Professional Documents
Culture Documents
ANDHIKA ARIYANTO
0613516039
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Perilaku
merupakan
factor
kedua
terbesar
setelah
lingkungan
dalam
benar (dengan air mengalir dan sabun) pada lima waktu kritis, yaitu sebelum makan
sebesar 35,6%; sebelum menyusui 52,12%; sebelum menyiapkan makan 52,88%; setelah
buang air besar 65,15%; dan setelah menceboki bayi 62,26% (kemenkes, 2011).
Menurut Riskesdas 2013 terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku
cuci tangan secara benar pada tahun 2013 (47,0%) dibandingkan tahun 2007 (23,2%) dan
perilaku BAB benar terjadi peningkatn dari 71,1 persen menjadi 82,6 persen. Batang
rokok yang dihisap perhari penduduk umur 10 tahun di Indonesia adalah 12,3 batang
(setara satu bungkus). Proporsi terbanyak perokok aktif setiap hari pada umur 30-34
tahun sebesar 33,4 persen, pada laki-laki lebih banyak di bandingkan perokok perempuan
(47,5% banding 1,1%). Proporsi penduduk umur 15 tahun yang merokok dan
mengunyah tembakau cenderung meningkat dalam Riskesdas (34,2%), Riskesdas 2010
(34,7%) dan Riskesdas 2013 (36,3%). Proporsi aktivitas fisik tergolong kurang aktif
secara umum adalah 26,1 persen. Terdapat 22 provinsi dengan penduduk aktivitas fisik
tergolong kurang aktif berada diatas rerata Indonesia. Proporsi rerata nasional perilaku
konsumsi kurang sayur dan atau buah 93,5 persen, ditampak perubahan dibandingkan
tahun 2007. Perilaku konsumsi makanan beresikopda penduduk umur 10 tahun paling
banyak konsumsi bumbu penyedap (77,3%), diikuti makanan dan minuman manis
(53,1%), dan makanan berlemak (40,7%).
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment yang dilakukan di 55
kabupaten/kota di 16 provinsi pada tahun 2013 menunjukkan baru 18.5% masyarakat
yang melakukan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan benar di lima waktu
penting. (Kemenkes, 2013). Proporsi kasus diare di Jawa Tengah tahun 2014 sebesar
79,8%. Untuk kasus berdasarkan gender antara laki-laki dan perempuan lebih banyak
perempuan, hal ini disebabakan bahwa perempuan lebih banyak berhubungan dengan
faktor risiko diare, yang penularannya melalui vekal oral, terutama berhubungan dengan
sarana air bersih, cara penyajian makanan dan PHBS (Dinkes Jateng, 2014).
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada maka peneliti dapat
merumuskan masalah Adakah Pengaruh Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Dengan Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Dan Cara Mencuci Tangan
Pada Siswa SD X
C. Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
Mengetahui Pengaruh Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Dengan Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Dan Cara Mencuci Tangan
Pada Siswa SD X
b. Tujuan khusus
a) Untuk memberikan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan media audio
visual.
b) Mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dengan media audio visual terhadap pengetahuan tentang
mencuci tangan pada siswa SD X sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan.
c) Mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dengan media audio visual terhadap cara tentang mencuci
tangan pada siswa SD X
D. Manfaat penelitian
a. Bagi siswa
Memberi wawasan dan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat serta cara
mencuci tangan yang baik dan benar.
b. Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan sebagai data dasar penelitian
selanjutnya
c. Bagi peneliti
Memperoleh pengalaman dan meningkatkan wawasan tentang
Pendidikan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Media Audio Visual Terhadap
Pengetahuan Dan Cara Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar SD.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pendidikan kesehatan
a. Pengertian
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih
dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau
masyarakat. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan
dalam bidang kesehatan. Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan
adalah suatu pedagogic praktis atau praktik pendidikan. Oleh sebab itu, konsep
pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada bidang
kesehatan.
b. Ruang lingkup pendidikan kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi
antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan, dan dimensi
tempat pelayanan kesehatan. Dari dimensi sasarannya dapat, dapatdikelompokkan
menjadi 3 yaitu:
1) Pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.
c. Dimensi tempat pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dapat berlangsung diberbagai tempat, atau tatanan dengan
sendirinya sasarannya berbeda pula, yaitu:
1) Pendidikan kesehatan di dalam keluarga (rumah)
2) Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan disekolah dengan sasaran murid.
