You are on page 1of 2

PENATALAKSANAAN ALERGI TERHADAP ALERGEN

INHALEN (HIRUP)

RS PUPUK KALTIM
BONTANG KALTIM
PROSEDUR

No. Dok : P/PLYM/15

Revisi ke : 1

18 Juni 2001
PELAYANAN MEDIS

Hal 1 dari 2

Ditetapkan oleh :

Dr. M. DJAELANI
Direktur Utama

I. PENGERTIAN
Diagnosis alergi terhadap alergi inhalen (hirup) ditegakan berdasarkan:
1. Anamnesis
a. tentang alergen hirup yang dicurigai berhubungan dengan penyakitnya
b. riwayat pekerjaan
c. musim saat mendapat penyakit tersebut
d. riwayar penyakit alergi dalam keluarga
2. Pemeriksaan fisik
a. sekret hidung menigkat dan encer
b. edema mukosa hidung, kadang polip hidung
c. allergic shiners (kebiruan kelopak mata)
d. allergic salute (merah lubang hidung dan sekitarnya)
e. wheezing kedua lapang paru.
3. Pemeriksaan penunjang
a. peningkatan eosinofil serum > 250/ml (juga dalam sekret hidung)
b. dapat disertai peningkatan Ig G & Ig M
c. foto dada
d. foto sinus
4. Tipe reaksi alergi
a. Reaksi alergi tipe I : rinitis alergi, asma bronkial (sering), urtikaria (jarang)
b. Reaksi alergi tipe III: allergic bronchopulmonary aspergilosis, farmer,s lung,
Bagassosis
c. Reaksi alergi tipe IV: extrinsic allergic alveolitis
II. TUJUAN
Agar dicapai penatalaksanaan yang benar bagi penderita alergi terhadap gen inhalen

Kasie
No. Dok: P/PLYM/15

Revisi ke 1

Kabag

Hal 2 dari 2

III. LANGKAH-LANGKAH
1. Perawatan RS :
a. Rawat inap
b. rawat inap jika sesak membayangkan/status asmatikus
2. Terapi
a. hindari kontak dengan alergen
b. pengobatan simtomatis jika ada gejala klinis
asma: aminofilin 3x150 mg/hari atau agonis B2 (terbutalin) 3x2,5 mg/hari
rinitis: korlimeton (CTM) 3x4 mg/hari
c. usaha pencegahan dengan obat-obat imunoterapi (untuk menekan reaksi
imunologi yang merugikan dan menimbulkan reaksi munologi yang
menguntungkan, terutama jika tidak dapat menghindari alergen)
3. Output: hasil pengobatan simtomatis dicapai jika gejala klinis menghilang

You might also like