Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
SHINTA ADESTI
I4B015046
ELEKTROKARDIOGRAFI
A. PENGERTIAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung.
Elektrokardiogram (EKG) atau electrocardiogram (ECG) adalah suatu grafik yang
menggambarkan rekaman listrik jantung. Aktivitas listrik jantung dalam tubuh akan
dicatat melalui elektroda-elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. EKG adalah
salah satu pemeriksaan dalam menegakkan diagnosis penyakit jantung. Gambaran klinis
penderita tetap menjadi pegangan penting dalam menentukan diagnosis. Klien dengan
penyakit jantung mungkin memiliki gambaran EKG normal, individu normal mungkin
memiliki gambaran EKG abnormal.
B. ANATOMI JANTUNG DAN SISTEM KONDUKSI
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa, yaitu atrium kanan
dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Hubungan fungsional antara atrium dan ventrikel
dilakukan oleh jaringan susunan hantar khusus yang menghantarkan impuls listrik.
Sistem tersebut terdiri dari nodus sinoatrial (SA), atrioventrikuler (AV), berkas his, dan
serabut-serabut purkinje.
1. Nodus SA
Nodus SA terletak pada pertemuan antara vena kava superior dengan atrium kanan.
Sel-sel dalam nodus SA secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 60-100 kali/menit.
2. Nodus AV
Nodus AV terletak di atas sinus koronarius pada dinding posterior atrium kanan. Selsel dalam nodus AV mengeluarkan impuls lebih rendah, yaitu 40-60 kali/menit.
3. Berkas His
Nodus AV kemudian menjadi berkas his yang menembus jaringan pemisah
miokardium arium dan miokardium ventrikel, selanjutnya berjalan pada septum
ventrikel yang kemudian bercabang dua menjadi berkas kanan (Right Bundle
Branch/RBB) dan berkas kiri (Left Bundle Branch/LBB). RBB dan RBB kemudian
menuju endokardium ventrikel kanan dan kiri, berkas tersebut bercabang menjadi
serabut-serabut purkinje.
4. Serabut Purkinje
Serabut purkinje mampu mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40 kali/menit.
C. SANDAPAN EKG
Terdapat 2 jenis sandapan (lead) pada EKG, yaitu sandapan bipolar dan unipolar.
1. Sandapan Bipolar
Disebut sandapan bipolar karena sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial
dari 2 elektroda, ditandai dengan angka romawi I, II, dan III.
a. Sandapan I, merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan
kiri (LA), dimana tangan kanan bermuatan negatif dan tangan kiri bermuatan
positif.
b. Sandapan II, merekam beda potensial antara RA dengan kaki kiri (LF), dimana
RA bermuatan negatif dan LF bermuatan positif.
c. Sandapan III, merekam beda potensial antara LA dan LF, dimana LA bermuatan
negatif dan LF bermuatan positif.
Ketiga sandapan digambarkan sebagai sebuah segi tiga sama sisi, disebut segi tiga
einthoven.
Persiapan
a. Alat
1) Mesin EKG yang dilengkapi:
a) Kabel untuk sumber listrik
b) Kabel untuk bumi (ground)
c) Kabel elektroda:
i.
Ekstremitas
ii.
Dada
ketiga elektroda
3) Kertas tissue
4) Gaas/kapas alkohol
5) Spidol (untuk perekaman EKG serial)
6) Kertas EKG
b. Klien
1) Penjelasan
a) Tujuan pemeriksaan
b) Hal-hal yang harus diperhatikan saat perekaman
2) Dinding dada harus terbuka
2.
Cara Kerja
a. Turn on mesin EKG.
b. Baringkan klien dengan tenang di tempat tidur yang cukup luas, tangan dan kaki
tidak saling bersentuhan.
c. Bersihkan dada, kedua pergelangan tangan dan kaki dengan kapas alkohol (cukur
dada dan pergelangan kaki bila perlu).
d. Keempat elektroda ekstremitas diberi jelly.
e. Pasang keempat elektroda ekstremitas pada kedua pergelangan tangan dan kaki.
f. Dada diberi jelly sesuai untuk pemasangan elektroda V1-V6.
g. Pasang elektroda dada.
h. Buat kalibrasi sebanyak 3 buah.
i. Rekam setiap lead 3-4 beat.
j. Setelah selesai perekaman semua lead, buat kalibrasi ulang.
k. Semua elektroda dilepas.
l. Jelly dibersihkan dari tubuh klien.
m. Beritahu klien bahwa perekaman EKG telah selesai.
n. Matikan mesin EKG. Bersihan adan rapikan.
o. Catat nama klien; umur; jam, tanggal, bulan, dan tahun perekaman; nama masingmasing lead; nama perekam.
Perekaman jantung di EKG menurut saya sudah dilakukan dengan baik. Pasien
berbaring secara terlentang dan bagian yang akan ditempeli dengan elektroda baik di
ektremitas maupun di dada diolesi terlebih dahulu menggunakan jelly. Penempatan elektroda
pun sudah benar sesuai dengan tempatnya masing-masing antara V1 sampai V6. Hanya saja
hambatan dalam perekaman EKG di IGD yaitu balon yang terpasang di elektroda dada sudah
ada yang bocor sehingga sering terlepas ketika perekaman berlangsung, sehingga harus
dilakukan berulang kali dan membuat boros kertas EKG. Selain itu identitas yang dituliskan
di kertas EKG hanya sebatas nama pasien saja tidak ada umur, tanggal pemeriksaan dan jam
nya, padahal jam yang tercetak di kertas EKG biasanya tidak cocok dengan jam sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rokhaeni, H., Elly, P., & Anna, U. R. (2001). Buku ajar keperawatan kardiovaskuler pusat
jantung nasional, national cardiovaskular center Harapan Kita. Edisi pertama.
Bidang Pendidikan dan Penelitian Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Nasional Harapan Kita: Jakarta.
Thaler, M. S. (2000). Satu-satunya buku EKG yang anda perlukan. Edisi 2. Hipocrates:
Jakarta.
Yayasan Ambulan Gawat Darurat. (2011). BT dan CLS. Perpustakaan Nasional: Jakarta.