Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam
perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar
kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar
kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan
tersebut.
Pembelajaran kelas X dan XI jenjang Pendidikan Menengah Kejuruhan yang
disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi
materi pembelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterapilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan
abstrak, dan sikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang
dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
meningkatkan dan menyesuaikan daya serp siswa dengan ketersediaan kegiatan
buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatankegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan
alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk
itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia
Merdeka (2045)
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. VII
DAFTAR ISI ........................................................................................................... VII
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. X
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... XI
viii
viii
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengemasan/packing menggunakan pengangkutan pesawat ............... 12
Gambar 2. Mobil sebagai alat pengangkutan / transportasi ikan hidup ................... 12
Gambar 3. Alat pengemasan/packing ikan hidup .................................................... 13
Gambar 4. Pemberokan Ikan yang akan di angkut. ................................................ 15
Gambar 5. Penampungan ikan sebelum dipacking/dikemas ................................... 22
Gambar 6. Penampungan Ikan pada Jaring/karamba............................................. 22
Gambar 7. Penampungan ikan di kolam/bak permanenan...................................... 23
Gambar 8. Pengangkutan ikan secara terbuka ....................................................... 27
Gambar 9. Proses membersihkan ikan dari lumpur ................................................ 33
Gambar 10. Sortir dan Grading Ikan ....................................................................... 34
Gambar 11. Penataan ikan segar dalam wadah pengangkutan ikan ...................... 34
Gambar 12. Drum Plastik yang digunakan untuk Mengangkut ikan ........................ 36
Gambar 13. Fiberglas digunakan untuk pengangkutan ikan sistem terbuka............ 37
Gambar 14. Pengemasan ikan menggunakan kantong plastic................................ 40
Gambar 15. Kotak pengangkutan ikan hidup secara kering .................................... 42
Gambar 16. Pengangkutan benih ikan secara tertutup ........................................... 44
Gambar 17. Pengemasan telur ikan gurame........................................................... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kualitas air yang optimal untuk ikan air tawar ........................................... 16
Tabel 2. Tanda-tanda ikan segar dan ikan yang sudah tidak segar ........................ 31
Tabel 3. Jenis dan dosis obat pembius untuk pengangkutan ikan........................... 43
Tabel 4. Proyeksi Permintaan Benih Ikan Patin .................................................... 101
xi
BAGIAN 1. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Buku Panen dan Pasca Panen II ini akan mempelajari Perhitungan pertumbuhan ikan,
Perhitungan tingkat sintasan/kelulushidupan,
Rate), Penanganan hasil panen ikan, Teknik rantai dingin, Penanganan higienis,
Penanganan hasil panen ikan, Persyaratan kualitas ikan, Jenis bahan
pembiusan
B. Prasyarat
Untuk mempelajari buku panen dan pasca panen 1 ini anda terlebih dahulu telah
memahami Teknik Pembenihan, Teknik Pembesaran ikan, pengelolaan kualitas air,
pengendalian hama dan penyakit ikan serta penangan ikan. Pemahaman tentang
fisika, kimia, biologi khususnya mikrobiologi sangat membantu dalam mempelajari
buku ini, Untuk dapat memahami isi buku ini, anda harus mempelajari dan memahami
secara berurutan Bab demi bab serta mengerjakan setiap tugas-tugas dalam buku ini.
C. Petunjuk Penggunaan
Desain pembelajaran pada Buku panen dan pasca panen 2 ini adalah sesuai
kurikulum 2013, dimana pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik dimana keaktifan anda merupakan dominan dan utama
dalam pembelajaran. Oleh sebab itu anda disarankan melaksanakan kegiatan
pembelajaran 5 M yaitu mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan materi yang sedang di pelajari.
Berdasarkan hal tersebut diatas, anda disarankan mengumpulkan informasi baik
pengalaman sendiri, masyarakat, pengetahuan, keterampilan tentang pemanenan
dan pasca panen hasil perikanan. Pengumpulan informasi tersebut dapat berasal dari
buku, majalah, surat kabar, tanya jawab dengan pengusaha, internet dan sebagainya.
Informasi tersebut dikumpulkan untuk mendukung dan memahami mata pelajaran ini.
Selain hal yang tidak kalah pentingnya adalah pemahaman pelajaran sebelumnya
yang telah anda dapat yaitu pembenihan, pembesaran, pengelolaan kualitas air,
pengendalian hama penyakit ikan dan pemanenan da pasca panen hasil perikanan 1.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari buku Panen dan Pasca Panen 2, anda akan memahami :
1.
2.
3.
4.
Panjang total
5.
Panjang mutlak
6.
Berat total
7.
8.
9.
E.
Kompetensi Inti
KI 1
KI 2
Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku
jujur,
disiplin,
dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
spesifik
di bawah
pengawasan
langsung
Kompetensi Dasar
a. Memprediksi pemanenan ikan
b. Menganalisis pengendalian mutu hasil panen ikan
c. Menganalisis sistem pengangkutan/transportasi ikan hidup dan segar
d. Memprediksi pemasaran produk ikan
F. Peta Konsep
BAGIAN 2: PEMBELAJARAN
Bab I. PENGANGKUTAN IKAN HIDUP DAN SEGAR (36 JP)
Panen ikan merupakan pekerjaan akhir dari budidaya ikan dan dilanjutkan dengan
kegiatan pascapanen. Kegiatan pemanenan ikan harus direncanakan meliputi waktu
panen, peralatan, tenaga kerja, penampungan, dan pemasaran hasil panen. Penentuan
waktu panen dengan memperhitungkan/memprediksi permintaan pasar, ukuran ikan,
cuaca, jumlah ikan dan sebagainya.
Kegiatan pemanenan ikan dapat menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan. Pada
jenis ikan tertentu ukuran dan warna ikan di tentukan oleh permintaan pasar. Permintaan
pasar
ikan lele umumnya adalah 6-8 ekor /kg. Beberapa daerah perminataan pasar akan
ikan mas adalah berwarna kuning dan beberapa daerah berwarna hitam. Pemanenan ikan
sangat berhubungan dengan iklim /cuaca. Sebelum panen juga perlu dipelajari sistem
pemasaran ikan. Sistem pemasaran ikan lebih difokuskan pada tata niaga ikan. Sebaiknya
tata niaga ikan dilakukan langsung ke tangan konsumen agar harga ikan lebih tinggi
dibandingkan pemasaran ikan melalui pihak ke tiga.
saat suhu air/udara dingin. Suhu air tersebut berhubungan ketersediaan oksigen terlarut
dalam air.
Penentuan jumlah dan ukuran ikan sebelum pemanenan bertujuan untuk menghitung
pendapatan, daya serap pasar, tenaga kerja, waktu panen, peralatan yang disiapkan dan
sebagainya. Perhitungan jumlah ikan panen dilakukan dengan jumlah penebaran awal,
ukuran ikan, mortalitas dan jumlah pemberian pakan. Perhitungan ukuran dan jumlah ikan
harus dilakukan dengan sampling ikan secara berkala.
Pascapanen hasil perikanan adalah tahapan kegiatan yang dimulai sejak pemungutan
(pemanenan) hasil perikanan sampai siap untuk dipasarkan. Dengan kata lain kegiatan
pasca panen hasil perikanan meliputi persiapan pemanenan, pemanenan, pembersihan,
sortasi,
hasil budidaya ikan sampai hasil perikanan tersebut sampai ke tangan konsimen.
Sedangkan Penanganan pascapanen hasil pertanian meliputi semua kegiatan perlakuan
5
dan pengolahan langsung terhadap hasil perikanan yang karena sifatnya harus segera
ditangani untuk meningkatkan mutu hasil pertanian agar mempunyai daya simpan dan
daya guna lebih tinggi. Khususnya terhadap komoditas ikan, tahapan pascapanen hasil
perikanan meliputi pemberokan ikan, penampungan, pemanenan, pembersihan, sortasi,
packing, transportasi, pendinginan, dan pengawetan.
perikanan bertujuan untuk menekan tingkat kerusakan hasil panen komoditas perikanan
dengan meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas perikanan agar dapat
menunjang usaha penyediaan bahan baku industri dan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan Belajar 1
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi ? ikan, anda akan memahami :
Prinsip - prinsip pengangkutan/ transportasi ikan
Teknik pengangkutan/transportasi ikan hidup dan segar
B. Aktivitas Belajar Siswa
Sering kita mendengar bahwa beberapa jenis ikan di Indonesia merupakan introduksi
ikan dari negara lain. Artinya beberapa jenis ikan seperti ikan bawal air tawar (
Collosoma macropum), patin (Pangasius sp ), nila GIFT (Tilapia sp ), ikan hias koki
(Cyprinus auratus), ikan hias koi (Cyprinus carpio) dan sebagainya didatangkan dari
negara lain. Untuk mendatangkan ikan dari negara lain masuk ke Indonesia dilakukan
dengan pengangkutan yang baik agar tidak ikan tersebut mati di perjalanan. Demikian
juga di Indonesia, banyak ikan/benih ikan dari satu propinsi di kirim atau dibawa ke
propinsi lain.
Apakah anda pernah memindahkan ikan dari satu kolam ke kolam lain yang saling
berdekatan? atau memindahkan ikan dari akuarium di rumah anda ke bak atau ember
teman atau tetangga anda?. Pemindahan ikan baik dari luar negeri masuk ke
Indonesia atau dari satu propinsi/kota ke propinsi / kota lain atau dari akuarium ke bak
merupakan salah satu contoh pengangkutan ikan.
Pengangkutan ikan dari satu negara ke negara lain, satu propinsi / kota ke propinsi
/kota
akuarium / kolam ke akuarium/kolam lain dalam satu lokasi. Dengan kata lain
pengangkutan ikan yang jauh, berbeda dengan teknik pengangkutannya dengan yang
lebih dekat. Demikian juga membawa ikan ukuran kecil dan ikan uuran besar berbeda
teknik pengangkutannya.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh para supplier dalam pengiriman ikan adalah
survival rate yang rendah diantaranya disebabkan karena kualitas air yang memburuk
selama pengangkutan. Jhingran dan Pullin (1985) menyatakan bahwa kematian ikan
pada sistem pengangkutan umumnya disebabkan oleh tingginya kadar CO,
akumulasi amoniak, ikan terlalu aktif, infeksi bakteri dan luka fisik akibat penanganan
yang kasar. Hal ini terjadi karena pengiriman ikan ke daerah memerlukan waktu yang
cukup lama yaitu hingga 24 jam.
ikan yang
Mengamati / mengobservasi
a.
b.
c.
Perilaku
Gerakan
Cara bernapas
Makan
Berenang
Pingsan
10 menit
20 menit
30 menit
40 menit
2.
Menanya
a.
Diskusikan
dalam
kelompok
anda
perilaku
ikan
dalam
kedua
kemasan/packing tersebut!
3.
b.
c.
Mencoba/mengumpulkan informasi
a.
Kel
pengemasan/
packing
Perilaku
Gerakan
Bernafas
Makan
Berenang
Pingsan
Perbandingan Oksigen
dan air adalah 3:1,
ukuran ikan 3-5 cm
benih ikan sebanyak
20 ekor/liter air
Perbandingan Oksigen
dan air adalah 1:3,
ukuran ikan 3-5 cm.
benih ikan sebanyak
20 ekor/liter air
Perbandingan Oksigen
dan air adalah 1:3,
ukuran ikan 9-12 cm
benih ikan sebanyak
20 ekor/liter air
Perbandingan Oksigen
dan air adalah 1:3,
ukuran ikan 9-12 cm,
benih ikan sebanyak
50 ekor/liter air
b.
Mati
4.
Mengasosiasi
a.
b.
c.
5.
Mengkomunikasikan
a.
b.
C. Uraian Materi
1.
Perubahan bentuk,
keutuhan barang itu. Selain itu, pengangkutan juga harus menggunakan cara
yang baik. Bila keduanya tidak dilakukan, sudah pasti barang itu tidak akan
sampai dalam keadaan utuh sehingga akan merugikan pengusaha ikan.
Seperti halnya pengangkutan barang, pengangkutan ikan juga memiliki arti dan
tujuan yang sama. Namun alat, dan cara yang digunakan dalam pengangkutan
ikan berbeda dengan alat, dan cara yang digunakan dalam pengangkutan barang
seperti buku. Karena buku merupakan benda mati yang tidak mudah rusak.
