You are on page 1of 12

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT

Diharapkan anda mampu menentukan pers. irisan kerucut ( IK ) tergeser,


menyederhanakan persamaan IK, menentukan jenis IK, persamaan hasil rotasi,
menentukan rumus rotasi, dan menggambar berbagai model IK.

A. Translasi Sumbu
Definisi :

Translasi adalah perpindahan tempat semua titik dalam suatu


bidang atau ruang menurut vektor gesernya.

Prinsip dasar translasi sumbu adalah perubahan titik pusat O


(0,0) menjadi O (p,q) dengan vektor geser [p, q]. Perlu diingat
bahwa suatu vektor geser [ p, q ] ditentukan oleh besaran panjang
dan arah. Mentranslasikan suatu bangun, tidak akan mengubah
luas,

sudut

kesejajaran

dan

bentuknya.

dipertahankan.

Ini

berarti,

Namun

dalam

kekekalan
bahasan

luas
ini,

dan
yang

ditranslasikan adalah sumbu koordinat, sedangkan kurva (gambar)


tetap pada posisinya. Dengan demikian, kurva memiliki dua sistem
sumbu koordinat, yaitu sumbu asal (lama) dan sumbu translasi
(baru).
Jika sumbusumbu koordinat ditranslasikan sehingga titik
O(0,0) menempati O(p,q), maka pada satu bidang terdapat sumbu
sumbu koordinat lama dan baru. Dikatakan bahwa koordinat lama
menjalankan suatu transformasi yang disebut translasi sumbu.
Sumbusumbu yang baru masingmasing sejajar dan searah dengan
sumbu yang lama. Setiap titik pada bidang tersebut mempunyai dua
pasang koordinat yaitu (x, y) relatif terhadap sumbu lama dan (u, v)
relatif terhadap sumbu baru.
Hubungan koordinat translasi (u, v) dengan koordinat asal (x,
y) dapat dilihat sebagai berikut.
x=u+p
Bistari, 2012

Geometri Lanjut

y = v + q , dengan vektor geser .t = [p, q]


Secara figural ditampilkan sebagai berikut
V
T (x,y) = (u,v)

U
O (p,q)

Gambar 7.1 : Hubungan antara Koordinat Asal dan Koordinat Translasi


Berdasarkan gambar di atas, koordinat T dapat disajikan dalam dua bentuk, yakni:
1. Dalam sistem koordinat XOY, maka T (x,y)
2. Dalam sistem koordinat UOV, maka T(u,v)
Hubungan kedua sistem koordinat tersebut, yaitu:
x=u+p
y=v+q
atau
u=xp
v=y-q

Contoh 7.1

Misalkan sumbusumbu lama ditranslasikan sehingga titik asal yang


baru dalam koordinat lama adalah (2,-5). Tentukan koordinat M (3,2)
terhadap susunan sumbu translasi.

Jawab

Diketahui O ( 2,-5 ), sehingga p = 2 dan q = -5. dan M ( 3,2 )


diperoleh x = 3 dan y = -2.
Untuk,

x=u+p

atau

3=u+2

diperoleh

u=1

y=v+q

atau

2 = v + (-5)

diperoleh

v=7

Jadi, koordinat P terhadap susunan sumbu baru adalah ( 1, 7 ).

Bistari, 2012

Geometri Lanjut

Contoh 7.2

Tentukan persamaan 4x2 + y2 24x 4y 20 = 0 setelah susunan


sumbu ditranslasikan sehingga titik asal yang baru dalam koordinat
lama adalah (3,2).

Jawab

Diketahui O (p,q) = ( 3,2 ). Ini berarti, hubungan koordinat lama dan


baru adalah x = u + 3 dan y = v + 2

(1)

Substitusikan (1) dalam persamaan 4x2+y224x4y-20= 0,


diperoleh:

4(u + 3)2 + (v + 2)2 24 (u + 3) 4 (v + 2) 20 = 0

Setelah dijabarkan dan disederhanakan bentuk persamaan


menjadi,

u2 v2

1
15 60
Jadi persamaan 4x2 + y2 24x 4y 20 = 0 terhadap sumbu translasi
adalah

u2 v2

1
15 60
Secara figural ditampilkan gambar berikut.
y

v
x

Dari bentuk umum persamaan kuadratik yang telah ditranslasikan (sebelum rotasi),
dapat dikembalikan ke bentuk persamaan pusat melalui proses aljabar yakni dengan
cara kuadrat sempurna. Bentuk umum persamaan kuadratik sebelum rotasi adalah
Ax2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0

(1)

Selanjutnya akan dilihat kurva yang mungkin dari persamaan kuadratik (1) di atas:
Bistari, 2012

Geometri Lanjut

1. Parabola

bila

A = 0 atau C = 0.

