobik atau jalan serentak selama
30-45 menit jumlahnya 3-4 kali seminggu.
5) Berhenti merokok & mengurangi mengonsumsi alkohol Pengobatan
dengan obat-obatan (farmakologis) obat-obatan antihipertensi. Terdapat
tidak sedikit tipe obat antihipertensi yang beredar sekarang ini. Buat
pemilihan obat yang pas diharapkan menghubungi dokter.
6) Diuretik
Obat-obatan type diuretik bekerja secara mengeluarkan cairan tubuh
(melalui kencing) maka volume cairan ditubuh menyusut yang
mengakibatkan daya pompa jantung jadi lebih ringan. Sample obatannya
merupakan Hidroklorotiazid.
7) Penghambat Simpatetik Golongan obat ini bekerja dengan menghambat
gerakan saraf simpatis (saraf yg bekerja pada disaat kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin & Reserpin.
8) Betabloker
Prosedur kerja anti-hipertensi obat ini ialah lewat penurunan daya pompa
jantung. Type betabloker tak dianjurkan kepada penderita yang sudah
didapati mengidap kesukaran pernapasan seperti asma bronkial. Contoh
obatnya yakni: Metoprolol, Propranolol & Atenolol. Terhadap penderita
diabetes melitus mesti hati-hati, dikarenakan akan menutupi gejala
hipoglikemia (keadaan di mana kadar gula dalam darah turun jadi teramat
rendah yg dapat berakibat bahaya bagi penderitanya). Kepada orang tua
terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) maka
pemberian obat mesti hati-hati.
9) Vasodilator
Obat golongan ini bekerja cepat terhadap pembuluh darah dengan relaksasi
otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk juga dalam golongan ini

yakni : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang mungkin saja bakal


terjadi dan pemberian obat ini merupakan : sakit kepala dan pusing.
10) Penghambat ensim konversi Angiotensin
Trick kerja obat golongan ini merupakan menghambat pembentukan zat
Angiotensin II (zat yg bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk juga golongan ini yaitu Kaptopril. Efek
samping yang bisa jadi timbul ialah : batuk kering, pusing, sakit kepala
dan lemas.
11) Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung secara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk juga golongan obat ini
yakni : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang bisa jadi
timbul merupakan : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
12) Penghambat Reseptor Angiotensin II Kiat kerja obat ini yaitu dengan
menghalangi penempelan zat Angiotensin II kepada reseptornya yang
mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang
termasuk juga dalam golongan ini yaitu Valsartan (Diovan). Efek samping
yang bisa saja timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
Dengan pengobatan dan kontrol yg rutin, pula menghindari perihal
dampak terjadinya hipertensi, sehingga angka kematian akibat penyakit
ini bisa ditekan.

BAHAYA MEROKOK
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dan kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter
pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring
nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru
atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan,
jarang sekali di patuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian
dan para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan
kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki
dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti
merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu
terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang
di sekitar perokok yang bukan perokok.
2. Dampak dari merokok

Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap


oleh perokok, tidak kurang dan 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang
dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin,
gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein,
asetilen,

benzaldehid,

urethan,

benzen,

methanol,

kumarin,

4-

etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu - ribu zat di


dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi
Kesehatan dunia (WHO), setiap sate jam, tembakau rokok membunuh 560
orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian
didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak
terlepas dan 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan
karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dan rokok memiliki
benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat
pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya
yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik
dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta
berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan
dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok,
perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja,
meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk
dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok.
Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan
klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats
seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok.
Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat
menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru,
impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat
menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok

aktif, perokok pasif lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap
rokok yang paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan
dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak
yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di
sekolah maupun di luar sekolah. Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya
sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam
asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna
sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya
sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dan pembakaran tembakau tersebut)
dihirup masuk ke dalam jalan napas.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang
menyebabkan:
Gelisah, tangan gemetar (tremor) Cita rasa / selera makan berkurang Ibu-ibu
hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
Jika karena kecanduan, maka tips yang hams dilakukan adalah: Pikirkanlah
hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis
karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)
Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap
kali timbul keinginan untuk merokok

Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah


menyibukkan diri
Berolahraga yang menyennagkan dan disukai secara teratur dan terukur

Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.

Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok


dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang
lain seperti pensil, pena, atau membaca buku

Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dan


jangkauan dan buanglah korek api

Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dan duduk setelah
makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang
membuat lupa pada rokok

Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus
buah dll

Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat


bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru,
kanker, stroke, keguguran, dll.

Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:


Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang
menderita salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut
menyerang diri kita sendiri.

Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan


seperti berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau
hobi Anda.

Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau
nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak
mungkin bisa mengatasi masalah yang ada.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara
untuk membantu mengalihkan perhatian dan rokok. Jika ingin berhenti
merokok hams menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang
paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
1. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahanbahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dan daun tembakau kering, kertas
dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen
(0), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil.
Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai
(CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa


seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran
yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada
bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + 02 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu
800oC))

2. Reaksi pembakaran rokok


Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi
senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan
oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada
temperatur yang lebih rendah dart 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa
pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas
reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya
komplek.

CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada


suhu 400- 800oC))

reaksi pirolisa

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak
senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang
mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan
berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal
lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk
pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan
cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses

hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir
kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.

3. Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin


Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang
berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada
daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur
tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin
dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan
geometri saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi
sehenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi.
Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi
sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru
masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami
keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya
dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di
kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran
gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang
melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia
sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan
bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang
dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru
mereka.
4.

Tar dan Asap Rokok


Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan
mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan
penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus

menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal
oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat
meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine. TAR yang
tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung
kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi
kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun
disaluran itu yang menyebabkan :
Batuk-batuk atau sesak napas, Tar yang menempel di jalan napas dapat
menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
5.

Gas CO (Karbon Mono Oksida)

6.

Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah.
Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen.
Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang
daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena
keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai
terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok
dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh
negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah.
Nikotin dan kerja nikotin

Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem
syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering
dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah
tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya.
Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa
membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai
terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh
jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan
perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada
permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan
pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang
menyebabkan :
-

Jantung berdebar-debar

Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah,

berhubungan erat terjadinya serangan jantung. Saat merokok, nikotin


mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di
reseptor nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA).
Nikotin yang terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus
accumbens (nAcc). Dopamin itulah yang diyakini menimbulkan perasaan
tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk
memperoleh efek nyaman itu.
Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan
nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya
timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.

Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena
rasa ketagihan terhadap nikotin. Peran verenicline berfungsi sebagai
pemutus rantai adiksi. Biasanya nikotin berikatan dengan reseptor 42,
namun nanti yang akan berkaitan dengan reseptor 42 adalah verenicline
yang bekerja dengan dua cara. Pertama, verenicline menstimulasi reseptor
untuk melepaskan dopami secara pasrial, tujuanya untuk mengurangi gejala
putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi atau badmood yang
ditimbulkan dari proses berhenti merokok.

Kedua, verenicline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi


bila merokok kembali, nikotin tidal( dapat menempel di reseptor, sehingga
mengurangi rasa nikmat dari rokok tersebut. = Verenicline dapat diberikan
pada perokok dewasa atau minimal usia 18 tahun yang ingin berhenti
merokok. Verenicline dapat diberikan pada perokok berat maupun ringan.
Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-lahan.
Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama
tiga bulan, baik bagi perokok berat atau ringan. Efek samping verenicline
adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal. Meski demikian,
manfaat yang ditimbulkan dan berhenti merokok jauh lebih besar karena
dalam sebatang rokok terkandung lebih dan 4 ribu bahan kimia dan 250 zat
karsinogenik.

Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap tembakau (rokok) seperti
aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida dan toluene sama
seperti yang ditemukan pada bahan industri.
Bahaya Rokok/Bahaya Merokok

1. Penyakit jantung
Rokok menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh
darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak
memblok aliran darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini
menyebabkan penyakit jantung.
Jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan
angina atau nyeri dada. Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar
terblokir, serangan jantung bisa terjadi.
Semakin banyak rokok yang dihisap dan semakin lama seseorang
merokok, semakin besar kesempatannya mengembangkan penyakit jantung
atau menderita serangan jantung atau stroke.
2. Penyakit paru
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena
merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK).
Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dan waktu ke
waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut.
Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi
gejala biasanya akan jauh lebih buruk di kemudian hari, menurut American
Cancer Society.

3. Kanker paru dan kanker lainnya


Kanker paru2 sudah lama dikaitkan dg bahaya rokok, yang juga dapat
menyebabkan terhadap kanker lain seperti dan mulut, kotak suara atau laring,
tenggorokan dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal,
kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan kanker darah (leukemia).
4. Diabetes
Merokok meningkatkan resiko terjadinya diabetes, menurut Cleveland
Clinic. Rokok juga bisa naik menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti

penyakit mata, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit


ginjal dan masalah kaki.
5. Impotensi
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk penyakit pembuluh darah
perifer, yang mempersempit pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh
bagian tubuh. Pembuluh darah ke p3nis kemungkinan juga akan terpengaruh
karena merupakan pembuluh darah yg kecil & dapat mengakibatkan disfungsi
ereksi/impoten.
6. Menimbulkan Kebutaan
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi
makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam setudi yg
diterbitkan dalam 'Archives of Ophthalmology' pada tahun 2007 menemukan
yaitu orang merokok empat kali lebih mungkin dibanding orang yang bukan
perokok untuk mengembangkan degenerasi makula, yg merusak makula, pusat
retina, dan menghancurkan penglihatan sentral tajam.
7. Penyakit mulut
Penyakit mulut yang disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut,
kanker leher, penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.
8. Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin
dalam kandungan dan kehamilan, termasuk infertilitas (kemandulan),
keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan rendah, dan sindrom
kematian mendadak bayi.
9. Gangguan Pernafasan
Merokok meningkatkan risiko kematian karena penyakit paru kronis
hingga sepuluh kali lipat. Sekitar 90% kematian karena penyakit paru kronis
disebabkan oleh merokok.
Sebagai generasi muda bangsa yang dituntut lebih aktif dan berperan
dalam negara, baiknya kita bisa memahami dan ikut mengkampanyekan 'no

smoking' bukan hanya dihari kampanye 31 Mei, akan tetapi setiap hari dan
setiap saat.
Mirisnya, saat ini Rokok sudah dikonsumsi oleh anak-anak dibawah umur
dan sudah menjadi sebuah 'keharusan' dalam artian mereka sudah candu
terhadap rokok tersebut. Mereka seakan terbebaskan oleh sebatang rokok yang
mereka isap.
Jika saja anda adalah salah satu orang yang merokok aktif, cobalah untuk
berhenti merokok dengan melakukan cam sebagai berikut. Hal penting yang
hams dilakukan dalam berhenti merokok adalah NIAT yang sungguh-sungguh.
Cara Berhenti Merokok
1.

Niat yang sungguh-sungguh untuk berhenti merokok.

2.

Belajar membenci rokok

3.

Bergaullah dengan orang yang tidak merokok

4.

Sering-sering pergi ke tempat yang ruangannya ber-AC

5.

Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.

6.

Jika ingin merokok, tundalah 10 menit lagi.

7.

Beritau teman dan orang terdekat kalau kita ingin berhenti merokok.

8.

Kurangi jumplah merokok sedikit demi sedikit.

9.

Hilangkan kebiasaan Bengong atau menunggu.

0.

Sering-seringlah pergi ke rumah sakit, agar tau pentingnya kesehatan.

1.

Cari pengganti rokok, misalnya permen atau gula.

Coba dan coba lagi jika masih gagal

You might also like