Professional Documents
Culture Documents
Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) palembang
karena mencoba untuk bunuh diri untuk kedua kalinya. Ia selalu sedih dan menangis Ny.
Cek ela perempuan 40 tahun mencoba untuk bunuh diri untuk yang kedua kalinya.
1. Ia selalu sedih dan menangis dan tampa sebab.
2. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan prilaku yaitu kegembiraan berlebihan, banyak
bicara dan beraktivitas,sering keluyuran,belanja dan boros serta kurang tidur.
3. Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang
yang mengobrol ,dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa.
4. mulai mengisolasi diri, kurang bisa mengurus diri ,tak dapat mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata tetapi masih dapat di
mengerti bicaranya tidak kacau.
5. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan.
6. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah
terkait ekonomi.
7. Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit
untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat
dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali tanda autisme jelas ada.
8. Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga
dan premorbid terdapat gangguan kepribadian dependen .
9. Gaf scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai
10-0 )
10. pemeriksaan Fisik tidak ada kelainan
11. Kesimpulan pemeriksaan psikiatri : ditemukan adanya banyak psikopatologi antara
lain discriminative insight yang sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi
berupa hemjung,sperrung dan ada autisme serta depresi tahap berat dengan demikian
konklusinya adalah RTA sangat terganggu.
Analisis masalah
1. Ny. Cek ela perempuan 40 tahun mencoba untuk bunuh diri untuk yang kedua
kalinya.
a. Bagaimanafisiologi dari sistem organ yang terganggu ?
LIMBIC SYSTEM
Page | 1
thalamus,
hipothalamus,
amygdala,
hippocampus
dan
terhadap
reaksi
emosi.
Disaat
kita
mendapatkan/menerima
fungsinya terkait erat dengan proses rasional kulit otak. Bagian ini berfungsi
untuk menyimpan memori rasional, terutama ingatan-ingatan jangka pendek,
serta berperan dalam sistem limbik yang menjadi pusat fungsi luhur manusia,
yakni yang memberikan pertimbangan rasional(berperan dalam pemecahan
masalah).
Neurotransmitter
Yakni zat kimia di dalam otak yang berfungsi membawa pesan antar
sel saraf. Zat kimia ini diproduksi di dalam sel-sel saraf yang ada di otak,
ketika pesan dari otak harus ditransmisikan ke bagian-bagian lain. Hampir
seluruh kegiatan otak memanfaatkan neurotransmiter untukmenyampaikan
pesan
Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa
pesan untuk komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa
neurokimiawi ini, dikenal sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua
fungsi otak. Sebagai pembawa pesan, mereka datang dari satu tempat dan
pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Bila satu sel syaraf
(neuron) berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. Satu neuron mengirimkan
pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di
dekatnya melalui celah sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah
sinaptik tersebut.
Neurotransmiter yang berpengaruh pada terjadinya gangguan bipolar
adalah
dopamin,
norepinefrin,
serotonin,
GABA,
glutamat
dan
seperti juga pada skizofrenia. Antidepresan trisiklik dan MAO inhibitor yang
meningkatkan epinefrin bisa merangsang timbulnya mania, dan antipsikotik
yang mem-blok reseptor dopamin yang menurunkan kadar dopamin bisa
memperbaiki mania, seperti juga pada skizofrenia.
1) Monoamin dan Depresi
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa zat-zat yang
menyebabkan berkurangnya monoamin, seperti reserpin, dapat menyebabkan
depresi.Akibatnya timbul teori yang menyatakan bahwa berkurangnya
ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama NE dan serotonin, dapat
menyebabkan depresi. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya obat
antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang bekerja
meningkatkan monoamin di sinap. Peningkatan monoamin dapat memperbaiki
depresi.
2) Serotonin
Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak
ke korteks serebri, hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan
hipokampus. Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam
gangguan-gangguan psikiatrik. Ada sekitar 14 reseptor serotonin, 5-HT1A dst
yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat.
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido.
Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus
berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun, temperatur tubuh,
dan fungsi axis HPA). Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan
dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan. Serotonin
menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia.
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. Dari penelitian
dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat. Adanya gangguan
serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi.Dari
penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah
prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat
Page | 5
pengobatan. Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan
bunuh diri.
Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun
pada pasien depresi. Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood
pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat
keluarga menderita depresi. Memori, atensi, dan fungsi eksekutif juga
dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. Neurotisisme dikaitkan dengan
gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. Ia dikaitkan dengan fungsi
kognitif
yang
terjadi
sekunder
akibat
berkurangnya
triptofan.Hasil
Page | 6
Ciri universal pada orang yang bunuh diri adalah ketidakmampuan mereka untuk
mendapatkan pemecahan terhadap suatu maslah dan tidak adanya strategi
mengatasi stresor yang segera. Jadi, sempitnya pilihan yang tersedia untuk
menghadapi percekcokan keluarga yang rekuren, penolakan, atau kegagalan
adalah berperan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan bnuh diri.
b.
Faktor genetic
Penelitian risiko bunuh diri keluarga dan tingginya angka kesesuaian untuk bunuh
diri di antara kembar monozigotik dibandingkan kembar dizigotik. Walaupun
risiko untuk bunuh diri adalah tinggi pada orang dengan gangguan mentaltermasuk skizofrenia gangguan depresif berat, dan gangguan bipolar I, risiko
untuk bunuh diri jauh lebih tinggi pada sanak saudara orang dengan gangguan
mood dibandingkan dengan sanak saudara orang dengan skizofrenia.
c. Bunuh diri merupakan gangguan psikiatri apa? ( depresi berat dan skizofrenia dengan
halusinasi perintah)
Page | 7
Dilihat dari gambar diatas. Pada awalnya Ny. Cek Ela ini pernah mengalami episode
manik dan episode depresi (dua tahun lalu dan satu setengah tahun yang lalu) itulah
yang memicu Ny. Cek Ela mempunyai keinginan bunuh diri, namun setelah itu Ny.
Cek Ela mengalami episode Maintenance atau masa hipomanik (cenderung normal
pada satu tahun terakhir) itu merupakan masa tenang, namun dengan adanya stressor
(masalah ekonomi) maka Ny. Cek Ela mengalami pengulangan pada episode manik
serta episode depresi dan memicu untuk melakukan percobaan bunuh diri kembali.
e. Apa macam bunuh diri?
Jawab:
Macam Macam Bunuh Diri dan Percobaan Bunuh Diri
1. Bunuh Diri Egoistik
Individu itu tidak mampu berintegrasi dengan masyrakat. Hal ini
disebabkan oleh kondisi kebudayaan atau masyarakat yang menjadikan
individu itu seolah olah tidak berkepribadian.
Kegagalan integrasi dalam keluarga dapat menerangkan mengapa
mereka yang tidak menikah lebih rentan untuk melakukan bunuh diri
daripada mereka yang sudah menikah. Masyarakat daerah pedesaan
mempunyai integrasi sosial yang lebih baik daripada daerah perkotaan
sehingga angka suicidejuga lebih sedikit.
2. Bunuh Diri Altruistik
Page | 8
yang cukup.
Pencegahan sekunder merujuk pada deteksi dini dan memberi penanganan yang
tepat pada individu yang memiliki keinginan bunuh diri.Tujuan dari
pencegahan sekunder ini adalah menurunkan kemungkinan percobaan bunuh
diri pada pasien dengan risiko tinggi. Rangkaian dari tindakan bunuh diri ini
berawal dari ide untuk menunjukkan gerakan-gerakan isyarat, pola hidup yang
Page | 9
cenderung berisiko, rencana untuk bunuh diri, percobaan bunuh diri, dan pada
akhirnya bunuh diri tersebut terlaksana sepenuhnya. Tidak semua tindakan
yang menghancurkan diri harus diinterpretasikan ke dalam tindakan bunuh diri.
Manajemen terhadap pasien bunuh diri meliputi diagnosis dan penanganan
terhadap gangguan psikiatri yang sedang dideritanya, menilai risiko untuk
melakukan bunuh diri, dan mengurangi akses terhadap hal-hal yang
membahayakan untuk terlaksananya bunuh diri tersebut, seperti misalnya
tersedianya pistol, pisau, tali, dan sebagainya. Prediktor terbaik dari tindakan
bunuh diri adalah adanya riwayat percobaan bunuh diri dan masih ada pikiran
untuk melakukannya lagi. Dokter harus secara teratur meminta keterangan pada
pasien yang mengalami depresi menetap, kehilangan harapan, dan memiliki ide
untuk melakukan bunuh diri. Dalam memprediksikan tindakan bunuh diri,
sangat sulit untuk menentukan pasien dengan risiko tinggi manakah yang akan
benar-benar mewujudkan keinginan bunuh diri tersebut, kecuali pasien
atau
timbul
lagi
penurunan
neurotransmiter
serotonin,
Page | 11
3. Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang
yang mengobrol ,dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa.
a. merupakan sign dan symtomp apa?
halusinasi auditorik dan waham dosa
b.macam halusinasi dan patofisiologinya?