2. Ellips

bila

( A < 0 dan C < 0 ) atau ( A > 0 dan C > 0 ).

3. Hiperbola

bila

( A < 0 atau C > 0 ) atau sebaliknya.

4. Suatu garis

bila

A = C = 0.

5. Lingkaran

bila

A = C 0.

(Disamping lima bentuk diatas, memungkinkan juga membentuk sepasang garis


sejajar, sepasang garis berpasangan, dan titik)
Contoh 7.3

Tentukan suatu translasi yang dapat menghilangkan suku suku


berpangkat satu dari persamaan 3x2 4y2 6x 6y = 1 dan tentukan
jenis kurvanya.

Jawab

Dengan melengkapkan kuadrat sempurna, persamaan


3x2 4y2 -6x -6y = 1 menjadi -3 (x+1) 2 4 (y + 2)2 = -12 atau

( x 1) 2 ( y 2) 2

1
4
3

Jadi translasi u = x + 1 dan v = y + 2 dapat menghilangkan suku

suku berpangkat satu persamaan di atas menjadi

u 2 v2

1
4
3
.

Persamaan terakhir ini adalah persamaan hiperbola.

Latihan 7.A
Bentuk sket pada setiap jawaban anda!
1. Tentukan persamaan 4x2 8x + 5y2 + 20y + 4 = 0 setelah susunan sumbu
ditranslasikan sehingga titik asal yang baru dalam koordinat lama adalah (1,2).
2. Buatlah sketsa grafik persamaan 9x2 25y2 + 18x 10y + 30 = 0
3. Tentukan vektor geser kurva x2 + 2y2 + 6x 8y 8 = 0 sehingga menjadi bentuk
persamaan pusat.
4. Tentukan persamaan hasil translasi dari kurva 4x 2 + 16x 16y + 32 = 0, dalam
vektor geser [-2,2].
5. Carilah vektor geser dari 2x2 4x 4y2 + 16y 30 = 0 bila pusat dikembalikan ke
pangkal.

Bistari, 2012

Geometri Lanjut

B. Rotasi Sumbu dan Rotasi Kurva


Rotasi adalah nama lain dari perputaran. Suatu rotasi mempunyai pusat rotasi, arah
rotasi dan besar rotasi. Jika suatu bangun dirotasikan dari suatu tempat ke tempat lain
pada suatu bidang datar, maka bentuk dan ukurannya tetap.
Bentuk umum persamaan kuadratik secara lengkap adalah
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 dengan kriteria:
(1)Bila B = 0, maka kurva-kurva irisan kerucut dalam keadaan standar atau telah
ditranslasikan.
(2)Bila B 0, maka kurva-kurva irisan kerucut sudah dirotasikan.
Perbedaan antara rotasi sumbu dan rotasi kurva terletak pada unsur yang
dirotasikan. Rotasi sumbu yang diputar adalah sumbu koordinat sedangkan kurva
dalam kondisi tetap. Rotasi kurva yang diputar adalah kurva pada suatu titik pusat
tertentu. Bentuk rumus dari kedua rotasi tersebut tidak jauh berbeda.
1. Rotasi sumbu
Rotasi sumbu adalah putaran yang pusatnya titik asal O dan arahnya
berlawanan dengan arah putar jarum jam (sebagai arah positif). Untuk membentuk
rumus rotasi sumbu dapat diperhatikan uraian berikut.
Misalkan susunan sumbu koordinat dirotasikan sejauh . Untuk melihat hubungan
antara koordinasi rotasi (u,v) dengan koordinat asal (x,y), perhatikan gambar berikut.
Y
U
D

P(u,v)=(x,y)

V
A

Gambar 7.2
Bistari, 2012

Rotasi sumbu XOY menjadi UOV


Geometri Lanjut

Misalkan OP = r ; = COB dan = BOP. Pada COP berlaku,


Cos (+) = x/r

x = r Cos (+ )

atau

x = r (Cos . Cos - Sin . Sin )


x = (r Cos ) . Cos - (r Sin ) . Sin
Sin (+) = y/r

..(1)

y = r Sin ( + )

atau

y = r (Sin . Cos + Cos . Sin )


y = (r Cos ) Sin + (r Sin ) Cos ..(2)
Perhatikan koordinat P (u,v) = (x,y), dan berlaku:
u = r Cos dan v = r Sin