3) Pendidikan kesehatan di instansi pelayanan kesehatan (dilakukan dirumah
sakit dengan sasaran pasien atau keluarga pasien, di Puskesmas dan
sebagainya).
4) Pendidikan kesehatan ditempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau
karyawan yang bersangkutan.
5) Pendidikan kesehatan ditempat-tempat umum.
d. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari Leavel and
Clark, yaitu:
1) Promosi kesehatan (health promotion)
untuk
mempraktikkan PHBS.
Sasaran primer terdiri dari :
a) Individu anggota masyarakat
Masalah utama perilaku hidup bersih dan sehat dalam institusi pendidikan
yang akan dirubah adalah perilaku individu atau kelompok yang bermasalah.
Pondok pesantren termasuk dalam kategori ini, karena perilaku hidup bersih
dan sehat di suatu pondok pesantren sangat berpengaruh kepada santri dan
guru yang bermasalah terhadap perilaku hidup bersih dan sehatnya.
b) Kelompok-kelompok dalam masyarakat
Sasaran utama di kelompok dalam masyarakat adalah proses pemberian
informasi
secara
terus-menerus
dan
berkesinambungan
mengikuti
Konsumsi buah dan sayur harus cukup, tidak boleh kurang ataupun berlebihan
karena jika kekurangan atau berlebihan dapat menimbulkan efek negative bagi
tubuh. Kekurangan buah dan sayur dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat-zat
gizi seperti vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan tubuh.
Sedangkan kelebihan buah dan sayur dapat berakibat membebani kerja dan fungsi
ginjal. Walaupun vitamin dan mineral diperlukan tubuh, tetapi jika ginjal tidak
mampu mencerna akibat asupan yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang
terkena gagal ginjal (Khomsan, 2003 dalam Farida 2010).
1) Manfaat vitamin yang adalah didalam sayur dan buah
a) Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata.
b) Vitamin D untuk kesehatan tulang.
c) Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda.
d) Vitamin K untuk pembekuan darah.
e) Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
f) Vitamin B untuk mencegah penyakit beri-beri.
g) Vitamin B12 untuk meningkatkan nafsu makan.
(Muryani, 2013)
2) Manfaat serat yang ada didalam buah dan sayur
Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat
berfungsi untuk memelihara usus. Serta tidak dapat dicerna oleh pencernaan
sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang bersama kotoran/tinja.
Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan
lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar (Muryani, 2013).
3) Manfaat makanan berserat
a) Mencegah diabetes.
b) Melancarkan buang air besar.
c) Menurunkan berat badan.
d) Membantu proses pembersihan racun.
e) Membuat awet muda.
f) Mencegah kanker.
g) Memperindah rambut, kulit dan kuku.
h) Membantu mengatasi anemia.
i) Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
(Muryani, 2013)
4) Kebutuhan buah dan sayur dalam sehari yang harus dimakan
a) Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi sama
dengan satu mangkuksayuran segar atau setengah mangkuk sayuran
matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau dikukus, karena jika
direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral.
b) Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya setiap kali makan
setengah mangkuk buah dan diiris, satu gelas jus atau satu gelas jeruk,
apel, jambu biji atau pisang.
(Muryani, 2013)
5) Macam-macam buah dan manfaatnya (Muryani, 2013):
a) Alpukat
Buah alpukat mengandung asam lemak jenuh tunggal, vitamin A, vitamin
B3, vitamin B6, vitamin C, vitamin Edan berbagai mineral. Asam lemak
beserta vitamin A, vitamin C, dan vitamin E dapat menurunkan total
kolestrol darah, meningkatkan kolestrol, dan berperan dalam pencegahan
kanker. Asam lemak dan vitamin juga berperan dalam peremajaan dan
pelumasan sel-sel tubuh, menghaluskan kulit, peningkatan imunitas tubuh
serta berperan dalam pengendalian stres.
b) Anggur
Buah anggur yang berwarna merah dan coklat kehitaman mengandung
senyawa flavonoid yang berguna sebagai antioksidan. Anggur juga banyak
mengandung mineral boron. Mineral ini mambantu mempertahankan
kenormalan kadar estrogen dalam darah wanita yang menapouse, sehingga
memperlambat terjadi keropos tulang (osteoporosis). Anggur juga
mengandung kadar gula yang tinggi dan menghasilkan energi dengan
cepat sehingga anggur dianjurkan bagi orang yang ingin memulihkan
energi tubuh dengan segera tetapi tidak dianjurkan bagi penderita diabetes.
