You are on page 1of 3

Monika Santoso 00000019027

Aesthetic Moving Image G


Analisis Nightcrawler

Menurut saya elemen-elemen yang terdapat di dalam film


Nightcrawler ini memiliki fungsi yang penting dalam tiap mise en
scene. Contohnya seperti adanya trigger atau clue awal untuk
memberi petunjuk bagi adegan yang akan ditayangkan selanjutnya.
Misalnya saat dia mencari pekerjaan hingga akhirnya bertemu
dengan wartawan cabutan yang merupakan clue awal untuk dia
terjun ke dalam dunia wartawan.
Suasana dalam tiap scene-nya juga menampilkan kekelaman
seorang Louise Bloom (Jake Gyllenhaal). Tokoh Bloom sendiri
penampilan diawalnya ditampilkan seperti seorang loser, banyak
bicara bahkan penipu. Tetapi sangat diherankan bahwa rumah
Bloom bersih dan rapi namun suasana rumahnya sepi dan tidak
terlalu banyak terisi oleh barang-barang.
Yang memotivasi terbentuknya elemen cerita yaitu
menunjukkan keseriusan Bloom dalam mencari pekerjaan dan
membereskannya dengan rapi dan bersih . Pekerjaan yang ia
kerjakan layaknya tak meninggalkan jejak kotor. Keseriusannya
membantu membangun ambisi yang dimiliki oleh seorang Bloom di
dalam film ini.
Pola yang berulang dalam film ini cukup banyak, salah
satunya saat ia berproses mengambil gambar untuk disetorkan
pada produser TV yang merupakan pembeli utama video-video
Bloom dan juga yang rela melakukan semua hal demi rating yang
tinggi.
Berawal dari Bloom bertemu dengan seorang wartawan
cabutan yang mengambil gambar mengenai sebuah kecelakaan
mobil, lalu menjual video tersebut kepada pembeli berita dengan
penawaran yang tinggi. Karena ia pengangguran, maka ia melihat
hal tersebut sebagai peluang yang bagus.
Bermodalkan hasil penjualan dari sepeda yang dicurinya, ia
membeli sebuah camcorder dan scanner polisi untuk melacak
kejadian-kejadian yang terjadi di malam hari. Mulai dari itu ia
dengan sigap mencari berita malam terupdate. Obsesinya pun terus
bertambah hingga bagaimana caranya agar dia bisa sampai ke
tempat kejadian sebelum polisi datang.
Lama kelamaan ia tidak hanya mengambil gambar kejadiankejadian yang ada, tetapi memanipulasi keadaan yang ada dan baru
diambil gambarnya. Ambisinya yang kuat membuat dia semakin

terpacu untuk menghalalkan segara cara. Hingga ia mengubah


posisi korban hingga mendapatkan gambar yang baik.
Tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh Bloom, tetapi ia juga
berbuat curang terhadap lawannya hingga lawannya tewas akibat
ulahnya agar dia tidak tersaingi. Dia pun ditemani oleh seorang
assisten, dan assistennya pun akhirnya tewas karena ambisi yang
mendorong keinginan Bloom agar menjadi yang nomor satu.
Jadi pola scene berulang atau repetisi di film ini menunjukkan
statistik naik. Memang hal yang sama diulang tetapi konflik yang
ada semakin bertambah dan semakin besar. Keseluruhan pola
sangat memperlihatkan perkembangan peran yang ada di film
tersebut. Bloom sendiri juga diperlihatkan selalu mengulang ulang
kata-katanya bahwa ia adalah seorang pekerja keras, bisa belajar
dengan cepat, serta kelebihan-kelebihannya yang lain.
Di dalam Nightcrawler tidak hanya scene ataupun perkataan
saja yang direpetisi, tetapi suasana yang ditampilkan juga selalu
sama. Contohnya yaitu Bloom yang selalu mengejar kejadiankejadian untuk direkam pada malam hari. Jadi ia selalu bekerja
mencari berita-berita yang terjadi di malam hari dan semuanya
adalah berita yang buruk.
Tiap elemen cerita dapat dikontraskan karena tiap scene,
suasana, pengambilan gambar, tingkah tokoh, hingga penampilan
tokoh sangat berpengaruh dan cocok. Kekontrasan tersebut
menyebabkan hingga hampir tak adanya elemen yang tidak penting
dalam film tersebut. Jadi semua adegan selalu berkaitan satu
dengan yang lain. Transisi perubahan alur cerita Bloom dari yang
tidak mengerti apa-apa menjadi sangat berambisi juga dibuat
dengan mulus.
Perbedaan prinsip antara Bloom dengan assistennya juga
terlihat di dalam film ini. Assisten disini berguna sebagai
penyeimbang tokoh Bloom yang kian maniak dengan apa yang
dikerjakannya. Jika Bloom tidak ditemani oleh assistennya, bisa saja
pada akhirnya dia yang tewas tertembak.
Pengambilan gambar dari kameramen sendiri seringkali masih
terdapat shaking, tetapi dari hal tersebut malah menjadikan
suasana di film semakin mengena. Kita seakan-akan ikut
berpartisipasi sebagai seorang wartawan yang ikut meliput
mengikuti tokoh utamanya.
Kesatuan atau unity dalam pembuatan film ini juga
tersampaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan karena
kejadian satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berhubung.
Penyampaian antara tim produksi seperti tersampaikan dengan
baik. Hingga karakterisasi dalam tokoh Bloom pun sangat terlihat
tegas dan jelas.

Cerita yang disajikan juga benar-benar tak mudah ditebak,


hingga pada akhirnya mengorbankan beberapa jiwa. Yang
dibeberkana bukan masalah kejurnalistikan biasa, tetapi sisi gelap
jurnalistik yang di dalam dunia nyata memang benar-benar
dimungkinkan terjadi. Jadi semua yang dibuat oleh tim produksi
memang sudah benar-benar matang hingga bisa menciptakan karya
yang beda dari yang lain.

www.ulasanpilem.com/2015/01/review-nightcrawler-2014.html
https://ristiirawan.wordpress.com/2014/11/19/resensi-filmnightcrawler-2014/

You might also like