Halusinasi adalah persepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan stimulus
eksterna yang nyata.
Halusinasi terdiri dari:
Halusinasi hipnagogik : persepsi palsu yang terjadi saat akan jatuh tertidur
Halusinasi hipnopompik : persepsi palsu yang terjadi saat bangun dari tidur
Halusinasi auditorik : persepsi palsu akan bunyi
Halusinasi visual : persepsi palsu yang melibatkan penglihatan baik suatu citra
respon
Page | 12
Waham bizar
2.
Waham sistematik :
3.
Waham
yang
kongruen mood
4.
5.
Waham somatik
tubuh
Waham paranoid
7.
Waham
8.
menyalahkan diri
Waham kendali
meleleh)
Termasuk diantaranya adalah waham kejar, waham rujukan,
kendali dan kebesaran.
Perasaan menyesal dan rasa bersalah yang tidak pada
:
:
tempatnya.
Perasaan yang salah bahwa keinginan, pikiran/perasaan
dikendalikan oleh kekuatan luar.
1. Gangguan depresi berat (depresi unipolar) : Gangguan yang terjadi tanpa riwayat
episode manik, campuran atau hipomanik.
2. Gangguan bipolar I : gangguan dengan perjalanan klinis satu/lebih episode manik
dan kadang-kadang episode depresi berat.
3. Gangguan bipolar II : Suatu varian gangguan bipolar ditandai dengan episode
hipomania dan bukannya mania.
4. Gangguan distimik : gangguan yang ditandai dengan mood yang menurun yang
tidak cukup berat untuk dapat dimasukkan ke dalam diagnosis episode depresif
berat.
5. Gangguan siklotimik : Gangguan yang ditandai dengan gejala hipomanik yang
sering terjadi selama setidaknya 2 tahun dan tidak sesuai dengan diagnosis
episode manic serta gejala depresi yang tidak sesuai dengan diagnosis episode
depresif berat
e. apa yang dimaksud ggn skizofrenia?
f. apa saja tipe skizofrenia?
5. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan.
a. apa makna ?
episode normal, yang merupakan cirri khas gangguan bipolar
6. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah
terkait ekonomi.
a. apa yang dimaksud stressor psikososial?
Stresor psikososial adalah adanya setiap keadaan atau peristiwa yang
b.
Page | 14
atau tidak dapat mengadakan adaptasi yang disebut gangguan stres pasca trauma
( Kusumawardhani,2013)
c.
7. Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit
untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat
dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali tanda autisme jelas ada.
a. apa makna pernyataan diatas?
tanda depresi
b. merupakan sign dan symptom apa?
hipoaktivitas/hipokinetik, retarded, mutisme
c. apa beda hipoaktivitas dengan hipokinetik?
3. Perilaku
Mempertahankan minat dengan cara yang khas & berlebihan
Terpaku pada kegiatan yang ritualistik/rutinitas yang tidak ada gunanya
Gerakan yang aneh dan berulang ulang
Sering terpukau dengan bagian bagian pada benda
8. Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga
dan premorbid terdapat gangguan kepribadian dependen .
a. apa makna riwayat gangguan afektif?
b. apa kepribadian premorbid?
Kepribadian premorbid adalah kepribadian sebelum sakit misalnya susah menngambil
keputusan,cemas sehingga menyebabkan sering emosi.
c. apa jenis kepribadian?
Kepribadian paranoid
Kepribadian skizoid
Kepribadian skizotipal
Kepribadian anti sosial
Kepribadian ambang
Kepribadian narsistik
Kepribadian histrionik
Kepribadian menghindar
Kepribadian dependent
d. apa kepribadian dependen?
Jawab:
Kepribadian dependen adalah orang yang kepribadian yang bergantung kepada orang
lain.
9. Gaf scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai
10-0 )
a. apa GAF scale?
100 91 =`gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
90 81 =
tertanggulangi.
gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
80 71 =
70 61=
60 51 =
50 41 =
40 31 =
30 21 =
20 11 =
mengenai
dirinya
sendiri
baik
mengenai
kempuannya,
jika memulai pembicaraan, akan dimulai ide yang baru yang tidak ada
hubungannya.
b. Apa makna RTA terganggu?
