You are on page 1of 17

TUGAS

MAKALAH GELOMBANG

OLEH
NAMA

: AGUSTANG

STAMBUK

: F1B114044

JURUSAN

: FISIKA

FAKULTAS

: FMIPA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nyalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya
yang berjudul GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Baik berupa bantuan material maupun dorongan moral yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
Untuk itu, penulis berkewajiban untuk menyampaikan banyak ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Selain itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kata sempurna. Karen itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran
yang sifatnya membangun demi untuk penyempurnaan makalah ini. Namun, kami tetap
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi para pelajar.

Penulis pun tak lupa ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
kami, yaitu Bapak Dr.La Aba, S.Si. M.Si. yang telah memberikan tugas untuk membuat
makalah ini. Demikian lah yang dapat penulis sampaikan. Lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan.

Semoga Allah SWT, memberikan pahala kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam rangka penulisan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukannya. Amin.

kendari,16 Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1. 3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gelombang Elektromagnetik.........................................................3
2.1.1 Pengertian Dan Bentuk Persamaan Maxwell Untuk Laju Rambat, Vektor
Pointing, Impedansi Medium, Transmisi, Refleksi, Refraksi, Dan Atenuasi....3
2.1.2 Jenis Dan Karakterik Gelombang Elektromagnetik.....................................11
2.2 Perambatan Gelombang Dalam Medium Anisotropi.....................................14
2.2.1 Pandu Gelombang Dan Serat Optik...............................................................14
2.2.2 Perambatan Gelombang Dalam Pandu Gelombang Dielektrik Sederhana....15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terjadinya gelombang elektromagnetik, arus listrik dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar
konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan
dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum
Ampere. Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala
induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh
Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi
elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep
simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan.
Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat
terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah
terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini
kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan
kemagnetan. Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu
dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell
pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu,
prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell. Dari ketiga prinsip dasar
kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan
magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga
berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan
dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan
listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini
merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang
elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam
ruang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun permasalahan yang dapat diajukan oleh penulis
dalam makalah ini yaitu :
a. Apa yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik ?
Pengertian dan bentuk persamaan Maxwell untuk laju rambat, vektor pointing,

impedansi medium, transmisi, refleksi, refraksi dan atenuasi?


Beberapa jenis dan karakteristik gelombang elektromagnetik?

b. Bagaimana perambatan gelombang dalam medium anisotropi?


Apa yang dimaksud dengan pandu gelombang dan serat optik?
Bagaimana perambatan gelombang dalam pandu gelombang

dielektrik

sederhana?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui gelombang elektromagnetik.
Dapat mengetahui pengertian dan bentuk persamaan Maxwell untuk laju rambat,
vektor pointing, impedansi medium, transmisi, refleksi, refraksi dan atenuasi.
Dapat mengetahui jenis-jenis dan karakteristik GEM.
b. Dapat mengetahui perambatan gelombang dalam medium anistropi.
Dapat mengetahui pandu gelombang dan serat optik.
Dapat mengetahui perambatan gelombang dalam pandu gelombang dielektrik
sederhana.
1.4 Manfaat Penulisan
manfaat penulisan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui gelombang
elektromagnetik, pengertian dan bentuk persamaan Maxwell untuk laju rambat, vektor
pointing, impedansi medium, transmisi, refleksi, refraksi dan atenuasi. Serta untuk
mengetahui jenis-jenis dan karakteristik GEM, perambatan gelombang dalam medium
anistropi, pandu gelombang dan serat optik, perambatan gelombang dalam pandu
gelombang dielektrik sederhana.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak


ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa
karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi,
amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang
gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang
melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan
merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan
(kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin
panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi frekuensinya.
2.1.1 Persamaan Maxwel untuk persamaan laju rambat, Vektor pointing, Impadansi
medium, Transmisi, Refleksi, Reflaksi dan Atenuasi.
Persamaan Maxwel untuk laju rambat