(3)

Substitusi (3) dalam (1) dan (2), masing-masing diperoleh


x = u Cos - v Sin
y = u Sin + v Cos
Jadi, dua persamaan terakhir di atas adalah hubungan (u,v) dan (x,y) setelah sumbu
koordinat dirotasikan sejauh .
Dengan bentuk matrik:

x
Cos
y

= Sin

Sin

Cos

u
v
(Rumus Rotasi Sumbu)

Contoh 7.3 Tentukan koordinat titik P(1,-2) setelah susunan sumbu berotasi sejauh
= /3
Jawab

Dari rumus rotasi sumbu diperoleh,


x = u Cos /3 v Sin /3

atau

x=

y = u Sin /3 + v Cos /3

atau

y=

1
2

3u -

1
2

3 u + 12 v

Karena P(1,-2) berarti x = 1 dan y = -2, sehingga


1
1= 2u -

-2 =

1
2

1
2

3 v ..(1)

3 u + 12 v .(2)

Dua persamaan terakhir dimanipulasi melalui substitusi diperoleh, u =


1
2

Bistari, 2012

3 dan v = 1 12 3 adalah koordinat P dalam sumbu baru.

Geometri Lanjut

Contoh 7.4

Tentukan persamaan kurva xy = 1, jika susunan sumbu koordinat


dirotasikan sejauh = 45 !

Jawaban

Dari rumus rotasi sumbu diperoleh,


x=

1
2

2u-

1
2

2v

dan

y=

1
2

2 u+

2 v

1
2

Dua persamaan terakhir substitusikan ke xy = 1, menjadi:


1
(2 2 u-

1
2

2 v) ( 12 2 u +

1
2

2 v) = 1

u2 v2

1
2
Melalui beberapa tahap penyederhanaan diperoleh: 2
Jadi, setelah susunan sumbu dirotasikan sejauh = 45, persamaan xy

u2 v2

1
2
= 1 menjadi 2
Secara figural ditampilkan gambar berikut.
u

450

x.y=1

Gambar 7.3 Sumbu XOY dirotasikan 45 menjadi UOV


P (1,1) dalam susunan sumbu XOY dan P( 2 , 0) dalam susunan sumbu UOV.

Bistari, 2012

Geometri Lanjut

Soal-soal latihan
1. Tentukan persamaan garis y = 3x -5 setelah susunan sumbu dirotasikan sejauh
= /6
2. Tentukan persamaan baru bila sumbu diputar menurut sudut . Buat sket
persamaan yang lama dan persamaan yang baru dalam satu salib sumbu.
a. x + y = 6 ; = 450
x2 y2

1
8
b. 2
; = /6
2
c. x = 4y; = 600

2. Menentukan Besar Sudut Rotasi


Bentuk persamaan kuadratik (PK) yang lengkap yakni:
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0
dapat dijadikan ke bentuk yang lebih sederhana, tapi dalam sistem sumbu baru. Cara
yang sering ditempuh adalah mengeliminir koefisien B (B=0). Permasalahan yang
ditemukan adalah berapa besar sudut rotasi yang diperlukan sehingga menjadi bentuk
sederhana (standar), yakni bentuk asal maupun bentuk translasi.
Persamaan kuadratik (PK) di atas dapat dicirikan berdasarkan diskriminannya
(D = B24AC) , yaitu:
Ellips bila D < 0 (untuk B 0)
Hiperbola bila D > 0
Parabola bila D = 0 (untuk D 0 atau E 0)
Garis bila D = 0 (untuk D = 0 dan E = 0)
Lingkaran bila D = 0 (untuk D = 0 dan E = 0)
Misalnya, H: 2x2 6xy + 2y2 + 10 2 x 15 = 0

dalam susunan sumbu XOY.