Sedangkan ikan adalah mahluk hidup yang kemungkinan besar bisa rusak,
bahkan mati.
dan
sifat-sifat
hidup
ikan,
terutama
segala
sesuatu
yang
sedemikian
rupa
perjalanan/pengangkutan.
sehingga
ikan
merasa
nyaman
selama
kebutuhan hidup seperti kualitas air, kepadatan, alat transportasi dan sebagainya
harus sesuai dengan kebutuhan ikan yang diangkut.
b.
Umur dan ukuran ikan : ikan yang lebih kecil memiliki kebutuhan oksigen
lebih tinggi dibandingkan dengan ikan yang lebih besar.
c.
Ketahanan relatif ikan : ikan yang diberi pakan alami lebih tahan
dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan buatan, serta ikan yang dalam
kondisi yang siap memijah
pengangkutan.
d.
Suhu air : pada suhu rendah mengakibatkan kadar oksigen di dalam air lebih
tinggi, karena kebutuhan oksigen akan menurun.
e.
Lama waktu angkut : makin pendek waktu angkut makin tinggi kepadatannya.
f.
Cara angkut dan lama istirahat : makin cepat pengangkutan dan makin baik
prasarana serta waktu istirahat yang pendek, kemungkinan keberhasilan
pengangkutan semakin besar.
g.
Sifat
alami
alat
pengangkut
pengangkutan
dengan
wadah
kayu
Kondisi klimatologik : hal ini berpengaruh terhadap suhu air di dalam wadah
maupun kandungan oksigen terlarutnya.
10
2.
3.
menggunakan
alat
transportasi
lainnya
untuk
keselamatan
ikan.
Jika
penerbangan
misalnya
cara
pengemasan,
berat,
harga,
dan
barang,
hari,
jam
penerbangan.
Maskapai
penerbangan
garuda
4.
pengemasan/packing
ikan
hidup
harus
disesuaikan
dengan
jarak
Alat pengemasan /packing secara terbuka (ember, drum, fiberglass dan bak)
umumnya
mengirim/membawa
ikan
dengan
jarak
dekat.
Oksigen
yang
plastik,
pengangkutan/perjalanan
oksigen terlarut
disediakan
yang
dengan
dibutuhkan
memasukkan
ikan selama
oksigen
murni
5.
Perlakuan pada ikan yang akan diangkut juga turut menentukan kesuksesan
dalam menerapkan prinsip pengangkutan ikan, baik sebelum maupun selama
pengangkutan. Perlakuan tersebut adalah :
a. Ikan harus ditreatmen, atau disucihamakan terlebih dahulu, yaitu dengan cara
merendam dalam obat tertentu, contoh Kalium Permanganat (PK), dengan
dosis tertertu dan dalam waktu, atau lamanya tertentu pula.
b. Ikan yang akan diangkut harus diberok dahulu. Yaitu ditampung dalam bak
dengan aliran air bersih, dan tidak diberi pakan tambahan. Tujuan
pemberokan adalah untuk mengeluarkan kotoran dari tubuh ikan. Karena ikan
yang baru dipanen banyak mengandung kotorannya. Tujuan pemberokan
adalah agar selama pengangkutan, ikan akan mengeluarkan kotoran. Kotoran
tersebut akan menurunkan kualitas air dalam alat pengangkutan. Kotoran ikan
dalam media air akan menurunkan kandungan oksigen terlarut dan
meningkatkan kandungan karbondioksida dan amoniak.
c. Ikan yang akan diangkut harus diseleksi terlebih dahulu sesuai ukuran dan
jenis ikan. Ukuran ikan yang kecil ditempatkan bersama dengan ukuran ikan
yang kecil, demikian juga ukuran yang besar di tempatkan bersamaan dengan
ukuran yang besar. Tujuan seleksi adalah agar ukuran ikan menjadi seragam,
sehingga bila diangkut tidak terjadi persaingan selama pengangkutan.
Persaingan tersebut berupa persaingan dalam memperebutkan tempat dan
oksigen terlarut. Ikan yang berukuran lebih besar membutuhkan tempat lebih
besar. Demikian juga persaingan oksigen terlarut, ikan besar membutuhkan
oksigen terlarut dibandingkan ikan berukuran kecil.
14
6.
diperhatikan dalam
pengangkutan ikan
adalah
oksigen
terlarut,
Nilai
Sumber
Suhu
27-29 C
Djarijah (2001)
Oksigen terlarut
2,4-6 mg/l
Karbondioksida
pH
7-8
Amoniak
Nitrit
Maksimal 1 mg/l
Alkalinitas
a.
Effendi (2003)
Karbondioksida (CO)
Karbondioksida (CO) dalam media pengangkutan merupakan hasil respirasi
dan dapat mengancam kelangsungan hidup ikan. Jumlah CO
yang
terlampau banyak akan bersifat racun bagi ikan (Jhingran dan Pullin, 1985).
Kadar
CO terlarut
lebihikan
dapat
ditoleransi
oleh air
ikan
dibandingkan
dengan
amoniak,
yang
hidup
pada
yang
mengandung
CO
lebih
besarbahkan
dari
60banyak
mg/l (Boyd,
1992).
Kadar
CO
sebesar
50-100
mg/l
dapat
membunuh
ikan
dalam
waktu
relatif
lama.
Kadar
CO
dalam
air
juga
mempengaruhi
pH
air.
Pada
saat
kandungan
CO
tinggi
maka
pH
air
rendah
demikian pula sebaliknya jika CO rendah maka pH air tinggi (Boyd, 1990).
b.
Amoniak (NH3)
Selama pengangkutan ikan amoniak merupakan penyebab kegagalan utama.
Amoniak dalam media pengangkutan ikan berasal dari metabolisme bahan
organik yang terdapat pada media ( air ). Bahan organik tersebut berasal dari
lumpur dan kotoran ikan. Lumpur pada media (air) pengangkutan ikan
berasal dari air yang tidak bersih. Air pengangkutan ikan harus menggunakan
air bersih. Oleh sebab itu sebelum pengangkutan, ikan harus terlebih dahulu
di berok selama 2-3 hari.
Amoniak adalah suatu produk hasil dari metabolisme protein dan disisi lain
amoniak merupakan racun bagi ikan sekalipun konsentrasinya sangat rendah
(Zonneveld et al., 1991). Amoniak dan nitrit yang tinggi dalam perairan
16
d.
Oksigen Terlarut
Ikan bernapas dengan insang, dan mengambil/menghirup oksigen terlarut
dari dalam air. Agar ikan bisa bernapas dengan bebas di air, diperlukan
oksigen terlarut yang cukup. Demikian juga pada wadah pengangkutan ikan,
harus tersedia oksigen terlarut yang cukup pada media pengangkutan ikan.
Pada pengangkutan ikan secara tertutup, ketersediaan oksigen terlarut
terbatas. Oleh sebab itu jika jarak pengangkutan jauh atau membutuhkan
17
diupayakan
ikan
tidak
mengeluarkan
kotoran.
Untuk
menciptakan suasana nyaman bagi ikan selama perjalanan, maka ada tiga
faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengangkutan ikan, yaitu
kepadatan, waktu pengangkutan dan perlakuan sebelum dan selama
pengangkutan.
Kepadatan ikan pada saat pengangkutan tergantung ukuran ikan dan jarak
pengangkutan. Ikan yang berukuran kecil, kepadatan dalam wadah
pengangkutan dapat lebih tinggi/padat.
semakin besar, maka padat penebaran ikan makin rendah. Kepadatan juga
sangat tergantung dari lamanya pengangkutan. Ikan yang diangkut dalam
waktu yang lebih lama, kepadatannya harus lebih rendah, dibanding ikan
yang diangkut dalam waktu yang singkat. Ini sangat tergantung dari
ketersediaan oksigen selama pengangkutan.
Oksigen merupakan merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan.
Kadar oksigen yang terlarut di perairan bervariasi, tergantung pada
temperatur, salinitas, turbulensi air dan tekanan atmosfer. Semakin besar
18
Dalam hal ketersediaan oksigen terlarut dalam air, pengangkutan ikan hidup
sama dengan memelihara ikan di kolam/akuarium. Ketersediaan oksigen
dalam wadah pengangkutan berbeda dengan di kolam. Ketersediaan oksigen
dalam wadah pengangkutan sangat terbatas, hanya cukup untuk beberapa
jam saja. Sedangkan di kolam/tambak/ akuarium ketersediaan oksigen
berasal dari udara atau air masuk ke kolam. Oleh sebab itu, salah satu
prinsip dalam pengangkutan ikan adalah bagaimana menciptakan suasana
dalam alat pengangkutan agar ikan bisa bernapas dengan baik, sehingga
bisa bertahan hidup hingga di tujuan. Air pemeliharaan di kolam / tambak /
akuarium/bak, oksigen terlarut tanpa batas sehingga ikan berada dalam
keadaan rileks dan hanya mengonsumsi dan memerlukan oksigen pada
tingkat minimal. Sebaliknya bila ikan pada saat pengangkutan akan menjadi
stres akibat guncangan sehingga ikan memerlukan oksigen terlarut maksimal
pada wadah/media pengangkutan.
Selain oksigen yang cukup dalam kantong plastik, yang harus diperhatikan
adalah ikan harus sehat, serta kualitas air dan kondisi pengangkutan yang
memadai.
Pada perairan kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal)
dan musiman, tergantung pada percampuran (mixing) dan pergerakan
(turbulence) massa air, aktifitas fotosintesis, respirasi dan limbah (effluent)
yang masuk ke badan air.
Peningkatan temperatur sebesar 1o C akan meningkatkan konsumsi oksigen
sekitar 10% (Boyd, 1988). Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan
anorganik dapat mengurangi kadar oksigen terlarut hingga mencapai nol
(anaerob).
Hubungan
antara
kadar
oksigen
terlarut
jenuh
dan
temperatur
Administrasi
Administrasi merupakan hal yang penting dalam pengangkutan ikan khususnya
pengangkutan ikan menempuh jarak jauh. Administrasi tersebut terdiri dari
administrasi kendaraan seperti SIM pengemudi, STNK mobil. Administrasi lainnya
adalah
Selama
penampungan
dapat
dilakukan
sortasi
dan
grading
ukuran.
Penampungan dapat untuk waktu yang pendek (provisional storing) atau waktu
yang lama (prolonged storage). Provisional storing sering dilakukan pada waktu
sedang dilakukan pemanenan, ikan ditampung, kemudian ikan disortasi.
20
Selanjutnya ikan dipacking dan segera dikirim ke tempat tujuan, misalnya benih
diangkut ke kolam-kolam pemeliharaan atau penebaran di lokasi yang dekat atau
ikan konsumsi yang dikirim segera untuk diolah. Lama penampungan dilakukan
selama 2-3 hari atau lebih. Pada awal penampungan dilakukan sortasi dan
grading. Sortasi dilakukan terhadap ikan yang cacat atau ikan yang sakit.
Sedangkan grading dilakukan terhadap ukuran ikan. Ikan dipilah menjadi ikan
yang berukuran besar, sedang dan kecil agar pada saat pengemasan/ packing
dapat dilakukan sesuai ukuran ikan. Penanganan harus dilakukan dengan hatihati agar ikan tidak stres, terluka dan terserang penyakit.
Keberhasilan
penampungan
ikan
hidup
dipengaruhi
pula
oleh
teknik
penampungan
hanya
sebentar,
ikan
tidak
perlu
diberi
pakan.
karamba, bak/kolam
Kantong jaring
Kantong jaring yang dipasang di kolam atau saluran air dapat digunakan
untuk penampungan selama penangkapan ikan dilakukan. Ukuran mata
jaring tergantung pada ukuran ikan yang akan ditampung. Benih larva ukuran
sekitar 0,01-0,05 cm , benih ukuran 3-5 cm dengan waring ukuran lubang
0,4-0,5 cm dan ikan lebih besar 10 cm menggunakan jaring polyetheline
ukuran lubang 0,75 inci (2 cm). Jaring dipasang ditempatkan dekat pintu air
21
masuk kolam agar mendapatkan air yang segar dan bersih. Kantong jaring
ukuran 2-4 m x 1-4 m dan tinggi 0,8 m lebih cocok digunakan bila dibanding
kantong berukuran besar.
b.