Gambar 1 Gelombang elektromagnetik


Maxwell adalah salah seorang ilmuwan Fisika yang berjasa dalam kemajuan
ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell
berhasil mempersatukan penemuan-penumuan dari berbagai fisikawan diantaranya
Ampere dan Faraday. Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik
mempersatukan Kedua teori ini dimana menurut Faradaymedan listrik dapat
ditimbulkan dari perubahan medan magnet.
Sedangkan Maxwell membuat hipotesa bahwa medan listrik yang berubah
terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, yang sama halnya dengan
dengan medan magnet yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan akan
menghasilkan medan listrik. Hal ini melengkapi teori maxwell , yaitu hubungan
yang sangat penting antara medan listrik dan medan magnet yang dikenal dengan
persamaan Maxwell.
Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik mempersatukan
pula teori Newton serta Huygesa tentang ilmu cahaya. Menurut teori maxwell
tentang gelombang elektromagnetik bahwa cahaya adalah suatu bentuk radiasi
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dihasilkan oleh muatan
yang dipercepat terdiri dari medan magnet B dan Medan listrik E yang bergetar
saling tegak lurus serta keduanya tegak lurus arah perambatan gelombang.
Sehingga gelombang elektromagnetik temasuk gelombang transversal.

Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik, Maxwell


menghitung cepat rambat gelomabang elektromagnetik dengan persamaan.

C=

1
...........................................................(1)

Keterangan :
C= cepat rambat gelombang elektromagnetik
= permeabilitas ruang hampa = 4 x 10-7Wb/Am
= permitivitas ruang hampa = 8,85418 x 10-12C2/N m2
Dengan memasukkan harga dan diatas maka di peroleh cepat rambat
gelombang elektromagnetik sebesar c= 2,99792 x 108 m/s = 3 x 108 m/s.
Nilai tersebut ternyata sesuai dengan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa.
Dengan hasil ini maka Maxwell mengatakan bahwa cahaya termasuk gelombang
elektromagnetik. Seperti gelombang mekanik maka cahaya mengalami gejala
gelombang pada umumnya yaitu reflksi(pemantulan), refraksi(pembiasan),
interferensi, difraksi serta polarisasi.
James Clerk Maxwell (1831-1879), adalah orang pertama yang menghitung
besar laju rambatan gelombang elektro-magnet dalam ruang hampa. Cahaya
termasuk gelombang elektro-magnetik. Cepat rambat gelombang elektromagnetik
(c) tergantung dari permitivitas ( ) dan permeabilitas ( ) zat.
Vektor Pointing
Suatu muatan q yang bergerak dengan kecepatan v akan menghasilkan
medan listrik E dan B, sehingga gaya yang bekerja pada muatan tersebut adalah
jumlah dari gaya Coulomb dan gaya Lorentz pada muatan.
F=q(E+vB).............................(2)
sehingga usaha yang bekerja pada muatan adalah :
dW=Fdl=q(E+vB)dl............(3)
karena dl=v dt, maka :
dW=q(E+vB)v dt.....(4)
Arah cross product dari vB adalah tegak lurus terhadap vektor v. Dengan
menggunakan aturan dot product, maka didapat bahwa (vB)v = 0 (didapat dari
cos 90 = 0). Sehingga persamaan (3) menjadi :
dW=qEv dt.............(5)
sehingga laju perubahan usaha pada muatan adalah :
dW/dt=qEv.............(6)
karena v=J, maka
dW/dt=EJ d..(7)
untuk menghilangkan J, dapat digunakan persamaan keempat Maxwell, yaitu :
J=H dD/dt................(8)
dengan mensubstitusikan J, persamaan (6) menjadi :
dW/dt=E(H) d ED/t(9)

menggunakan triple product rule, E(H) menjadi :


