You are on page 1of 2

NAMA : Siti Maghfiroh

ABSEN : 41
KELAS: XII IPA 2
MAN BANYUWANGI
Tugas Membuat Cerpen
di Lubang Kelincipun Tak Akan Bertemu
Berita tersebar begitu cepatnya, hingga kentutpun terkalahkan
dengan bauk yang membuat orang cetar membahana. Mirna tak kalah
cepat untuk mendengarkan omongan-omongan dari teman dekatnya
yaitu Jesica. Mirna dan Jesica langsung mendaftarkan diri kepada Bu RT
bahwa mereka ingin mengikuti berwisata di Permandian Kali Kotak.
Mereka sibuk dengan sendirinya untuk mempersiapkan barang-barang
yag akan dibawanya seperti kaca,parfum,sisir,alat alat mandi, pakaian
ganti dan ada lagi satupun yang tak terlupakan yaitu make up yang
sangat begitu lengkap seperti halnya dengan perias. Mereka tak akan
percaya diri apabila tidak memakai make up dengan begitu
lengkapnya. Hingga terkadang orang lain melihat mereka seperti orang
yang sedang nikah lari.
Pagi yang cerah membuat orang-orang bersemangat untuk pergi
berwisata ke pemandian khususnya Jesica. Ketika hampir berangkat,
orang-orang sibuk dengan sendiri dan bawaannya.ketika sudah
berangkat, semua sibuk selfie, bernyanyi, bercerita, tidak ada seorang
pun yang berdiam diri. Hingga sampai di permandian, semua orang
langsung berenang dan bersenang ria. Hingga suatu saat, Jesica
menyadari dimanakan keberadaan si Mirna, ia sama sekali tidak
melihat hidung belangnya. Jesica langsung melaporkan ke Bu RT.
Semua orang bingung mencarinya hingga melaporkannya kepada
petugas di salah satu pemandian tersebut, menelefon orang tua Mirna
tetapi tidak aktif, semua tempat sudah ditelusuri tetapi tidak
ditemukannya, hingga jesica menemukan suatu lubang kelinci, ia
langsung memasuki lubang kelinci tersebut hingga salah satu orang
melihatnya dan menganggap bahwa si orang tersebut gila, Jesica tidak
memperdulikan orang disekitarnya. Memang begitulah Jesica dengan
sikap dan sifatnya. Dan hingga akhirnya semua orang sudah pasrah.
Berenang dengan semestinya berbahagia, tetapi kecemasan dan
kegelisahan lah yang menghampiri.

Ketika sampai dikampung halaman kembali, semua orang


langsung pergi ke rumah Mirna dan melihat Mirna sedang membuka
pintu dengan berpenampilan seperti halnya bangun tidur.
Mirna! Kemana saja kau? Jesica memanggil mirna dengan
nada cemas.
Aku di rumah saja dari tadi pagi. Mengapa semua orang
melihatku dengan cemas? Kok aneh? Mengapa semua orang
rambutnya basah? Mirna memandang orang-orang satu persatu
dengan wajah kebingungan.
Kami semua pulang dari Pemandian Kali Kotak. Apakah kau
lupa Mirna?
Astaga!! gue lupa. Mengapa kau tidak mengingatkan atau
menjemputku Jes?
Maaf kan aku Mir. Aku terlalu senang sendiri. Aku tidak
menghiraukan orang disekelilingku. Tolong Mir, maafkan aku.
Mungkin untuk saat ini. Lain kali tidak.
Mengapa kamu tidak menyalahkan diri kamu sendiri Mir?
Kurasa kau jugak perlu mengintropeksi diri
Mirna langsung masuk ke rumahnya dan menutup pintu dengan sangat
kencang. Jesica mendengar suara semua orang seperti
membincangkan Mirna.
Dasar gak tahu diri. Keras kepala. Ih amit-amit. Jangan sampai
gue punyak anak seperti Mirna!
Semua orang kembali ke rumahnya masing-masing sambil membawa
barangnya dengan sangat begitu banyak. Mirna kesal dengan Jesica,
dan Jesica merasa bersalah. Mirna mengeluarkan kembali brangbarang yang sudah disiapkan dengan membantingnya. Berwisata yang
seharusnya senang-senang tetapi dilanda rasa cemas, gelisah hanya
karena satu orang Yaitu Mirna.

Sekian dari saya terimakasih

You might also like