Keramba jaring
Keramba jaring dibuat dengan kerangka besi atau kayu dan kisi-kisinya
dilapisi jaring. Benih ukuran 3-5 cm dengan waring ukuran lubang 0,4-0,5 cm
dan ikan lebih besar 10 cm menggunakan jaring polyetheline ukuran lubang 1
inci. Ikan-ikan lunak seperti karper dan lele dapat ditampung dalam keramba
kecil. Ikan-ikan tersebut tahan terhadap kandungan oksigen relatif rendah
dan kepadatan tinggi. Karper tidak besirip keras dan duri keras lele tidak
tegang, sehingga dalam keadaan padat tidak merusak ikan lainnya.
c.
Bak/Kolam permanen
Bak/kolam permanen berukuran panjang 2-6 m, lebar 1-2 m dan tinggi 1 m
sangat tepat untuk penampungan ikan dalam jangka waktu relatif lama.
Dinding bak dibuat halus agar tidak melukai ikan. Aliran air cukup dan level
air mudah diatur dan pengurasan total dapat dilakukan dengan cepat. Oleh
karena itu pintu air pembuangan dibuat model monik dengan pintu berupa
beberapa
papan
yang
dipasang
pada
sekat.
Untuk
lebih
mudah
pengangkatan ikan dan penampungan bisa dilapisi jaring, sehingga air tidak
perlu harus dibuang total. Apabila ikan harus diberi pakan, dengan sebanyak
1% berat total per hari. Namun sehari sebelum diangkut, pemberian pakan
harus dihentikan.
wadah
menunjukkan
yang
bahwa
berbeda.
pada
Namun
dari
penampungan
beberapa
benih
pengalaman
sementara
selama
penangkapan lebih mudah dilihat dari gejala-gejala yang timbul. Apapun alat
penampungan yang digunakan : tangki/ember besar ataupun jaring yang
ditempatkan
pada
saringan,
apabila
ikan
sudah
berloncat-loncat
tempat/kolam yang lebih longgar dan airnya mengalir. Tangki volume 150
liter dengan suplai air 0,5 liter per detik dan aerasi cukup dan suhu 10C
dapat menampung selama beberapa minggu, contoh untuk ikan trout : bobot
ikan sebanyak 8-12 kg ikan dengan ukuran 200-300 gram/ekor, bobot ikan
sebanyak 6-8 kg ikan dengan ukuran 100 gram, jumlah ikan sebanyak 1000
ekor ikan dengan ukuran 8-10 cm. Menurut Schaperclaus (1933) dalam Huet
(1972) tiap meter kubik tangki dapat digunakan untuk menyimpan 150 kg
ikan dengan ukuran 300-400 gram/ekor.
Penampungan ikan pada air yang berkualitas baik dilakukan dengan tidak
diberi pakan (dipuasakan) selama 1-2 hari. Penampungan ini dimaksud untuk
menghilangkan lumpur, parasit, bakteri pada permukaan kulit dan kotoran
(ekskresi) dari dalam tubuh. Parasit dan bakteri ini akan menjadi penyaing
ikan dalam konsumsi oksigen selama pengangkutan. Penampungan tanpa
pemberian pakan bertujuan agar proses metabolisme dan aktivitas gerak
ikan selama pengangkutan menjadi lemah, sehingga laju konsumsi
oksigennya rendah. Penggunaan obat-obatan anestesia (pembius) akan
lebih menekan aktivitas.
9.
Fq = 38 x W 0,5
Keterangan :
Fq = jumlah ikan per volume (g/liter)
W = bobot rata-rata ikan per ekor (g)
24
Kepadatan ikan merupakan jumlah (biomassa) benih yang ditebarkan per satuan
luas atau volume. Peningkatan padat penebaran dapat dilakukan sampai batas
tertentu bergantung pada jenis ikan yang dibudidayakan yaitu berdasarkan umur
dan ukuran masing-masing individu serta metode atau sistem budidaya yang
digunakan (Huet, 1994). Stickney (1979) menyatakan bahwa kepadatan ikan
yang semakin tinggi dapat menyebabkan semakin banyak masalah yang timbul,
seperti serangan penyakit, memburuknya kualitas air, terjadinya kompetisi dalam
mengambil pakan yang pada akhirnya dapat menimbulkan kanibalisme. Pada
kondisi kepadatan ikan yang tinggi, maka ketersediaan oksigen untuk setiap
individu makin berkurang, sedangkan akumulasi bahan buangan metabolik ikan
akan makin tinggi (Hepher, 1978)
Kepadatan ikan tidak boleh teralu tinggi agar tidak berdesak-desakan. Sediakan
sedikit areal, atau sekitar setengah bagian dari tubuhnya. Kepadatan dalam satu
wadah sangat tergantung dari ukuran ikan. Ikan yang berukuran kecil, jumlahnya
lebih banyak dari ikan besar. Kepadatan juga sangat tergantung dari lamanya
pengangkutan. Ikan yang diangkut dalam waktu yang lebih lama, kepadatannya
harus lebih rendah, dibanding ikan yang diangkut dalam waktu yang singkat. Ini
sangat tergantung dari ketersediaan oksigen selama pengangkutan.
berkaitan erat dengan suhu. Suhu yang baik untuk pengangkutan ikan adalah
23-25 C.
Jadi bila suhu melebihi dari ambang batas hidupnya bisa berakibat
fatal. Demikian juga dengan suhu yang kurang dari ambang batas hidupnya dapat
berakibat fatal juga. Namun yang sering terjadi adalah melebihi ambang batas,
karena selama pengangkutan, suhu akan naik. Sehingga dalam menentukan
waktu pengangkutan harus tepat. Pengangkutan ini berkaitan dengan jarak yang
akan tempuh dan lamanya pengangkutan. Selain itu juga berkaitan erat dengan
prinsip pengangkutan, yaitu bagaimana menciptakan suasana yang nyaman bagi
ikan. jadi waktu yang terbaik untuk memperoleh suasana seperti ituyaitu pada
suhu rendah. Karena itu pengangkutan ikan harus dilakukan pada malam hari,
sehingga bila terjadi kenaikan suhu selama pengangkutan, kenaikan itu tidak
terlalu tinggi. Contoh: bila ikan akan diangkut selama 12 jam, maka berangkatnya
25
harus sore hari, sehingga tiba di tempat tujuan pada malam atau pagi hari.
Perlakuan pada ikan yang akan diangkut juga turut menentukan kesuksesan
dalam menerapkan prinsip pengangkutan ikan, baik sebelum maupun selama
pengangkutan. Ini juga berkaitan erat dengan sifat ikan. Justru inilah yang
menjadi
faktor
terpenting
dari
yang
lainnya,
dan
menjadi
kiat
dalam
pengangkutan.
memisahkan antara
ikan yang berukuran besar, sedang dan kecil. Tujuan seleksi adalah agar
ukuran ikan menjadi seragam, sehingga bila diangkut tidak terjadi persaingan
sesama
ikan
yang
diangkut.
Persaingan
berupa
persaingan
dalam
memperebutkan tempat, dimana ikan yang besar bisa menyisihkan ikan yang
kecil. Keadaan ini bisa menyebabkan ikan kecil mati. Persaingan juga bisa
berupa persaingan dalam mendapatkan oksigen, dimana ikan besar dapat
menggunakan oksigen lebih banyak dari pada ikan kecil.
c.
Pengangkutan benih maupun ikan konsumsi hidup antar lokasi, antar pulau
bahkan antar negara sudah biasa dilakukan oleh para pedagang. Hal ini terjadi
karena adanya perbedaan lokasi antara tempat produksi dengan konsumen.
Pengangkutan dimaksud untuk memindah dengan jumlah sebanyak-banyaknya,
hidup dan sehat sampai tujuan. Wadah transportasi jarak jauh digunakan:
kendaraan bermotor, kereta api, kapal laut ataupun pesawat terbang. Pesawat
terbang merupakan sarana transportasi ikan jarak jauh yang paling cepat,
khususnya untuk induk, telur atau benih kecil dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak.
27
Pengangkutan
volume air yang sedikit. Untuk menjamin keberhasilan pengangkutan ikan adalah
menekan aktivitas metabolisme ikan dengan cara mempuasakan, anestesia,
menurunkan suhu, menambah oksigen dan membuang gas-gas beracun. Faktorfaktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen adalah: berat ikan, aktivitas
ikan dan suhu lingkungan. Semakin besar ikan, semakin tinggi mengkonsumsi
oksigen per jam. Ikan yang aktip berenang mengkonsumsi oksigen lebih banyak
daripada ikan diam (istirahat). Ikan yang hidup di air suhu tinggi memiliki laju
konsumsi oksigen lebih besar daripada ikan di daerah suhu air rendah. Konsumsi
oksigen ikan dapat dihitung dengan menggunakan respirometer. Menurut
Winberg (1956) dalam Moyle dan Cech (1982) hubungan antara konsumsi
oksigen dengan ukuran ikan yang dipuasakan adalah sebagai berikut:
KO = aWy
Keterangan:
KO2 = konsumsi oksigen (mI/berat ikan/jam)
W = berat ikan (gram)
a = tingkatl laju metabolisme
y = konstante disebut eksponen berat (pada suhu berbeda)
Laju metabolisme (a) setara dengan berat tubuh pangkat 0,8. Sebagai contoh
ikan mas yang dipelihara pada suhu 20 C mengkonsumsi oksigen sebesar 75 O
per kg 0,8 per jam, konsumsi tiap mg dari 500 gram berat tubuh ikan mas
tersebut dapat dihitung sbb.:
1 mg ---> 0,000001 kg --- 0,00001 585 kg 0,8
7,5 x 0,00001 585 = 0,001185 ml O2/ikan/jam
500 g ---> 0,5 kg - 0,5743 kg 0,8
75 x 0,5743 = 43,07 ml O2/ikan/jam
berarti 1 kg ikan mas dengan berat badan masing-masing 1 mg dari 500 gram
mengkonsumsi oksigen 1.000.000 x 0,001185 = 1185 ml O 2/ikan/jam, berturutturut 2 x 43,07 = 86,14 ml O2/jam.
28
sehingga disukai oleh konsumen. Penanganan dan sanitasi yang baik sangat
diperlukan untuk tetap menjaga kesegaran ikan, makin lama berada di udara
terbuka maka makin menurun kesegarannya. Kesegaran ikan merupakan tolak
ukur ikan itu baik atau jelek. Mutu ikan terdiri dari 4 kelas yaitu:
a.
b.
c.
d.
Kenampakan Luar
Cerah, tidak suram (segar) karena perubahan biokimiawi belum terjadi,
metabolisme dalam tubuh ikan masih normal.
Makin
lama
warnanya
semakin suram,
berlendir
sebagai akibat
29
b.
Pada ikan yang telah busuk, sudah banyak benang-benang daging yang
sudah putus
c.
Keadaan Mata
Ikan Segar, biasanya menonjol ke luar, cerah.
Ikan Busuk, cekung, masuk ke dalam rongga mata.
d.
Keadaan Daging
Ikan segar, dagingnya kenyal, jika ditekan dengan jari telunjuk/ibu jari,
maka bekasnya akan segera kembali.
e.
dan sisiknya
f.
yang
digunakan,
penggunaan
bahan-bahan
pendingin
(es),
cara
Tabel 2. Tanda-tanda ikan segar dan ikan yang sudah tidak segar
Parameter
Ikan Segar
Kenampakan
berlendir
Mata
Menonjol keluar
Mulut
Terkatup
Terbuka
Sisik
Melekat kuat
Mudah dilepaskan
Insang
Merah cerah
Merah gelap
Daging
Kenyal, lentur
Anus
Bau
laut
Lain-lain
31
Tabel 3. Tanda-tanda udang segar dan udang yang sudah tidak segar
Parameter
Udang Segar
Kenampakan
berubah
Mata
Kulit
Ruas
permukaan
permukaannya
dipisahkan
dipisahkan
Daging
Bau
asing
ammonia
ikan,
menentukan
kandungan
Hipoksantin,
menentukan
kadar
dan menentukan
alami. Enzim tersebut tersedia di dalam tubuh dimana dalam keadaan ikan hidup
enzym ini berperan dalam pencernaan makanan. Demikian pula bakteri yang ada
dalam insang, usus dan otot mengeluarkan enzim yang beraksi pada daging ikan.
Oleh sebab itu perlu penanganan ikan setelah ikan di panen.
