Professional Documents
Culture Documents
GEOEKOLOGI
KEPESISIRAN DAN KEMARITIMAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Titiek Suparwati
Editor
Editor
ii
Wiwin Ambarwulan
Suprajaka
Editor
Editor
Dwi Sri W.
Kontributor
Kontributor
Farid Ibrahim
Mega Dharma P.
Kontributor
Kontributor
Erwin Isna M.
Kontributor
Zheni Setyaningsih
Ayu Ratna K.
Kontributor
Kontributor
Edwin Maulana
Anggara S. Putra
Kontributor
Kontributor
Gunadi Yunianto
Budi Susanta
Kontributor
Kontributor
Tri Raharjo
Kontributor
iii
Kata Sambutan
iv
Dalam konteks kemaritiman, salah satu platform penting yang diusung pemerintah saat
ini adalah ingin mewujudkan kedaulatan nasional untuk kemandirian ekonomi dengan
mendayagunakan sumberdaya maritim. Harapan salah satu platform tersebut dapat menuju
kepada restorasi ekonomi maritim Indonesia, dimana Indonesia yang terdiri dari gugusan
kepulauan serta hamparan lautan dengan berbagai sumberdayanya, mampu menopang
kebangkitan perekonomian negara yang selama ini masih berbasiskan pembangunan
wilayah daratan. Hal yang menarik adalah ketika Badan Informasi Geospasial secara khusus
menyelenggarakan penyiapan data dan informasi geospasial untuk mendukung gagasan
proros maritim dunia, dan bersama dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai bagian
dari Indonesia telah menyiapkan langkah penting untuk berpartisipasi dalam pembangunan
maritim Indonesia.
Pada kesempatan ini, saya menyampaikan penghargaan atas upaya penerbitan buku
GEOEKOLOGI KEPESISIRAN DAN KEMARITIMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, yang
diinisiasi oleh Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP). Kami berharap, buku ini dapat
memberikan inspirasi berupa paradigma shifting mengenai pentingnya pembangunan di
sektor kemaritiman di DIY khususnya Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo dan serta
dapat memberikan peta kekuatan dan tantangan dalam upaya mewujudkan Visi Gubernur
DIY Sri Sultan Hamengku Bawono X, yaitu terciptanya sebuah sinergi pemikiran Among Tani
Dagang Layar.
Semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa meridloi langkah kita semua. Amin.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuh.
Cibinong, Oktober 2016
Kepada Badan Informasi Geospasial
Kata Sambutan
vi
vii
Daftar Isi
iv Kata Sambutan Kepala Badan Informasi Geospasial
vi Kata Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
ix Daftar Isi
12 PROLOG
12
16
16
22
viii
227 EPILOG
227 Keistimewaan itu Bernama Harmonisasi Semesta Alam DIY
Daftar isi
ix
10
Pelabuhan Sadeng
11
Prolog
Pantai Depok
12
Yuliati, Kejayaan Indonesia sebagai Negara Maritim (Jalesveva Jayamahe), Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 27, Nomor 2, Agustus
2014, hlm. 130.
2
Dedi S. Adhuri, A. Wiratri, dan A. B. Bismoko, Interseksi Budaya dan Peradaban Negara-Negara di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia, Masyarakat Indonesia,
Volume 41 (2), Desember 2015, hlm. 116.
3
Among Tani Dagang Layar: Konsep Strategis Majukan Perekonomian DIY, diakses di http://www.jogjaprov.go.id/pebisnis/perluasan/view/amongtanidagang-layar-konsep-strategis-majukan-perekonomian-diy tanggal 22 Agustus 2016 pukul 08:05 WIB.
1
13
14
15
Geoekologi
16
17
Torrido, Aryan. 2012. Pengembangan Industri Pariwisata Parangtritis: Studi Dampak Sosial, Ekonomi, dan Budaya. Jurnal Sosiologi Reflektif Volume 7 Nomor
1 Oktober 2012.
4
18
19
20
Aktivitas manusia
mulai mendominasi proses alam dan
perlahan manusia
mencoba memanipulasi Bumi.
21
Eko Haryono. 2016. Dinamika Interelasi Manusia dan Kawasan Karst Kala Pleistosen-Antroposen di Indonesia. Disampaikan dalam Dies Natalis Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada ke-53 1 September 2016.
6
Szabo, Jozsef. 2010. Antrhopogenic Geomorphology: Subject and System dalam Anthropogenic Geomorphology: A Guide to Man-Made Landforms. Jozsef
Szabo, Lorant David, dan Denes Loczy (Eds). Springer.
7
Nishanta Rajakaruna and S. Boyd. Geoecology Oxford Bibliographies in Ecology (2014).
5
22
Mengungkap Potensi dan Tantangan Sumber Daya Pembangunan Maritim Melalui Aspek Geoekologi
23
24
Mengungkap Potensi dan Tantangan Sumber Daya Pembangunan Maritim Melalui Aspek Geoekologi
25
26
Mengungkap Potensi dan Tantangan Sumber Daya Pembangunan Maritim Melalui Aspek Geoekologi
27
28
29
Gunungkidul
Euforia Pasir Putih di Celah Seribu Gunung
30
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
31
32
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
33
Gunungkidul Handayani,
Di selanya tersembunyi eksotisme pasir putih,
Nun memandang cakrawala biru berlapis biru.
Sebuah kekaguman yang perlu untuk segera disadari.
