You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Amerika, Inggris, dan Republik Ceko terpilih untuk data perbandingan,
karena negara-negara tersebut merupakan negara maju dan juga menjadi tempat
kedudukan bagi mayoritas perushaan multinasional di dunia.
Ketiga negara ini mendominasi perkembangan akuntansi internasional saat
ini, termasuk kedalam pendiri Komite Standar Akuntansi Intersanional (
Internasional

Accounting

Standards

Comitee,

sekarang

Badan

Akuntansi

Internasional atau International Accounting Standards Boards-IASB) dan memiliki


peranan penting dalam mengarahkan agenda IASB.
Standar Akuntansi adalah regulasi aturan (termasuk pula hokum dan anggaran
dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dapat dikatakan standar akuntansi
merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun praktiknya tidak sesuai dengan
standar.
Empat (4) alasan mengapa praktik tidak sesuai dengan standar yaitu :
1) Dikebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan akuntansi resmi
cenderung lemah dan tidak efektif .
2) Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada
yang diharuskan.

3) Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar


akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan
akan tersajikan secara lebih baik.
4) Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Profesi auditing cenderung dapat mengatur sendiri di negara-negara yang
menganut penyajian wajar (khusus yang dipengaruhi Inggris) dan auditor lebih dapat
melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi
terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Sedangkan di negara dengan hokum
kode, profesi akuntansi cenderung diatur oleh negara karena tujuan utama audit
adalah memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan persusahaan sesuai dengan
ketentuan hukum.
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan
anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar
adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan demikian, standar
akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar. Di beberapa negara standar
akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan laporan secara tersendiri, dan bukan
untuk laporan konsolidasi. Di negara-negara tersebut, perusahaan bebas untuk
memilih standar akuntansi yang berbeda terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai bagaimana akuntansi bekerja
disuatu negara, kita harus memberikan perhatian terhadap proses penetapan standar
akuntansi, standar akuntansi yang dihasilkan dan praktik sebenarnya. Auiding

menambah kredibilitas laporan keuangan. Dengan demikian, kita juga harus


membahas peranan dan tujuan auditing di negara-negara yang akan dibahas.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor
swasta dan publik. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok lain yang
dipengaruhi oleh proses pelaporan keaungan seperti pengguna dan penyusun laporan
keuangan dan para karyawan. Sektor publik termasuk badan-badan seperti otoritas
pajak, kementrian yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi pasar
modal. Bursa efek juga memengaruhi proses tersebut dan mungkin termasuk dalam
sektor swasta atau publik, tergantung negaranya. Peranan dan pengaruh kelompokkelompok ini dalam penetapan standat akuntansi berbeda dari satu negara ke negara
lain. Perbedaan-perbedaan ini membantu menjelaskan mengapa satndar akuntansi
berbeda-beda di seluruh dunia.
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit dan
tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Dalam beberapa kasus, praktik
berasal dari standar; pada kesempatan lain, standar berasal dari praktik. Praktik dapat
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan pasar seperti yng berkaitan dengan kompetisi
terhadap dana dalam pasar modal. Perusahaan yang bersaing untuk memperoleh dana
secara sukarela dapat menyediakan informasi melebihi apa yang diharuskan sebagai
respons terhadap permintaan para investor dan pihak lain terhadap informasi. Jika
permintaan terhadap informasi tersebut cukup kuat, standar dapat diubah untuk
mewajibkan pengungkapan yang sebelumnya bersifat sukarela.

You might also like