You are on page 1of 9

ANALISA PROSES INTERAKSI

PADA PASIEN WAHAM CURIGA


Inisial Klien
: Ny.Sarunti
Interaksi ke
: 1, 2, 3
Tujuan Interaksi
: Membina hubungan saling percaya, Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan,
mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi, Mengidentifikasi aspek positif klien, Memasukkan kegiatan ke dalam jadwal
harian klien
Tanggal/jam

: Sabtu, 31 Oktober 2015, 2 November 2015

Lingkungan

: Di Rumah Ny.Sarunti, duduk berhadapan dengan perawat, Klien menceritakan tentang keluarganya

Deskkripsi

: Klien mengenakan baju berwarna hitam yang tampak kotor, dan bawahan kain panjang berwarna coklat

Komunikasi Verbal

Komunikasi Non Verbal

P:
Assalamualaikum bu,
perkenalkan kami perwat
stikes kepanjen, nama ibu
siapa?

P : memandang dan
tersenyum

K:
Waalaikumsalam, Ny.Y
P:Bagaimana perasaan ibu
hari ini?

K: pandangan tidak fokus


dan tersenyum
P:Memandang klien dan
tersenyum

K:Senang mbak

K:Pandangan mata
waspada
P:Memandang Y dengan
senyuman

P:Ibu Y, kami di sini akan


berbincang-bincang
mengenai keadaan ibu
sekarang. Bagaimana bu?
K:Iya mbak
P:Ibu kalau boleh tau
sebelumnya ibu ada
masalah apa?
K:saya merasa bahwa
tetangga saya suka
menggunjing saya, kalau
mereka berkumpul mereka

K:Pandangan mata tidak


fokus terhadap perawat
P:Memandang Ny. Y

K:Mengingat-ingat
kejadian yang telah terjadi,
memandang perawat dan
sesekali memandang ke
luar ruangan dengan

Analaisa berpusat pada


perawat
P:Ingin membuka
percakapan dengan klien

Analisa berpusat pada


Rasional
Klien
K : memberikan tanggapan Pasien merasa senang dan
positif
terlindungi dengan
kehadiran perawat

P : Merasa senang karenaa


S memberikan respon
positif terhadap
percakapan

K:Merasa diperhatikan
oleh perawat

Untuk mengetahui
perasaan pasien hari ini

P:Ingin mengetahui
keadaan Ny. Y saat ini.

K:Pasien memandang ke
arah luar ruangan

Untuk mendapatkan
persetujuan dari pasien

P:Senang karena pasien


mau menceritakan
perasaan dan keadaan
ketika dirinya di rumah

K : pasien merasa curiga


terhadap tetangganya

Mengetahui keadaan
pasien di rumah menurut
sudut pandang pasien.

pasti membicarakan saya.

tatapan mata yang tajam

P : Ibu tahu bagaimana


ciri-ciri tetangga ibu jika
mereka jahat terhadap ibu?

P : Memandang Pasien

K : Melihat kearah saya


dengan sinis,
membicarakan saya
seakan-akan mereka benci
sama saya.
P : Kalau begitu, apa ibu
pernah mendengar sendiri
tetangga itu menjelekjelekkan ibu?

K : memandang perawat
dan berpikir

K : Pernah mbak, mereka


berbicara yang jelek-jelek
tentang saya dan anakanak saya.
P : Sekarang coba kita
lihat tetangga ibu yang
disana? Kira-kira apa yang
mereka bicarakan?

K : Menampakkan muka
kesal terhadap kejadian
yang dialami.

K : pasti membicarakan
saya mbak.
P : Padahal mereka sedang
berbelanja sayur bu, kalau
begitu kira-kira apa
mereka menggunjing ibu?

K : Melihat kearah luar

P : Memandang pasien
dengan sikap terapeutik

P : memandang dan
berbicara dengan lembut

P : memandang dan
berbicara dengan lembut

P : Memancing pasien
untuk menyebutkan ciriciri orng yang membenci
pasien

K dapat menyebutkan ciriciri orang yang


membencinya.

Untuk mengetahui ciri-ciri


orang yang berpikiran
negatif terhadap pasien.

P : Mengetahui apakah
pernah digunjing oleh
tetangganya

K : merasa kesal saat cerita Menggoyahkan perasaan


kejadian yang dialami
curiga terhadap
tetangganya.

P : Mengklarifikasi
penjelasan pasien

K : Pasien nampak
bingung

Menggoyahkan waham
curiga pasien

P: meyakinkan pasien
tentang realita yang ada

K : Membenarkan
pernyataan perawat

Mematahkan waham
curiga

K : (klien hanya diam)


P : Baiklah ibu, bincangbincang kita cukup sampai
disini dulu ya?
Selanjutnya ibu bisa
melanjutkan aktivitas ibu
selanjunta.
Assalamualaikum.

K : Diam sambil berpikir


P : memandang pasien dan
bicara dengan sopan

P : mengakhiri pertemuan
dengan pasien

K : Mengiyakan
pernyataan perawat

P:Ingin membuka
percakapan dengan klien

K : memberikan tanggapan Pasien merasa senang dan


positif
terlindungi dengan
kehadiran perawat

P: apakah ada keluarga P: memandang pasien dan


yang sakit sama seperti bicara dengan sopan
ibu?
K : Menganggukkan
kepala
K: tidak ada,

P : Mengklarifikasi
penjelasan pasien

K : Pasien nampak
bingung

P: meyakinkan pasien
tentang realita yang ada

K : Membenarkan
pernyataan perawat

P: bagaimana respon dari P : Memandang pasien


keluarga
ibu
tentang dengan sikap terapeutik
sakitnya ibu sekarang?
K : Menampakkan muka
K: Keluarga saya sangat kesal terhadap kejadian

P : Mengklarifikasi
penjelasan pasien

K : Pasien nampak
bingung

P: meyakinkan pasien
tentang realita yang ada

K : Membenarkan
pernyataan perawat

K : Menganggukkan
kepala
P:Bagaimana
perasaan P: memandang pasien dan
Ibu hari ini? Ada keluhan bicara dengan sopan
yang Ibu rasakan hari ini?
K : Menganggukkan
saya lihat Ibu seperti
kepala
ketakutan dan bingung
Bu?
K : Iya Mbak

Salam penutup ubtuk


interaksi

K : iya Mbak.