Jawab:
Kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini akan
menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan
realitas kehidupan. Kekacauan perilaku, waham, dan halusinasi adalah salah
satu contoh penggambaran gangguan berat dalam kemampuan menilai realitas
(Reality Testing of Ability).
Cara pemeriksaan RTA sifatnya subjektif , dilakukan dengan anamnesis dan
observasi tingkah laku pasien.
12. Bagaimana cara mendiagnosis?
Jawab:
1. Anamnesis
Alloanamnesis :
Ny. Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, mencoba untuk bunuh diri untuk
kedua kalinya. Ybs selalu sedih dan menangis tanpa sebab.Dua tahun yang lalu
terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak
bicara dan beraktivitas, sering keluyuran,belanja dan boros serta kurang tidur.
Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada
orang yang mengobrol ,dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinyya banyak
dosa. Mulai mengisolasi diri, kurang bisa mengurus diri,tak dapat mengerjakan
pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata tetapi
masih dapat di mengerti bicaranya tidak kacau. Selama setahun terakhir ini
pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan. Menurut keluarga ada
stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah terkait ekonomi.
Autoanamnesis:
Pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit untuk
menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat
dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali tanda autisme jelas ada
2. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik tak ada kelainan
3. Pemeriksaan psikiatrik dengan axis multiaksial
13. Apa DD?
Page | 18
F31.5 : Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat dengan gejala psikotik
F31.4 : Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
F31.1 : Gangguan afektif bipolar episode kini manik tanpa gejala psikotik
F31.3 : Gangguan afektif bipolar episode kini depresif ringan atau sedang
14. Apa pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan?
15. Apa WD?
Gangguan efektif bipolar episode depresi berat
16. Bagaimana penatalaksanaan?
Di bawah ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
(Stabilisator Mood)
1. Litium
Litium sudah digunakan sebagai terapi mania akut sejak 50 tahun yang lalu. Ia
lebih superior bila dibandingkan dengan plasebo.
Farmakologi
Sejumlah kecil litium terikat dengan protein. Litium dieksresikan dalam
bentuk utuh hanya melalui ginjal.
Indikasi
Episode mania akut, depresi, mencegah bunuh diri, dan bermanfaat sebagai
terapi rumatan GB.
Dosis
Page | 19
Indikasi
Valproat efektif untuk mania akut, campuran akut, depresi mayor akut, terapi
rumatan GB, mania sekunder, GB yang tidak berespons dengan litium, siklus
cepat, GB pada anak Dan remaja, serta GB pada lanjut usia.
Efek Samping
Valproat ditoleransi dengan baik. Efek samping yang dapat terjadi, misalnya
anoreksia, mual, muntah, diare, dispepsia, peningkatan (derajat ringan) enzim
transaminase, sedasi, Dan tremor. Efek samping ini sering terjadi pada awal
pengobatan dan bekurang dengan penurunan dosis atau dengan berjalannya
waktu. Efek samping gastrointestinal lebih sering terjadi pada penggunaan
asam valproat dan valproat sodium bila dibandingkan dengan tablet salut
sodium divalproat.
3. Lamotrigin
Lamotrigin efektif untuk mengatasi episode bipolar depresi. Ia menghambat
kanal Na+. Selain itu, ia juga menghambat pelepasan glutamat.
Farmakokinetik
Lamotrigin oral diabsorbsi dengan cepat. Ia dengan cepat melewati sawar otak
Dan mencapai konsentrasi puncak dalam 2-3 jam. Sebanyak 10% lamotrigin
dieksresikan dalam bentuk utuh.
Indikasi
Efektif untuk mengobati episode depresi, GB I dan GB II, baik akut maupun
rumatan. Lamotrigin juga efektif untuk GB, siklus cepat.
Dosis
Berkisar antara 50-200 mg/hari.
Efek Samping
Sakit kepala, mual, muntah, pusing, mengantuk, tremor, dan berbagai bentuk
kemerahan di kulit.
(Antipsikotika Atipik)
Antipsikotika atipik, baik monoterapi maupun kombinasi terapi, efektif sebagai
terapi lini pertama untuk GB. Beberapa antipsikotika atipik tersebut adalah
olanzapin, risperidon,quetiapin, dan aripiprazol.
1. Risperidon
Risperidon adalah derivat benzisoksazol. Ia merupakan antipsikotika atipik
pertama yang mendapat persetujuan FDA setelah klozapin.
Page | 22
Absorbsi
Risperidon diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian oral. Ia dimetabolisme
oleh enzim hepar yaitu CYP 2D6.