(EH)=H(E)-E(H)
E(H)=H(E)-(EH).....................(10)
dengan menggunakan persamaan ketiga Maxwell, maka persamaan (9) menjadi :
E(H)=-HdB/dt-(EH)..............(11)
sehingga :
dW/dt=-(HB/t+ED/t) d -(EH) d(12)
atau :
dW/dt=-(d/dt)uem d (EH)da...(13)
Ruas kanan suku pertama menunjukkan perubahan energi elektromagnetik,
sedangkan suku ketiga menunjukkan divergensi dari suatu vektor yang tegak lurus
terhadap medan listrik E dan induksi medan magnet H, yang dinamakan sebagai
vektor Poynting, yang dilambangkan dengan S.
S=EH...................................(14)
satuan dari vektor Poynting adalah usaha per satuan luas per satuan waktu. Adapun
arah dari vektor Poynting merupakan arah pancaran energi mekanik dan energi
elektromagnetik. Vektor Poynting juga merupakan arah rambat dari gelombang
elektromagnetik.

Apabila ditinjau pada rangkaian sederhana yang berupa resistor dan baterai,
maka akan terlihat bahwa arah dari vektor Poynting menuju kepada resistor. Hal ini
dapat dilakukan dengan meninjau arah medan magnet di setiap titik pada
rangkaian, beserta arah medan listrik. Arah dari vektor Poynting ini menandakan
bahwa energi dari baterai dipancarkan menuju resistor, atau energi pada baterai
akan berkurang karena ditransmisikan kepada resistor (pada gambar, tertulis bahwa
S=(EB)/0. Ini identik dengan persamaan (13) karena B=0H. Begitu juga
dengan D=0E).
Transmisi
Transmisi gelombang merupakan sisa energi gelombang setelah
melewati/menembus suatu struktur penahan gelombang. Gelombang transmisi
sangat dipengaruhi pada karakteristik gelombang. Koefisien transmisi (t) adalah
perbandingan amplitudo gelombang yang ditransmisikan dibandingkan gelombang
datang.
Refraksi (pembiasan)
Refraksi menjelaskan perubahan arah transmisi energi gelombang
ultrasonik pada permukaan medium, ketika gelombang tidak tegak lurus terhadap

permukaan medium. Frekuensi gelombang ultrasonik melewati medium dengan


sudut tertentu sehingga pulsa mengalami refraksi. Karakteristik ultrasonik yang
penting adalah lebar dari berkas ultrasonik.
1. Sudut gelombang datang, dipantulkan dan ditransmisikan diukur relatif terhadap
gelombang datang normal di perbatasan medium. Sudut refraksi (t) ditetapkan
dengan perubahan kecepatan suara yang terjadi diperbatasan dan dihubungkan ke
sudut datang (i) dengan hukum snellius:
2. c2/c1
3. C1 dan C2 adalah kecepatan suara di medium 1 & 2 dan medium 2 membawa
energi gelombang ultrasonik yang ditransmisikan. Kecepatan gelombang ultrasonik
bervariasi pada medium yang berbeda. Untuk sudut datang dan yang
ditransmisikan, hukum snellius dapat dilakukan pendekatan.
Menurut Hukum Snellius tentang pembiasan:
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias, terletak pada satu hidang datar.
b. Sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan
indeks bias yang lebih besar dibiaskan mendekati garis normal, dan sebaliknya
c. Perbandingan nilai sinus sudut datang (sin i) terhadap sinus sudut bias (sin r) dari
satu medium ke medium lainnya selalu tetap.