Menggoyahkan perasaan
curiga terhadap
tetangganya.
Mematahkan waham
curiga
Menggoyahkan perasaan
curiga terhadap
tetangganya.

perhatian

yang dialami.

P:oh baik jadi keluarga


ibu sangat peduli ya
dengan sakitnya ibu kali
ini, iya ibu bagaimana
perasaan ibu saat ini?

P: memandang pasien dan


bicara dengan sopan
K : Menganggukkan
kepala

K:sebelumnya bagaimana P : Memandang pasien


dengan sikap terapeutik
hubungan ibu dengan para
tetangga?
K : Menampakkan muka
kesal terhadap kejadian
P: ibu tidak suka dengan
yang dialami.
tetangga
ibu,
karena
merasa tengga ibu suka
menggunjing
dan
menjelek-jelekkan ibu dan P: memandang pasien dan
bicara dengan sopan
keluarga ibu ya bu?
K:
Iya
alhamdulilah

Mbak, K : Menganggukkan
kepala

P:Sebelumnya Ibu tahu


bagaimana
ciri-ciri
tetangga ibu jika mereka
jahat terhadap ibu?
K:Tidak tahu mbak.
P: Kalau begitu, apa ibu
pernah mendengar sendiri

Mematahkan waham
curiga

P : Memandang pasien
dengan sikap terapeutik
K: Tersenyum ke arah
perawat

P : Mengklarifikasi
penjelasan pasien

K : Pasien nampak
bingung

P: meyakinkan pasien
tentang realita yang ada

K : Membenarkan
pernyataan perawat

Menggoyahkan perasaan
curiga terhadap
tetangganya.
Mematahkan waham
curiga

tetangga itu
jelekkan ibu?

menjelek-

P: Tidak pernah mbak, tapi


saya mendengar bisikbisikkan
P:Sekarang coba kita lihat
tetangga ibu yang disana?
Kira-kira apa yang mereka
bicarakan?
K: Menjelekkan
mungkin mbak

saya

P: Padahal mereka sedang


berbelanja sayur bu, kalau
begitu
kira-kira
apa
mereka menggunjing ibu?
K: Paling bicara sayur
P:Bagimana perasaan ibu P : Memandang pasien
setelah
berbincang- dengan sikap terapeutik
bincang dengan saya?
K: Tersenyum ke arah
perawat
K: Baik mbak
P:tadi kita sudah belajar
tentang orientasi realita ya
bu? Ibu masih ingat tidak

P: meyakinkan pasien
tentang realita yang ada

K : Membenarkan
pernyataan perawat

Menggoyahkan perasaan
curiga terhadap
tetangganya.

kita sudah melakukan apa


tadi?
K: Ingat mbak
P:Bagaimana
kalau
kegiatan orientasi realita
tentang berpikir positif ibu
terus lakukan?
P:Assalamualaikum ibu,
sesuai dengan kesepakatan
kita kemarin , saya datang
lagi
bu
untuk
membicarakan kegemaran
ibu

P:Memandang klien dan


tersenyum

P: Mengidentifikasi aspek
positif yang dimiliki klien

K: Menyebutkan aspek
positif yang dimiliki

K:Pandangan mata
waspada
P:Memandang klien dan
tersenyum

Mengetahui aspek positif


yang dimiliki klien, yang
mendukung kegiatan
selanjutnya.

Mengidentifikasi aspek
positif yang dimiliki klien

K: Menyebutkan aspek
positif yang dimiliki

K: Iya mbak, silahkan

K:Pandangan mata
waspada

Mengetahui aspek positif


yang dimiliki klien, yang
mendukung kegiatan
selanjutnya.

P:ibu apa saja yang


menjadi kegemaran atau P:Memandang klien dan
hobi ibu? wah ternyata tersenyum
ibu pandai menjahit?
K:Pandangan mata
K:Iya mbak, sedikit bisa waspada
P:bagaimana
kalau P : Memandang pasien
sekarang ibu melanjutkan dengan sikap terapeutik
kemampuan ibu tersebut?
K: Tersenyum ke arah
perawat

K: Iya mbak
P:coba kita buat jadwal
untuk kemampuan ibu ini
ya, berapa kali sehari ibu
mau melakukannya bu?
K: Sehari 1x
P:setelah ini coba ibu
lakukan kembali ya bu
sesuai dengan jadwal yang
telah kita buat.
K: Iya mbak

P : Memandang pasien
P:saya akan lihat kembali dengan sikap terapeutik
apa yang ingin ibu jahit.
K: Tersenyum ke arah
Marikita
masukkan
perawat
dalam jadwal aktivitas P : Memandang pasien
harian. Nach lakukan ya dengan sikap terapeutik
bu, dan beri tanda kalau
K: Tersenyum ke arah
sudah dilakukan
perawat
K: Iya mbak

Mengidentifikasi aspek
positif yang dimiliki klien

K: Menyebutkan aspek
positif yang dimiliki

Mengetahui aspek positif


yang dimiliki klien, yang
mendukung kegiatan
selanjutnya.

You might also like