Dosis
Untuk preparat oral, risperidon tersedia dalam dua bentuk sediaan yaitu tablet
dan cairan.Dosis awal yang dianjurkan adalah 2 mg/hari dan besoknya dapat
dinaikkan hingga mencapai dosis 4 mg/hari. Sebagian besar pasien
membutuhkan 4-6 mg/hari. Risperidon injeksi jangka panjang (RIJP) dapat
pula digunakan untuk terapi rumatan GB. Dosis yang dianjurkan untuk orang
dewasa atau orang tua adalah 25 mg setiap dua minggu. Bila tidak berespons
dengan 25 mg, dosis dapat dinaikkan menjadi 37,5 mg - 50 mg per dua
minggu.
Indikasi
Risperidon bermanfaat pada mania akut dan efektif pula untuk terapi rumatan
Efek Samping
Sedasi, fatig, pusing ortostatik, palpitasi, peningkatan berat badan,
berkurangnya gairah seksual, disfungsi ereksi lebih sering terjadi pada
risperidon bila dibandingkan dengan pada plasebo. Meskipun risperidon tidak
terikat secara bermakna dengan reseptor kolinergik
muskarinik, mulut kering, mata kabur, dan retensi urin, dapat terlihat pada
beberapa pasien dan sifatnya hanya sementara. Peningkatan berat badan dan
prolaktin dapat pula terjadi pada pemberian risperidon.
2. Olanzapin
Olanzapin merupakan derivat tienobenzodiazepin yang memiliki afinitas
terhadap dopamin (DA), D2, D3, D4, dan D5, serotonin 2 (5-HT2); muskarinik,
histamin 1(H1), dan 1- adrenergik.
Indikasi
Olanzapin mendapat persetujuan dari FDA untuk bipolar episode akut mania
dan campuran. Selain itu, olanzapin juga efektif untuk terapi rumatan GB.
Dosis
Kisaran dosis olanzapin adalah antara 5-30 mg/hari.
Efek Samping
Sedasi dapat terjadi pada awal pengobatan tetapi berkurang setelah beberapa
lama. Efek antikolinergik dapat pula terjadi tetapi kejadiannya sangat rendah
Page | 23
yaitu antara 10 - 15 mg Dan diberikan sekali sehari. Apabila ada rasa mual,
insomnia, dan akatisia, dianjurkan untuk menurunkan dosis. Beberapa klinikus
mengatakan bahwa dosis awal 5 mg dapat meningkatkan tolerabilitas.
Indikasi
Aripiprazol efektif pada GB, episode mania dan episode campuran akut. Ia
juga efektif untuk terapi rumatan GB. Aripiprazol juga efektif sebagai terapi
tambahan pada GB I, episode depresi.
Efek Samping
Sakit kepala, mengantuk, agitasi, dispepsia, anksietas, dan mual merupakan
kejadian yang tidak diinginkan yang dilaporkan secara spontan oleh kelompok
yang mendapat aripiprazol. Efek samping ekstrapiramidalnya tidak berbeda
secara bermakna dengan plasebo.
Akatisia dapat terjadi dan kadang-kadang dapat sangat mengganggu pasien
sehingga sering mengakibatkan penghentian pengobatan. Insomnia dapat pula
ditemui. Tidak ada peningkatan
berat badan dan diabetes melitus pada penggunaan aripiprazol. Selain itu,
peningkatan kadar prolaktin juga tidak dijumpai. Aripiprazol tidak
menyebabkan perubahan interval QTc.
(Antidepresan)
Antidepresan efektif untuk mengobati GB, episode depresi. Penggunaannya harus
dalam jangka pendek. Penggunaan jangka panjang berpotensi meginduksi
hipomania atau mania. Untuk menghindari terjadinya hipomania dan mania,
antidepresan hendaklah dikombinasi dengan stabilisator mood atau dengan
antipsikotika atipik
(Intervensi Psikososial)
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya, cognitive
behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, terapi interpersonal, terapi kelompok,
psikoedukasi, dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya.
Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi.
17. Bagaimana Komplikasi ?
Jawab:
Bunuh diri
Disabilitas sangat berat baik dalam komunikasi, daya nilai serta mengurus diri
Gangguan berulang
18. Bagaimana Prognosis?
Page | 25
Kesimpulan
Ny.cek Ela 40 tahun mengalami Gangguan efektif bipolar episode depresi berat
Page | 26
Page | 27