Kurva berikut sama dengan kurva H, hanya lebih sederhana dalam susunan UOV
yakni
H: (u2/5) v2 = 1
Yang perlu diperhatikan sekarang adalah berapa besar sudut rotasi sehingga koefisien
B (dari suku xy) sama dengan nol. Berikut diuraikan cara memperolehnya.
Perhatikan persamaan kuadratik:
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0

Bistari, 2012

.(P.K)

Geometri Lanjut

adalah suatu irisan kerucut atau irisan kerucut yang menciut bila B=0, dengan A dan C
tidak kedua-duanya nol. Sekarang diperhatikan jika B0, maka setiap persamaan
kuadratik dapat diubah menjadi persamaan kuadratik baru (PKB), yakni
Au2 + C v2 + D u + E v + F = 0

(P.K.B)

Dengan mensubstitusikan x = u Cos - v Sin dan y = u Cos + v Sin dalam (P.K)


diperoleh persamaan kuadratik rotasi (PKR):
A(uCos - vSin)2 + B(uCos - vSin) (uCos + vSin) + C(uCos - vSin) +
D(uCos + vSin) + F = 0
Dengan menyederhanakan (PKR) dan diidentikkan tehadap (PKB) diperoleh:
A = ACos2 +

1
2

BSin 2 + C Sin2

B = -A Sin 2 + BCos 2 + C Sin 2


C = A Sin2 -

1
2

B Sin 2 + C Cos2

D = D Cos + E Sin
E = -D Sin + E Cos
F = f
Agar persamaan dimaksud sesuai dengan PKB (tanpa suku campuran uv), haruslah B
= 0 atau ASin 2 + BCos 2 + CSin 2 = 0, dengan penyederhanaan:
-ASin 2 + BCos 2 + CSin 2 = 0, dengan penyederhanaan:
AC
Cotg 2 = B
Jadi, untuk melenyapkan suku campuran, harus dipilih sedemikian sehingga
AC
Cotg 2 = B , dengan demikian 0 2
Contoh 7.5 Gunakan rotasi susunan sumbu untuk menghilangkan suku campuran
pada persamaan 13x2 + 3 xy + 7y2 32
Jawab

= 0. Gambar grafiknya.

Dari persamaan yang diberikan pada contoh 7.5 diperoleh:


A = 13; B=6 3

dan C = 7.

13 7
1
AC
Berarti Cotg 2 = B atau Cotg 2 = 6 3 = 3 ,

Bistari, 2012

Geometri Lanjut

2 = /3 atau = /6.
Rumus rotasinya adalah
x=
y=

3u -

1
2
1
2

u+

1
2

3v

1
2

Dua persamaan terakhir ini disubstitusikan dalam pesamaan yang

diberikan

sehingga menjadi:
1
1
1
1
13( 2 3 u - 2 v)2 + 6 3 ( 2 3 u - 2 v)(

1
2

u+

1
2

3 v) + 7( 12 u +

1
2

3 v)2 32 = 0

Setelah dijabarkan dan disederhanakan menjadi:

u2 v2

2
8 =1
Persamaan terakhir ini merupakan persamaan ellips.
Kesimpulan:
Dengan putaran sumbu koordinat sebesar 30, kurva 3x2 + 6 3 xy + 7y2 32 = 0

u2 v2

8 = 1 dalam susunan
dalam susunan sumbu XOY; persamaannya berubah 2
sumbu UOV. Meski demikian, kurva yang dimaksud sama.Secara figural
diperlihatkan sket berikut!

A
D
30
X
C

OA = OB = V8
OC = OD =V2
B

Gambar 7.4

Putaran Sumbu sebesar 30

Latihan 7.B
Bistari, 2012

Geometri Lanjut

10

Untuk soal 1- 4, carilah persamaan grafik terhadap susunan sumbu UOV setelah
pemutaran sumbu sebesar 45, dan gambarlah grafik dalam kedua susunan sumbu.
1. xy = 8
2. xy = -4
3. x2 y2 = 8
4. y2 x2 = 16
Untuk soal 5 s.d 8, sederhanakanlah persamaan berikut dalam susunan sumbu baru,
dengan cara menghilangkan suku campuran (xy) dan gambarlah sketsa grafik dalam
dua sistem sumbu.
5. 24xy 7y2 + 36 = 0
6. xy + 16 = 0
7. x2 + 2xy + y2 8x + 8y = 0
8. 31x2 + 10 3 xy + 21 y2 = 144
9. Buatlah sketsa grafik persamaan: 4x2 + 24xy + 11y2 + 64x + 42y + 51
Untuk soal 10 s.d 13, sederhanakanlah persamaan yang diberikan dengan rotasi dan
translasi sistem sumbu. Gambar dan perlihatkan ketiga sistem sumbu tersebut.
10. x2 + xy + y2 3y 6 = 0
11. x2 + 2xy + y2 + x y 4 = 0
12. 17x2 24xy + 4y2 + 30 x + 40 y 45 = 0
13. 11x2 24xy + 4y2 + 30x + 40y 45 = 0.

Bistari, 2012

Geometri Lanjut

11

Bistari, 2012

Geometri Lanjut

12

You might also like