Professional Documents
Culture Documents
ANAK HIPERAKTIF
STASE ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Galeri
Nemie
Rika Prissilia
Septia Iga Hesti Wulandari
Septiarinda
Sri Astuti
Syarifah
Vivi Yuniana Mayang Sari
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Bagaimana Konsep Teori Anak Dengan Hiperaktif.
1.3.2 Mengetahui Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak
Dengan Hiperaktif.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Laporan Pendahuluan
2.1.1 Definisi
Sindroma hiperaktivitas merupakan istilah gangguan kekurangan perhatian
menandakan gangguan-gangguan sentral yang terdapat pada anak-anak, yang
sampai saat ini dicap sebagai menderita hiperaktivitas, hiperkinesis, kerusakan
otak minimal atau disfungsi serebral minimal. (Nelson, 1994) Hiperaktif
menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak.
Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan
bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. (Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya
Mengatasi Problem Anak Sehari-hari) Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku
yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak
mampu memusatkan perhatian. (Sani Budiantini Hermawan, Psi.,)
3
yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka
suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti
mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung datang.
2.1.2 Etiologi
2.1.2.1 Faktor neurologik
Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir
dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, distresfetal,
persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimiagravidarum atau eklamsia
dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di samping itu faktorfaktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yang terlalu muda,
ibu yang merokok dan minum alkohol juga meninggikan insiden hiperaktif.
Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang
neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi pada salah
satu neurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin merupakan zat
aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi. Beberapa studi
menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah tertentu pada anak
hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah orbitallimbik otak, khususnya sisi sebelah kanan.
2.1.2.2 Faktor toksik
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet
memiliki potensi untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di samping itu,
kadar timah (lead) dalam serum darah anak yang meningkat, ibu yang merokok
dan mengkonsumsi alkohol, terkena sinar X pada saat hamil juga dapat
melahirkan calon anak hiperaktif.
2.1.2.3 Faktor genetik
Didapatkan korelasi yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga
dengan anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35% dari orang tua dan saudara
yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada
anak kembar.
2.1.2.4 Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru
antara orang tua dengan anaknya.
2.1.2.5 Epidemiologi
5
mempergunakan
elektroensefalografi,
potensialpotensial
yang
diakibatkan secara auditorik serta sifat penghantaran kulit. Anak pria ini
mempunyai skor tinggi untuk kegelisahan, mudahnya perhatian mereka dialihkan,
lingkup perhatian mereka yang buruk serta impulsivitas. Dengan 3 minggu
pengobatan serta perawatan, maka angkaangka laboratorik menjadi lebih
mendekati normal serta penilaian yang diberikan oleh para guru mereka
memperlihatkan tingkah laku yang lebih baik.
2.1.4 Gejala klinis
Ukuran objektif tidak memperlihatkan bahwa anak yang terkena gangguan
ini memperlihatkan aktifitas fisik yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan
anakanak kontrol yang normal, tetapi gerakangerakan yang mereka lakukan
kelihatan lebih kurang bertujuan serta mereka selalu gelisah dan resah. Mereka
mempunyai rentang perhatian yang pendek, mudah dialihkan serta bersifat
impulsif dan mereka cenderung untuk bertindak tanpa mempertimbangkan atau
merenungkan akibat tindakan tersebut. Mereka mempunyai toleransi yang rendah
terhadap perasaan frustasi dan secara emosional mereka adalah orangorang yang
labil serta mudah terangsang. Suasana perasaan hati mereka cenderung untuk
bersifat netral atau pertenangan, mereka kerap kali berkelompok, tetapi secara
sosial mereka bersikap kaku.
dekstroamfetamin,
metilfenidat,
magnesium
pemolin
serta
tangan)?
Bagaimana kemampuan berbahasa anak (menangis, bereaksi terhadap
7)
merangkan)?