Penanganan
itu
mencakup
persiapan,
pengemasan
dan
pelaksanaan
cukup
banyak,
kemudian
dilakukan
pembersihan
dengan
Sebelum dilakukan pengemasan, ikan yang akan diangkut dilakukan sortasi dan
grading. Sortasi ikan dilakukan memilih ikan yang cacat dan sakit. Ikan
yang
cacat dan sakit dipisahkan. Grading ikan dilakukan untuk memilih berdasarkan
ukuran ikan. Ukuran ikan yang kecil dikelompokkan dengan ikan yang memiliki
ukuran kecil. Demikian ikan yang berukuran sedang dipisah dan dikelompokkan
pada ikan yang sedang dan seterusnya. Selain itu, jika terdapat ikan-ikan jenis
lain harus di pisahkan.
33
diupayakan sedingin mungkin, agar kerja enzim di dalam tubuh ikan dan bakteri
yang berperan dalam pembusukan terhambat. Untuk menurunkan suhu di dalam
wadah pengangkutan dengan memasukkan butiran es atau es curah kedalam
wadah angkut. Es ini ditempatkan diantara lapisan lapisan ikan. Perbandingan
antara es dan ikan adalah 1:1.
Menurut Evi Liviawati dan E. Afriyanto (2010) es batu memiliki panas laten
sebesar 80 kkal/kg es batu. Artinya: dibutuhkan energi sebesar 80 kkal untuk
mencairkan 1kg es batu.
untuk menurunkan suhu dari 300C menjadi 00C pada ikan dengan bobot 100kg
yaitu:
Panas yang dilepas = bobot x selisih waktu x panas ikan lingkungan spesifikasi
ikan
= 100 kg x (300C-00C) x 0,84
= 2520 kkal
ikan
tersebut
di
naikkan
kedalam
dan
dilakukan
b.
c.
35
Jerigen dan drum. Ikan konsumsi lele dan kaper dimasukkan ke dalam
jerigen atau drum terbuka dengan air cukup membasahi diangkut dan
produsen ke pedagang pengecer dan warung-warung. Pengangkutan
dilakukan pada malam hari dan bertujuan untuk menjaga kesegaran.
b.
Keranjang brokoh atau jerigen. Benih ikan gurameh, lele, karper dan ikan
lain yang
c.
d.
e.
Drum atau tangki (disuplai pengudaraan). Metode ini drum atau tangki
terbuka yang dapat dipasang dan dilepas dari kendaraan pengangkut. Ikan
hidup dimasukkan dalam
Wadah-wadah yang akan digunakan sebagai alat tranportasi ikan hidup harus
dipilih yang terbuat dari bahan-bahan yang tahan untuk mempertahankan suhu.
Wadah drum dari plastik yang dipasang di kendaraan transportasi dan dipasok
oksigen dari kompresor akan lebih baik dibanding jika wadah terbuat dari bahan
logam. Untuk transportasi yang jaraknya lebih jauh, wadah-wadah yang dipasang
di kendaraan transportasi lebih baik dilengkapi dengan sistem sirkulasi dan/atau
tabung oksigen sehingga dapat memperbanyak daya tampung benih yang
ditransportasikan. Sebaiknya pada sistem transportasi ini dilakukan pada malam
hari agar suhu media pengangkutan tetap stabil. Peningkatan suhu air
37
selama
pengangkutan
berasal
dari
tabung
oksigen
yang
memudahkan
penataan
dalam
pemanfaatan
tempat
selama
penggunaan kantong
plastik
jauh
yaitu
dengan
menstabilkan
kembali
pH
air
selama
Kondisi air transportasi ini dipengaruhi oleh suhu air, pH, dan kandungan
karbondioksida (CO). Karbondioksida ini merupakan senyawa yang diproduksi
dari basil respirasi ikan dan merupakan racun yang potensial bagi ikan.
Karbondioksida akan mempengaruhi keasaman air sehingga menurunkan pH air.
39
Penurunan suhu media air pengangkutan ikan biasanya dilakukan pada selama
pengangkutan dengan menggnakan es. Es dibungkus plastik dan dimasukkan
kedalam media air pengangkutan. Tujuan menurunkan suhu air ini adalah untuk
mengurangi aktivitas metabolisme ikan sehingga daya tampung akan lebih besar.
Satu persatu kantong diisi dengan oksigen murni (perbandingan volume air :
oksigen = 1 : 2). Setelah itu segera diikat dengan karet gelang rangkap. Cara
pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik adalah sebagai
berikut:
a.
b.
c.
d.
yang
berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi
beberapa buah kantong plastik.
ikan
hidup
dapat
juga
dilakukan
dengan
cara
kering.
Pengangkutan ikan cara kering lebih efesien dan ikan sampai ke tujuan dalam
40
keadaan hidup.
ikan memiliki suhu rendah. Pada saat suhu rendah, aktivitas biologis konsumsi
ikan atas energi dan oksigen juga rendah. Semakin rendah metabolisme ikan,
semakin rendah pula aktivitas dan konsumsi oksigennya.
Setelah ikan pingsan, ikan-ikan dibungkus satu per satu dengan kertas, agar
insangnya tidak kemasukan sekam padi ketika mereka disusun dalam kotak yang
berisi sekam. Kotak pengangkut ini terbuat dari seng anti karat atau aluminium
yang dindingnya ganda diberi bahan penyekat. Sehingga suhu dingin dalam
ruangan
kotak
dapat
tahan
selama
diangkut.
Kotak
berfungsi
untuk
41
bergolak, dan
Es
Ikan
Sekam
Celah dinding ganda
Gambar 15. Kotak pengangkutan ikan hidup secara kering
Penurunan
aktivitas
biologis
ikan
bisa
dilakukan
dengan
pemingsanan.
42
Dosis
Novacaine
50 mg/kg ikan
Amorbarbital Natrium
85 mg/kg ikan
Barbital Natrium
50 mg/kg ikan
Natrium amital
52-172 mg/liter
2 ,l/4,5 liter
1 2 ml/4,5 liter
Kloral hidrateum
Uretane
100 mg/liter
Tiourasil
100 mg/liter
10
Hidroksi quinaldine
1,0 mg/liter
11
25 ppm
12
2 Fenoksi-etanol
10 ppm
13
Quinaldite*
10 ppm
Ikan
dipuasakan selama dua hari sebelum ditransportasikan. Hal ini sudah menjadi
tradisi bagi para pelaku transportasi ikan hidup.
Pengiriman benih-benih ikan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
sistem terbuka dan sistem tertutup. Pengiriman benih dengan sistem terbuka
biasanya diterapkan untuk transportasi jarak pendek, sedangkan sistem tertutup
digunakan untuk transportasi jarak jauh. Pengiriman benih-benih ikan sistem
tertutup
menggunakan
kantong
plastik
yang
dikemas
dalam
boks-boks
44
D. Rangkuman
Mengangkut berarti memindahkan atau membawa suatu barang, atau benda lainnya
dari satu tempat ke tempat lainnya. Prinsip pengangkutan mahluk hidup khususnya
ikan, adalah jangan sampai alat pernapasannya terganggu selama pengangkutan.
Dengan kata lain selama pengangkutan wadah dan media
Agar ikan
merasa nyaman selama perjalanan maka kebutuhan hidup seperti kualitas air,
kepadatan, alat transportasi dan sebagainya harus sesuai dengan kebutuhan ikan
yang diangkut. Alat pengangkutan ikan yang umum dilakukan adalah menggunakan
pesawat, mobil, motor dan manusia.
Alat pengemasan/packing ikan hidup harus disesuaikan dengan jarak pengangkutan /
transportasi ikan. Alat pengemasan/packing ikan hidup dapat menggunakan ember,
drum, fiberglass, bak, kantong plastik dan sebagainya. Alat pengemasan/packing ikan
hidup seperti : ember, drum, fiberglass dan bak umumnya digunakan pada
pengangkutan ikan secara terbuka. Sedangkan kantong plastik digunakan untuk
pengangkutan secara tertutup.
Ikan yang akan dikirim/diangkut terlebih dahulu di berok untuk mengeluarkan kotoran
dan sisa pakan dari ususnya.
mengeluarkan kotoran pada media air pengangkutan. Jika ikan mengeluarkan kotoran
45
pada media air pengangkutan menyebabkan amoniak tinggi dan oksigen terlarut
rendah sehingga dapat menyebabkan ikan mati di perjalanan.
Selain di berok, ikan yang akan dikirim/diangkut harus terlebih dahulu di sortir dan
grading. Sortir dilakukan untuk memilih ikan yang sakit dan cacat sehingga ikan
tersebut tidak ikut di kirim. Grading dilakukan untuk memilih ukuran ikan yang akan
dikirim.
Parameter kualitas air yang penting diperhatikan dalam pengangkutan ikan adalah
oksigen terlarut, karbondioksida, amoniak, pH, dan suhu. Kualitas air yang dibutuhkan
ikan pada pengangkutan dan pemeliharaan ikan adalah sama. Oleh sebab itu,
pengelolaan kualitas air pada pengangkutan ikan hampir sama dengan memelihara
ikan di kolam. Kandungan kualitas air yang baik pada media air pengangkutan adalah
suhu 23-27 C , oksigen terlarut 2,4-6 mg/l , karbondioksida maksimal 5,6 mg/l pH 78, amoniak Maksimal 0,1 mg/l , nitrit maksimal 1 mg/l , alkalinitas 50-300 mg/l CaCO3.
Untuk
menjamin keberhasilan
pengangkutan ikan
adalah menekan
aktivitas
oksigen
dan
membuang
gas-gas
beracun.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi laju konsumsi oksigen adalah: berat ikan, aktivitas ikan dan suhu
lingkungan. Semakin besar ikan, semakin tinggi mengkonsumsi oksigen per jam.
Ikan segar adalah ikan yang masih mempunyai sifat yang sama seperti ikan hidup
baik berupa bau dan tekstur. Ikan yang baik adalah ikan yang masih segar, sehingga
disukai oleh konsumen. Penanganan dan sanitasi yang baik sangat diperlukan untuk
tetap menjaga kesegaran ikan, makin lama berada di udara terbuka maka makin
menurun
kesegarannya.
Ikan
dikatakan
segar
apabila
perubahan-perubahan
daging ikan, keadaan mata, keadaan daging, keadaan ruas badan/ruas kaki, keadaan
insang dan sisik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas ikan (mutu) dikaitkan
46
dengan kesegaran dan kerusakan ikan pada parameter fisika adalah saat
pemanenan,
cara
penanganan
pasca
panen
hasil
perikanan
dan
keadaan
Pengangkutan ikan hidup secara terbuka adalah sistem pengangkutan ikan dimana air
dalam wadah angkut kontak langsung dengan udara sebagai sumber oksigen. Sistem
ini umumnya digunakan untuk mengangkut ikan dalam jarak yang dekat, misalnya dari
kolam ke kolam dalam lokasi yang sama. Alat yang dapat digunakan untuk
pengangkutan ikan secara terbuka jerigen dan drum, keranjang, drum atau tangki.
Pengangkutan ikan hidup secara tertutup adalah sistem pengangkutan ikan dimana
air dalam wadah angkut tidak kontak langsung dengan udara bebas, karena tertutup
rapat oleh kemasan/packing ikan. Pengemasan ikan sistem tertutup merupakan
pengemasan ikan hidup yang dilakukan dengan tempat atau wadah tertutup dimana
udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut. Pengemasan dengan cara
ini dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh. Pengangkutan ikan hidup dengan
sistem tertutup harus memperhitungkan jarak , ukuran ikan dan waktu pengangkutan.
Jarak, ukuran ikan dan waktu pengangkutan berhubungan dengan kemampuan ikan
dalam mengonsumsi O didalam kantong kemasan ikan. Perhitungan yang
digunakan untuk mengukur konsumsi ikan atas O selama pengangkutan adalah
berat ikan dan suhu air. Jumlah O yang dikonsumsi ikan tergantung jumlah oksigen
yang tersedia. Jika kandungan O meningkat, ikan akan mengonsumsi O pada
kondisi stabil, dan ketika kadar O menurun konsumsi ikan atas O akan lebih rendah.
Nilai pH, CO, dan amoniak juga berpengaruh penting pada media air pengangkutan
ikan. Nilai pH air merupakan faktor kontrol yang bersifat teknis akibat perubahan
kandungan CO dan amoniak. CO sebagai hasil respirasi ikan akan mengubah pH
air menjadi asam. Perubahan pH menyebabkan ikan menjadi stres, dan cara
47
Pengangkutan ikan cara kering dimana media pengemasan ikan memiliki suhu
rendah.