Gambar 2 pembiasan
Jarak dari b ke c diberi simbol s2, sedangkan jarak dari b ke c diberi simbol s1.
Segitiga bbc dan segitiga bcc memiliki satu sisi yang sama yang diberi simbol x.
Karena satu sisinya sama maka kita bisa menyatukan kedua persamaan di atas (dua
persamaan yang ada di sebelah kanan gambar).
Maka persamaan di atas yaitu:

Karena x sama maka persamaan di atas bisa ditulis menjadi seperti ini :

..............................................(15)

Persamaan di atas menyatakan hubungan antara kelajuan gelombang dengan sudut


datang dan sudut bias. Jika v1 > v2 maka sin (teta 2) < sin (teta 1). Ini berarti jika
laju gelombang pada medium 1 lebih besar daripada laju gelombang pada medium
2 maka sudut bias lebih kecil daripada sudut datang. Dengan kata lain, jika laju
gelombang pada medium 1 lebih besar daripada laju gelombang pada medium 2
maka sudut datang lebih besar daripada sudut bias. Coba masukan beberapa angka
lalu obok2 saja tuh rumus nanti tambah paham.
Sebaliknya jika v1 < v2 maka sin (teta 2) > sin (teta 1). Ini berarti jika laju
gelombang pada medium 1 lebih kecil daripada laju gelombang pada medium 2
maka sudut bias lebih besar daripada sudut datang. Dengan kata lain, jika laju
gelombang pada medium 1 lebih kecil daripada laju gelombang pada medium 2
maka sudut datang lebih kecil daripada sudut bias.
Refleksi (pemantulan).
Ketika gelombang suara melalui bidang batas antara dua medium
dengan bahan berbeda yang masing-masing memiliki cepat rambat suara yang
berbeda, maka sebagian energi gelombang suara itu akan dipantulkan dan
sebagian lainnya akan dibiaskan dengan aturan yang mirip dengan peristiwa
pemantulan dan pembiasan gelombang cahaya. Dalam peristiwa ini hukum
snellius dimanfaatkan untuk mengtahui besarnya arah pembiasan berkas suara.
Amplitudo pulsa dilemahkan oleh adanya absorbsi materi dan energi yang
direfleksikan. Hal ini menyebabkan gelombang echo yang dikirimkan kembali
ke tranduser sangat kecil dibandingkan dengan pulsa awal yang dihasilkan
tranduser. Energi yang dipantulkan oleh gelombang ultrasonik pada perbatasan
antara dua medium terjadi karena perbedaan dari impedansi akustik dari dua
medium. Koefisien pantul menjelaskan fraksi dari intensitas gelombang datang
pada suatu permukaan yang direfleksikan kembali.
Atenuasi
Atenuasi adalah melemahnya suatu sinyal yang disebabkan oleh
adanya jarak yang semakin jauh, yang harus ditempuh oleh suatu sinyal tersebut
dan karena frekuensi sinyal tersebut semakin tinggi. Atenuasi disebabkan oleh
karena adanya penyebaran dan absorbsi gelombang. Penyebaran gelombang
terjadi akibat ukuran berkas gelombang berubah, pola berkas gelombang

2.1.2

tergantung pada perbandingan antara diameter sumber gelombang dan panjang


gelombang medium. Absorbsi gelombang yaitu penyerapan energi yang
diakibatkan penyerapan energi selama menjalar di dalam medium (penurunan
intensitas).
Gelombang suara yang sedang merambat akan mengalami penyerapan
energi akustik oleh medium sekitarnya. Secara umum, penyerapan suara
merupakan salah satu bentuk kehilangan energi yang melibatkan proses
konversi energi akustik menjadi energi panas, sehingga energi gelombang suara
yang merambat mengalami penurunan intensitas (atenuasi).
Jenis dan Karakteristik Gelombang Elektromagnetik
Berikut beberapa jenis dan karakteristik gelombang elektromagnetik
yaitu sebagai berikut:
Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik
yang memiliki frekuensi paling besar atau panjang gelombang terkecil.
Frekuensi yang dimiliki sinar gamma berada dalam rentang 1020 Hz sampai
1025 Hz. Sinar gamma dihasilkan dari peristiwa peluruhan inti radioaktif. Inti
atom unsur yang tidak stabil meluruh menjadi inti atom unsur lain yang stabil
dengan memancarkan sinar radioaktif, di antaranya sinar alfa, sinar beta, dan
sinar gamma. Di antara ketiga sinar radioaktif ini, yang termasuk gelombang
elektromagnetik adalah sinar gamma. Sementara dua lainnya merupakan berkas
partikel bermuatan listrik. Jika dibandingkan dengan sinar alfa dan sinar beta,
sinar gamma memiliki daya tembus yang paling tinggi sehingga dapat
menembus pelat logam hingga beberapa sentimeter. Sekarang, sinar gamma
banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, diantaranya untuk mengobati
penyakit kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Selain itu, sinar
gamma dapat digunakan untuk melihat kerusakan pada logam.