Bagaimanan kemampuan motorik halus anak (misalnya memegang
suatu objek, mengikuti objek dari satu sisi ke sisi lain, mencoba
memegang benda dan memaksukkan dalam mulut, memegang benda
tetapi terlepas, memperhatikan tangan dan kaki, memegang benda
dengan kedua tangan, menagan benda di tangan meskipun hanya
(3)
sebentar)?
Bagimana kemampuan berbahasan anak (kemampuan berbicara dan
tersenyum, dapat berbunyi huruf hidup, berceloteh, mulai mampu
10
(3)
lain)?
Bagaimana kemampuan berbahasan anak (misalnya: menirukan suara
atau kata-kata, menolek ke arah suara dan menoleh ke arah sumber
suara, tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi semakin banyak,
menggunakan kata yang terdiri dari dua suku kata dan dapat membuat
(4)
11
(2)
(3)
ketempatnya)?
Bagaimana perkembangan
berbahasa
anak
(misalnya:
mulai
mulai melompat)?
Bagaimana perkembangan motorik halus anak (misalnya: mencoba
(3)
(4)
12
(1)
(2)
(3)
(4)
dekat)?
Bagaimana perkembangan adaptasi sosial anak (misalnya: bermain
dengan permainan sederhana, menagis jika dimarahi, membuat
permintaan sederhana dengan gaya tubuh, menunjukkan peningkatan
kecemasan terhadap perpisahan, mengenali anggota keluarga)?
6) Waktu schoolage
(1)
(2)
(3)
disekolah?
Bagaimana kemampuan beradaptasi sosial anak (menyesuaikan
(4)
(5)
(6)
sekolah?
(7) Bagaimana ketrampilan membaca dan menulis anak?
(8) Bagaimana kemampua anak dalam belajar di sekolah?
7) Masa adolensence
(1) Bagaimana kemampuan remaja dalam mengatasi masalah yang
(2)
(3)
(4)
(5)
sebagai remaja?
Bagaiman kemampuan remaja dalam membantu pekerjaan orang tua
di rumah (misalnya membersihkan rumah, memasak)?
Menurut
Videbeck
(2008)
pengkajian
anak
yang
mengalami
berbagai
usaha
mereka
untuk
14
(2) Anak mungkin lari mengelilingi ruang dari satu benda ke benda lain
dengan sedikit tujuan atau tanpa tujuan yang jelas.
(3) Kemampuan anak untuk berbicara terganggu, tetapi ia tidak dapat
melakukan suatu percakapan, ia menyela, menjawab pertanyaan sebelum
pertanyaan berakhir dan gagal memberikan perhatian pada apa yang telah
dikatakan.
(4) Percakapan anak melompat-lompat secara tiba-tiba dari satu topik ke topik
yang
lain.
Anak
dapat
tampak
imatur
atau
terlambat
tingkat
perkembangannya.
mungkin
labil,
bahkan
sampai
marah-marah
atau
tempertantrum.
(2) Ansietas, frustasi dan agitasi adalah hal biasa.
(3) Anak tampak terdorng untuk terus bergerak atau berbicara dan tampak
memiliki sedikit kontrol terhadap perilaku tersebut.
(4) Usaha untuk memfokuskan perhatian anak dapat menimbulkan perlawanan
4)
dan kemarahan.
Proses dan isi pikir
Secara umum tidak ada gangguan pada area ini meskipun sulit untuk
mempelajari anak berdasarkan tingkat aktivitas anak dan usia atau tingkat
perkembangan.
5) Sensorium dan proses intelektual
(1) Anak waspada dan terorientasi, dan tidak ada perubahan sensori atau
persepsi seperti halusinasi.
(2) Kemampuan anak untuk memberikan perhatian atau berkonsentrasi
tergangguan secara nyata.
(3) Rentang perhatian anak adalah 2 atau 3 detik pada ADHD yang berat 2
atau 3 menit pada bentuk gangguan yang lebih ringan.
