You are on page 1of 4

BLOK HEMATOLOGI DAN IMUN

MODUL RHEMATOID ARTRITIS ( RA)


ISNADI AGUS
1. Ny X umur 57 th , dating ke poliklinik penyakit dalam , setelah dianemnesa
dan pemeriksaan didapatkan nodulsubkutan , deformitas persendian,
penebalan synovial dan efusi lutut, pasien sering mengeluh ka kakuan pada
pagi hari pada sendinya. Diagnosis pasien adalah
a. GOUT
d. Rheumatoid arteritis
b. Osteoatritis
e. SLE
c. Osteoporosis
2. Gejala klinis dari kasus diatas
1. Kaku pagi hari paling sedikit 1 jam
2. Pembengkakan sendi asimetris
3. Rheumatoid nodul
4. Serangan sangat mendadak
3. Secara patologis perkembangan atritis rheumatoid antara lain
1. Migrasi limfosit T ke sendi
2. Proliferasi synovial
3. Pembentukan jaringa panner
4. Kerusakan rawan sendi oleh karena sitokin
4. Pernyataan dibawah ini yang benar tentang rheumatoid arteritis
1. rheumatoid arteritis merupakan penyakit kronis multisystem
2. cedera mikrovaskuler merupakan lesi rheumatoid synovitis
3. rheumatoid arteritis merupakan penyakit Autoimun
4. rheumatoid arteritis inflamasi akibat peningkatan kadar asam urat dlm
darah
5. Factor yang berperan dalam timbulnya rheumatoid arteritis
1. Factor genetic
3. Infeksi
2. Pekerjaan
4. Psikososial
6. Yang tidak terdapat dalam pemeriksaan laboratorium rheumatoid arteritis
adalah
a. Protein Creaktif biasanya positif
b. Leokosit normal
c. LED menurun
d. Trombosit meningkat
e. Kadar albumin serum turun
7. Gambaran laobaratorium LED rheumatoid arteritis
a. 0-80 mg
d. 150 200 mg
b. 80-100 mg
e. 200 300 mg
c. 100 150 mg

8. Criteria reumatoid arteritis menurut Amirican rheumatoid Association ( ARA )


1. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi
2. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari
3. Nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi
4. Pembenkakan sendi bersifat asimetris
9. Kerusakan pada jaringan synovial terjadi pada jaringan sekitarnya yang
ditandai adanya kontraksi tanda merupakan stadium
a. Stadium synovial
d. stadium Deformitas
b. Stadium destruksi
e. stadium defenitive
c. Stadium peradangan
10.Latihan fisik pada rheumatoid arteritis bertujuan untuk
a. Mempertahankan fungsi sendi maksimal
b. Mengurangi nyeri
c. Menjaga kekuatan otot
d. Mengurangi gejala penyakit
e. Mencegah deformitas
11.Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya penyakit
1. Batasi konsumsi garam
3. Tidak melakukan oalh raga yg
berlebihan
2. Batasi konsumsi lemak
4. Tingkatkan konsumsi buah dan
sayuran
12.Masalah keperawatan pada pasien rheumatoid arteritis
1. Nyeri
3. Gangguan intoleransi aktivitas
2. Immobilisasi
4. Gangguan perfusi jaringan
13.Kriteria Hasil yang diharapkan pada gangguan rasa nyaman nyeri
1. Skala nyeri 0-3
2. Wajah tidak meringis
3. Klien tidak memegang daerah nyeri
4. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari
14.Intoleransi aktivitas b.d kekuatan kontraksi otot menurun, criteria yang
diharapkan
1. Berpartispasi dlm aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tanda-tanda
vital
2. Kjlien meningkat dalam aktivitas fisik
3. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
4. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilisasi
15.Intervensi keperwatan intoleransi aktivitas
1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
2. Kaji factor penyebab kelelahan
3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yg disukai
4. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri

16.Obat-obatan spt prednisone dan metilprednisone diberikan untuk


1. Mengurangi peradangan
2. Mengurangi nyeri
3. Memperlambat kerusakan sendi
4. Meningkatkan kekuatan sendi

You might also like