Pada saat suhu rendah, aktivitas biologis konsumsi ikan atas energi dan
oksigen juga rendah. Semakin rendah metabolisme ikan, semakin rendah pula
aktivitas dan konsumsi oksigennya.
meronta-ronta/tidak
menggelepar
lagi
pada
saat
dilakukan
Jadi suhu ikan pada saat pengangkutan tetap stabil tanpa kenaikan dan
penurunan suhu.
Setelah ikan pingsan, ikan-ikan dibungkus satu per satu dengan kertas, agar
insangnya tidak kemasukan sekam padi ketika mereka disusun dalam kotak yang
berisi sekam. Kotak pengangkut ini terbuat dari seng anti karat atau aluminium yang
dindingnya ganda diberi bahan penyekat. Sehingga suhu dingin dalam ruangan kotak
dapat tahan selama diangkut. Kotak berfungsi untuk mempertahankan temperatur
yang diangkut agar tetap dingin atau berfungsi seperti termos atau lemari es mini.
Bungkusan ikan disusun dalam kotak, yang dasarnya diberi sekam padi dingin
lembap yang sudah selesai ditiriskan sebelumnya. Setelah ikan yang telah disusun,
selanjutnya deretan ikan tersebut diberi hancuran es dalam kantung plastik kecil, agar
suhu tetap dingin. Selanjutnya, ikan dan es ditimbuni selapis sekam padi dingin yang
lembap lagi. Di atas sekam yang ditimbun tersebut di masukkan lagi deretan ikan
yang telah dibungkus bersama kantung es lagi dan di timbun sekam yang dingin, dan
seterusnya ikan disusun berselang-seling dengan lapisan tebal sekam padi yang telah
48
didinginkan. Selanjutnya setelah selesai kotak diisi ikan, kotak ditutup rapat dan dapat
diangkut ke tempat tujuan.
E.
49
Tuliskan rencana yang anda lakukan sesuai kemampuan yang anda peroleh setelah
mempelajari buku ini
F.
Tugas
Lembar Kerja
Judul
Waktu
: ........ jam
Pendahuluan
Pengangkutan (transportasi) ikan hidup merupakan kegiatan penting dalam budidaya
maupun perikanan pada umumnya. Transportasi ikan hidup yang paling sederhana
terjadi di lahan perkolaman. lkan yang tahan hidup dapat dipindah dengan ember
tanpa air atau dengan keranjang. Ikan yang kurang tahan dimasukkan ke dalam
ember, kaleng, drum atau wadah lain (brokoh) yang berisi air untuk diangkut dengan
diangkat, dipikul atau menggunakan gerobak. Di perkolaman yang luas pemindahan
ikan dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor.
50
Transportasi ikan hidup melibatkan pemindahan ikan jumlah banyak dalam volume air
yang sedikit. Selama pengangkutan, ikan menjadi stres, terluka, kena penyakit, akibat
penanganan dan perlakuan, pemasaran sehingga akibat yang paling jelek mengalami
kematian. Prinsip pengangkutan adalah persiapan, pengepakan, perlakuan dan
pengangkutan. Untuk menjamin keberhasilan pengangkutan ikan adalah menekan
aktivitas metabolisme ikan (mempuasakan, anestesia, menurunkan suhu), menambah
oksigen dan membuang gas-gas beracun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen adalah: berat ikan, aktivitas
ikan dan suhu lingkungan. Semakin besar ikan, semakin tinggi mengkonsumsi
oksigen per jam. Meskipun per satuan berat tubuh ikan, ukuran ikan lebih kecil
mengkonsumsi oksigen lebih banyak daripada ikan besar. Ikan yang aktip berenang
mengkonsumsi oksigen lebih banyak daripada ikan diam (istirahat). Ikan yang hidup di
air suhu tinggi memiliki laju konsumsi oksigen lebih besar daripada ikan di daerah
suhu air rendah.
Hapa
g. Karet
h. Air
i. Ikan
Keselamatan kerja:
a. Gunakan pakaian praktek saat melakukan kegiatan di lapangan atau pakaian lab
b. Berhati-hati selama menggunakan peralatan kerja
51
Langkah Kerja
Pemberokan Ikan
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Tutuplah pipa pemasukan air bak
c. Masukkan air kedalam bak dengan ketinggian air 40-50 cm. Air dialirkan secara
terus menerus.
d. Masukkan ikan kedalam bak yang telah disiapkan
e. Biarkan ikan selama 1-2 hari tanpa diberi makan. Amatilah kotoran ikan di bak.
52
2. Faktor
utama
yang
mempengaruhi
pengangkutan
ikan
hidup
dengan
a. Spesies ikan, umur dan ukuran ikan, ketahanan relatif ikan, suhu air, lama
waktu angkut, cara angkut, sifat alami alat pengangkut, kondisi klimatologik
b. Spesies ikan, umur dan ukuran ikan, ketahanan relatif ikan, suhu air, lama
waktu angkut, cara angkut, sifat alami alat pengangkut,
c. Spesies ikan, umur dan ukuran ikan, ketahanan relatif ikan, suhu air, lama
waktu angkut, cara angkut, kondisi klimatologik
4. Faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengemasan ikan secara tertutup
adalah...
a. Perbandingan air dan oksigen 1: 2 dengan suhu 22 24 oC
b. Perbandingan air dan oksigen 1: 2 dengan suhu 24 27 oC
c. Perbandingan air dan oksigen 1: 3 dengan suhu 22 24 oC
d. Perbandingan air dan oksigen 1: 3 dengan suhu 24 27 oC
53
54
Kunci Jawaban
1. d
2. a
3. b
4. a
5. c
6. c
55
H. Penilaian
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
56
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
Nama Peserta Didik
: .........................
Kelas
: .........................
Topik
: ..........................
Sub Topik
:...........................
Tanggal Pengamatan
: .........................
Pertemuann ke
: ..........................
Aspek Pengamatan
Skor
Keterangan
10
11
12
Kualifikasi
1,00 1,99
Kurang
2,00 2,99
Cukup
3,00 3,99
Baik
4,00
Sangat baik
skor
NA
=
12
58
ASPEK
KRITERIA
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
SKOR
59
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
60
: ...........................................................................................................................
Kelas
: ...........................................................................................................................
Topik
: ...........................................................................................................................
Sub Topik
:............................................................................................................................
: ...........................................................................................................................
Skor Aktivitas Siswa
No
Nama
Siswa
Jml
Aspek Sikap
Berdoa
sebelum
belajar
Interaksi
Ketelitian
Kejujuran
Disiplin
Santun
Tanggung-
Kesung-
Kerja
Menghargai
Menghargai
jawab
guhan
sama
dlm klpk
klpk lain
1
2
3
4
5
6
7
8
dst
61
NA
: .......................................................
Kelas
: .......................................................
Topik
: .......................................................
Sub Topik
:........................................................
Tanggal Pengamatan
: .......................................................
Pertemuann ke
: .......................................................
2. Pada pengangkutan ikan, semakin tinggi suhu air pengangkutan ikan maka
semakin tinggi kecuali
a. amoniak
b. pH
c. karbondioksida
d. oksigen
5. Ciri ciri ikan yang masih segar jika dilihat insang ikan akan berwarna
a. merah terang
b. merah gelap
c. merah kecoklatan
d. merah kehijauan
5. sebelum pengankutan ikan dilakukan sortir ikan. Penyortiran ikan bertujuan untuk
a. memisahkan ikan ukuran besar
b. memisahkan ikan sakit dan cacat
c. memilih ikan ukuran kecil
d. memisahkan ikan berdasarkan ukuran
7. Berikut ini jarak pengangkutan ikan sistem terbuka yang paling baik adalah
a. > 100 km
b. 20 25 km
c. 5 10 km
d. 1-3 km
8. Perbandingan yang baik antara es dan ikan untuk pengangkutan ikan mati segar
dalam masa pengangkutan 4 jam adalah :
a. 4 : 1
b. 1 : 4
c. 1 : 6
d. 1 : 1
10. Sifat wadah angkut yang baik untuk pengangkutan bandeng ukuran konsumsi jarak
jauh adalah :
a. Penghantar panas yang buruk
b. Penghantar panas yang baik
c. Terbuat dari bambu
d. Terbuat dari logam
64
Lembar jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. a
65
: ........................................................
Kelas
: ........................................................
Topik
: ........................................................
Sub Topik
:.........................................................
Tanggal Pengamatan
: ........................................................
Pertemuann ke
: .........................................................
Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
No
1
Skor
Aspek Pengamatan
Ket.
Memahami
materi
pelajaran
yang
akan
di
praktekkan
3
yang
dianjurkan
7
Menulis
laporan
dengan
memaparkan
dan
66
Deskripsi kegiatan
Kriteria
Skor
sumber bahan
(A)
A. Persiapan
B. Persiapan
Bahan dan alat
(B)
sesuai kegiatan/proyek
Menyediakan 1 bahan dan alat
sesuai kegiatan/proyek
Pelaksanaan
A. Pemberokan
ikan
acking ikan
menggunakan
kantong plastik
67
A. Penulisan
laporan
68
lengkap,
skor
=6
NA
69
: ...................................................................
Kelas
: ...................................................................
Topik
: ...................................................................
Sub Topik
:....................................................................
Tanggal Pengamatan
: ...................................................................
Pertemuann ke
: ...................................................................
Kegiatan
No
Nama Siswa
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
Jml
NA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
70
masing
kelompok
beranggotakan
4-5
orang.
Setiap
kelompok
mengunjungi tempat pemasaran ikan seperti tempat pelelangan ikan, pasar ikan,
supermarket dan sebagainya.
1.
Mengamati
a.
b.
c.
71
d.
Catat jenis dan ukuran ikan yang memiliki harga paling mahal sampai
harga paling murah
e.
Harga jenis dan ukuran ikan yang memiliki harga mahal dan murah
berkaitan dengan musim.
2.
Menanya
a.
b.
c.
3.
Mintalah kepada penjual ikan untuk ikut membantu melayani pembeli ikan
b.
Hitunglah jumlah ikan yang tersedia di pasar tersebut (total ikan dari
semua pedagang)
c.
Hitunglah total ikan yang terjual setiap hari pada pasar tersebut (semua
pedagang)
4.
Mengasosiasi
a.
b.
Adakah
hubungan
jenis
dan
ukuran
ikan
dengan
kebiasaan/perilaku/budaya masyarakat
c.
d.
5.
Mengkomunikasikan
a. Buatlah laporan pemasaran ikan yang anda telah lakukan
b. Presentasikan pemasaran yang anda telah lakukan
72
C. Uraian Materi
Dalam sistem agribisnis perikanan, dimana meliputi kegiatan mulai pengadaan
sarana produksi, produksi, pengolahan pasca panen (agroindustri), pemasaran
dan kelembagaan adalah merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait satu
sama lain. Semua kegiatan dalam agribisnis perikanan tersebut, adalah proses
menghasilkan produk. Produsen yang bergerak di bidang sarana produksi akan
menghasilkan produk-produk pemenuhan kebutuhan untuk kegiatan produksi.
Produsen yang bergerak pada kegiatan produksi akan menghasilkan produk atau
ikan untuk memenuhi kebutuhan pada kegiatan agroindustri. Khususnya kegiatan
pemasaran (marketing), disaat produk sudah dihasilkan baik dalam kegiatan
sarana produksi, produksi dan agroindustri, maka kegiatan pemasaran sangatlah
penting. Tanpa kegiatan pemasaran maka semua produk yang dihasilkan tersebut
adalah merupakan setumpuk barang yang tidak bermanfaat.
Produk perikanan dan kelautan termasuk perishable goods atau produk mudah
rusak, maka akan sangat memerlukan startegi pemasaran yang berbeda dengan
produk barang maupun jasa pada umumnya. Apalagi image masyarakat
terhadap produk-produk perikanan juga berbeda atau beragam dibanding dengan
produk pada umumnya. Berdasarkan pendapat atau pengamatan dari praktisi
pemasaran produk perikanan dan kelautan, bahwa persepsi masyarakat terhadap
produk perikanan dan kelautan antara lain jika makan ikan alergi, ikan baunya
amis, ikan banyak duri, ikan mahal, ikan rumit memasaknya, ikan hanya bisa atau
paling enak digoreng. Karena image masyarakat terhadap produk perikanan masih
demikian kompleknya, maka diperlukan strategi pemasaran yang dapat merubah
image tersebut, sehingga kendala pemasaran produk perikanan dan kelautan
dapat diatasi.
73
Kalau kita
daerah
lebih
menyukai
ikan
laut
dibanding
ikan
air
tawar.