(4) Mungkin sulit untik mengkaji memori anak, ia sering kali menjawab, saya
tidak tahu, karena ia tidak dapat memberi perhatian pada pertanyaan atau
tidak dapat berhenti memikirkan sesuatu.
(5) Anak yang mengalami ADHD sangat mudah terdistraksi dan jarang yang
mampu menyelesaikan tugas.
6) Penilaian dan daya tilik diri
15
16
(6) Guru serungkali merasa frustasi yang sama seperti orang tua dan pengasuh
atau babysister mungkin menolak untuk mengasuh anak yang mengalami
ADHD yang meningkatkan penolakan anak.
9)
waktu untuk makan secara tepat atau mereka tidak dapat duduk selama makan.
Masalah penenangan untuk tidur dan kesulitan tidur juga merupakan masalah
yang terjadi. Jika anak melakukan perilaku ceroboh atau berisiko, mungkin juga
ada riwayat cedera fisik.
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
2.2.2.1 Harga diri rendah situasional berhubungan dengan koping individu tidak
efektif.
2.2.2.2 Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku impulsif.
2.2.2.3 Ketidakefektifankoping individu berhubungan dengankelainan fungsi
darisystem keluarga dan perkembangan ego yang terlambat, serta
penganiayaan dan penelantaran anak.
2.2.2.4 Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif.
2.2.2.5 Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan dengan ancaman konsep
diri, rasa takut terhadap kegagalan, disfungsi system keluarga dan
hubungan antara orang tua dan anak yang tidak memuaskan.
2.2.2.6 Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah, kurang umpan
balik atau umpan balik negatif yang berulang yang mengakibatkan
penurunan makna diri.
2.2.2.7 Penurunan koping keluarga berhubungan dengan perasaan bersalah yang
berlebihan, marah atau saling menyalahkan diantara anggota keluarga
tentang perilaku anak, kepenatan orang tua karena menghadapi anak
dengan gangguan dalam jangka waktu yang lama.
2.2.2.8 Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis, perawatan diri dan
kebutuhan terapi berhubungan dengan kurang sumber informasi,
interpretasi yang salah tentang informasi.
17
2.2.3
NO
1
Perencanaan
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Harga
diri
rendah
situasional
berhubungan
dengan koping individu
tidak efektif
RENCANA TUJUAN
DAN KRITERIA HASIL
Tujuan :Anak memperlihatkan
perasaan-perasaan nilai diri yang
meningkat saat pulang, dengan
criteria hasil :
1. Ekspresi verbal dari aspekaspek positif tentang diri,
pencapaian masalalu dan
prospek-prospek masa depan
2. Mampu
mengungkapkan
persepsi yang positif tentang
diri
3. Anak berpartisipasi dalam
aktivitas-aktivitas baru tanpa
memperlihatkan rasa takut
yang
ektrim
terhadap
18
RENCANA TINDAKAN
Pastikan bahwa sasaransasaran yang akan dicapai
adalah realistis.
Sampaikan
perhatian
tanpa persyaratan untuk
pasien.
Sediakan waktu bersama
anak, keduanya pada satu
ke satu basis dan pada
aktivitas-aktivitas
kelompok.
Menemani anak dalam
mengidentifikasi aspekaspek positif dari diri
RASIONAL
kegagalan.
anak.
Bantu anak mengurangi
penggunaan penyangkalan
sebagai suatu mekanisme
bersikap membela.
Memberikan
dorongan
dan dukungan kepada
pasien dalam mengalami
rasa
takut
terhadap
kegagalan
dengan
mengikuti
aktivitasaktivitas
terapi
dan
melaksanakan tugas-tugas
baru
dan
berikan
pengakuan tentang kerja
keras
yang
berhasil
dengan penguatan positif
untuk usaha-usaha yang
dilakukan.
Beri umpan balik positif
kepada
klien
jika
melakukan perilaku yang
mendekati
pencapaian
tugas.