c) Apel
Buah kulit apel mengandung banyak pektin (sejenis serat makanan yang
mudah larut) bila dimakan atau di jus dengan dagingnya akan bermanfaat
sebagai pembersih racun dalam tubuh. Apel juga mengandung banyak
vitamin C dan kalium yang disertai dengan kadar gula buah yang rendah,
sehingga cocok bagi yang sedang melakukan diet penurunan berat badan
dan mengalami gejala darah tinggi dan diabetes. Apel juga berkhasiat
meminimalkan gangguan pencernaan dan mual pada saat hamil.
d) Belimbing
Buah belimbing banyak mengandung serat makanan, vitamin A, vitamin
C, dan kalium. Zat gizi ini bermanfaat dalam menjaga kenormalan fungsi
organ pencernaan, sistem pembuluh darah dan jantung, serta menurunkan
tekanan darah dan kolesterol.
e) Jeruk
Pektin banyak ditemukan pada jeruk, termasuk kulit bagian dalam yang
putih dan juringnya. Jeruk juga mengandung vitamin A, vitamin C, dan
asam sirat yang berperan sebagai penggempur radikal bebas serta
mengandung kalsium dan fosfor yang sangat membantu dalam
pembentukan tulang dan gigi.
f) Mangga
Buah manga kaya sekali dengan serat makanan, vitamin C dan vitamin A,
serta aneka flavonoid. Manga dapat melancar buang air besar (anti
sembelit), membersihkan sistem sirkulasi darah dan dalam jangka panjang
bisa mencegah aneka kanker dan gangguan pembuluh darah.
g) Melon
Buah melon banyak mengandung vitamin A, vitamin B kompleks, dan
vitamin C, serta mineral kalium dan magnesium. Dengan mengkonsumsi
melon maka sangat bermanfaat untuk pembersihan sistem sirkulasi darah
dari aneka racun.
h) Pepaya
Pepaya kaya akan kandungan vitamin A dan vitamin B kompleks, vitamin
C, aneka karotenoid serta kalium, tetapi komposisi vitamin A dan vitamin
B kompleks pada buah pepaya lebih banyak dibandng melon. Pepaya
mengandung sejenis enzim yang membantu pencernaan protein yang
disebut papain.
i) Pisang
Sayuran
ini
boleh
digunankan
sekehendak
tanpa
papaya muda, pecay, rebung, sawi, seledri, selada, tauge, tebu terubuk,
terong, dan cabai hijau besar.
b) Sayuran kelompok B
Sayuran dalam kelompok B dalam satu satuan penukar mengandung 50
kalori, 3 gram protein, dan 10 gram karbohidrat. Satu satuan penukar =
100 gram sayuran mentah. Setiap 100 gram bahan mengandung 500-1.000
UI vitamin A, yaitu: bayam, buncis, daun beluntas, daun ketela rambat,
daun kecipir, daun leunca, daun lompong, daun mangkokan, daun
melinjau, daun pakis, daun singkong, daun papaya, jagung muda, jagung
pisang, genjer, kacang panjang, kacang kapri, katuk, kucai, labu siam, labu
waluh, nangka muda, paria, dan wortel.
3) Perilaku jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri dari atas tempat jongko atau tempat duduk dengan leher
angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya (Muryani, 2013)
1) Jenis-jenis jamban yang digunakan (Muryani, 2013):
a) Jamban cemplung
Jamban cemplung adalah jamban yang penampungannya berupa lubang
yang
berfungsi
menyimpan
kotoran/tinja
kedalam
tanah
dan
bersih.
Didalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
Tidak ada serangga, dan tikus yang berkeliaran.
Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
b) Berperilaku higienis dengan membuang air besar pada tempat yang benar
dapat mencegah dan menurunkan penularan penyakit.
8) Manfaat menghentikan buang air besar sembarangan
a) Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau.
b) Tidak mencemari sumber air.
c) Tidak mengundang serangga yang dapat menyebarluaskan bibit penyakit.
4) Melakukan olahraga dan aktivitas setiap hari
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani. Sedangkan aktivitas fisik merupakan pergerakan anggota
tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar
tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Muryani, 2013).