Pasar sangatlah beragam berarti keinginan pembeli juga beragam. Fakta ini
membuat pengusaha perikanan tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan
dan keinginan pasar/konsumen.
a.
Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu
maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli
maupun dimiliki.
75
Bagaimana variasi produk berbasis lele, apakah hanya satu jenis saja
misal tempura, atau diupayakan beberapa jenis olahan yang dapat
diterima semua baik anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak.
b.
Harga (Price)
Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu
produk. Untuk menetapkan sembarang harga adalah mudah. Menentukan
harga yang tepat adalah sulit. Harga yang tepat yaitu tidak terlalu mahal
di mata konsumen, masih memberikan keuntungan bagi pengusaha dan
tidak menjadi kelemahan pengusaha di mata pesaing. Sehubungan
dengan harga, banyak hal yang harus dipikirkan oleh pengusaha yaitu :
Berapa tingkat harga yang ditetapkan?
Seberapa
bebas
perantara
dalam
menetapkan
harga,
karena
c.
Tempat (Place)
Tempat adalah lokasi dimana konsumen biasanya membeli produk
tersebut. Misalnya tempat menjual lele penyet di warung, tempura lele di
sekolah-sekolah, sosis, nuget lele di mini market, super market, steak lele
dan lele asam manis di restoran, dst. Tempat yang dimaksud dalam
bauran pemasaran adalah menyediakan produk kepada konsumen pada
76
tempat yang tepat, kualitas yang tepat dan jumlah yang tepat. Hal-hal
yang perlu direncanakan berkaitan dengan tempat adalah :
d.
Saluran pemasaran
Cakupan pasar
Lokasi
Manajemen persediaan
Promosi (Promotion)
Promosi adalah kegiatan-kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihankelebihan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Respons
yang diharapkan dari pasar sasaran juga dipengaruhi oleh kegiatan
promosi. Hal-hal yang perlu direncanakan berkaitan dengan tempat
adalah :
masyarakat,
promosi
penjualan ataukah
pemasaran
langsung.
menentukan target customer kita adalah kelas atas. Karena lele dianggap
tidak prestise oleh kalangan atas, maka strategi produk kita adalah
77
customernya
kelas
menengah
ke
atas
tentunya
tempat
78
2. Perencanaan Pemasaran
a.
Oleh
Pada
pemasaran
berguna
dalam
membantu
kita
dalam
usaha
produk
perikanan.
Dengan
adanya
rencana
dalam mengukur
keberhasilan
program
pemasaran
produk
perikanan.
Perencanaan pemasaran perikanan terdiri dari dari : (i) informasi tentang
usaha,
(ii) tujuan dan strategi pemasaran produk perikanan dan (iii) teknik yang
digunakan
dalam
mengukur
keberhasilan
pelaksanaan
kegiatan
kegunaan produk
Persaingan
Strategi pemasaran berikutnya adalah bagaimana memposisikan produk
perikanan yang dihasilkan di pasar dan bagaimana membedakannya
dengan para pesaing (positioning). Pelanggan mungkin mengembangkan
sendiri pemahaman atau citra terhadap apa yang sedang ditawarkan
kepada
mereka
jika
sebuah
usaha
pembenihan
ikan
tidak
Persaingan merupakan suatu hal yang wajar dalam bidang usaha. Apalagi
usaha di bidang perikanan, karena usaha di bidang perikanan umumnya
tidak mengenal monopoli, jadi semua pihak bisa bersaing bebas di
pasaran. Oleh karena itu perlu dipikirkan bagaimana agar kegiatan usaha
yang akan dilakukan produknya dapat laku di pasaran. Beberapa hal yang
80
pasar
permintaan pasar.
produk
perikanan,
sasaran
dan
memperkirakan
Berbagai
Menetapkan pasar
Setelah pasar sasaran produk perikanan diidentifikasi, tahap berikutnya
adalah menetapkan pasar-pasar mana yang layak untuk dituju atau
mempunyai permintaan yang memadai bagi sebuah usaha perikanan untuk
memfokuskan perhatian padanya .
d.
Keputusan Pasar
Setelah pasar diidentifikasi dan ditetapkan, tahap terakhir adalah membuat
keputusan mengenai product (ukuran dan jenis produk/ikan), price (harga
jenis
(promosi). Segala strategi dan taktik yang diambil dalam kaitannya dengan
tahap ini dalam perencanaan pemasaran strategis perlu dikoordinasikan
guna mendukung tujuan-tujuan di tingkat yang lebih luas.
4.
diawali
dari
kebutuhan
atau
keinginan
konsumen.
harapan
atau
tujuannya.
Sebaliknya
penjualan,
tidak
untuk
memperoleh
respon
yang
diinginkan.
Strategi
Prinsip
pemasaran
adalah
pencapaian
tujuan
suatu
perhatiannya
pada
pelanggan
untuk
mencari
tahu
kebutuhan dan keinginan mereka. Jadi, dalam hal ini kebutuhan dan
keinginan pelanggan menempati titik sentral. Perusahaan atau marketer
harus paham betul kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Perlu diingat
kembali bahwa pelanggan adalah orang-orang yang berkuasa untuk
memutuskan untuk membeli atau tidak membeli suatu produk. Jadi,
pelanggan adalah bagian dari pasar, karena yang disebut pasar adalah
83
pembeli itu sendiri baik pembeli aktual maupun potensial. Pasar sangatlah
beragam berarti keinginan pembeli juga beragam. Fakta ini membuat
perusahaan atau marketer tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan
dan keinginan pasar.
produk
perikanan dengan
1)
Analisis Situasi
Analisis situasi terkadang juga disebut audit situasi atau analisis
SWOT.
Analisis
ini
melibatkan
pemeriksaan
kekuatan
dan
kelemahan usaha perikan saat ini, dan peluang serta ancaman yang
dihadapi atau yang secara potensial dihadapi di masa mendatang.
Tahap ini memungkinkan sebuah usaha perikanan untuk melihat
seberapa baik dirinya dalam mencapai tujuannya dan tindakantindakan apa yang perlu dimulai atau dimodifikasi guna mencapai
sasaran dan rencana untuk masa mendatang .
2)
hasil
perikanan
berupa
bahan
makanan
dari
produsen sampai konsumen pada umumnya meliputi prosesproses pengumpul, pengimbangan dan penyebaran, di mana
proses pengumpulan adalah terpenting.
e) Kedudukan terpenting dalam pemasaran hasil perikanan terletak
pada pedagang pengumpul dalam fungsinya sebagai pengumpul
hasil,
berhubung
daerah
produksi
terpencar-pencar,
skala
karena
pada
umumnya
produksi
berlangsung
adalah sangat erat berkaitan dengan image produk misalnya lele jenis
ikan rendah, udang mahal, udang prestise, ikan membuat alergi, ikan
baunya amis, ikan mengolahnya merepotkan, ikan hanya bisa digoreng,
dan lain-lain.
Untuk mendapat image yang baik sesuai dengan target market dan
segmentasi pasar, maka rubahlah image lele jenis ikan yang ekonomis
penting, bisa dibuat aneka produk berkelas, harga terjangkau, tempattempat
yang
biasa
didatangi
masyarakat
kelas
atas
pun
juga
tujuan
pemasaran
produk
produk
perikanan.
Pengusaha
oleh
memperkirakan
pengusaha
perikanan
permintaan;
(2)
yaitu
(1)
mensegmentasi
mengukur
pasar
dan
(market
g.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses untuk menggolong-golongkan pasar ke
dalam segmen-segmen. Segmen adalah sekumpulan konsumen yang
memberikan respons yang sama terhadap stimuli pemasaran tertentu.
Segmentasi pasar dapat didasarkan pada :
geografis : tempat tinggal, kota, wilayah
demografis : jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendapatan
psikografis : gaya hidup, kepribadian, kelas sosial
perilaku
tingkat
penggunaan,
manfaat
yang
dicari,
saat
menggunakan
1)
2)
olahan lele, sehingga image lele baik pada semua segmen pasar.
Sebaliknya untuk udang, bagaimana merubah image udang supaya
tidak mempunyai image mahal dan udang dapat dikonsumsi oleh
berbagai kalangan, sehingga produk udang terserap untuk memenuhi
pasar domestik. Bagaimana merubah image bahwa tidak semua ikan
membuat alergi, ikan tidak amis, ikan tidak merepotkan dalam
memasak, ikan tidak hanya digoreng melainkan banyak alternatif
jenis olahan ikan. Semua itu perlu daya kreatifitas produsen dan
marketer untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
3)
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk
tindakan ini.
dan menyusuli
menggunakan
atau
mengatur
barang
dan
jasa
(Simamora, 2003).
Selanjutnya
(1983),
mengatakan
perilaku
88
h.
integrasi
(implementation
vertikal
of
(Vertical
teknology),
integration),
kontrak
penerapan
dimuka
(forward
Diversifikasi (Diversification)
Diversifikasi berarti penyediaan barang dalam berbagai bentuk (Duft,
1979).
dampak
atau
risiko
yang
dihadapi
oleh
pengusaha.
masyarakat
melakukan
kegiatan
banyak
pembesaran
ikan.
macam
jenis
ikan.
Agar
usaha
pembenihan
Integrasi vertical
Pada pembenihan ikan terdapat kegiatan pendederan I, II, III dan IV.
Para pengusaha pembenih ikan tersebut membuat kelompok
pembenihan ikan yang saling keterkaitan. Misalnya kelompok
pembenih ikan tersebut memiliki anggota yang bernama Andri, Badu,
Miran dan Aswin. Masing masing anggota kelompok tersebut
memproduksi benih ikan dengan berbeda ukuran dan saling
berkaitan. Andri memproduksi benih ikan ukuran 1-3 cm (pendederan
I), Badu memproduksi benih ikan ukuran 3-5 cm (pendederan II),
Miran memproduksi benih ikan ukuran 5-7 cm (pendederan III) dan
Aswin memproduksi benih ikan ukuran 7-9 cm (pendederan IV).
Dalam integrasi vertikal
menjual produksi benih ikannya (ukuran 1-3 cm) kepada Badu untuk
didederkan kembali sampai ukuran 3-5 cm. Selanjutnya Badu
menjual produksi benih ikannya kepada Miran (ukuran 3-5 cm) untuk
selanjutnya didederkan oleh Miran sampai ukuran 5-7 cm. Demikian
juga Miran menjual produksi benih ikannya (ukuran 5-7 cm) kepada
Aswin untuk di dederkan sampai ukuran 7-9 cm. Selanjutnya Aswin
menjual produksi benih ikannya kepada pengusaha pembesaran
ikan. dengan demikian anggota kelompok tersebut akan saling
keterkaitan, saling menjamin dan saling melindungi pemasaran
produksi benih ikan.
90
3)
sumberdaya,
sehingga
pada
gilirannya
akan
di
muka
(forward
contracting)
adalah
suatu
proses
5)
6)
i.
Kegunaan Pemasaran
Apa pun kelompok bisnis atau pelanggan akhir yang menjadi sasaran
suatu organisasi, pemasaran harus memberi sesuatu yang bernilai atau
utilitas (kegunaan).
ukuran,
pola/desain,
atau
warna
yang
disyaratkan
pada saat yang diinginkan, tidak terlalu lambat atau terlalu cepat.
Utilitas waktu dapat berarti penjualan pada akhir pekan atau
pelayanan setelah jam kerja.
4)
5)
Image utility (utilitas citra). Ini berarti penciptaan nilai emosional dan
psikologis dalam hubungannya dengan sebuah produk perikanan.
Utilitas ini mengacu pada pengaruh terhadap status, penerimaan di
masyarakat, kemudaan dan sebagainya yang diasosiasikan dengan
beberapa penawaran pasar.
6)
bahwa produk itu milik mereka atau jika jasa, mereka telah
mencobanya.
konsep awal dari produsen untuk menguasai pasar. Konsep ini akan
sangat berhasil, jika memang belum banyak saingan dan konsumen
belum memperhatikan kualitas.
konsumen
ialah
terpenuhi
kebutuhannya
(needs),
sedangkan
93
2)
Produsen belum
yaitu
menghasilkan
jenis
produk
yang
cocok
dengan
Promosi
94
Jadi pengusaha
5)
semata.
Premis
yang
mendasari
pemikiran
produsen
untuk
Gejala
konsumerisme
akan
muncul
apabila
masyarakat
kegiatannya
pada
bagaimana
menciptakan
dan
(Mercandising),
Pembelian
(Buying),
Penjualan
j.