Sinar-X
Sinar-X, dikenal juga sebagai sinar Rntgen. Nama ini diambil dari
penemunya, yaitu Wilhelm C. Rntgen (1845 1923). Sinar-X dihasilkan dari peristiwa
tumbukan antara elektron yang dipercepat pada beda potensial tertentu. Sinar-X
digunakan dalam bidang kedokteran, seperti untuk melihat struktur tulang yang terdapat
dalam tubuh manusia. Jika Anda pernah mengalami patah tulang, sinar ini dapat
membantu dalam mencari bagian tulang yang patah tersebut. Hasil dari sinar ini berupa
sebuah film foto yang dapat menembus hingga pada bagian tubuh yang paling dalam.
Orang yang sering merokok dengan yang tidak merokok akan terlihat bedanya dengan
cara menyinari bagian tubuh, yaitu paru-paru. Paru-paru orang yang merokok terlihat
bercak-bercak berwarna hitam, sedangkan pada normalnya paru-paru manusia
cenderung utuh tanpa bercak.

Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan dari radiasi sinar Matahari. Selain itu, dapat juga
dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom. Jangkauan frekuensi sinar ultraviolet,
yaitu berkisar diantara 105 hertz sampai dengan 1016 hertz. Sinar ultraviolet dapat

berguna dan dapat juga berbahaya bagi kehidupan manusia. Sinar ultraviolet dapat
dimanfaatkan untuk mencegah agar bayi yang baru lahir tidak kuning warna kulitnya.
Selain itu, sinar ultraviolet yang berasal dari Matahari dapat merangsang tubuh manusia
untuk memproduksi vitamin D yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Sinar
ultraviolet tidak selamanya bermanfaat. Lapisan ozon di atmosfer Bumi (pada lapisan
atmosfer) berfungsi untuk mencegah supaya sinar ultraviolet tidak terlalu banyak
sampai ke permukaan Bumi. Jika hal tersebut terjadi, akan menimbulkan berbagai
penyakit pada manusia, terutama pada kulit.

Sinar Tampak
Sinar tampak atau cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat
dilihat dan sangat membantu dalam penglihatan. Anda tidak akan dapat melihat apapun
tanpa bantuan cahaya. Sinar tampak memiliki jangkauan panjang gelombang yang
sempit, mulai dari 400 nm sampai dengan 700 nm. Sinar tampak terdiri atas tujuh
spektrum warna, jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke frekuensi terbesar, yaitu
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (disingkat mejikuhibiniu). Sinar
tampak atau cahaya digunakan sebagai penerangan ketika di malam hari atau ditempat
yang gelap. Selain sebagai penerangan, sinar tampak digunakan juga pada tempattempat hiburan, rumah sakit, industri, dan telekomunikasi.

Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi antara 1011 hertz sampai 1014
hertz. Sinar inframerah dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom. Benda yang
memiliki temperatur yang lebih relatif terhadap lingkungannya akan meradiasikan sinar
inframerah, termasuk dari dalam tubuh manusia. Sinar ini dimanfaatkan, di antaranya
untuk pengindraan jarak jauh, transfer data ke komputer, dan pengendali jarak jauh
(remote control). Seorang tentara yang sedang berperang dapat melihat musuhnya
dalam kegelapan dengan bantuan kacamata inframerah yang dapat melihat hawa panas
dari seseorang. Dengan menggunakan kacamata ini dengan sangat mudah seseorang
dapat ditemukan dalam ruangan gelap. Sinar inframerah dapat digunakan juga dalam
bidang kedokteran, seperti diagnosa kesehatan. Sirkulasi darah dalam tubuh Anda dapat
terlihat dengan menggunakan bantuan sinar inframerah. Selain itu, penyakit seperti
kanker dapat dideteksi dengan menyelidiki pancaran sinar inframerah dalam tubuh
Anda.
Gelombang Mikro
Gelombang mikro dihasilkan oleh rangkaian elektronik yang disebut osilator.
Frekuensi gelombang mikro sekitar 1010 Hz. Gelombang mikro disebut juga sebagai
gelombang radio super high frequency. Gelombang mikro digunakan, di antaranya
untuk komunikasi jarak jauh, radar (radio detection and ranging), dan memasak (oven).
Di pangkalan udara, radar digunakan untuk mendeteksi dan memandu pesawat terbang
untuk mendarat dalam keadaan cuaca buruk. Antena radar memiliki dua fungsi, yaitu
sebagai pemancar gelombang dan penerima gelombang. Gelombang mikro yang
dipancarkan dilakukan secara terarah dalam bentuk pulsa. Ketika pulsa dipancarkan dan
mengenai suatu benda, seperti pesawat atau roket pulsa akan dipantulkan dan diterima

oleh antena penerima, biasanya ditampilkan dalam osiloskop. Jika diketahui selang
waktu antara pulsa yang dipancarkan dengan pulsa yang diterima t dan kecepatan
gelombang elektromagnetik c = 3 108 m/s, jarak antara radar dan benda yang dituju
(pesawat atau roket), dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
s = c.t..........................................(16 )
dengan: s = jarak antara radar dan benda yang dituju (m),
c = kecepatan gelombang elektromagnetik (3 108 m/s), dan
t = selang waktu (s).
Angka 2 yang terdapat pada Persamaan muncul karena pulsa melakukan dua kali
perjalanan, yaitu saat dipancarkan dan saat diterima. Saat ini radar sangat membantu
dalam pendaratan pesawat terbang ketika terjadi cuaca buruk atau terjadi badai. Radar
dapat berguna juga dalam mendeteksi adanya pesawat terbang atau benda asing yang
terbang memasuki suatu wilayah tertentu.
Gelombang Radio
Mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar gelombang ini. Gelombang
radio banyak digunakan, terutama dalam bidang telekomunikasi, seperti handphone,
televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang radio
termasuk ke dalam spektrum yang memiliki panjang gelombang terbesar dan memiliki
frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh elektron pada kawat
penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat. Kenyataannya arus bolakbalik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik.
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar (transmitter) dan diterima oleh
antena penerima (receiver).

2.2 Perambatan Gelombang Dalam Medium Anisotropi


Beberapa ahli telah mendefinisikan istilah seismic anisotropi, yang diantaranya
adalah Sheriff (1985). Sheriff mendefinisikan bahwa anisotropi adalah variasi physical
properties yang tergantung pada arah pengukuran dan seismik anisotropi sebagai variasi
dari kecepatan seismik yang tergantung pada arah atau sudut perambatan gelombang.
Berdasarkan seismic wavelength terdapat 3 tipe anisotropi (Sheriff dan Geldart,1985)
yaitu : Transverse Isotropy(TI), Orthorombik Anisotropy, dan Monoklinik Anisotropy.
TI dicirikan dengan satu arah sumbu simetri (axis) dimana mempunyai nilai elastic
properties yang sama pada arah tegak lurus sumbu simetrinya dan mempunyai nilai
yang berbeda pada arah yang sejajar dengan sumbu simetrinya. Medium anisotropi ini
merupakan rotasi 900 dari tipe VTI dimana vertical axis menjadi horizontal axis
sehingga perlapisan berubah menjadi tegak. Model anisotropi ini dapat di aplikasikan
untuk fraktur ataupun microcrack yang tegak.
Pada medium anisotropi akan dijumpai dua jenis kecepatan yaitu kecepatan
group dan kecepatan fasa. Perbedaan tersebut diakibatkanolehkeberadaan dari
anisotropi yang mengakibatkan muka gelombang menjadi tidak spheris sehingga