34
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
35
36
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
37
Jalur Lintas Selatan DIY sepanjang 125,125 km dari Jerukwudel, Gunungkidul hingga Karangnongko
38
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
39
Riwayat Sadeng
40
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Riwayat mu dulu, Hulunya dari solo, terkurung gunung seribu Sebuah Mulajadi Bengawan Solo Purba kajian Morfogenesis
41
42
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
43
44
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Riwayat mu dulu, Hulunya dari solo, terkurung gunung seribu Sebuah Mulajadi Bengawan Solo Purba kajian Morfogenesis
45
46
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Riwayat mu dulu, Hulunya dari solo, terkurung gunung seribu Sebuah Mulajadi Bengawan Solo Purba kajian Morfogenesis
47
48
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Riwayat mu dulu, Hulunya dari solo, terkurung gunung seribu Sebuah Mulajadi Bengawan Solo Purba kajian Morfogenesis
49
50
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak
51
52
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak
53
Teluk Wediombo
54
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak
55
56
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak
57
Pantai Siung
58
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
59
60
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
61
62
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
63
64
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
65
66
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
67
Sadranan
68
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
69
70
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
71
72
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
73
74
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
75
76
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
77
Baron
78
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
79
Pola Aliran Sungai Bawah Tanah di Celah Batuan Karst Pantai Baron
80
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
81
82
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
83
84
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
85
86
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
Selain
Pemerintah,
masyarakat
diharapkan
memiliki andil dalam menanggulangi abrasi. Untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat terkait
dengan penanggulangan bencana, Pemerintah
diwajibkan memberikan sosialisasi serta melakukan
monitoring hasil dari kegiatan masyarakat. Tujuan dari
adanya sosialisasi dan monitoring agar pelaksanaan
penanggulangan bencana berjalan secara optimal
serta masyarakat dapat memahami bagaimana
pentingnya dalam menanggulangi bencana terutama
penanggulangan abrasi dan banjir.
87
88
Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih
89
Bantul
Pantai Parangtritis
90
91
92
Dia adalah
yang melayarkan kapal-kapal
di lautan, agar kamu mencari
sebagian dari karunia-Nya
93
Jembatan Kretek
Merajut Asa Penghidupan Parangtritis
94
Opak mengantarkan
butir pasir hingga ke muaranya.
Ia mengambil peran begitu berani dari hulunya hingga hilir.
Lihatlah!
Gumuk Pasir di selatan adalah hasil usahanya.
95
96
97
98
99
101
Gumuk Pasir
Bukan Sekadar Butir Pasir
Klasifikasi Bentuklahan menurut Herman Th. Verstappen 1983. Applied Geomorphology: Geomorphological Surveys for Environmental Development.
Elsevier Science Publishing Company Inc: New York.
8
103
Karena konservasi
tidak selamanya adalah reboisasi.
Gumuk Pasir membutuhkan
perhatian yang berbeda.
105
107
Kelak,
konservasi gumuk pasir DIY
akan menjadi rujukan bagi lainnya.
Harmoni ekologi dan ekonomi
terasa begitu istimewa di dalamnya.
109
111
Yulia Asyiawati dan Dinung Rustijarno Kontribusi Ekonomi Desa-Desa Pesisir Terhadap Pendpatan Wilayah Kabu[aten Bantul
diakses di http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/pwk/article/view/17758/17679 tanggal 19 September 2016 pukul 13:9 WIB
10
113
Mangrove Baros
Shozo Kitamura, dkk. 1997. Handbook of Mangrove in Indonesia. Volume. Edisi ke-3. Diterjemahkan oleh: Mangrove Information Center Project. Denpasar:
Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah 1, Mangrove Information Center Project.
8
115
Tumbuhan Mangrove
adalah pionir bagi Ekosistem Mangrove.
Ianya menjadi perintis
untuk berputanya arus energi ekosistem.
117
Shozo Kitamura, dkk. 1997. Handbook of Mangrove in Indonesia. Volume. Edisi ke-3. Diterjemahkan oleh: Mangrove Information Center Project. Denpasar:
Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah 1, Mangrove Information Center Project.
9
119
121
123
Akhirnya,
Apatah manusia tidak memperhatikan bumi,
berapa banyak telah ditumbuhkan
di Bumi ini pelbagai macam tetumbuhan yang baik?
125
127
129
Banyu Anyar
Ikan Datang Mencari Kail
13
Suwarman Partosuwiryo. 2015. Pranata Mangsa Penagkapan Ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan. Yogyakarta
131
Terkadang manusia
perlu belajar berbijak sikap dengan alam,
tidak perlu
menunggu tuntutan alam.
133
135
137
Kayu Laut
139
Susunan kayu laut untuk dekorasi dinding, Karya tangan masyarakat Tirtohargo
141
143
145
Wijojo Pengklik
Wijojo Pengklik : Mangrove Tua Petunjuk masa lampau dan simbol kearifan Lokal
147
Wijojo Pengklik,
Sebuah ketegasan yang ingin disampaikan alam,
bahwa silam pernah ada hutan mangrove
di laguna tua Pengklik
149
Wijojo Pengklik : Mangrove Tua Petunjuk masa lampau dan simbol kearifan Lokal
151
153
Wijojo Pengklik : Mangrove Tua Petunjuk masa lampau dan simbol kearifan Lokal
155
Laguna Purba
Bulak Buntu Agawe Ijo Royo-Royo
http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/7572
157
159
Kulonprogo
Gerbang Pembangunan
Soko Deso Mbangun Ngayogyakarto
161
Kulonprogo Binangun,
dari Kota Menoreh
berpendar dekorasi halaman muka DIY.
163
165
167
169
171
173
175
177
179
181
183
185
Revolusi Membumi-Mengangkasa
ala Kulonprogo yang futuristik:
Transformasi Kota Bumi Menoreh dengan Kota Airport City.
187
189
191
193
195
197
Laguna Glagah
199
201
203
205
207
209
211
Pantai Congot
Si Muara Bogowonto
213
215
217
219
221
223
225
Epilog
227