Perdagangan (Mercandising)
Perencanaan yang berkenaan dengan pemasaran produk perikanan yang
tepat dan dalam jumlah yang tepat serta harga yang selaras, termasuk
didalamnya faktor-faktor lain seperti bentuk, ukuran, kemasan, dan
sebagainya.
Selanjutnya Mercandising
k.
Pembelian (Buying)
Penjualan akan berhasil baik bila pembelian dilakukan dengan baik,
dengan demikian akan diperoleh laba.
Misalnya mengadakan
l.
Penjualan (Selling)
Sukses atau tidaknya
penjualan.
suatu
pengusaha banyak
ditentukan
oleh
function dari pada usaha dimana ditentukan selisih antara input dan
output. Dapat dikatakan bahwa profit adalah merupakan elemen atau alat
untuk mengukur efisiensi dan juga untuk mengukur risk bearing. Dengan
adanya elemen-elemen tersebut maka profit tersebut bukan hanya timbul
dalam susunan suatu keharusan.
dalam susunan masyarakat yang kapitalis atau liberal saja, tetapi juga
penting di dalam suatu negara yang mempunyai strukur sosialis (Buchari
Alma, 2004).
m. Transportasi (Transportation)
Transportasi adalah perencanaan, seleksi, dan pengerahan semua alat
pengangkutan untuk memindahkan barang dalam proses pemasaran
(Sutawi,
2002).
akan
97
Penggudangan (Storage)
Penggudangan berarti penyimpanan barang selama waktu barang
tersebut dihasilkan dan dijual (Sutawi, 2002), dengan tujuan untuk
menciptakan time utility yaitu untuk mendekatkan waktu produksi dengan
waktu konsumsi, jadi dapat dikatakan juga fungsi penggudangan adalah
berupaya untuk mengatur dan mengontrol persediaan untuk kebutuhan
selama periode tertentu.
o.
Standarisasi (Standardization)
Standar terdiri dari suatu daftar persyaratan yang perlu dipenuhi oleh
suatu produk. Standar ini juga yang memungkinkan pembeli dan penjual
mengetahui dengan tepat dari suatu barang. Benih yang akan dijual
memiliki standar mutu benih ikan misalnya umur, jenis dan strain benih
ikan, kesehatan beih ikan dan sebagainya.
p.
Keuangan (Financing)
Merupakan suatu usaha mencari dan mengurus modal uang dan kredit
yang langsung bersangkutan dengan transaksi dalam mengalirkan arus
barang dan jasa dari produsen ke pemakai (Sutawi, 2002). Sedangkan
menurut Gumbira dan Intan (2004) fungsi ini merupakan salah satu fungsi
fasilitas
pemasaran
pemasaran.
yang
dilakukan
oleh
setiap
tahap
kegiatan
q.
Komunikasi (Communication)
Dalam rangka memperoleh informasi yang cepat dan tepat pada masa
sekarang ini, maka fungsi komunikasi tidak bisa diabaikan, terutama yang
berkaitan dengan pemasaran, sehingga antara pengusaha dan konsumen
mempunyai pandangan yang sama tentang suatu produk.
Dengan
98
r.
Risiko (Risk)
Risiko adalah cara/fungsi bagaimana kita menangani atau menghadapi
kemungkinan risiko rugi karena rusaknya barang, hilangnya barang atau
buruknya nilai harga (Sutawi, 2002). Oleh karena itu pengelolaan risiko
merupakan suatu kegiatan manajemen pemasaran yang sangat penting
dalam menjalankan fungsi penanggungan risiko (Gumbira dan Intan,
2001).
s.
Dengan
demikian selesai panen, ikan harus segera diangkut ke daerahdaerah konsumen yang sebelumnya sudah dipersiapkan lebih
dahulu. Sebaliknya beberapa produk perikanan, masyarakat lebih
menginginkan dalam kondisi segar. Agar produk perikanan tetap
segar
dibutuhkan
penanganan,
teknik
packing/pengemasan,
produk
perikanan
sangat
memakan
tempat
dalam
armada yang besar, sebab bila diangkut skala kecil tidak akan
ekonomis.
3)
yang
dapat
menyebabkan
kematian
ikan/udang.
Sasaran Pembeli
Sasaran pembeli dari benih ikan patin adalah untuk para pengusaha
ikan di jaring terapung di waduk Cirata, Saguling dan Jatiluhur. Benih
ikan patin sebagian besar (95%) dipeliharan dijaring terapung, maka
target pasar pengusaha pembenih ikan patin adalah pengusaha
pembesaran ikan patin di jaring terapung di waduk Cirata, Saguling
dan Jatiluhur.
Jumlah Konsumen
Jumlah konsumen benih ikan patin di khususkan untuk pengusaha
pembesaran ikan patin diwaduk Cirata, Saguling dan Jatiluhur.
Berdasarkan data dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat (tahun 2005),
jumlah pengusaha ikan di jaring terapung adalah 200.000 orang.
Berdasarkan jumlah tersebut, diasumsikan 80.000 orang atau 40%
dari pengusaha ikan di jaring terapung membesarkan ikan patin
Jumlah Kebutuhan
Perkiraan pengusaha pembesar ikan patin adalah sebanyak 80.000
orang. Setiap
jaring terapung
100
100
100
Proyeksi Permintaan
Benih ikan patin dipelihara sampai ukuran konsumsi selama 6 bulan.
Berarti benih ikan patin dibutuhkan pengusaha pembesar per bulan
sebanyak 480.000.000 /6 = 80.000.000 ekor. Jika tiap tahun terjadi
peningkatan permintaan benih ikan patin sebanyak 3%, maka
permintaan benih ikan patin adalah sebagai berikut :
Prakiraan Peningkatan
Permintaan (%) per
tahun
Proyeksi Permintaan
Permintaan (ekor)
80.000.000
10.400.000
13.520.000
17.554.000
D. Rangkuman
Kegiatan pemasaran adalah sangat penting dalam semua kegiatan yang
menghasilkan barang atau pun jasa. Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke
dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah dapat dibeli
oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi misalnya ikan
kaleng, aneka olahan ikan, tepung ikan.
Hasil kegiatan perikanan dan kelautan termasuk perishable goods atau produk
mudah rusak, maka akan sangat memerlukan startegi pemasaran yang berbeda
dengan produk barang maupun jasa pada umumnya. Apalagi image masyarakat
terhadap produk-produk perikanan juga berbeda atau beragam dibanding dengan
produk pada umumnya. Berdasarkan pendapat atau pengamatan dari praktisi
pemasaran produk perikanan dan kelautan, bahwa persepsi masyarakat terhadap
produk perikanan dan kelautan antara lain jika makan ikan alergi, ikan baunya
amis, ikan banyak duri, ikan mahal, ikan rumit memasaknya, ikan hanya bisa atau
paling enak digoreng. Karena image masyarakat terhadap produk perikanan masih
demikian kompleknya, maka diperlukan strategi pemasaran yang dapat merubah
101
101
101
ikan
laut
dibanding
ikan
air
tawar.
Kebiasaan/perilaku/budaya
masyarakat akan permintaan jenis dan ukuran ikan tersebut merupakan dasar
pemasaran produk perikanan.
Pada
prinsipnya
kemampuan
pemasaran
produk
perikanan
adalah
seberapa
besar
pelanggannya dan memenuhi dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibanding
pesaing. Berangkat dari prinsip tersebut, pengusaha perikanan harus memusatkan
perhatiannya pada pelanggan/konsumen produk perikanan untuk mencari tahu
kebutuhan dan keinginan mereka tentang produk perikanan. Dengan kata lain
kebutuhan dan keinginan pelanggan menempati titik sentral dan utama.
Pengusaha
perikanan
harus
paham
betul
kebutuhan
dan
keinginan
produk
perikanan. Jadi, pelanggan adalah bagian dari pasar, karena yang disebut pasar
adalah pembeli itu sendiri baik pembeli aktual/tetap maupun potensial. Pasar
sangatlah beragam berarti keinginan pembeli juga beragam. Fakta ini membuat
pengusaha perikanan tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan dan keinginan
pasar/konsumen.
maupun
produk perikanan yang dihasilkannya; (ii) tujuan dan strategi pemasaran produk
perikanan dan (iii) teknik yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
pelaksanaan kegiatan pemasaran produk perikanan. Ringkasnya, sebuah rencana
pemasaran produk perikanan menggambarkan semua kegiatan pemasaran yang
akan dilakukan dalam periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Penyusunan
sebuah rencana pemasaran produk perikanan, kita dituntut untuk memiliki
pemahaman menyeluruh tentang: (i)
Pemasaran adalah kondisi situasi bisnis bersifat dapat dikelola, merupakan suatu
sistem, melibatkan produk, promosi, penetapan harga, dan distribusi (yang perlu
dikoordinasi), dan dirancang untuk memberikan sesuatu yang memuaskan atau
nilai kepada suatu kelompok (pasar sasaran), dan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi / individu.
103
103
103
Target market adalah bagian pasar yang dijadikan sebagai tujuan pemasaran.
Pengusaha perikanan dapat mencapai tujuannya hanya kalau memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang
lebih efisien dan efektif dibanding pesaing. Konsekuensinya adalah pengusaha
perikanan harus memahami betul siapa pasar sasarannya, sekaligus bagaimana
perilaku mereka.
Posisi produk adalah suatu tempat yang diduduki produk secara relatif terhadap
pesaing. Tempat tersebut bukan ruang (space) secara fisik, melainkan tempat
berupa image di dalam ruang benak konsumen.
E.
Nama
Kelas / NIS
Tugas
Tanggal
104
104
104
Tuliskan rencana yang anda lakukan sesuai kemampuan yang anda peroleh
setelah mempelajari buku ini
105
105
105
F.
Tugas
Lembar Kerja
Judul
Waktu
: ........... jam
Pendahuluan
Dalam sistem pemasaran perikanan, meliputi kegiatan mulai pengadaan sarana
produksi, produksi, pengolahan pasca panen (agroindustri), pemasaran dan
kelembagaan adalah merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait satu sama
lain.
Semua
kegiatan
dalam
agribisnis
perikanan
tersebut,
ada
proses
Produk perikanan dan kelautan termasuk perishable goods atau produk mudah
rusak, maka akan sangat memerlukan startegi pemasaran yang berbeda dengan
produk barang maupun jasa pada umumnya. Apalagi image masyarakat
terhadap produk-produk perikanan juga berbeda atau beragam dengan produk
pada umumnya. Berdasarkan pendapat atau pengamatan dari praktisi pemasaran
produk perikanan dan kelautan, bahwa persepsi masyarakat terhadap produk
perikanan dan kelautan antara lain jika makan ikan alergi, ikan baunya amis, ikan
banyak duri, ikan mahal, ikan rumit memasaknya, ikan hanya bisa atau paling
106
106
106
Langkah Kerja:
107
107
107
pelanggannya dan memenuhi dengan cara yang lebih efisien dan efektif
dibanding pesaing merupakan .....
a. Prinsip pemasaran perikanan
b. Pengertian pemasaran perikanan
c. Prinsip penjualan perikanan
d. Pengertian penjualan perikanan
2. Kegiatan
membeli
dan
menjual,
dan
termasuk
didalamnya
kegiatan
menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen disebut ........
a. Prinsip pemasaran
b. Penjualan
c. Pemasaran
d. Perdagangan
b.
c.
d.
Penawaran
b.
Penjualan
c.
Nilai
d.
Harga
108
108
108
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
109
109
109
H. Penilaian
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
110
110
110
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Nama Peserta Didik
: .........................................................................
Kelas
: .........................................................................
Topik
: .........................................................................
Sub Topik
:..........................................................................
Tanggal Pengamatan
: .........................................................................
Pertemuann ke
: .........................................................................
No
1
Aspek Pengamatan
Skor
1
Ket.
3
10
11
12
111
111
111
Kualifikasi
1,00 1,99
Kurang
2,00 2,99
Cukup
3,00 3,99
Baik
4,00
Sangat baik
skor
NA
=
12
112
112
112
ASPEK
KRITERIA
A.
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
B.
E.
F.
SKOR
113
113
113
I.
J.
K.
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
Selalu tampak
Sering tampak
Mulai tampak
Belum tampak
114
: ................................................................................................................................
Kelas
: ................................................................................................................................
Topik
: ................................................................................................................................
Sub Topik
:.................................................................................................................................
: ................................................................................................................................