menjadikan vektor kecepatan group dan vektor kecepatan fase dari gelombang tersebut
menjadi berbeda. Pada medium isotropi keduanya akan sama besar dan arahnya, karena
bentuk wave front spheric atau lingkaran.
2.2.1

Pandu Gelombang dan Serap Optik


Pandu gelombang adalah sebuah medium yang digunakan untuk memandu
gelombang, seperti gelombang elektromagnetik atau gelombang suara. Pandu
gelombang yang digunakan berbeda-beda disesuaikan dengan jenis gelombang yang
akan dipandu. Pandu gelombang yang asli dan yang paling umum digunakan adalah
pipa berongga yang terbuat dari logam yang konduktif yang digunakan untuk
membawa gelombang radio berfrekuensi tinggi khususnya gelombang mikro
(microwaves).
Pandu gelombang memiliki bentuk geometri yang berbeda-beda yang dapat
menahan energy dalam satu dimensi seperti pandu gelombang yang berbentuk lempeng
(slab waveguide) atau dalam dua dimensi seperti dalam fiber atau channel waveguide.
Selain itu, pandu gelombang yang berbeda digunakan untuk memandu gelombang
dengan frekuensi yang berbeda-beda; contohnya fiber optic digunakan untuk memandu
cahaya (frekuensi tinggi) dan tidak memandu gelombang micro yang memiliki
frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan cahaya tampak. Sebuah aturan yang
harus diingat adalah lebar dari pandu gelombang harus memiliki orde yang sama
dengan besar dari panjang gelombang yang akan dipandu. Terdapat beberapa struktur
dialam yang bertindak sebagai pandu gelombang; contohnya sebuah lapisan di lautan
yang dapat memandu suara paus dalam jarak yang sangat jauh.
Sedangkan serat optik yaitu bahan yang digunakan sebagai pengganti kabelkabel telpon atau kabel-kabel data. Misal dalam satu daerah terdapat 500 sambungan
telpon dan separuhnya digunakan untuk akses data (internet), bisa saja kabel yang
digunakan mencapai dua kali lipat dari sambungan yang ada. Jika menggunakan serat
optik untuk jalur telpon, dengan memanfaatkan cahaya dengan berbagai panjang
gelombang dalam satu serat, maka bisa menampung dua hingga lima sambungan
(digunakan serat optik dengan jumlah berkas sinar lima macam panjang gelombang).
Serat optik terdiri dari dua bagian yaitu bagian inti (core) dan bagian selubung
(cladding). Pada bagian inti memiliki indeks bias yang lebih besar dibandingkan indeks
bias selubung supaya terjadi pemantulan internal total berkas sinar yang digunakan.
Berdasarkan struktur indeks biasnya, serat optik dibedakan menjadi dua yaitu serat
optik step index dan serat optik graded index. Serat optik step index memiliki inti yang
berindeks bias seragam atau sama. Sedangkan pada graded index memiliki indeks bias
menurun secara gradual dari sumbu inti sampai bidang batas selubung. Dalam fabrikasi,
serat optik ditambahkan pelindung yang biasa disebut dengan jaket (coating).
2.2.2 Perambatan gelombang dalam pandu gelombang dielektrik sederhana
Pandu gelombang optik juga dikenal dengan sebutan pandu gelombang
dielektrik adalah suatu piranti optik yang dibuat dengan menyisipkan lapisan film
diantara lapisan kover dan substrat. Pandu gelombang optik berfungsi untuk
menyalurkan energi gelombang optik dalam bentuk buntelan energi atau yang sering

