You are on page 1of 11

BAB I

PROJECT BACKGROUND
1.1Promotor project
Nama Project
Pemilik
Alamat

: pembuatan pabrik manisan buah pala


: Syarbaini dan Denny Syahreza
: Batu Hitam, Kec.Tapak Tuan, Kab.Aceh Selatan

1.2Background
Di Aceh,selain bergulut dengan usaha dalam bidang home industry yang kebanyakan
dari bidang pertenakan,perikanan untuk diolah menjadi makanan. Wilah inijuga
menggeluti usaha dalam bidang pertanian yaitu dengan memamfaatkan buah pala,
mengingat Aceh termasuk memiliki jumlah tanaman pala yang sangat banyak. Maka
dari itu, dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha di bidang pertanian, salah
satunya dengan memamfaatkan buah pala guna untuk menghasilkan produk-produk
makanan.
Peningkatan akan konsumsi manisan kue pala di era globalisasi saat ini sangatlah
tinggi,berbagai macam jinis dalam pembuatan manisan kue pala yang diperjual belikan
demi meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.Sejumlah industri-industri makanan
tidak akan pernah diam untuk bersaing ketat dengan satu sama lainnya untuk menarik
perhatian konsumen .Tidak hanya dikalangan dewasa saja yang tertarik dengan
manisan kue pala,akan tetapi hampir semua kalangan.Dalam pembuatan manisan kue
pala ini sebagian besar juga terdapat didaerah lain dengan konsep yang berbeda dengan
menggunakan teknologi masih sederhana.
Dengan melihat kondisi tersebut,pihak kami berinisiatif untuk membangun industri
manisan kue pala untuk dijadikan sebagai bahan makanan, hal ini dilakukan untuk
meningkatkan nilai tambah ekonomi terutama pertanian yang ada di Aceh dan
menciptakan peluang kerja pada masyarkat dalam jumlah banyak serta memasarkan
hasil manisan kue pala kedalam negeri maupun diluar negeri terutam kawasan ASEAN.

1.3Tujuan
Dalam sebuah industri, peluang dan hambatan termasuk sebagai makanan sehari-hari
untuk menuju kesuksesan. Untuk mengetahui keadaan dan kondisi industri, salah
satunya pihak industri melakukan analisis kelayakan terhadapa industri tersebut yaitu
dengan melihat bagaimana produk. Lokasi, proses produksi, bahan baku, tenaga kerja,
dan laim lain agarmengetahui segala potensi yang telah atau bisa dikembangkan dan
mampu mengatasu kelemahan yang dimiliki guna menjadi lebih baik di masa datang.

1.4Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat di ambil adalah :
1. Bagaimana menganalisis kelayakan industri manisan buah pala di aceh selatan ?
2. Aspek apa saja yang dinilai dalam menganalisis kelayakan industri manisan buah
pala di aceh selatan ?

1.5Project objectives
1.5.1 Location and layout
Lokasi memperlihatkan karakteristik dari kegiatan industrinyajuga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut, banyak faktor yang mempengaruhi
keberadaan lokasi suatu industri. karena itu, pengambilan keputusan dalam merencanakan
lokasi industriharus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang dari faktor
yang mempengaruhinya. Pemilihan lokasi yang strategis merupakan kerangka kerja yang
bersifat perspektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang komersial. Artinya lokasi
tersebut harus memiliki atau memberikan pilihan-pilihan yang menguntukan dari sejumlah
akses yang ada.
Semakin strategis suatu lokasi industri, berarti semakin besar peluang keuntungan
yang akan di peroleh, dengan demikian besar keuntungan yang akan diperoleh. Dengan
demikian, tujuan penentuan lokasi indutri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan
menekankan biaya produksi dan meraih pangsa pasaryang lebih luas.
Lokasi yang dipilih terletak dikawasan .......... beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan lokasi industri di wilayah........ di antarnya sebgai
berikut:
1. Bahan Baku
Bahan mentah merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam suatu
kegiatan, sehingga keberadaannya harus salalu tersedia dalam jumlah yang besar
untuk kelancaran dan kelanjutan proses produksi. Apabila bahan mentah
yangdiperlukan cadangannya cukup besar dan banyak ditemukan makaakan
mempermudah dan memperbanyak pilihan penempatan lokasi industri. Apabila
bahan mentah yang diperlukan industri terbatas maka menyebabkan biaya
operasional semakin tinggi dan pemilihan tempat akan semakin terbatas
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam menjaga kelancaran proses produksi,
baik jumlah maupun keahliannya, dengan demikian penempatan lokasi industri
berdasarkan tenaga kerja sangat tergantung pada jenis dan karakteristik dari
kegiatan industrinya.
3. Sumber Energi