Skor Aktivitas Siswa
Jml.
Aspek Sikap
No
Nama Siswa
Berdoa
sebelum
belajar
Interaksi
Ketelitian
Kejujuran Disiplin
Santun
Tanggung
Kesung-
Kerja-
jawab
guhan
sama
NA
Menghar- Mengharg
gai dlm
ai klpk
klpk
lain
115
: ..................................................................................
Kelas
: ..................................................................................
Topik
: ..................................................................................
Sub Topik
:...................................................................................
Tanggal Pengamatan
: ..................................................................................
Pertemuann ke
: ..................................................................................
kemunduran
d.
keberhasilan
e. kebangkrutan
2. Kemunduran suatu usaha yang diakibatkan oleh pemasaran yang kurang baik atau
tidak memadai terutama dapat dengan mudah pada pengusaha ....
a. kecil
b. besar
c. senior
d. pemula
e. menengah
tempat pemasarannya
b.
strategi pemasarannya
c.
sasaran pemasarannya
d. wilayah pemasarannya
e. persaingan pemasaranya
116
116
116
6. Kegunaan waktu yang dapat diciptakan dalam pemasaran benih ikan mas adalah
....
a. bulan januari
b. bulan maret
c. bulan mei
d. bulan juli
e. bulan september
7. Sistem pemasaran benih ikan mas banyak berkaitan dengan berbagai pihak,
kecuali
a. penyedia bahan pengemasan
b. petani pembesaran ikan
c.
jasa transportasi
d.
penyedia modal
e. penyedia pakan
8. Memaksimumkan tingkat konsumsi ikan mas dapat dilakukan dengan cara ....
a. promosi
b. pelayanan prima
c. diversifikasi jenis benih
d. peningkatan mutu produk
e. diversifikasi ukuran benih
117
117
117
9. Salah satu cara yang harus dihindari untuk menanggulangi risiko usaha produksi
benih ikan mas akibat kegagalan pemasaran, adalah ..
a. pasar opsi
b. pasar masa depan
c. usaha perlindungan
d. diversifikasi produk
e. pemasaran langsung
118
118
118
Kunci Jawaban
1. e
2. d
3. c
4. a
5. a
6. c
7. e
8. a
9. e
10. b
119
119
119
: ..............................................................................
Kelas
: ..............................................................................
Topik
: ..............................................................................
Sub Topik
:...............................................................................
Tanggal Pengamatan
: ..............................................................................
Pertemuann ke
: ...............................................................................
Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
No
1
Skor
Aspek Pengamatan
Ket.
Memahami
materi
pelajaran
yang
akan
di
praktekkan
3
Melakukan
pengemasan/pengepakan
dengan
baik
6
yang
dianjurkan
7
Menulis
laporan
dengan
memaparkan
dan
120
120
120
Tahapan
Deskripsi
Kriteria
Skor
kegiatan
Persiapan
Persiapan
kegiatan/proyek
Menyediakan 1 bahan dan alat sesuai
kegiatan/proyek
Pelaksanaan
Pemberokan ikan
wadah pemberokan,
memasukkan ikan
menerus,
Mengisi
air
memasukkan
wadah
pemberokan,
ikan
kedalam
wadah
ikan
kedalam
wadah
pemberokan,
Memasukkan
menggunakan
kedalam
kantong
plastik,
mengeluarkan
kantong plastik
oksigen,
mengisi
air
kotor
Penulisan laporan
menggunakan bahasa
menggunakan bahasa
lain
Isi Laporan
kesimpulan
dan
saran,
skor
NA
=
6
122
122
122
: ...............................................................................
Kelas
: ...............................................................................
Topik
: ...............................................................................
Sub Topik
:................................................................................
Tanggal Pengamatan
: ...............................................................................
Pertemuann ke
: ...............................................................................
Kegiatan
No
Nama Siswa
Persiapan
A
Pelaksanaan
Pelaporan
Jml
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
dst
123
123
123
NA
DAFTAR PUSTAKA
Maret
Agromedia. 2008.
Jakarta.
Ahmad.L.,2007.
Flora
dan
Fauna:Belut
Tubuhnya
Licin.
Bergizi
Tinggi.
Assauri, S. 1987. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi. CV. Rajawali.
Jakarta.
Bisnisbali.
2005.
Keripik
Belut
Sasar
Semua
Kalangan.
Diakses
dari
124
124
124
Boyd, 1988. Water Quality in Warmwater Fish Pond, Forth Printing. Alabama, USA:
Agricultural Experiment Station, Auburn University
Boyd, 1990, Water quality in ponds for aquaculture, Alabama Agricultural Experiment
Station, Auburn. University, 1990 - 482 halaman
Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam,
Alfabeta, Bandung.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pemahaman Filosofi dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
jarijah (2001)
TIRAM,
Pembibitan,
Pemeliharaan dan
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
Eva Zhoriva Yusuf dan Lesley Williams, 2007 Manajemen Pemasaran Studi Kasus
Indonesia. Jakarta: PPM.
Evi eliviawati dan Eddy afriyanto (2010), Penanganan Ikan Segar, , Penerbit
Percetakan Kanisius , Yogyakarta
125
125
125
Gerbhards (1965) air transport is probably the most efficient and least stressful method
of securing small numbers of fingerling fish. U. S. Environmental Protection
Agency. Oregon.
Hanafiah, Ir. A. M. Dan Dr. Ir. A. M. Saefuddin. 1983. Tata Niaga hasil Perikanan.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Hunger.D.J dan Wheelen.T.L .2003. Manajemen Strategis. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Jauch, Lawrence R. Dan Glueck, William F.1991. Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan. Terjemahan Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
Kartasapoetra. 1992. Marketing Produk Pertanian dan Industri. Rineka Cipta. Jakarta.
Kotler, Philip. 1991. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implememtasi
dan Pengendalian. Erlangga. Jakarta
sdm.blogspot
126
126
126
Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis. Universitas
Sumatera Utara : Medan
127
127
127
GLOSARIUM
Agroindustri
Produsen
Penghasil sesuatu
Produk
Hasil
Marketing
Pemasaran
Karakteristik
Sifat-sifat
Spesies
Klimatologik
Delay
Penundaan keberangkatan
Kemasan/packing
Pembungkus
dapat
membantu
mencegah
atau
Styrefoam
Fiberglass
Pemberokan
Mempuasakan
ikan
pada
suatu
wadah
untuk
Sortir
Grading
Treatmen
Kalium Permanganat
Sebuah
Karbondioksida
Oksigen terlarut
Media
Perantara, wadah
Parameter
Nitrit
Alkalinitas
Respirasi
Pernapasan
Kadar
Jumlah, kandungan
Terabsorpsi
Terserap
Haemoglobin
Keasaman
Atmosfer
Polyetheline
Biomassa
Seleksi
Pemilihan
Metabolisme
Anestesia
Biokimiawi
Mikrobiologik
Sensorik
Uji indera
Uji
sensori
merupakan
cara
pengujian
dengan
Perubahan bentuk
Kimiawi
Kelenturan
Keadaan lentur
Enzim
Keranjang
Hidup
Segar
Pesaing
Perusahaan/lembaga
atau
perorangan
yang
Pemakai
Potensial
Mempunyai
potensi
(kekuatan,
kemampuan,
Pembeli tetap
Target customers
Sasaran pelanggan
Respon
Tanggapan
Sasaran
Promosi
Kelas atas
Prestise
Values
Marketer
Fluktuasi
Fluktuasi
130
130
130
Utilitas
premis-premis
Responsibility
Pertanggungjawaban
Konsumerisme
melakukan
atau
menjalankan
proses
Dominant
Kreatifitas
Mmarketing mix
Seperangkat
alat
pemasaran
yang
digunakan
Grosir
Selling
Penjualan
Profit
Keuntungan
Diversifikasi
Perluasan usaha
Image
Supermarket
Market
Pasar
Mini
Kecil
Stakeholder
Segenap
pihak
yang
terkait
dengan
isu
dan
Penyebaran
131
131
131
INDEKS
A
Jenis ikan
5,6,14,25,42,44,71,79,86,87,88,89,94,97,99,107
Biokimiawi 29,46,62,129
Kemasan 8,11,12,38,39,47,76,96,99
Bak 6,7,13,14,15,19,21,23,26,45,52
Keputusan Pasar, 81
Bakteri 7,15,24,32,33,34,47,129
Konsep produksi 93
Booking cargo 12
Konsumen 5,27,29,42,46,71,73,74,75
Konsumsi oksigen 19,24,28,38,41,46,48,51
Kalium Permanganat 14
Kantong plastik 19,24,38,39,40,43,44,45
Karbondioksid 14,15,16,26,39,40,43,46
Keasaman 17
Kepadatan 18,22,24,25,36,44,45
Keramba jaring 22
Ketersediaan oksigen 5,10,17,18,19,25
Kolam 6,7,15,19,21,22,23,24,31,36,46,47
Kualitas air
1,2,7,9,10,14,15,16,19,25,26,43,45,46
Ciri-ciri pemasaran 84
Mikrobia 29
Manusia 31,11,45,75,82,83
Media air 14,18,37,38,39,40,44,45,46,47
Mengangkut 7,9,36,45,47
Mobil 11,12,20,25,45
Motor 11,12,45
132
132
132
Diseleksi 14
Oksigen terlarut
Drum 13,27,34,36,37,45,47,50
5,9,10,11,13,14,15,17,18,19,20,38,43,44,46
Deversifikasi 86
E
Enzim 33,34
Pelanggan 74,75,80,83,92,93,102,104
Es 34,35,38,40,41,48
Pemasaran 3, 8,35,51,71,72
Ember 6,13,27,37,50
Pembelian 76,88,96,97
Penerapan teknologi 89,94
Penjualan
20,71,74,77,82,83,91,92,93,94,95,96,97,107,108
Perdagangan 91,96,97
Perencanaan pemasaran 79,81,103
Perilaku konsumen 88
Persaingan 14,26,80
Posisi pasar 86,87
Produk mudah rusak 73,101,106
Promosi 74,75,77,78,82,83,94,95,103
Parasit 21,24
Pemberokan 6,13,14,20,26,41,48
Penangkapan ikan 21
Pengangkutan 1,2,3,6,7,9,10,11
Pesawat 11,12,27,38,44,45
pH 15,16,17,32,39,43,46,47
Penampungan 5,6,20,21,23,31
F
Fiberglass 13,37,45
S
Secara terbuka 7,13,36,38,45,47
Grading. 14,20,21,33,46
Suhu 15,17,18,23,24,25,31
Suhu air 37,38,39,40,42,44,47,53
Harga
5,12,71,72,75,76,78,81,86,88,91,92,93,
Tempat
99,102,103,107
9,14,21,24,26,27,29,31,35,36,38,41,45,47,4
9,71,75,76,78,81,85,86,87,88,99,104
Identifikasi Pasar 78
Ukuran 5,7,117,128
ikan segar 28
Intergrasi vertikal 86
Utilitas bentuk 92
Utilitas citra 93
Utilitas informasi 92
Utilitas kepemilikan 93
Utilitas tempat 92
Utilitas waktu 92
V
volume air 24,25,28,40,51
134
134
134
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
pengangkutan
ikan hidup
nyaman
hidup selama pengangkutan Pad a usaha budidaya ikan, teknik pengangkutan merupakan salah satu kunci
untuk meningkatkan pendapatan usaha. Sebaliknya kegagalan dalam pengangkutan
ikan menyebabkan
Pengangkutan
dengan
sistem
ini memungkinkan
air sebagai
media
sebagai suplai oksigen terlarut pad a air Imedia pengangkutan dapat juga menggunakan
pensuplai oksigen terlarut dalam airl media pengangkutan. Alat pengangkutan
pengangkutan
aerator sebagai
ikan secara
tertutup
umumnya
dilakukan
untuk pengiriman
tertutup umumnya menggunakan kantong plastik. Kantong plastik diisi air dan ikan selanjutny
ng secara
dimasukkan
oksigen murni sehingga air sebagai media hidup ikan terdapat oksigen terlarut. Saran
secara tertutup dapat menggunakan mobil, pesawat, sepeda motor, kapal dan sebagainy
Pengangkutan
e tempat lainnya
kerusakan
sebab itu penentuan kesegaran ikan terdiri atas beberapa parameter yaitu para
Pemasaran
merupakan
bergerak dibidang
budiaya ikan. Prinsip pemasaran produk perikanan adalah seberapa besar kemampuan
135
135
135
yang