disebut dengan moda energi. Struktur geometri pandu gelombang optik dengan indeks
bias lapisan kover, film dan substrat berturut-turut adalah n 1, n2, dan n3. Pemanduan
cahaya dalam pandu gelombang hanya terjadi bila n 2 > n3 n1 dan tebal lapisan
filmnya harus lebih besar dari tebal terpancungnya. Hal ini disebabkan karena
gelombang optik yang terpandu dalam lapisan film merupakan gelombang optik yang
harus mengalami pemantulan internal total setelah menumbuk bidang batas filmsubstrat dan film-kover.
Berdasarkan struktur geometrisnya pandu gelombang optik dibedakan atas
pandu gelombang dua dimensi (2-D) atau pandu gelombang papak bila pembatasan
gelombang optik terpandu hanya terjadi dalam arah sumbu x dan pandu gelombang
tiga dimensi (3-D) atau disebut dengan pandu gelombang berstruktur kanal bila
pembatasan gelombang optik terpandu terjadi dalam arah sumbu x dan sumbu y.
Ditinjau dari bahan dan indeks bias substrat dan kovernya, pandu gelombang
papak dibedakan atas struktur semetri yaitu bila lapisan substrat dan konvernya
terbuat dari bahan dan indeks bias yang sama, dan struktur asimetris bila terbuat dari
bahan dan indeks bias yang berbeda. Sebaliknya bila ditinjau dari keseragaman indeks
bias lapisan filmnya, maka pandu gelombang papak dibedakan atas step indek bila
indeks bias lapisan filmnya seragam, dan graded indeks. Bila besar indeks bias lapisan
filmnya terdistribusi sepanjang tebal lapisan filmnya.
Pandu gelombang optik dapat dibedakan pula berdasarkan ketergantungan
indeksa bias penyusun lapisan filmnya terhadap intensitas gelombang optik masukan,
yaitu pandu gelombang optik linier dan tak linier. Pada pandu gelombang optik linier
lapisan film sebagai medium propagansinya terbuat dari bahan yang indeks biasnya
tak gayut terhadap intensitas gelombang optik. Sebaliknya pada pandu gelombang
optik tak linier medium propagansinya terbuat dari bahan yang indeks biasnya gayut
terhadap intensitas gelombang optik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari tujuan makalah ini maka penulis dapat mengajukan beberapa
kesimpulan adalah sebagai berikut:
a. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak
ada medium.
b. Beberapa jenis-jenis dan kegunaan gelombang diantaranya yaitu gelombang radio
dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Gelombang radio ini
dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar
radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi
gelombang menjadi energi bunyi. Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang
radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Dimanfaatkan dalam
microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis. Gelombang
mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging)
RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan
gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang
mikro. Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai
frekuensi tertinggi dalam spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu antara 10 20Hz
sampai 1025 Hz. diserap pada jaringan hidup, sinar gamma akan menyebabkan efek
yang serius seperti mandul dan kanker.
c. Salah satu jenis perambatan gelombang dalam medium anisotropi. anisotropi adalah
variasi physical properties yang tergantung pada arah pengukuran dan seismik

anisotropi sebagai variasi dari kecepatan seismik yang tergantung pada arah atau
sudut perambatan gelombang.
B. Saran
Dengan adanya gelombang elektromagnetik, kita dimudahkan dalam berbagai
bidang kehidupan. Seperti dibidang kesehatan, industry, bahkan teknologi. Maka dari
itu, sudah selayaknya kita menggunakannya serta memanfaatkan seefektif dan
seefisien mungkin gelombang elektromagnetik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcelo. 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Halliday, David. 1997. Fisika Jilid Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jones, E.R dan Chiulders, R.L. 1994. Contemporary Collage Physics, Second Edition. New
York: Addison Wesley Longman.
Reitz, John P. 1993. Dasar Teori Listrik Magnet. Bandung: Penerbit ITB.
Tipler. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

You might also like