Kegiatan industri ini sangat membutuhkan energi untuk menggerakkan mesinmesin produksi, misalnya batu bara, kayu bakar, minyak bumi, listrik, gas alam,
dan tenaga atom/nuklir. Bagi industri yang membutuhkan banyak energi umumnya
mendekati tempat-tempat sumber energi tersebut.
4. Transportasi
Dalam kegiatan industri harus ditunjang dengan kemudahan sarana transportasi dan
perhubungan, hal ini untuk melancarkan pasokan bahan baku dan menjamin
pendistribusian atau pemasaran produk yang dihasilkan. Dari sara jalan menuju
kawasan industri jalan sudah memadai dan baik untuk dimanfaatkan untuk
memasok bahan baku dan mendistribusikan produk.
5. Pangsa Pasar
Pasar sebagai komponen yang sangat penting dalam mempertimbangkan lokasi
industri. Karena pasar sebagai sarana untuk memasarkan atau menjual produk yang
dihasilkan. Disini pangsa pasar berada di aceh selatan dan banda aceh.
6. Kondisi Lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaskud adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya
yang dapat menunjang kelancaran produksi. Seperti keamanan, jarak ke
pemukiman iklim yang cocok, tersedianya sumber air dan lain-lain. Dikawasan ini
memiliki sumber air yang baik karena terletak dekat dengan sungai dan laut.

Tata letak merupakan pengaturan posisi dan luas fasilitas-fasilitas pabrik untuk
melancarkan proses produksi. Adapun tata letak untuk pabrik manisan buah pala adalah
sebagai berikut :

Keterangan gambar :
1. Pintu Depan Utama
2. Kamar Pegawai
3. kantor
4. Area Perendaman air asin
5. WC
6. Gudang
7. Area Proses Pemanisan buah pala
8. Area pengeringan Buah Pala
9. Area pengupasan dan pencucian buah
10. Area mesin press dan mesin cetak
11. Area pengecekan dan packaging

BAB II
MARKETING ANALYSIS AND MARKETING CONCEPT
2.1 Summery Result Of Marketing Research
Berdasarkan hasil riset keberadaan pabrik manisan kue buah pala tersebut akan
menjadi produk yang berasal dari aceh dan diolah di aceh, sehingga akan memberikan nilai
tambah bagi produk asal aceh. Karena selama ini buah pala yang dipanenkan tidak dikelola
dengan baik sehingga tidak memberikan nilai tambah bagi pemilik atau petani buah pala
karena harga jual yang rendah. Pabrik tersebut akan mengelola buah pala dari para petani
buah pala yang ada di Aceh Selatan, dan hasilnya akan di ekspor kesejumlah daerah
terutama daerah yang ada di pulau sumtra, kalimantan dan jawa.
Keberadaan pabrik tersebut juga akan meyerap tenaga kerja dalam jumlah yang
banyak dan dapat memberikan nilai tambah ekonomi kepada masyarakat terutama para
petani buah pala yang berada di aceh selatan. Dengan beroprasinya pabrik tersebut
diharapkan akan memicu munculnya investasi pada sektor perkebunan di Aceh dengan
semakin yumbuh dan berkembangnya sektor perkebunan di wilayah tersebut.
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik, pemerintah telah
bekerjasama dengan para pemilik kebun buah pala di aceh selatan dengan harapan dapat
menjamin pasokan sehingga pabrik tersebut dapat beroprasi dengan lancar. Diharapkan
dengan beroprasinya pabrik tersebut akan membuat produk manisan buah pala dari aceh
men jadi komoditas unggulan ekspor.
2.2

Marketing Concept
Adapun strategi pemasaran yang digunakan tidak terlepas dari market mix, yaitu:
1. Product
Sebagai Produk dari buah pala, manisan kue buah pala yang merupakan makanan
cemilan yang di olah dan dikemas dengan kemasan yang dikelola dengan teknologi
yang baik. Manisan ini ada berbagai macam warna dan beberapa rasa yang
diciptakan
2. Price
Sebagai penentu keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan sangat harus hati-hati
dabn teliti dalam menentukan suatu harga. Harga produk yang ditetapkan harus
seimbang dengan biaya-biaya yang dikeluarkan agar tidak mengalami kerugian dan
memperolehlaba semanksimal mungkin maka dari itu , perusahaan menggunakan
sistem pengawasan mutu dan standar perusahaan dimana harga ditetapkan sesuai

dengan tingkat pasar yang dituju. Harga yang ditetapkan untuk satu kemasan
produk manisan buah pala adalah Rp.6.500,- per bungkusnya.
3. Place
Industri manisan kueh buah pala berada di kawasan Batu Hitam, Kec.Tapak Tuan,
Kab.Aceh Selatan. Dalam rantai distribusinya, industri manisan menawarkan
produknya kepada retailer , grosir, dan konsumen/costumer langsung.
Adapun rantai distribusi yang digunakanpada gambar 2.1 berikut
Pabrik
manisan buah
pala

