You are on page 1of 8

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISI KANDUNGAN QS. AL-MAIDAH (48)

KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK :

1. DELLA PERATIWI

2. KADEK FEBRIYANI
3. MELISA MONICA
4. M. RAFLIE GHIFARIE
5. NADIA IJKRI AULIA
6. R.A NURUL ASIQYN
7. SARAH SHANIA
8. SINTIYA NUR ALIZA

DAFTAR ISI
1. KATA
PENGHANTAR
.
2. BAB I
A. LATAR
BELAKANG
............
B. RUMUSAN
MASALAH
.
C. TUJUAN

3. BAB II
D. PEMBAHASAN
................
4. BAB III
E. KESIMPULAN
..
F. DAFTAR
PUSTAKA

KATA PENGHANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan
sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul Isi kandungan QS. Al-Maidah (48) yang
menurut kami patut untuk di teladani di kehidupan sehari-hari dari
kandungan surah Al-Maidah ini.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Palembang,
20 Agustus 2014
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Surah Al-Ma'idah (bahasa Arab:, al-M'idah, "Jamuan (Hidangan)") adalah
surah ke-5 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan
surah Madaniyah. Sekalipun ada ayat-ayatnya yang turun di Mekkah, namun ayat
ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu di waktu peristiwa
Haji Wada'. Surah ini dinamakan Al-Ma'idah (hidangan) karena memuat kisah
pengikut-pengikut setia Nabi Isa a.s. meminta kepada Nabi Isa a.s. agar Allah
menurunkan untuk mereka Al-Ma'idah (hidangan makanan) dari langit (ayat 112).
Dan dinamakan Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama
surah ini, dimana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap
Allah dan perjanjian-perjanjian yang mereka buat sesamanya. Dinamakan juga AlMunqidz (yang menyelamatkan), karena akhir surat ini mengandung kisah tentang
Nabi Isa a.s. penyelamat pengikut-pengikut setianya dari azab Allah.

Pokok-pokok isi
1. Keimanan: Bantahan terhadap orang-orang yang mempertuhankan Nabi Isa
a.s.
2. Hukum-hukum: Keharusan memenuhi perjanjian; hukum melanggar syi'ar
Allah; makanan yang dihalalkan dan diharamkan; hukum mengawini ahli
kitab; wudhu; tayammum; mandi; hukum membunuh orang; hukum
mengacau dan mengganggu keamanan; hukum qishaas; hukum melanggar
sumpah dan kafaaratnya; hukum binatang waktu ihram; hukum persaksian
dalam berwasiat.
3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Nabi Musa a.s. menyuruh kaumnya memasuki
Palestina; kisah Habil dan Qabil, kisah-kisah tentang Nabi Isa a.s.
4. Lainnya: Keharusan bersifat lemah lembut terhadap sesama mukmin
bersikap keras terhadap orang-orang kafir; penyempurnaan Agama Islam
pada zaman Nabi Muhammad SAW; keharusan jujur dan berlaku adil; sikap
dalam menghadapi berita-berita bohong; akibat berteman akrab dengan

orang yang bukan muslim; kutukan Allah terhadap orang-orang Yahudi,


kewajiban rasul hanya menyampaikan agama; sikap Yahudi dan Nasrani
terhadap orang Islam; Ka'bah ; peringatan Allah supaya meninggalkan
kebiasaan Arab jahiliyah; larangan-larangan terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang mengakibatkan kesempitan dalam agama.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan tafsir QS. al-Maidah ayat 48?
2. Apa saja hadist yang berkaitan dengan QS. Al-maidah ayat 48?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja yang terkandung dalam Qs. Al-maidah ayat 48
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan Qs. Al-maidah ayat 48

BAB II
ISI
D.PEMBAHASAN
1. Tafsir Qs. Al-maidah ayat 48 :


()
Artinya: Dan kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya ) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan, dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu , Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kami dijadikan-Nya satu umat

(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,


maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan
itu.

Pengertian secara umum yaitu, setelah Allah SWT menurunkan Taurat, lalu
Injil kepada Bani Israil, dan Dia terangkan petunjuk maupun cahaya yang Dia
pesankan dalam kedua kitab itu, serta Dia jelaskan pula kewajiban yang harus
mereka tunaikan untuk menegakkan keduanya, serta ancaman-Nya terhadap
mereka berupa hukuman apabila tidak menggunakan kedua kitab tersebut dalam
memutuskan perkara, maka sesudah itu, Allah terangkan disini, Dia telah
menurunkan Alquran ini di antara kitab-kitab lain sebelumnya.
Diriwayatkan dari Qatadah dalam penafsirannya tentang Syiratan wa
minhajan, dia mengatakan bahwa maksudnya ialah jalan dan sunnah. Adapun
sunnah itu berbeda-beda. Taurat punya syariat tersendiri, Injil punya syariat
tersendiri dan Alquran pun punya syariat tersendiri. Dalam hal ini, Allah
menghalalkan pada masing-masing yang Dia kehendaki dan mengharamkan apa
yang Dia kehendaki. Maksudnya supaya diketahui siapa yang taat kepada-Nya dan
siapa yang tidak. Akan tetapi, Ad-Din yang tidak menerima lainnya adalah tauhid
dan ikhlas, dan inilah yang dibawa oleh semua utusan Allah. Juga diriwayatkan dari
Qatadah, bahwa dia mengatakan lagi : Ad-Din atau agama adalah satu, sekalipun
syariatnya berbeda-beda.
Dengan demikian bisa dimengerti, bahwa yang dimaksud syariat ialah
hukum-hukum amaliah yang berbeda-beda menurut masing-masing rasul yang
datang kemudian menghapuskan syariat sebelumnya. Sedang Ad-Din adalah
prinsip-prinsip permanen yang tidak berubah, sekalipun berbeda nabi.

BAB III
PENUTUP
E. KESIMPULAN
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu;
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami
berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukanNya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
[421]. Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya
ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya.
[422]. Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang
sebelumnya.

F. DAFTAR PUSTAKA
1. ekiduab.blogspot.com/2012/05/kelompok-i-tafsir-ayat-ekonomi.html
2. abdullahhabib.blogspot.com/2013/04/tafsir-ayat-ayat-tentangrisalah.html

3. http://www.tafsir.web.id/2013/02/tafsir-al-maidah-ayat-48-56.html
4. http://brainly.co.id/tugas/329873

You might also like