1) Manfaat aktivitas fisik
a) Manfaat Fisik/Biologis
(1) Menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal.
(2) Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
(3) Menjaga berat badan ideal.
(4) Menguatkan tulang dan otot.
(5) Meningkatkan kelenturan tubuh.
(6) Meningkatkan kebugaran tubuh.
b) Manfaat Psikis/Mental.
(1) Mengurangi stress.
(2) Meningkatkan rasa percaya diri.
(3) Membangun rasa sportifitas.
(4) Memupuk tanggung jawab.
(5) Membangun kesetiakawanan sosial.
2) Cara melakukan aktivitas fisik
a) Lakukan aktifitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit per hari dengan
baik dan benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh,
misalnya :
(1) Turun bus lebih awal menuju tempat kerja yang kira-kira
menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di
tempat-tempat
diantaranya:
a) Tahap Preparatory
Sesorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok
dengan cara mendengar, melihat, ataupun hasil membaca, sehingga
menimbulkan niat untuk
merokok.
b) Tahap Initation (tahap Perintisan Merokok)
Tahap perintisan merokok, yaitu tahap keputusan seseorang untuk
meneruskan atau berhenti dari perilaku merokok.
c) Tahap Becoming a Smoker.
b) Perokok aktif
Perokok aktif adalah seseorang yang benar-benar memiliki kebiasaan
merokok. Merokok sudah menjadi bagian hidupnya, sehingga rasanya
tidak enak apabila sehari saja tidak merokok. Oleh karena itu, ia akan
melakukan apa saja demi mendapatkan rokok, kemudian merokok (Aula,
2010). Menurut (Basyir, 2006) dari perokok aktif ini dapat digolongkan
menjadi empat bagian :
(1) Perokok ringan
Perokok ringan yaitu merokok sekitar 10 batang perhari.
harus
selalu
dimonitor
untuk
mengetahui
informasi
guna
mengatasi
b) Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat
terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantorkantor, tapi yang tidak termasuk garbage.
c) Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar
baik dirumah, dikantor, industri.
d) Street Sweeping (Sampah Jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan
trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang
terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan.
e) Dead Animal (Bangkai Binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati
karena alam, penyakit atau kecelakaan.
f) Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes,
yang berasal dari perumahan.
g) Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu bangkai- bangkai mobil,
truk, kereta api.
h) Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari industriindustri, pengolahan hasil bumi.
i) Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari pembongkaran gedung.
j) Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa pembangunan,
perbaikan dan pembaharuan gedung-gedung.
k) Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya zat organik
hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolahan air buangan.
l) Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus
misalnya kaleng-kaleng cat, zat radiokatif. (Mukono 2006, dalam
Wahyono, 2012).
d. Manfaat Pembinaan PHBS
Menurut Muryani, (2013) manfaat pembinaan PHBS di institusi pendidikan adalah :
a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
di lingkungan sekolah terlindung dari gangguan ancaman penyakit.
b. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa.
c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua.
d. Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
B. Kerangka Teori
Predisposing
factor :
- pengetahuan
- sikap
- kepercayaan
- keyakinan
- tradisi
Enabling factor :
Ketersediaan
fasilitas atau saran
prasana
Renforcing
factor :
- Pengelola pondok
pesantren
- Teman
- Petugas
kebersihan
Indikator PHBS :
-
Mencuci tangan
dengan air bersih
menggunakan
sabun
Pendidikan
PHBS pada
siswa SD
C. Kerangka Konsep
Variable terikat: pengetahuan PHBS
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pre experiment (one group pretest posttest ) dalam
rancangan penelitian ini tidak ada kelompok control.
Gambaran desain penelitian:
O1
Keterangan:
O2
O1: pretest PHBS
X : Pendidikan PHBS dengan media audio visual
O2: posttest PHBS
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD X
C. Populasi dan sample
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD X kelas 4, kelas 5 dan kelas 6
b. Sample
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah total sampling. Sample
dalam penelitian ini adalah siswa SD X kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.
D. Definisi operasional
No
Variabel
Definisi Operasional
Hasil ukur
Skala ukur
Pendidikan
PHBS
Dengan media
audio visual
Nominal
Pengetahuan
siswa SD X
tentang
PHBS
Kuesioner
Interval
Sikap dan
cara siswa
SD X
mencuci
tangan
Kuesioner
Interval