19
memberikan
penghargaan
kepada
klien
saat
ia
menunjukkan harapan yang
sebenarnya secara bertahap.
20
Observasi
perilaku
anak secara sering.
Lakukan hal ini melalui
aktivitas sehari hari
dan interaksi untuk
menghindari timbulnya
rasa
waspada
dan
kecugiaan.
Observasi
perilaku
perilaku
yang
mengarah
pada
tindakan bunuh diri.
Tentukan maksud dan
alatalat
yang
memungkinkan untuk
bunuh diri. Tanyakan
apakah anda memiliki
rencana untuk bunuh
atau nonverbal.
Pertanyaan-pertanyaan yang
langsung menyeluruh dan
mendekati adalah cocok untuk
hal seperti ini. Anak yang
memiliki rencana yang dapat
digunakan adalah beresiko
lebih tinggi dari pada yang
tidak.
Diskusi tentang perasaanperasaan untuk bunuh diri
dengan
seseorang
yang
dipercaya memberikan suatu
derajat perasaan lega pada
anak.
Suatu
perjanjian
membuat
permasalahan
menjadi
terbuka
dan
menempatkan
beberpa
tanggung
jawab
untuk
keamanan dengan anal. Suatu
sikap menerima anak sebagai
seseorang
yang
patut
diperhatikan
telah
disampaikan.
Informasi tentang sumber
tambahan dari merahan, respon
perilaku dan persepsia anak
terhadapa situasi ini harus
Ketidakefektifankoping
individu
berhubungan
dengankelainan fungsi dari
sistem
keluarga
dan
perkembangan ego yang
terlambat,
serta
Tujuan:
Anak mengembangkan dan
menggunakan
keterampilan
koping yang sesuai dengan umur
dan dapat diterima sosial dengan
kriteria hasil:
22
Pastikan
bahwa
sasaran-sasarannya
adalah realistis.
Sampaikan perhatian
tanpa syarat pada anak.
penganiayaan
penelantaran anak.
dan
23
Sediakan
waktu
bersama
anak,
keduanya pada saty ke
satu basis dan pada
aktivitas-aktivitas
kelompok.
Menemani anak dalam
mengidentifikasi aspekaspek positif dari dan
dalam mengembangkan
rencana-rencana untuk
merubah karakteristik
yang
melihatnya
sebagai negatif.
Bantu anak mengurangi
penggunaan
penyangkalan sebagai
suatu
mekanisme
bersikap
membela.
Memberikan bantuan
yang positif untuk
identifikasi
masalah
dan pengembangan dari
perilaku-perilaku
koping yang lebih
adaptif.
Memberi dorongan dan
dukungan kepada anak
Gangguan
pola
tidur Tujuan:
berhubungan
dengan Anak mampu untuk mencapai
ansietas dan hiperaktif.
tidur tidak terganggu selama 6
sampai 7 jam setiap malam
dengan kriteria hasil:
1. Anak mengungkapkan tidak
adanya gangguan-gangguan
pada waktu tidur.
2. Tidak
ada
gangguangangguan yang dialamti oleh
perawat.
3. Anak mampu untuk mulai
tidur dalam 30 menit dan
tidur selama 6 sampai 7 jam
tanpa terbangun.
24
Tujuan:
diet anak.
Berikan
sarana
perawatan
yang
membantu
tidur
(misalnya:
gosok
punggung,
latihan
gerak relaksasi dengan
musik lembut, susu
hangat dan mandi air
hangat).
Buat jam-jam tidur
yang rutin, hindari
terjadinya deviasi dari
jadwal ini.
Beri
jaminan
ketersediaan pada anak
jika dia terbangun pada
malam hari dan dalam
kondisi ketakutan
Bentuk
hubungan
kepercayaan
dengan
anak. Bersikap jujur,
konsisten di dalam
berespons dan siap.
Tunjukkan rasa hormat
yang positif dan tulus.