Grosir atau
retailer

konsumen/
costumer

Gambar 2.1 rantai distribusi


Dibawah ini, terdapat juga alur proses usaha industri manisan buah pala, dimulai dari
persetujuan supplier buah pala hingga manisan sampai ke konsumen.

Gambar 2.2 Alur Proses Usaha Manisan Kue Buah Pala di aceh selatan

4. Promotion
Strategi promosi yang dilakukan pada industri manisan buah pala adalah dengan menggunkan
media cetak (brousur dan Koran), sosial media online (internet) serta berhubungan baik dengan
pelanggan untuk menyebarkan informasi mengenai produk dan kualitasnnya.
2.4 Competitor
Persaingan dikalangan industri industri ini dapat terjadi karena tergolong masih sedikit.
Ancaman utamaialah karena masihtergolong sedikit sehingga memicu munculnya saingan serupa.
Akan tetapi dengan ciri khas dan rasa yang dimiliki akan menjadi modal untuk bisa berkembang ke
masa yang akan datang dan dengan peningkatan kualitas mutu yang maksimal maka dengan
sendirinya konsumen akan memilih kualitas yang terbaik dengan harga yang sesuai.

BAB III
GENERAL AVAILABILITY
3.1 Raw Material
Raw material yang digunakan dalam industri manisan kue pala ini yaitu buah pala
yang berasal dari kawasan Aceh Selatan. Untuk berat buah pala itu sendiri rata-rata 40
g/buah. Harga jual buah senilai Rp 75.000 / kg.

3.2 Industri Material dan Component


Industri buah pala di Batu Hitam, kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan
merupakan suatau industri yang memanfaatkan buah pala sebagai sebuah makanan yang
menggunakan berbagai bahan kimia pembatu proses sehingga menjadi bahan setengah jadi
untuk dijadikan bahan dasar produk terutama makanan ringan. Adapun proses produksinya
sebagai berikut:

1. Sebelum pembutan manisan kuepala

Menyiapkan bahan bahan yang akan dibuat, yaitu buah pala yang sudah
dikupas, direndam dalam air garam dan air kapur.
Menyiapkan alat yang diperlukan agar menjadi siap pakai.

2. Proses pembuatan manisan kue pala

Buah pala dikupas, lalu dibelah dan bijinya dibuang.


Setelah itu buah pala direbus dalam air mendidih selama 3 menit lalu
ditiriskan.
Buah pala direndam dalam larutan garam 5% (50 gram / 1 liter air) selama 2
jam dan diiris tipis tipis atau dibuat seperti kipas. Kemudian irisan tadi
direndam dalam larutan kapur, selama 1 malam dan ditiriskan.
Irisan buah pala yan telah ditiriskan tadi, direndam dalam air gula dengan
perbandingan 2 : 1 seperti diterangkan dimuka. Perendaman berlangsung
selama 1 malam, kemudian ditiriskan.
Kemudian air gula dri penirisan tadi, dipanaskan kembali lalu didinginkan.
Irisan buah pala direndam kembali dalam air gula yang telah didinginkan.
Perendaman berlangsung selama 1 malam dan setelah itu ditiriskan menjadi
manisan pala basah.

Berikut ini adalaha gambar proses pembuatan manisan kue pala


Buah pala di seleksi

pengupasan

kulit

Perendaman
dengan air garam

Di cuci dan
direndam dalam
larutan gula

ditiriskan

Gula + pengawet
makanan

Ditaburi gula dan


diaduk hingga
merata
ditiriskan

Ditambah gula lalu


dijemur/dikeringkan
hingga daging buah
Pala kering
ditimbang dan di
kemas dalam
Manisan kue
pala siap
dipasarkan
Gambar 3.1 proses pembuatan manisan kue pala

Manisan kue
pala siap
dipasarkan

3.3 Technology
Teknologi yang digunakan dalam proses produksi manisan kue pala yaitu sebagai
berikut:

1. Mesin Cetak
Berfungsi guna untuk mencetak dalam pemberian motif pada permukaan buah pala
setelah melewati poros pewarnaan sesuai permintaan konsumen. Mengenai haraga
mesin diperkirakan bernilai Rp.22.000.000

