Menurut saya elemen-elemen yang terdapat di dalam film
Nightcrawler ini memiliki fungsi yang penting dalam tiap mise en scene. Contohnya seperti adanya trigger atau clue awal untuk memberi petunjuk bagi adegan yang akan ditayangkan selanjutnya. Misalnya saat dia mencari pekerjaan hingga akhirnya bertemu dengan wartawan cabutan yang merupakan clue awal untuk dia terjun ke dalam dunia wartawan. Suasana dalam tiap scene-nya juga menampilkan kekelaman seorang Louise Bloom (Jake Gyllenhaal). Tokoh Bloom sendiri penampilan diawalnya ditampilkan seperti seorang loser, banyak bicara bahkan penipu. Tetapi sangat diherankan bahwa rumah Bloom bersih dan rapi namun suasana rumahnya sepi dan tidak terlalu banyak terisi oleh barang-barang. Yang memotivasi terbentuknya elemen cerita yaitu menunjukkan keseriusan Bloom dalam mencari pekerjaan dan membereskannya dengan rapi dan bersih . Pekerjaan yang ia kerjakan layaknya tak meninggalkan jejak kotor. Keseriusannya membantu membangun ambisi yang dimiliki oleh seorang Bloom di dalam film ini. Pola yang berulang dalam film ini cukup banyak, salah satunya saat ia berproses mengambil gambar untuk disetorkan pada produser TV yang merupakan pembeli utama video-video Bloom dan juga yang rela melakukan semua hal demi rating yang tinggi. Berawal dari Bloom bertemu dengan seorang wartawan cabutan yang mengambil gambar mengenai sebuah kecelakaan mobil, lalu menjual video tersebut kepada pembeli berita dengan penawaran yang tinggi. Karena ia pengangguran, maka ia melihat hal tersebut sebagai peluang yang bagus. Bermodalkan hasil penjualan dari sepeda yang dicurinya, ia membeli sebuah camcorder dan scanner polisi untuk melacak kejadian-kejadian yang terjadi di malam hari. Mulai dari itu ia dengan sigap mencari berita malam terupdate. Obsesinya pun terus bertambah hingga bagaimana caranya agar dia bisa sampai ke tempat kejadian sebelum polisi datang. Lama kelamaan ia tidak hanya mengambil gambar kejadiankejadian yang ada, tetapi memanipulasi keadaan yang ada dan baru diambil gambarnya. Ambisinya yang kuat membuat dia semakin
terpacu untuk menghalalkan segara cara. Hingga ia mengubah
posisi korban hingga mendapatkan gambar yang baik. Tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh Bloom, tetapi ia juga berbuat curang terhadap lawannya hingga lawannya tewas akibat ulahnya agar dia tidak tersaingi. Dia pun ditemani oleh seorang assisten, dan assistennya pun akhirnya tewas karena ambisi yang mendorong keinginan Bloom agar menjadi yang nomor satu. Jadi pola scene berulang atau repetisi di film ini menunjukkan statistik naik. Memang hal yang sama diulang tetapi konflik yang ada semakin bertambah dan semakin besar. Keseluruhan pola sangat memperlihatkan perkembangan peran yang ada di film tersebut. Bloom sendiri juga diperlihatkan selalu mengulang ulang kata-katanya bahwa ia adalah seorang pekerja keras, bisa belajar dengan cepat, serta kelebihan-kelebihannya yang lain. Di dalam Nightcrawler tidak hanya scene ataupun perkataan saja yang direpetisi, tetapi suasana yang ditampilkan juga selalu sama. Contohnya yaitu Bloom yang selalu mengejar kejadiankejadian untuk direkam pada malam hari. Jadi ia selalu bekerja mencari berita-berita yang terjadi di malam hari dan semuanya adalah berita yang buruk. Tiap elemen cerita dapat dikontraskan karena tiap scene, suasana, pengambilan gambar, tingkah tokoh, hingga penampilan tokoh sangat berpengaruh dan cocok. Kekontrasan tersebut menyebabkan hingga hampir tak adanya elemen yang tidak penting dalam film tersebut. Jadi semua adegan selalu berkaitan satu dengan yang lain. Transisi perubahan alur cerita Bloom dari yang tidak mengerti apa-apa menjadi sangat berambisi juga dibuat dengan mulus. Perbedaan prinsip antara Bloom dengan assistennya juga terlihat di dalam film ini. Assisten disini berguna sebagai penyeimbang tokoh Bloom yang kian maniak dengan apa yang dikerjakannya. Jika Bloom tidak ditemani oleh assistennya, bisa saja pada akhirnya dia yang tewas tertembak. Pengambilan gambar dari kameramen sendiri seringkali masih terdapat shaking, tetapi dari hal tersebut malah menjadikan suasana di film semakin mengena. Kita seakan-akan ikut berpartisipasi sebagai seorang wartawan yang ikut meliput mengikuti tokoh utamanya. Kesatuan atau unity dalam pembuatan film ini juga tersampaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan karena kejadian satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berhubung. Penyampaian antara tim produksi seperti tersampaikan dengan baik. Hingga karakterisasi dalam tokoh Bloom pun sangat terlihat tegas dan jelas.
Cerita yang disajikan juga benar-benar tak mudah ditebak,
hingga pada akhirnya mengorbankan beberapa jiwa. Yang dibeberkana bukan masalah kejurnalistikan biasa, tetapi sisi gelap jurnalistik yang di dalam dunia nyata memang benar-benar dimungkinkan terjadi. Jadi semua yang dibuat oleh tim produksi memang sudah benar-benar matang hingga bisa menciptakan karya yang beda dari yang lain.