Sediakan
aktivitas-
Tubuh
memberikan
reaksi
menyesuaikan kepada suatu
siklus rutin dari istirahat dan
aktivitas.
Kehadiran
seseorang
yang
dipercaya memberikan rasa
aman.
26
aktivitas
yang
diarahkan
pada
penurunan
tegangan
dan
pengurangan
ansietas(misalnya
berjalan atau joging,
bola
voli,
latihan
dengan
musik,
pekerjaan
rumah
tangga,
permainanpermainan kelompok.
Anjurkan anak untuk
mengidentifikasi
perasaan-perasaan yang
sebenarnya dan untuk
mengenali
sendiri
perasaan-perasaan
tersebut padanya.
Perawat
harus
mempertahankan
suasana nyaman pada
pasien.
Tawarkan bantuan pada
waktu-waktu
terjadi
peningkatan ansietas.
Pastikan kembali akan
keselamatan fisik dan
fisiologis.
fisik.
Anak-anak
cemas
sering
menolak hubungan antara
masalah-masalah
emosi
dengan
ansietas
mereka.Gunakan mekanismemekanisme
pertahanan
projeksi dan pemibdahan yang
dilebih-lebihkan.
Ansietas dengan mudah dapat
menular pada orang lain.
Keamanan
anak
adalah
prioritas keperawatan.
Sebagaimana ansietas dapat
membantu
mengembangkan
kecurigaan pada beberapa
individu yang dapat salah
menafsirkan sentuhan sebagai
suatu agresi.
Rencana tindakan memberikan
anak perasaan aman untuk
penanganan
yang
lebih
berhasil terhadap kondisi yang
sulit jika terjadi lagi.
Obat-obatan terhadap ansietas
(misalnya
diazepam,
klordiasepoksid,alprazolam)
27
Penggunaan sentuhan
menyenangkan untuk
beberapa
anak.
Bagaimanapun
juga
anak harus berhati-hati
terhadap penggunaan.
Dengan
berkurangntaansietas,
temani anak untuk
mengetahui peristiwaperistiwa tertentu yang
mendahului
serangannya. Berhasil
pada respons-respons
alternatif pada kejadian
selanjutnya.
Lakukan
kolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian
obat
penenang
sesuai
dengan
yang
diperintahkan.
Kaji
untuk
keefektifitasannya, dan
beri
petunjukkepada
anak
mengenai
kemungkinan efek-efek
samping yang memberi
Koping
defensif
berhubungan dengan harga
diri rendah, kurang umpan
balik atau umpan balik
negatif yang berulang yang
mengakibatkan penurunan
makna diri.
Tujuan:
Anak akan mendemonstrasikan
kemampuan untuk berinteraksi
dengan orang lain tanpa menjadi
defensif,
perilaku
merasionalisasi
atau
mengekspresikan pikiran waham
kebesaran dengan kriteria hasil:
1. Anak mengungkapkan dan
menerima tanggung jawab
terhadap
perilakunya
sendiri.
2. Anak
mengungkapkan
korelasi antara perasaanperasaan
ketidakseimbangan
dan
kebutuhan
untuk
28
penharuh berlawanan.
Kenali
dan
dukung
kekuatan-kekuatan ego
dasar.
Beri semangat kepada
anak untuk menteahui
dan mengungkapkan dan
bagaimana perasaan ini
menimbulkan perilaku
defensif,
seperti
menyalahkan oprang lain
karena
prilakunya
sendiri.
Beri cepat sebenarnya
umpan balik yang tidaj
mengancam
untuk
perilaku-perilaku yang
tidak dapat diterima
3.
4.
mempertahankan
ego
melalui rasionalisasi dan
kemuliaan.
Anak tidak menertawakan
atau mengkritik orang lain.
Anak berinteraksi dengan
orang lain dengan situasisituasi kelompok tanpa
bersikap defensif.