2. Mesin Pres
Berfungsi guna pada saat proses pengiringan buah pala agar proses lebih lanjut
akan mudah, Mengenai harga mesin diperkirakan Rp.500.000

3. Kompor Gas
Berfungsi guna pada saat memanaskan buah pala supaya lebih lunak dan dapat
membutu proses pekerjaan lebih cepat, Mengenai harga diperkirakan bernilai
Rp.2,500.000

4. Boiler
Berfungsi guna untuk meletakkan buah pala saat dipanaskan diatas kompor
gas,proses ini dilakukan agar bisa menghasilkan produksi lebih banyak dan cepat
dalam proses pembuatan produk.Mengenai harga diperkirakan bernilai
Rp.3,400,000

5. Plastik
Berfungsi guna untuk membungkus buah pala yang sudah dimasak dan dibuat
pewarna sehingga siap diproduksi kepasaran sesuai dengan kebutuhan
konsumen,Mengenai harga diperkirakan bernilai.Rp.8000

6. Pisau
Berfungsi gana untuk mengupas kulit buah pala sehingga siap dipanaskan,
Mengenai harga diperkirakan bernilai.Rp.80.000

3.4 Limbah Industri Buah Pala


Limbah buah pala yang selama ini dibuang sebagai limbah, kini mulai dimanfaatkan
menjadi produk unggulan bernilai ekonomi untuk dijadikan produk berupa sirup pala.
Pemanfaatan limbah pala yang menjadi sirup pala tersebut diharapkan akan meningkatkan
pendapatan petani, karena selain dari menjual biji pala, mereka juga bisa meraih
penghasilan dari menjual sirup pala.
Bahkan masyarakat yang tidak memiliki kebun pala, kini juga berpeluang mendapatkan
penghasilan dari produk tanaman itu dengan memanfaatkan daging buah pala yang
dibuang petani untuk dimanfaatkan menjadi sirup pala.
Ia mengatakan, Pemkot Aceh Selatan telah mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk
mendorong pemanfaatan daging buah pala di daerah ini menjadi sirup pala, di antaranya
untuk membiayai kegiatan pembinaan kepada kelompok masyarakat yang berminat
memproduksi sirup pala melalui usaha rumahan. Selain itu Pemkot Aceh Selatan juga
mengupayakan dukungan dari pemerintah pusat untuk pengembangan sirup pala di Aceh
Selatan dan pada 2013 ini sudah ada kementerian di pusat yakni Kementerian Riest dan
Teknologi (Kemenristek) yang membantu pengembangan sirup pala di daerah ini.
Menurut Pemkot Aceh Selatan juga mengupayakan keterlibatan pengusaha untuk
memproduksi daging buah pala menjadi sirup pala dalam skala besar, sehingga

produksinya bisa memenuhi permintaan dari daerah lain bahkan dari mancanegara.
Produk sirup pala di Acaeh Selatan selama ini baru sebatas dijadikan cinderamata bagi
tamu atau wisatawan yang berkunjung di Aceh Selatan dan belum mampu memenuhi
permintaa dari luar Malut dalam skala besar, karena produksinya sangat terbatas.
Sirup pala selain menjadi minuman penyegar, juga diyakini bisa menyebuhkan berbagai
jenis penyakit, seperti telah dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh Selatan dan daerah
lainnya di Malut sejak zaman dahulu.

3.5 Sumber dan Karakteristik Limbah industri buah pala


Tanaman pala termasuk dalam kelas Angiosperma, subkelas Dicotyledonae, ordo
Ranales, family Myristiceae serta genus Myristica. Tanaman ini terdiri dari 15 genus dan
250 species. Dari 250 species hanya beberapa jenis saja yang telah dimanfaatkan, terutama
jenis pala Banda (Myristica fragrans HOUTT). Ditinjau dari bentuk buahnya, pala yang
tumbuh di Maluku mempunyai bentuk yang bervariasi dari yang sebesar kacang tanah
(buah pala hutan) sampai sebesar bola tenis (buah pala Papua). Setiap jenis pala Maluku
tersebut mempunyai karakter yang spesifik baik dari segi bentuk, warna, aroma, rasa, dan
kandungan kimianya. Di Sulawesi Utara daging buah pala dibuang sebagai limbah setelah
diambil biji dan fulinya, padahal daging buah pala merupakan bagian terbesar dari buah
pala segar (83,3%), dibanding fuli (3.22%), tempurung biji (3.94%), dan daging biji
(9.54%).

You might also like