29
Bantu
anak
untuk
mengidentifikasi situasisituasi
yang
menimbulkan
sifat
defensif dan praktik
bermain peran dengan
respons-respons
yang
lebih sesuai.
Beri
dengan
segera
umpan balik positif
untuk perilaku-perilaku
yang dapat diterima.
Membantu anak untuk
menetapkan
sasaransasaran yang realistis,
konkret
dan
membutuhkan tindakantindakan yang cocok
untuk mencapai sasaransasaran ini.
Evaluasi dengan anak
keefektifan
perilakuperilaku yang baru dan
diskusikan
adanya
perubahan
untuk
perbaikan.
Tujuan:
Orang tua mendemonstrasikan
metode intervensi yang lebih
konsisten dan efektif dalam
berespons perilaku anak dengan
kriteria hasil:
1. Mengungkatkan
dan
mengatasi perilaku negatif
pada anak.
2. Mengidentifikasi
dan
menggunakan
sistem
pendukung yang dibutuhkan.
30
Tujuan:
31
32
contoh
situasional.
Keterampilan efektif dapat
meningkatkan tingkat kinerja.
Penggunaan
psikostimulan
mungkin tidak mengakibatkan
perbaikan kenaikan kelas tanpa
perubahan pada ketrampilan
studi anak.
kognitif
paling
mungkin
meningkat ketika terapi tidak
terfragmentasi, juga tidak
terlewatkannya
intervensi
signifikan karena kurangnya
komunikasi interdisiplin.
33
2.2.4
Implementasi
Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis
tindakan
pada
implementasi
ini
terdiri
dari
tindakan
mandiri,
saling
Evaluasi
yang diharapkan dari pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan
BAB 3
PENUTUP
2.2.5.9 SIMPULAN
Sindroma hiperaktivitas merupakan istilah gangguan kekurangan perhatian
menandakan gangguan-gangguan sentral yang terdapat pada anak-anak, yang
sampai saat ini dicap sebagai menderita hiperaktivitas, hiperkinesis, kerusakan
34
otak minimal atau disfungsi serebral minimal. (Nelson, 1994). Ada tiga tipe anak
hiperaktif yaitu Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian (in-atensi), Tipe
anak yang hiperaktif dan impulsive dan tipe gabungan. Etiologi dari hiperaktif
yaitu Faktor neurologic, Faktor toksik, Faktor genetic dan Faktor psikososial dan
lingkungan.
Di Amerika Serikat, penelitian menunjukkan kejadian ADHD mencapai
7%. Kurang konsentrasi/gangguan hiperaktivitas ditandai dengan gangguan
konsentrasi, sifat impulsif, dan hiperaktivitas. Terdapat angka kejadian tinggi
mengenai ketidakmampuan belajar membaca matematika, mengeja serta tulis
tangan. Prestasi akademik mereka dapat tertinggal 1 2 tahun dan lebih sedikit
daripada yang sesunguhnya diharapkan dari kecerdasan mereka yang diukur.
Tehnik-tehnik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan
memberikan hadiah kepada anak tersebut berupa bintang atau tanda sehingga
mereka dapat mencapai kemajuan dalam tingkah laku mereka.
Farmakoterapi kerap kali diberikan kepada anak-anak yang mengalami
gangguan
hiperaktif.
Farmakologi
yang
sering
digunakan
adalah
DAFTAR PUSTAKA
Aniez.
From
2010.
Definisi
Anak
:http://aniezandmyprince.blogspot.com/2010/03/
35
Hiperaktif.
definisi-anak-
Baniah
Sri
Handayani.
2011.
Penyebab
Anak
Hiperaktif.
H.R.
2011.
Keperawatan
Anak
Hiperaktif.
From
2012.
Asuhan
keperawatan
anak
dengan
HIPERAKTIF.
From:
Taufan.
2003.
Mengarahkan
Anak
Hiperaktif.
From:
Suzzane
C.
2001.
Buku
36
Ajar
Keperawatan
Medikal-